seorang gadis remaja yang lemah lembut, di pertemukan dengan seorang pria yang sangat kejam dan sangat kasar.
siapa sangka gadis ini bisa mengubah segalanya.
dan kenapa bisa...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla Mustari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 Pernikahan Dela
Dela bertanya- tanya dalam hatinya kenapa harus aku yang menikah kenapa nasib ku seperti ini. aku juga punya cita-cita dan impian, aku juga tidak tahu siapa pria itu.
......................
Keesokan harinya di mana hari ini hari pernikahan Dela dan orang utusan pria tersebut sudah datang untuk menjemput Dela dan ayahnya.
Beberapa saat kemudian
Dela dan yang lainnya tiba di kediaman pria tersebut.
"tuan dan nona silahkan masuk lewat sini di dalam sudah di tunggu."
"terimakasih kasih tuan kata ayah Dela."
Dela hanya menunduk di belakang Ayahnya menahan air matanya agar tidak keluar. Tapi beda dengan ibu dan kakak nya berbisik pada ibunya.
"Ibu rumahnya sungguh menakjubkan dan istimewa."
"iya benar sekali nak. Tapi jangan senang dulu biar pun rumah sebesar ini pasti Dela hanya di jadikan babu di rumah ini.
"benar sekali Buk."
"ayo kita masuk saja."
Sambil melangkah mengikuti yang lain masuk ke rumah orang tersebut.
Di dalam rumah hanya beberapa orang saja yang ada. "silahkan duduk dulu tuan dan nyonya, kami akan memanggil tuan kami ke sini."
Ayah Dela dan yang lain hanya mengangguk saja. Dita mengejek Dela dan berbisik pada Dela.
"aku senang sekali Dela kamu akan menikah dengan pria yang sangat kejam itu."
"kenapa buka kamu saja yang menikah dengannya."
"diam kamu Dela. Kamu memang menikah dengan pria kaya, tapi setelah kamu menikah kamu hanya di jadi akan babu di rumah ini. Sambil tertawa."
Dela sangat kesal dengan ucapan kakak tirinya, namun Dela tidak bisa membalas semuanya.
Tidak lama kemudian seorang utusan tadi datang dan mengatakan.
"mohon maaf tuan dan nyonya telah menunggu lama.dan tuan Alvin juga sudah siap. acara ini akan segera di mulai untuk menikah. karena ada urusan penting lagi yang akan di urus oleh tuan kami.
"tidak apa-apa tuan kami memakluminya."
"kalau begitu kita mulai saja acaranya."
Tidak butuh waktu lama Dela sudah menikah dan sah menjadi istri orang secara agama.
Ibu dan kakak nya mengucapkan ucapan selamat kepada Dela. Dan ayah Dela memeluk Dela dan mengatakan sekarang kamu sudah jadi istri orang nak."
Dela hanya mengangguk saja dan tersenyum.
"kalau begitu ayah pulang dulu dan diri mu."
"Ayah boleh Dela juga ikut pulang dan mengambil barang-barang Dela baru kesini lagi..
"nona tidak perlu pulang dan barang barang nona Dela sudah kami siap kan."
"baiklah kalau begitu."
"ayo nona saya antar ke kamar nona."
Dela hanya mengangguk dan mengikutinya dari belakang.
"ini kamar nona dan kalau nona butuh bantuan, nona panggil saja saya. Saya ada di bawah kok."
"terimakasih pak."
Dela langsung saja masuk ke kamarnya. Dela sangat takjub melihat isi kamarnya.
"wow bagus banget ini kamar, kayak di film-film aja deh. Coba aku lihat lemarinya sambil buka pintu lemari. Dela langsung aja matanya terbelalak melihat isi kamarnya. "wow bajunya bagus semua,lengkap dan banyak sekali."
"aku coba lihat kamar mandinya juga."
Dela langsung saja berlari menuju kamar mandi untuk melihat seperti apa isi kamar mandi. "wow keren juga kamar mandinya bisa betah aku berendam dalam sini."
Dela keluar dari kamar mandi dan langsung merebahkan dirinya di tempat tidur. "nyamannya tempat tidur ini beda dengan di rumah.. Dan pasti tidurku nyenyak sekali, Aku tidur aja deh...
