di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4
"padahal kita masih belum lama ketemu, tapi bisa-bisa nya aku udah ngerepotin kakak" kataku lagi
"Ya ampun kakak kira karna apa, lagian kamu ini kayak sama orang lain aja, padahal jelas-jelas Kamu tau kalau kita ini saudara, dan saudara memang sudah semestinya saling melengkapi satu sama lain bukan" kata kak Nira dengan sangat ramah
Jika di tanya apakah aku terharu? Jelas sekali aku terharu, bagaimanapun ini merupakan pengalaman pertama bagiku memiliki seorang kerabat kandung dan dia adalah saudara kembarku sendiri,
Aku sangat bersyukur atas segala Nikmat yang Tuhan berikan, di saat aku sedang terpuruk dan merasakan duniaku telah hancur, tiba-tiba Dia menggantikan nya dengan mempertemukan aku dengan saudara kandung ku, aku sangat bahagia
dan sekarang aku seperti merasa kalau aku sudah tidak butuh apapun lagi, pekerjaan, harta, karir dan ketenaran, semua itu sudah bukan prioritas ku lagi, bagiku cukup kak nira seorang yang selalu ada untukku, aku sudah sangat bahagia melebihi apapun
Aku merasa kini aku sudah tidak sendiri lagi, ada kak nira bersamaku, aku sangat bahagia, aku berharap aku dan kak Nira bisa saling melengkapi dan tidak akan terpisahkan sampai kapanpun
Saking bahagianya aku, hingga tak sadar sepasang mataku telah mengeluarkan buliran cairan bening sampai kak nira menyadarinya
"Lea, kok kamu nangis?!" tanya kak nira yang mengagetkan ku
"Ah enggak kok kak, aku cuma kelilipan aja" kilah ku sambil buru-buru mengusap pipiku yang sudah basah
"mana ada kelilipan sampai keluar air mata segitu banyak" kata kak Nira yang tak percaya dengan alasanku
Dia berjalan menghampiri ku dan memberikan selembar tisu "Kamu tuh kalo lagi ada masalah bilang sama kakak, kamu harus ingat kalau kamu sudah punya kakak sekarang"
"Enggak kok kak, aku sama sekali gak lagi ada masalah, tadi aku cuma terbawa suasana aja, bagaimanapun kakak kan tau sendiri kalau ini adalah pertama kalinya aku merasakan punya seorang kakak dan aku udah gak sendiri lagi di dunia ini"
Kak Nira membantu mengelap pipiku yang basah sebelumnya dan dia membawaku kepelukan nya, untuk beberapa saat aku terhanyut dalam suasana yang membuatku merasakan sebuah kehangatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, aku terharu sekaligus bahagia, ini adalah kali pertamanya aku mendapatkan pelukan dari seseorang yang memiliki hubungan darah dengan ku, yaitu kakak kandungku
Hidup dan tinggal di sebuah panti asuhan selama lebih dari 15 tahun hingga akhirnya aku memiliki rumah sendiri dan mandiri, membuat aku terbiasa dengan kesendirian, meski sebelumnya ketika aku masih di panti, aku memiliki banyak orang di sekitarku namun mereka juga memiliki kesibukan mereka sendiri, begitupun dengan aku yang memilih untuk menyibukkan diriku dengan belajar dan bekerja hingga bisa sukses dan mandiri
Setelah beberapa saat kak Nira melepaskan pelukannya dariku, dia kembali menangkup dengan lembut wajahku dengan kedua belah tangan nya, dia menatapku seolah memastikan kalau tidak ada yang salah atau aku sedang berbohong pada nya, namun aku yang berkata jujur dengan apa adanya, tidak ada yang perlu aku takutkan jika dia akan menemukan kebohongan
"Lea kamu dengerin kakak!" katanya
"Umm" anggukku dengan cepat
"Mulai sekarang, kamu, Kakak, kita, jangan ada lagi yang perlu di sembunyikan, kakak gak mau ya kalau kamu masih nganggap kakak kayak orang luar" jelasnya dengan mimik wajah yang serius
"Oke" jawabku cepat sambil menampilkan senyuman termanis ku
"Kamu tunjangan yang bisa nya oke oke aja, dengerin yang kakak bilang tadi, kamu punya kakak dan kakak punya kamu, kita itu berdua itu paket lengkap jadi harus saling terbuka kalau setiap ada masalah dan saling berbagi ketika sedang susah ataupun senang, ngerti?!!"
