NovelToon NovelToon
Jejak Di Balik Kabut

Jejak Di Balik Kabut

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Penyeberangan Dunia Lain / Permainan Kematian / Penyelamat / Pendamping Sakti
Popularitas:226
Nilai: 5
Nama Author: Anggun juntak

dibaca aja ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun juntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pilihan yang mengubah segalanya

Ketika Arka dan Maya meninggal kan Cermin Takdir, dunia di sekitar mereka mulai berubah. Kabut yang sebelum nya menyelimuti perlahan memudar, digantikan oleh hamparan luas yang tampak seperti gurun berwarna emas. Di kejauhan, ada sebuah bangunan besar menyerupai istana yang tampak bercahaya, seolah-olah memanggil mereka untuk mendekat.

“Seperti nya itu tujuan kita,” kata Maya, suaranya bergetar dengan semangat sekaligus rasa cemas.

“Ya,” Arka mengangguk, menggenggam peta yang kini bersinar samar. “Peta ini memandu kita ke sana.”

Namun, setiap langkah yang mereka ambil menuju istana membawa tantangan baru. Angin di gurun mulai bertiup kencang, menciptakan badai pasir yang menghalangi pandangan mereka. Pasir itu tampak hidup, seolah mencoba menghentikan mereka.

“Berhenti!” seru Maya ketika angin semakin kuat. “Kita tidak bisa melihat apa-apa!”

Arka menghenti kan langkah nya, lalu mengeluar kan peta. “Peta ini harus nya bisa membantu.”

Ketika dia membuka nya, cahaya dari peta membentuk lingkaran pelindung di sekitar mereka, meredakan badai pasir. Di tengah badai itu, mereka melihat bayangan yang mendekat. Sosok itu tinggi, dengan wajah tertutup tudung hitam, membawa sebuah tongkat bercahaya.

“Siapa lagi ini?” Maya berbisik, bersiap menghadapi ancaman.

“Pengembara,” kata sosok itu dengan suara rendah tapi tegas. “Apa yang kalian cari di dunia ini tidak mudah diraih. Hanya mereka yang hatinya benar-benar murni yang dapat melangkah lebih jauh.”

Arka melangkah maju, meski tubuhnya diliputi rasa waspada. “Kami datang untuk mencari kebenaran. Jika ada ujian lagi, kami siap menghadapi nya.”

Sosok itu mengangguk. “Baiklah. Aku akan memberi kalian satu pilihan terakhir. Jalan ini memiliki dua cabang—satu menuju jawaban yang kalian cari, tetapi dengan pengorbanan besar. Yang lain menuju keselamatan, tetapi kalian akan meninggalkan pencarian ini dan kembali ke dunia kalian.”

Maya terdiam, matanya mencari Arka. “Kau tahu apa yang akan kau pilih?”

Arka menatap Maya dengan penuh keyakinan. “Aku tidak akan menyerah sekarang. Apa pun yang menunggu di depan, aku siap.”

Sosok itu mengangkat tongkatnya, dan badai pasir lenyap seketika, memperlihatkan dua jalan bercahaya di depan mereka.

“Pilihlah dengan bijak,” kata sosok itu. “Keputusan kalian tidak hanya memengaruhi diri kalian sendiri, tetapi juga dunia kalian dan dunia ini.”

---

**Jalan Menuju Istana Cahaya**

Arka dan Maya memilih jalan yang menuju istana, jalan yang tampak lebih gelap di banding kan yang lain. Langkah mereka penuh kehati-hatian, tetapi tekad mereka tetap kokoh.

“Jika kita harus mengorban kan sesuatu, aku hanya berharap itu tidak berarti kehilangan kita,” kata Maya dengan nada khawatir.

Arka menatap nya. “Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Kau adalah alasan aku bisa sejauh ini, Maya.”

Ketika mereka mendekati istana, mereka menemukan pintu besar yang tertutup rapat dengan ukiran aneh di atasnya. Ukiran itu menyerupai simbol yang mereka lihat di peta, tetapi ada sesuatu yang berbeda—seperti ada celah di tengah nya.