...****************...
Di kantor dalam ruangan CEO, seseorang mondar-mandir sambil mengacak-acak rambutnya. dan bunyi telepon menghentikan kegiatan nya.
"iya hello ada apa nelpon ku apakah semuanya sudah beres di rumah."
"iya bos sudah beres dan saya hanya menyampaikan bahwa nona Dela sedang istirahat."
"bagus kalau begitu biar kan dia istirahat dan aku akan pulang satu jam lagi."
langsung saja mematikan telepon secara sepihak.
"lah ini bos main mati hp segala, kebiasaan memang dia." sambil merebahkan dirinya di sofa.
Di kantor, setelah menerima telepon dari asisten nya. dia duduk di tempat duduk nya sambil bersandar.
"permainan segera di mulai. Dan anakmu sekarang ada di tanganku dan kita lihat siapa yang akan hancur."
...****************...
Satu jam kemudian dia sudah ada di rumahnya. "bos sudah pulang kenapa tidak kabarin saya bos."
"sudah jangan banyak tanya, ayo ikut aku ke ruang kerja. "
"baik bos, bos tidak mau menemui istri bos."
"diam lah dan aku ada tugas baru."
Di dalam ruang kerja tersebut langsung saja mengatakan kepada asistennya.
"tugas mu awasi perempuan itu dan keluarga nya. Siapa saja yang terlibat semuanya. Dan ingat jangan sampai ketahuan."
"baik bos, saya siap menjalankan perintah."
"bagus kalau begitu. Dan keluarlah aku ingin sendiri dulu."
hanya mengangguk dan berjalan keluar dari ruangan tersebut.
Di dalam kamar Dela sudah bangun karena bunyi perutnya.
"lapar pula. Sudah jam berapa ini sambil melihat jam yang ada di hpnya. Waduh sudah jam tiga pantes aku lapar sekali aku tidur kelamaan lagi..
siapa lagi yang ketuk-ketuk pintu. Sambil jalan untuk membuka pintu. pintu pun terbuka.
"akhirnya nyonya buka pintu juga."
"maaf Bi Dela ketiduran tadi.."
"tidak apa-apa nyonya, nyonya pasti lapar karena dari tadi belum makan."
"iya Bi.Tapi aku tidak enak kalau mau turun langsung makan."
"kalau biar bibi yang anter makanannya ke kamar nyonya."
"terimakasih yah Bi, sudah ngerepotin bibi.
"tidak apa-apa nyonya, tunggu saya ambilkan makanannya.
Dela hanya mengangguk dan tersenyum kepada bibi tadi dan langsung masuk lagi ke kamarnya. Di dalam hati Dela. "siapa kira-kira suami ku siapa, dan aku belum tahu orangnya dan namanya. biar ku tanya kan sama bibi saja sebentar. Dan apakah dia sangat kasar dan kejam menurut ayah dan ibunya."
Beberapa menit kemudian bibi sudah datang membawa makanan untuk Dela.
Bibi mengetuk pintu kamar Dela. "nyonya ini bibi bawa makanan untuk nyonya."
"iya Bi langsung saja masuk dan pintunya tidak terkunci."
Mendengar Dela Bibi langsung masuk ke kamar. "ini nyonya makanannya."
"wow Bi ini banyak sekali makanan nya, Dela tidak bisa menghabiskan kalau sebanyak ini. Bagaimana kalau Bibi ikut makan dengan Dela."
"tapi nyonya."
"tidak usah tapi-tapi Bi. Ayo makan denganku."
"baiklah nyonya."
Mereka berdua makan dengan lahapnya, sambil bercerita.
"oh iya Bibi, Dela mau tanya boleh.?"
"boleh nyonya, tentang apa.?
"Bibi kan tahu, aku baru di sini dan aku belum tahu siapa saja yang tinggal di rumah ini. Boleh Bibi beritahu aku."
"ini rumah pak Alvin suami nyonya dan orang tua pak Alvin tidak tinggal di sini. Nyonya besar dan suami nya tinggal di luar negeri. Pak Alvin hanya tinggal sendiri dan beberapa asisten rumah tangga termasuk saya nyonya."