Kesempatan Kedua Untuk Mu

Lalu mereka bertiga masuk k dalam rumah, laras bergegas menyiapkan makan siang untuk pram dan anaknya, yang duduk lesehan tanpa meja karna kehidupan pram dan laras begitu sederhana mereka belum punya rumah yang layak untuk d tinggali, meski begitu laras merasa bersukur punya suami yang ingin hidup mandiri dan tinggal terpisah dari orang tuanya, walaupun harus hidup susah dan seadanya.

sangat berbeda jauh dengan mantan suaminya yang tak mau hidup terpisah dari orang tuanya meski hidup mereka terbilang cukup tapi Amar memilih hidup dan tinggal d rumah orang tuanya, itulah yang membuat laras berpikir kehidupannya tak ada perubahan dan selalu d setir oleh mertuanya terlebih mertuanya selalu ikut campur urusan rumah tangga mereka, itulah yang membuat laras ingin pergi dan mengakhiri bidup rumah tangganya dengan Amar.

...****************...

Selesai makan siang laras bergegas membereskan bekas makan mereka bertiga lalu pergi menunaikan solat dzuhur. Setelah solat dia bercanda canda dengan fatur anaknya sementara pram kembali meneruskan bekerjanya.

Disela sela canda mereka fatur banyak bercerita tentang kesehariannya sekarang tanpa laras yang mengurusnya, "mah apa benar ini kandang ayam bukan rumah ?" celetukan bocah polos itu.

Sontak laras kaget mendengar ucapan anaknya itu "kata siapa dek ?" tanya laras pada bocah itu

"nenek yang bilang, katanya ade ga boleh ikut mama k sini karna rumah ayah katanya bukan rumah tapi kandang ayam". Bocah itu bercerita lagi dengan polosnya. Yang tak sengaja terdengar oleh pram yang sedang bekerja.

"gak nak ini tuh ramah cuma tak sebagus punya papa dan nenek mu, do'ain ayah yah nak biar banyak rezekinya nanti kalo ayah banyak rezekinya ayah bisa bangun rumah yang jauh lebih bagus dari rumah papah yah nak". Jelas laras pada bocah yang belum begitu mengerti itu

"ya Allah padahal aku sangat bersukur dengan keadaanku sekarang, hidup mandiri tanpa bayang bayang orang tua dan mertua, jahat sekali mulut mereka". Gumam laras dalam hati

Tanpa d sadari butiran bening jatuh dari sudut matanya, dan d lihat oleh pram. Lalu pram membuyarkan lamunan nya

"de ayah punya sepeda buat main, ade main d luar dulu yah !!!". Ucap pram pada bocah 7 tahun itu, fatur sangat senang mendengarnya meski sepeda itu sepeda bekas tapi anak itu sangat senang menerimanya.

"makasih ayah sepedanya, ade jadi punya mainan baru". Teriak anak itu kegirangan

"Ras maafkan mas yah belum bisa memberikan tempat tinggal yang layang untukmu hingga orang orang menghina keadaan kita saat ini". Ucap pram yang merasakan nyeri pula dihatinya.

"mas aku bahagia kok hidup seperti ini, walaupun keadaan kita seperti ini tapi aku bersukur sekali kamu mau hidup mandiri dan bertanggung jawab sepenuhnya atas hidupku mas". Ujar laras

"tapi aku merasa malu dengan keadaan kita saat ini ras, dan juga kasihan sama kamu karna kamu menikah dengan orang yang tak berpunya sepertiku ras". imbuh pram

"mas tak ada orang yang tiba tiba berhasil dan memiliki segalanya dalam awal berumah tangga mas, kita bangkit sama sama, kita mulai semuanya dari nol dulu insya Allah pasti Allah memberi jalan agar kita berhasil dan hidup layak seperti orang lain mas". Ujar laras meyakinkan pram suaminya yang saat itu ikut meratapi nasib karna perkataan mantan mertua laras