NovelToon NovelToon
EROTOMANIA

EROTOMANIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Dosen / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Hantu
Popularitas:26.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Hari itu adalah hari yang cerah tapi mendung, dengan matahari yang bersinar di antara awan. Pagi itu embun dingin panas menempel di daun-daun hijau. Hani dari kejauhan melepaskan kepergian saudara laki-lakinya ke tempat peristirahatan terakhir.

Hani dianggap gadis pembawa sial oleh keluarganya. Pria yang dekat dengan Hani, akan mati. Sepupu dan Kakak kandungnya adalah korbannya.

Apakah Hani adalah gadis pembawa sial?
Mengapa setiap pria yang dekat dengannya selalu saja dekat dengan kematian?

Ikuti jalan ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Kematian

BRAAAAKK!

Lutut bagian belakang Arash kena pukulan dahan pohon yang berterbangan. Arash jatuh terjerembap mencium aspal.

AAGGGGHHH!

Kening Arash berdarah. Arash berusaha bangkit tapi pandangannya berkunang-kunang. Arash memejamkan mata dan perlahan membukanya kembali. Arash berdiri, tertatih berjalan melawan angin yang bertiup kencang.

BUGH!

Kepala Arash kembali terkena dahan pohon yang melayang terbawa angin. Arash kembali telungkup di atas aspal. Kepala Arash terasa berat. Arash mendengar suara angin yang cukup kencang. Arash menolehkan kepalanya ke arah belakang. Pusaran angin ribut dengan cepat melahap apa saja yang ada di depannya dan berlari ke arahnya.

Dengan sisa kekuatan yang ada, Arash berusaha berlari menghindari pusaran angin. Tubuh Arash tersedot masuk ke dalam pusaran angin. Tubuh Arash terguling-guling berputar-putar di dalam pusaran angin. Kepala dan tubuh Arash terbentur papan billboard. Kulit Arash tersayat-sayat besi papan bilboard. Rasa perih menjalar di seluruh tubuh.

Arash berpegangan kuat di salah satu besi papan billboard. Sampai akhirnya Arash merasa lelah dan kepalanya pusing. Arash terlempar kencang oleh angin itu. Tubuh Arash terpelanting cukup jauh dan jatuh tepat di depan rumah sakit dalam keadaan tubuhnya tertindih papan billboard.

Samar-samar Arash melihat seseorang dengan pakaian serba hitam berjalan menghampiri dirinya yang sekarat. Orang itu menarik nyawa Arash tanpa belas kasihan. Arash merasakan sakit luar biasa, organ tubuhnya ditarik dan dicabut dari ujung kaki sampai kepala.

Tenaga Arash melemah, tidak ada lagi daya upaya untuk meminta pertolongan. Rasa sakit yang mampu menghancurkan akal, membungkam lidah dan melemahkan seluruh tubuh.

"AAAAGGGGHHHHHH!" Arash menjerit pilu. Arash menutup mata selama-lamanya setelah tubuhnya tersambar petir.

Bunyi petir menggelegar dan suara benda berat terseret jatuh menggemparkan seluruh penghuni rumah sakit dan sekitarnya. Orang-orang berhamburan keluar mencari tahu apa yang terjadi tidak terkecuali Valdi.

Betapa terkejutnya Valdi ketika melihat di luar rumah sakit penuh dengan sampah berserakan. Valdi juga melihat papan billboard besar di depan rumah sakit yang sudah rusak parah. Dan di bawahnya ada seseorang yang berlumur darah. Valdi berlari berjongkok menghampiri.

"Tolooooong! Di sini ada yang terluka!" teriak Valdi.

Valdi memperhatikan orang yang ada di hadapannya. Valdi tidak percaya, Dokter Arash meninggal tepat di hadapannya. Kondisinya penuh luka, kepalanya banyak mengeluarkan darah. Sepertinya kaki dan tangannya patah.

Valdi dan orang-orang membantu menyingkirkan papan billboard yang menancap di pinggang Arash. Mereka sangat berhati-hati mengangkatnya. Dan akhirnya Arash dibawa masuk ke dalam rumah sakit dengan tubuh bagian pinggang ke bawah terpisah dengan tubuh bagian atasnya.

Valdi menemui Risa untuk mengabarkan kematian Dokter Arash. Risa sangat terkejut. Risa berlari menuju kamar mayat rumah sakit. Risa juga mengabari keluarga Arash yang berada di kota B.

🌑 Di kota C

Berita terbakarnya pesawat yang ditumpangi Hani beredar luas di berbagai media. Papa Hani sangat gelisah. Tanpa sepengetahuan keluarga besarnya, dia menyebarkan beberapa orang kepercayaannya untuk pergi ke daerah pesisir pantai mencari keberadaan Hani.

Ponsel Hani tidak bisa dihubungi. Papa Hani begitu gelisah. Kesedihannya semakin bertambah. Baru saja dia mengantarkan kepergian anak laki-lakinya ke pemakaman. Kini dia dalam kegelisahan, menunggu kabar anak bungsunya.

Papa Hani memanggil istrinya dan Kakak perempuan Hani ke ruang tamu. Papa Hani menceritakan semua rencananya yang mengirim Hani untuk tinggal ke kota lain. Sebagai orang tua, miris rasanya melihat anaknya sendiri diusir dari rumah.

"Bagus lah anak pembawa sial itu sudah pergi," sahut mama Hani.