"Siap komandan!!... hehee"
Tuinggg....!!!! Ampun deh, kepalaku di toyor sama kak Nira, gara-gara aku yang malah menjawabnya sambil bercanda padahal jelas-jelas dia lagi ngomong serius
"Ya udah gih kita makan, perut kakak udah keroncongan dari tadi tau gak?!" kata kak Nira sambil menarik tangan ku agar duduk di bangku meja makan
Aku pun dengan patuh menurutinya, aku sudah duduk manis di kursi ku sementara dia sedang sibuk menyiapkan makanan cepat saji yang ia beli sebelum nya
dia tidak mengijinkan ku untuk membantunya dan aku hanya. Usa pasrah dan membiarkan dia melakukan nya sendiri
Ya Tuhan,.. sebahagia inikah memiliki keluarga, di usiaku yang ke 25tahun ini, aku benar-benar tidak menyangka kalau aku bisa bertemu dan berkumpul kembali dengan kakak kembarku dan dia merupakan keluarga kandung ku satu-satunya
Tak butuh waktu lama kini makanan pun sudah tersaji dengan sangat indah di hadapanku, ada ayam bakar dan lalapan sayur terung, tahu, tempe, dan kemangi juga sambalnya, tapi entah mengapa ketika aku melihat menu itu rasanya seperti ada yang kurang dan aku tiba-tiba tersadar, ternyata Pete nya yang gak ada, Oalah ternyata rukunnya ketinggal satu
Tapi gak papa deh, aku tetap bersyukur setidaknya aku masih bisa makan dengan apa yang ada saja, lagian ini juga merupakan pertama kali nya aku makan bersama kak Nira dan dia juga yang mentraktirku, jadi aku harus tetap bersyukur
Tapi tunggu dulu, kebingungan ku tidak sampai disitu saja, aku tiba-tiba di buat bertanya-tanya ketika melihat makanan kak Nira yang ternyata berbeda denganku
Punya dia bahkan tidak ada ayam nya sama sekali, aku pun terhenyak saat menyadari nya sehingga mulut ku yang tidak memiliki rem ini tidak bisa jika hanya diam saja
"Loh kak, kok menu makan kita beda, punya aku ada ayam nya, tapi punya kakak?!" tanyaku heran
Kak Nira tersenyum ketika mendengar pertanyaan dariku "Lea... Kakak cuma lagi diet aja kok"
"Diet?! Yang benar saja kak, udah kurus gitu kok masih diet, nanti kalau kakak jadi sakit gimana coba?!"
"Lea... ini bukan karna masalah sakit gak sakit atau kurus gak kurusnya, bagaimana pun kakak kan seorang model, jadi sudah kewajiban kakak untuk menjaga kesehatan tubuh dengan mengatur pola makan sehat"
Kak Nira menjelaskan padaku sambil tersenyum dan berkata lembut, aku pun mengerti ketika ia memberi tau ku tentang pekerjaan nya yang sebagai model
Aku tau, seorang model memang sudah seharusnya menjaga dan mengatur gaya hidupnya, terutama untuk kesehatan dan bentuk tubuh
"Oh jadi gitu, oke deh aku ngerti!" jawabku sambil mangut-mangut
Setelah berbincang beberapa saat dan kami pun telah menyelesaikan makan siang kamu, tiba-tiba aku di kagetkan dengan suara dering ponsel milik kak Nira
Kring... Kring... Kring...
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea