Hitam tak selamanya buruk dan kotor, putih tak selamanya bersih dan suci. Hidup seorang diri membuat Letnan Rilanggana menjadi pribadi yang keras, dingin dan tidak mudah di taklukkan. Banyak yang tidak paham atau mengerti akan jalan pikir serta 'caranya bekerja'.
Berawal dari pertemuan pertama yang tak terduga, dirinya bertemu dengan adik kesayangan seniornya yang membuatnya kesal. Namun menang taruhan dengan rekannya membuat takdirnya harus mendekati gadis itu kembali.
Niatnya yang hanya bermain-main akhirnya menimbulkan perkara dan harus berhadapan langsung dengan seniornya tersebut. Hingga waktu berganti, kisah masa lalu di antara mereka membuat prahara.
KONFLIK, silakan SKIP bagi yang tidak tahan KONFLIK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Restu.
Langit tampak berawan saat Bang Rilo mengajak Lira menuju Batalyon untuk proses pengajuan nikahnya, Bang Ribas menghendaki agar proses di laksanakan sesuai aturan yang berlaku agar tidak timpang kebijakan dengan anggota yang lain.
"Kita mau di apakan, Om??" Tanya Lira polos.
"Di telan Abangmu. Ya pengajuan nikah lah." Jawab Bang Rilo.
Lira menghentikan langkah dan menarik lengan Bang Rilo. "Apakah Om benar siap menikah??
"Kamu sendiri??? Sudah siap atau belum??" Bang Rilo pun balik bertanya.
"Om.. bolehkah Lira bicara sebentar???"
"Bicaralah.. ada apa??"
"Lira tidak tau, terkadang masih ada keraguan dalam hati Lira menjalani pernikahan ini. Om Rilo tau bagaimana keadaan kita, mulai dari pertemuan hingga pernikahan. Hanya dalam sekejap mata saja kita bisa bersama. Lira masih ada rasa dengan Bang Pri meskipun lira tau dia sudah membohongi Lira berkali-kali.. Lira pun tau Om Rilo masih sayang dengan kekasih Om yang sudah tiada, mungkin hanya pelarian semata karena mata ini berada pada Lira." Kata Lira.
Bang Rilo membuang nafas sejenak. Ia menatap mata Lira dengan lekat.
"Bisakah kamu tidak sok pintar dan sok paling tau tentang isi hati manusia lain??? Kata siapa saya masih ada rasa untuk Rasya??" Tanya Bang Rilo.
Lira menunduk dan terdiam. Ia seakan kehabisan kata untuk menjawab pertanyaan Bang Rilo.
"Apakah Priyadi sebaik itu?? Cinta seperti apa yang sudah dia berikan sampai kamu tidak bisa lupa dengan dia??" Ujar Bang Rilo.
Tatap mata Lira masih nampak hening. Pikirannya seakan melayang.
"Kalau saya simple saja. Selama saya bersama Rasya, kami hanya sebatas saling mengenal dan belajar memahami. Tidak ada keterikatan kontak fisik yang tidak umum, selain saya menjaga Rasya, saya pun menjaga harga diri dan wibawa, tidak ada satupun hal yang mengikat batin. Saya memiliki karir untuk masa depan. Menahan diri sebentar saja tidak akan membuat saya mati tapi memang Allah menggariskan hal lain, Rasya tidak memiliki takdir yang panjang dengan saya. Kamu harus bisa membedakan dan kuat untuk sadar.. Priyadi adalah bagian terpahit dari masa lalumu, kenapa kamu bertahan untuk dia sedangkan kamu sudah menjadi istri saya??" Kata Bang Rilo.
Paham tatapan mata itu seakan tak berarah, Bang Rilo pun menggandeng tangan Lira. "Ayo.. kita sudah di tunggu Abangmu..!!"
//
"Masih bertahan dengan babi hutan itu???" Tegur Bang Bayu.
"Tidak seharusnya Om Bayu menanggung nya. Shita bisa mengatasinya..!!"
"Dengan cara apa?? Membuangnya????" Ucap ketus Bang Bayu. "Saya sudah jengah mendengarnya dari kemarin. Sebenarnya apa yang membuatmu tidak bisa lupa dengan Priyadi??????" Bentak Bang Bayu namun kemudian ia menahan diri untuk tidak semakin keras memperlakukan Shita.
...
Danyon menanda tangani surat pengajuan nikah Letnan Rilo dan Letnan Bayu setelah seharian ini menghadap sana sini dengan penuh drama.
"Saya pergi seminggu, daripada kalian menungu lama. Anggap saja saya sudah monitor seluruhnya. Nanti segera lengkapi surat kesehatan dari rumah sakit..!!" Perintah Danyon karena akan segera pindah tugas ke tempat dinas yang baru.
"Siap, Danyon..!!"
"Siap, Danyon..!!"
Danyon masih tetap sibuk menanda tangani seluruh dokumen yang ada. "Surat amelden bisa kamu ambil nanti malam..!!"
Lira dan Shita menunduk membawa perasaan masing-masing. Sebenarnya hal yang sama pun di rasakan Bang Ribas. Bagaimana pun juga melepas adik perempuan dan putrinya terasa sangat berat.
"Bang..!!!" Lira sungguh ingin mendekat pada Abangnya.
"Kenapa kamu nangis. Bukankah Rilo adalah pilihanmu..!!" Kata Bang Ribas.
Lira mengangguk menahan tetes air matanya namun semua seakan sia-sia. Tangis itu tetap meleleh membasahi pipi.
"Nanti disana, nurut sama Bang Rilo. Tidak akan pernah ada suaminya yang menjerumuskan istrinya sendiri. Rilo juga tidak sembarang berjuang untuk kamu..!!" Imbuh Bang Ribas.
Lira kembali mengangguk mendengar ucap Abangnya, Abang yang selama ini selalu menyayangi dirinya sama seperti Abangnya menyayangi Shita.
"Kamu Shita, kini kamu juga sudah menjadi seorang istri. Kamu bukan gadis kecil Papa lagi, sekarang baktimu hanya untuk Bang Bayu seorang." Kata Bang Ribas. "Kelak.. besar atau kecil masalah rumah tanggamu.. Lira, Shita.. selesaikan semua bersama-sama, terkecuali Bang Rilo atau Bang Bayu melukai fisik dan mental kalian.. silakan kalian pulang. Papa.. Abangmu ini akan selalu memeluk kalian..!!"
Seketika itu juga Lira dan Shita menghambur memeluk Bang Ribas. Mereka menangis sejadi-jadinya. Di titik ini pun Bang Ribas tidak bisa membohongi perasaannya. Ia mengusap puncak kepala Lira dan Shita.
"Taukah kalian.. saya sangat menyayangi kalian." Di ciumnya puncak kepala Lira dan Shita secara bergantian. Titik air mata itu jatuh di atas kepala kedua 'gadis' kesayangan'. "I love you my princess..!!"
Lira lemas tak sanggup berdiri, begitu pula dengan Shita.
Para suami akhirnya membantu mereka untuk berdiri.
"Saya sudah berusaha mendidik mereka, jika ada kurangnya dalam saya mendidik mereka.. saya mohon maaf..!!" Ucap Bang Ribas di hadapan Bang Rilo dan Bang Bayu. Beliau memejamkan mata tak sanggup melihat adik dan putrinya sudah berada dalam pelukan laki-laki lain. "Tenangkan mereka, saya mau pulang sebentar..!!" Bang Ribas pun beranjak dan keluar dari ruang kerjanya meninggalkan kedua gadis yang masih berteriak memanggilnya.
.
.
.
.
apa Lira dan Sitha ga bisa lepas dr Priyadi??
semoga menjadi Keluarga yg samawa yah Bang Rilo dan Bang Bayu😇
bikin penasaran...
lagi rame ini,
ayo lanjuuut kak 💪💪💪♥️♥️♥️