Apa jadinya jika mantan Agen rahasia bertemu Mantan Mafia yang sama-sama menyelematkan anak mereka dari sindikat perdagangan manusia?
Mantan Mafia yang sudah lama menduda langsung terpikat pada pandangan pertama tanpa ia tahu jika wanita tangguh yang ia kagumi adalah mantan agen rahasia yang memilih pensiun dini sejak sang suami wafat.
Mantan agen rahasia yang selama ini hidup lurus-lurus saja menjadi terusik karena di kejar secara ugal-ugalan oleh pria yang tidak ia kenal. Terlebih lagi anak sang pria juga ikut ikutan mengejar dirinya agar ia mau menjadi ibu anak itu.
Akankah mantan agen rahasia itu luluh dengan serangan cinta ayah dan anak itu? Apa lagi sejak kejadian tersebut hidup mereka mulai terusik oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan yang mulai membuat mereka terpaksa kembali angkat senjata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tawuran
Jambi, 4 November 2024
Beberapa menit sebelum mereka datang..
"Eh, mau kemana lu Bro?" cegat Kevin melihat arah motor Hiro yang berbeda.
"Mau mampir dulu ke toko Mommy. Lumayan ambil beberapa camilan untuk teman main game. Kenapa emangnya?" jawab Hiro dengan menanyai balik Kevin.
"Gue ikut kalau gitu. Udah lama juga gak makan red velvet buatan Mommy cantik," sahut Galaxy dengan memutar arah motornya searah dengan Hiro.
"Gue juga ikut!" seru Lucas.
"Gas lah, kita ke toko Mommy cantik dulu sebelum pulang ke rumah masing-masing," tambah Kevin juga.
Keempat remaja itupun melajukan motor masing-masing menuju toko bakery milik Mommy Hiro.
Ckiiittt!!!!
Motor Lucas berhenti mendadak karena ia berada di depan teman-temannya. Ketiga temannya ikutan berhenti dengan tatapan heran dan marah bercampur aduk.
"Apaan sih lo berhenti mendadak gitu! Untung aja jalanan sepi hingga kita-kita gak tabrakan beruntun," teriak Kevin dengan wajah kesal sambil membuka helmnya.
"Iya, untung aja rem gue pakem," sungut Galaxy ikutan mengomel.
"Sorry guys, gue reflek! Tuh lihat di persimpangan sana, ada yang dikeroyok!" sahut Lucas dengan wajah menyesal sembari menunjuk kearah yang ia sebutkan tadi.
Ketiga temannya termasuk Hiro melongok kearah yang disebutkan Lucas.
"Anjay, beraninya mereka main keroyokan kayak gitu! Tapi, kok gue familiar sama baju mereka?" umpat Galaxy sembari berpikir keras.
"Ya elah, masak elo lupa sih Gal! Itukan anak-anak De Luca, noh si Alaska ada di sono!" sahut Lucas dengan menunjuk salah satu siswa yang berdiri angkuh melihat teman-temannya keroyokan.
"Iya, si setan alas rupanya! Gak kapok tuh anak selalu mencari ribut di depan umum! Eh, keknya familiar tuh baju yang dipakai anak yang dikeroyok? Oh my god, itukan seragam sekolah kita Bro!" celetuk Galaxy lalu kemudian terpekik heboh saat menyadari jika korban bersekolah yang sama dengan mereka.
"Ro, ini gak bisa dibiarin! Mereka sudah keterlaluan banget! Bisa-bisanya mereka main keroyokan kayak gitu. Mau sehebat apapun tuh anak beladiri kalau keroyokan pasti akan kalah," ucap Kevin dengan kedua tangan terkepal.
"Elo benar Vin, ayo kita bantu anak itu!" seru Hiro ikutan geram melihat anak-anak De Luca yang semena-mena.
"Woi, banci lo ya! Main keroyokan aja kayak perempuan! Cuih, begini rupanya mental ketua De Luca yang tidak mampu duel, beraninya keroyokan ramai-ramai!" teriak seseorang yang membuat serangan mereka pada Harry terhenti.
Kembali ke saat sekarang...
Harry yang masih tertunduk menghela napas lega karena ia tidak jadi dihajar oleh gerombolan anak-anak berandalan tersebut. Ia masih berlutut karena perutnya sangat sakit akibat dipukul dan ditendang tanpa ampun meskipun awalnya ia bisa menangkis serangan tersebut, tetapi karena mereka main keroyokan ia pun tidak bisa lagi menahannya sehingga tubuhnya menjadi sasaran pukulan mereka.
"Bangsat lo pada! Ganggu kesenangan gue dan kelompok gue aja! Ini peringatan awal bagi anak-anak GSI kalau kita tidak bisa dianggap remeh! Kasih tahu sana pentolan Moonrise kalau gue nantang dia di arena balap minggu depan. Kita buktikan siapa yang paling hebat diantara kita," teriak Alaska dengan berang karena kesenangannya terganggu.
"Bacot lo setan alas! Melawan kita-kita aja lo gak sanggup, apalagi melawan anggota Moonrise terutama pentolannya!" cibir Lucas dengan wajah mengejek.
"Sialan lo! Gue sama anggota gue bahkan bisa membuat elo semua hancur sekarang juga! Kalian semua terlalu anggap remeh anggota gue dengan datang kesini hanya berempat," umpat Alaska dengan angkuhnya.
"Buktikan kalau omongan lo gak cuma bualan!" tantang Kevin dengan sinis.
Wajah Alaska sang pentolan De Luca merah padam karena tantangan Kevin yang menatapnya dengan sinis.
"Glenn, lempar cecunguk itu pada mereka! Kali ini kita habisi mereka sampai titik darah penghabisan! Gue gak terima mereka meremehkan kita-kita," perintah Alaska pada wakilnya bernama Glenn.
"Yoi, Bos!" sahut remaja bernama Glenn dengan menarik baju belakang Harry dan mendorongnya dengan keras kearah Hiro dan teman-temannya sehingga tubuh Harry tersungkur dengan kedua lutut mencium aspal.
"Woi, kampret! Jangan kasar gitu dong!" teriak Galaxy dengan emosi.
Ia dan Hiro mendekati Harry dan membantunya untuk berdiri. Begitu Harry mengangkat wajahnya, keempat remaja tersebut terbelalak kaget karena anak sekolah mereka yang dikeroyok adalah anak baru di kelasnya.
"Elo??? Kenapa elo bisa ada di sini dan berurusan dengan cecunguk itu?" tanya Hiro masih dengan wajah kagetnya.
"Iya, pantesan aja tuh cecunguk berani karena elo gak tahu dengan gerombolan perusuh itu," celetuk Galaxy ikut berkomentar.
"Udah guys, nanti aja kita tanya-tanyanya! Lebih baik bawa ni anak ke pinggiran karena sepertinya mereka sudah membuat Harley gak berdaya kayak gini," lerai Kevin saat melihat Harry meringis kesakitan sambil memegang perutnya.
"Kurang ajar mereka! Bisa-bisanya keroyokan kayak gini dan ini tidak bisa kita biarin Vin! Mereka harus kita kasih pelajaran untuk gak semena-mena dengan siapapun anak GSI," ucap Lucas dengan sangat geram.
Alaska yang melihat keempat rivalnya lengah karena sibuk mengurusi sasaran mereka tadi berbisik pada Glenn dengan dibalas anggukan remaja itu dengan tersenyum miring. Glenn memberi kode pada semua anggota geng mereka tanpa sepengetahuan Hiro dan teman-temannya.
"Serang sekarang!!!" teriak Alaska memberikan perintahnya.
Teriakan pentolan geng De Luca membuat Hiro cs kaget dan meninggalkan Harry di pinggir aspal.
"Bangsat kalian! Beraninya menyerang disaat lawan lengah!" umpat Kevin dengan emosi sembari memasang kuda-kuda.
"Bacot, inilah strategi Bro! Serang mereka sampai mampus!" teriak Alaska dengan tersenyum mengejek.
Baku hantam pun tidak terelakkan, empat orang melawan lima belas orang dengan tangan kosong. Meskipun hanya berempat, Hiro dan teman-temannya tampak tidak takut dan juga gentar menghadapi Alaska cs.
Suara pukulan, pekikan kesakitan, dan era ngan saat pukulan mengenai tubuh terdengar mendominasi di tempat tersebut. Harry menatap kagum Hiro dan teman-temannya yang meskipun tak luput dari pukul lawan masih berdiri tegak dan membalas serangan lawan dengan raut wajah yang tidak mengenal takut dan menyerah.
"Woi kalian!! Jangan tawuran di jalan raya!! Dasar anak berandalan yang hobi tawuran! Mau jadi apa kalian jika masa muda kalian hobinya membuat keributan dan keonaran! Bubar kalian sebelum saya panggil polisi!!" teriak seorang warga dengan tiba-tiba.
Hiro dan teman-temannya kaget dan berlari kearah motor mereka tanpa mempedulikan teriakan Alaska dan gerombolannya yang menghina mereka cemen hanya karena teriakan penduduk yang melewati jalan tersebut.
"Hei Harley! Cepetan naik ke motor gue!" panggil Hiro seraya memerintah Harry untuk naik.
Walaupun agak susah payah, Harry berhasil naik ke atas motor matic Hiro.
"Bro, langsung ke toko Mommy sekarang!!" teriak Hiro sambil melajukan motornya terlebih dahulu.
Bersambung....