“Peta itu,” Maya menunjuk. “Seperti nya peta adalah kunci pintu ini.”

Arka mendekat, memegang peta dengan hati-hati, lalu meletakkan nya di tengah ukiran. Peta itu bersinar terang, dan seketika pintu besar itu terbuka dengan suara gemuruh.

Di balik pintu, mereka disambut oleh sebuah ruangan besar yang dipenuhi dengan cahaya emas. Di tengah ruangan, ada sebuah meja besar dengan bola cahaya melayang di atasnya. Cahaya itu tampak hidup, ber denyut seperti jantung.

“Itu pasti pusat dari semua nya,” kata Arka.

Namun, sebelum mereka bisa mendekati bola cahaya itu, bayangan besar muncul dari belakang mereka. Bayangan itu berubah menjadi makhluk raksasa dengan bentuk menyerupai naga, tetapi tubuh nya terbuat dari kabut gelap.

“Tidak ada yang bisa mengambil Cahaya Kebenaran tanpa melewatiku,” kata naga itu dengan suara menggema.

---

**Pertarungan Melawan Kegelapan**

Arka dan Maya bersiap menghadapi makhluk itu. Meskipun mereka tidak memiliki senjata, mereka tahu bahwa ini adalah ujian terakhir mereka.

“Kita harus bekerja sama,” kata Maya, mata nya penuh dengan tekad.

Arka mengangguk, lalu memegang peta yang mulai bersinar terang, seolah merespons situasi ini. Ketika cahaya dari peta menyentuh naga itu, makhluk itu meraung keras, tampak terganggu oleh cahaya tersebut.

“Maya! Gunakan ini!” Arka melempar kan peta ke Maya, yang dengan cepat menangkap nya.

Maya memegang peta itu tinggi-tinggi, membiar kan cahaya nya memenuhi ruangan. Naga itu menyerang dengan cakar besar, tetapi setiap kali mendekat, cahaya dari peta melindungi mereka.

“Kita tidak bisa hanya bertahan,” kata Maya. “Harus ada cara untuk mengalahkan nya!”

Arka melihat sekeliling, mencari sesuatu yang bisa membantu. Pandangan nya tertuju pada bola cahaya di tengah ruangan. “Itu! Cahaya itu bisa mengalahkan nya!”

Dengan keberanian, Arka berlari menuju bola cahaya, menghindari serangan naga yang semakin agresif. Maya tetap berada di belakang, menggunakan peta untuk melindungi mereka.

Ketika Arka mendekati bola cahaya, suara lembut terdengar di kepala nya: **“Hanya mereka yang bersedia mengorban kan diri yang dapat menggunakan kekuatanku.”**

Arka tidak ragu. “Aku akan melakukan nya, apa pun risiko nya.”

Ia menyentuh bola cahaya, dan seketika tubuhnya diliputi oleh energi yang luar biasa. Cahaya itu menyebar, memenuhi seluruh ruangan, dan menghancur kan naga dalam sekejap.

---

**Kebenaran yang Terungkap**

Ketika semua nya kembali tenang, Arka berdiri di tengah ruangan, tubuh nya masih bersinar samar. Maya berlari menghampiri nya.

“Arka! Kau baik-baik saja?”

Arka tersenyum lemah. “Aku baik-baik saja. Tapi aku tahu sekarang, ini belum berakhir.”

Bola cahaya yang kini melayang di tangan Arka mulai berbicara dengan suara yang dalam. **“Kalian telah melewati ujian terakhir. Tetapi perjalanan ini baru awal dari apa yang harus kalian temu kan. Dunia ini adalah kunci untuk menyelamat kan dunia kalian.”**

Maya menatap Arka dengan penuh kebingungan. “Apa maksud nya?”

Arka menatap bola cahaya itu, lalu berbalik ke Maya. “Kita harus kembali, Maya. Tetapi kali ini, kita membawa kebenaran yang lebih besar. Dunia kita terhubung dengan tempat ini, dan kita harus melindungi nya.”

Dengan langkah nya yang berat namun penuh keyakinan, mereka memulai perjalanan kembali, dan membawa cahaya dan harapan harapan baru untuk dunia mereka.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!