Amara harus iklas di nikahi seorang CEO berhati dingin yang tak pernah dia cintai. dua ke pribadian yang berbeda harus tinggal seatap dan berperan sebagai suami istri. Masa lalu yang telah lama terlupakan kini datang kembali ke tengah tengah mereka.
Apakah akan ada cinta di antara mereka dan bagaimana mereka mengatasi masa lalu yang belum usai.
Ayo ikuti kelanjutan ceritannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Amara segera menyusul mama sintha yang jalan lebih dulu. Radit berjalan di belakang Amara dia sangat sibuk meladeni telepon dari kantornya. Radit menabrak koper di depan nya. karena dari tadi dia hanya sibuk memandang ponselnya. Radit mencari pemilik koper itu koper itu milik Amara. Radit mencari kesana kemari .Dari kejauhan dia melihat Amara malah asik bermain dengan anak kecil.
Amara terlihat sangat bahagia untuk sesaat dia melupakan kesedihan nya. Melihat itu tak sadar Radit menaikkan sebelah ujung bibirnya ke atas.Tingkah Amara terkadang memang masih seperti anak kecil. Dia sangat menyukai anak anak karena selama ini Amara hanya berdua dengan Ayahnya dan tak mempunyai saudara.
Radit berjalan ke arah Amara dengan membawa kopernya. Amara melihat ke arah Radit dan tersenyum manis. Radit menghampiri nya dan menarik tanganya. Amara melambaikan tangan ke anak yang bermain dengannya. Mereka berdua berjalan menuju ke dalam bandara sebentar lagi pesawat yang mereka naiki akan Take -of.
"Pelan pelan dong....."Rengek Amara.
"Bisa gak sih gak usah nyusahin, kita hampir ketinggalan pesawat! Aku harus cepat sampai jakarta. "Ketus Radit
"Tapi aku tadi bantuin... "
Radit menatapnya tajam. "Gak usah bawel, gara gara kamu kita hampir ke tinggalan pesawat. Mama pasti sedang mencari kita. "
Seketika Amara gelagapan melihat tatapan dingin Radit. Tatapan nya begitu menyeramkan hingga membuat Amara tak berani berbicara lagi. Radit tak melepaskan tangan Amara dia takut nanti Amara menghilang lagi .
"Kalian dari mana saja mama cari dari tadi? "
"Maaf ma, tadi Amara melihat anak kecil menangis.Dia kehilangan orang tua nya jadi Amara antar dia untuk mencarinya. "Ungkap Amara.
Mendengar penjelasan Amara, Radit sedikit merasa bersalah sebab dia tak mau mendengarkan alasan Amara menghilang dan langsung memarahinya.Untuk menutupi rasa bersalahnya Radit pura pura sibuk dengan gawainya.
Mereka berjalan menuju pesawat. Radit memesan kelas bisnis. Ini pertama kali Amara naik pesawat apa lagi kelas bisnis.Amara berjalan menuju tempat duduknya dia kebingungan dan belum menemukannya. Radit menariknya dan mendudukannya di samping nya.
Amara memasang headfone nya. Dia sangat hobi mendengarkan musik dan bernyanyi. Amara merasa canggung duduk di sebelah Radit jadi dia lebih memilih mendengarkan musik selama di dalam pesawat.Radit hanya menggeleng melihat tingkah random istri kecilnya itu.
Perjalanan mereka langsung menuju Jakarta. Kedua orang tua Radit memutuskan mengantar menantunya terlebih dahulu. Kedua anak mereka memang tinggal di jakarta sedangkan mereka memilih tinggal di bandung kota masa kecil kedua orang tua Radit.
Setiap minggunya Sintha dan suami sering berkunjung di jakarta untuk menengok kedua putra mereka. Argadana memutuskan menyerahkan hak penuh atas perusahaan ke pada kedua putranya.Dan dia memilih hidup damai tanpa memikirkan beban bersama sang istri.
Setelah satu jam lebih mereka tiba di bandara. Kedatangan mereka telah di sambut Kevin adik Radit. Radit memang mempunyai adik laki laki bernama Kevin. Dia juga bekerja di perusahaan yang sama sebagai Chief Operating Officer atau COO. Merupakan posisi yang bertanggung jawab atas operasi sehari hari perusahaan dan melaporkan langsung ke CEO.
"Hai semua, bagaimana perjalanannya aman..?"Ucapnya.
Radit mengangguk. " Iya ...bagaimana pekerjaan kok jadi kacau kaka sampai di telefon terus dari pagi? "
"Maaf kak klien satu ini memang agak ribet dia maunya ketemu langsung sama kak Radit."
"Belum juga sampe rumah sudah pekerjaan yang kalian bahas, "Tutur Sintha.
Kevin menghampiri mama nya dan menciumnya. "Maaf ma ini memang penting."
"Kevin Antar Ayah dan ibu ke rumah aku harus pergi ke kantor dulu."Radit berlalu menuju mobil yang sudah di sediakan adiknya.
" Kakak kamu itu memang gila kerja,"Ucap Sintha.
Mata Kevin terfokus ke wanita yang ada di belakang Ayahnya. "Siapa wanita cantik ini, Seingat Kevin, Kevin belum pernah melihat nya. "
"Iya jelas kamu belum pernah lihat karena memang baru kali ini dia di sini ,"Ucap Argadana.
Sintha merangkul bahu Amara. "Ini Amara kakak ipar mu. "Jelas Sintha.
"Apa kakak ipar, jadi dia istrinya kak Raditia.bukannya dia masih mikirin."
Kevin belum menyelesaikan omongannya Sintha segera menghentikannya. Sintha tak ingin membahas masa lalu pahit yang di hadapi anaknya Radit apa lagi di depan Amara istrinya Radit.
"Sudah tidak usah di lanjutkan !!"Bentak Sintha. "Kakak kamu menikah saat di surabaya kemarin. Mama gak sempat kabarin kamu karena semua serba mendadak. "
Kevin mendekati Amara. "Halo kak aku Kevin. Kayaknya Lebih muda dari ku ya..Tapi gak tak masalah karena kak Amara sudah jadi istrinya kak Radit aku ya harus panggil kak Amara."
"Halo... Amara.Wah kamu ramah dan ganteng banget ya. Beda sama kakak kamu orangnya jutek. "
Kevin terkekeh dia tak menyangka kakak iparnya sangat berterus terang. Kevin memang tampan seperti kakak nya. Namun badannya tak se tegap dan se gagah Raditia. Hanya saja penampilan Kevin lebih trendi seperti opa opa korea. Rambutnya pun di model Comma hair berwarna coklat tua. Pokoknya idola para wanita masa kini.
Dukung Author dengan like,Koment dan Vote..
mampir dikaryaku jugaa yaa