"Sebagai seorang Ibu, apakah kamu tidak merasakan saat ini Hani berada dalam bahaya?" tanya papa Hani.

"Aku tidak perduli. Dia sudah membuat Dani berpindah alam. Dani tidak akan pernah kembali," mama Hani meneteskan air mata.

"Misalkan saat ini Hani juga berpindah alam apakah kamu juga senang!" Papa Hani menaikkan nada bicaranya.

"Iya, dia pantas mendapatkannya!" Mama Hani masih terbawa emosi.

Tidak berapa lama ponsel papa Hani berdering. Papa Hani mendapatkan berita dari orang kepercayaannya. Urat wajah papa Hani menegang, matanya membelalak, alisnya terangkat ke atas, dahinya mengerut. Papa Hani menutup panggilan ponselnya.

"Apakah di hatimu tidak tersisa kasih sayang untuk Hani? Hani adalah darah dagingmu sendiri. Meninggalnya Dani, putusnya pertunangan Fani, bukan salah Hani!"

Mama Hani dan Fani tertunduk diam. Merka tidak berani bersuara, saat ini papa Hani dalam mode emosi tingkat tinggi.

"Kamu Fani, seandainya kamu dicap sebagai anak pembawa sial dan diusir dari rumah, apa yang kamu rasakan?"

Fani masih saja diam, tidak berani memandang papanya yang saat ini sedang emosi.

"JAWAB!!!"

BRAAAKK!

Papa Hani memukul meja dan melotot ke arah Fani.

"Fani pasti sedih Pa. Fani tidak tahu harus berbuat apa dan pergi kemana," Isak Fani.

"Jika semua keluarga tidak lagi peduli padamu, termasuk Mamamu sendiri yang tidak lagi mengharapkan mu, apa yang akan kamu lakukan!"

"Hmmm, mung ... mungkin Fani akan bunuh diri," Isak Fani.

"Fani, apa kamu bilang?" Mama Hani memukul lengan Fani.

"Iya Ma, secara Fani sudah tidak punya keluarga, tunangan Fani sudah memutuskan Fani, Mama juga tidak menginginkan Fani. Untuk apa Fani hidup," Fani semakin histeris.

"Apa yang Mama lakukan. Hani maafin Mama. Mama begitu mudahnya terpengaruh omongan Om dan Tante mu. Papa, Hani di mana?"

"Kalo kalian masih menganggap Hani keluarga, sekarang juga, temani Papa menjemput jenazah Hani."

"Apaaaaaaa?" Mama Hani dan Fani saling berpandangan.

Papa Hani bergegas keluar dari rumah. Di depan rumah mereka ada orang tua almarhum Eky. Mereka mendapatkan berita dari orang kepercayaan Papa Hani bahwa Hani telah tiada. Mereka menyesal karena meracuni pikiran mama Hani. Karena merekalah Hani diusir dari rumah.

PLAK!

Mama Hani emosi dan memukul pipi Mama Eky. Mama Eky memeluk terus memohon permintaan maaf kepada mama Hani. Papanya Eky juga tidak henti-hentinya meminta maaf. Saat itu mereka terlalu larut dalam kesedihan. Mereka belum bisa menerima kenyataan ditinggal Eky anak mereka satu-satunya.

"Mba Alza, Bang Zaki, maaf, maafin kami. Setelah mendengarkan ceramah dari Ustaz, ternyata kami salah. Semua takdir sudah Allah yang tentukan. Eky meninggal karena menolong Hani saudaranya. Eky meninggal dalam kebaikan. Insya Allah Eky akan mendapatkan surga," Isak mama Eky.

"Fani, Om sudah menyelidiki Irfan. Dia menggunakan alasan Hani sebagai pembawa sial untuk memutuskan pertunangan. Sekarang Irfan dan keluarganya sedang melaksanakan pernikahan dengan keluarga kaya raya di negeri Jiran. Untuk memperkuat bisnis keluarga mereka," kata papa Eky.

"Benarkah? Apa semua informasi itu dapat dipertanggungjawabkan?" tanya papa Hani.

"Iya Bang," jawab papa Eky.

"Penyesalan kalian tidak berguna. Sekarang Hani sudah pergi untuk selama-lamanya."

Papa Hani bergegas masuk ke dalam mobil dan meninggalkan rumah. Papa Hani melajukan mobilnya tanpa memperdulikan teriakan mama Hani yang mengejarnya dari belakang.

"Papaaaaaaa, berhentiiiiiii! Mobilnya rusaaakkkk!" teriak mama Hani.

BRAAAAKKKKK!

BOOOMM!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Queen
Setan Arash
Fang
Saudara ???
Queen
wawwwww
Queen
😱😱😱
Queen
ihhh serem
Queen
Tampan tapi mengerikan😱💀
Aila
Cinta ditolak kematian bertindak
Fang
Cinta sampai mati apa dendam sampai mati ? 😱
Queen
Masa Emran jadi setan 😁
Queen
Astaga 😱😰🥶
Queen
😱😱😱😱
Queen
tantrum
Fang
ih takut
Fang
Good job Hani
Fang
lariiiiiiii
Queen
4 tahun???? Parah parah
Queen
Dendam banget ternyata, pdhl sdh jelas bukan karena Hani putus pertunangan dia
Queen
😁
Aku Bore
Kapan pacarannya? /Shame/. Halu
Fang
Jgn² bukan saudara kandung? Jahat amat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!