Mencari cinta sejati tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pria bermata biru terus mencari cinta sejatinya yang telah lama menghilang. pengorbanan yang tulus tidak selalu membuahkan hasil yang memuaskan. Namun, Perjuangan untuk menemukan wanitanya akan terus ia lakukan walaupun rintangan datang menghadang.
"Aku kembali untuk mu, Tidak akan kubiarkan kau pergi dari kehidupan ku!"
Wanita cantik dan berkelas lahir dari anak konglomerat ternama di Jakarta. Sang Daddy memiliki banyak bisnis di berbagai Negara, Ia memilih berkarir dan meneruskan bisnis kelurga.
Akan kah Petualangan cinta si kembar akan berakhir di pelabuhan terakhir? bagaimana nasib Safira setelah memilih menikah dengan pria yang tidak pernah ia cinta?"
Yuk ikuti kelanjutannya hanya di karya Bunda enny76.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jebakan
Pria tampan bertubuh atletis itu sudah memasukkan beberapa pakaian kedalam koper. Ia benar-benar sudah bertekad untuk pulang ke Jakarta dan membangun bisnis baru.
"Apa kau yakin ingin kembali ke Jakarta?"
"Seharusnya aku tidak pernah meninggal Jakarta, kalau saja kecelakaan itu tidak akan terjadi."
"Kau adalah laki-laki gila yang pernah aku kenal, tidak pernah menyerah dan meninggalkan wanita yang sudah membuat mu hancur!"
"Kau bukan lah aku! Nathan menaikan sudut bibirnya "Makanya kamu tidak akan pernah bisa jadi aku!" pria itu menepuk-nepuk pundak sang sahabat.
"Nad! bagaimana dengan Haruka? apa kau tetap membawanya serta?"
"Tentu saja, Haruka sudah menjadi tanggung jawab ku, biar bagaimanapun juga dia telah menolong ku dua kali. Aku tidak sekejam itu melupakan nya."
Jordan angguk-anggukan kepala "Lalu bagaimana bila ia menuntut pernikahan?"
Nathan membuang nafas kasar "Nanti saja aku pikirkan!"
"Baiklah, nanti aku akan berkunjung ke rumah mu. Jaga dirimu dan Haruka baik-baik, bila ada keluhan langsung hubungi ku."
"Oke Jor, aku pergi dulu! keduanya saling berangkulan. Kemudian mereka berdua berjalan ke luar halaman.
Satu jam kemudian Pesawat lepas landas meninggal kan kota Seoul Korea selatan.
Sementara di Jakarta, Zevana di nobatkan sebagai CEO Mahesa grup menggantikan kedudukan Zevano sang kakak. Selama Vano menjalankan tugas untuk memberantas penjahat di kapal pesiar, Vana lah yang bertanggung jawab penuh untuk perusaahan milik keluarga nya.
Semua petinggi perusahaan sudah duduk tertib di tempatnya. Reno sebagai pemilik tertinggi di perusahaan Mahesa grup memberikan mandat pada Zevana anak gadisnya.
Prosesi penobatan telah selesai, kini Vana sudah duduk di kursi Presdir. Sementara rumah sakit miliknya sudah di serahkan dan di kelola oleh Dokter Agung yang sudah Vana angkat menggantikan dirinya jadi Direktur Pelita Medical.
"Siang Nona Zevan."
Vana duduk di kursi presdir sambil membaca artikel di tangannya, lalu ia mendongakkan wajahnya. Seraut wajah tegang sang sekertaris saat menunggu jawaban dari bos barunya. Sebuah anggukan kepala sebagai respon dari sang direktur.
"Besok ada undangan dari PT samudra. Undangan ini langsung dari ibu direktur yang memberinya." Sang sekertaris menyerahkan undangan berwarna merah hati. Vana meraih undangan tersebut dan membuka isinya.
"Hanya acara party." gumamnya pelan
"Baiklah, aku akan datang memenuhi undangan mereka."
"Kalau begitu saya permisi nona." wanita berparas cantik itu meninggalkan ruangan sang Ceo
"Jesica?" nama itu seperti tidak asing terdengar!" ia terus mengingat-ingat nama tersebut. Hingga dering ponsel membuyarkan lamunan nya.
Esoknya, usai menjalankan rutinitas baru sebagai seorang CEO, Vana mulai bersiap-siap untuk datang ke Pesta undangan di salah satu perusahaan yang pernah bekerja sama dengan perusahaan ayahnya. Baju dress tanpa lengan berwarna biru cerah menjadi pilihannya, walaupun polesan wajahnya tidak terlalu mencolok tetap membuat seorang Vana masih terlihat cantik dan anggun. Daya pikat dan sikap elegan sebagai seorang Ceo semakin kentara, terbukti beberapa pria menatap tanpa kedip kearahnya saat kaki jenjang nya memasuki hotel berbintang.
"Apa nona datang sendiri?" tanya salah satu seorang bodyguard yang berdiri di pintu utama
Vana mengangguk dan tersenyum ramah.
"Silakan nona, tinggalkan mantelnya di tempat penitipan." pria tersebut membantu Vana membuka mantel putih bulu-bulu.
"Terima kasih." ucap Vana seraya melangkah masuk kedalam rooms yang sudah ramai dengan para tamu undangan termasuk dirinya.
"Hallo nona Zevana, selamat datang sudah mau memenuhi undangan kami." seorang pria berjas putih datang menghampiri Vana. Gadis itu menerima uluran tangan sambil tersenyum tipis.
"Silakan menikmati hidangan kami, acara akan segera di mulai."
"Tunggu! di mana pemilik party ini? sejak aku masuk tidak melihatnya." Vana menoleh ke kiri dan kanan mencari wanita yang mengundangnya.
"Nona Jesica sedang berbincang dengan tamu penting, sebentar lagi akan hadir."
"Para hadirin semua, acara akan segera di mulai. Semua tamu undangan akan di berikan sebuah topeng mata untuk meramaikan acara party nona Jesica." suara dari sebuah podium terdengar di area room. Tak berapa lama keluar wanita-wanita cantik dengan membawa nampan berisikan topeng mata. Semua orang mengambil nya satu persatu, termasuk vana yang mengambil satu topeng mata yang di penuhi bulu-bulu pink.
Seketika lampu padam, telah berganti dengan lampu disco berkerlap-kerlip. Suara musik remix memenuhi ruangan. Vana mengernyit kan kedua alisnya meskipun tertutup topeng.
"Hey nona boleh kami bergabung?" dua orang pria sudah berdiri di samping Vana, tentu saja dengan wajah tertutup topeng.
"Maaf! balas Vana singkat dan langsung melangkah pergi. Sungguh, ia tidak mengenal satupun orang-orang di sana.
"Nona minumannya." salah seorang pelayan berdasi kupu-kupu datang menyodorkan minuman di atas nampan.
Vana meraih satu gelas berisi warna merah jambu "Terima kasih." ucapnya, seraya meneguk sedikit minuman berwarna tersebut.
"Ini Wine? kenapa rasanya berbeda?" sekali lagi Vana menyatukan alisnya "Aku bukan peminum, kenapa di acara seperti ini masih ada minuman beralkohol?" Vana menaruh gelas tersebut di salah satu meja tanpa melihat ada tiga orang duduk di sana.
"Hey Nona, kenapa pergi? ayo duduk dan temani kami! tukas salah seorang pria sambil menarik tangan Vana kasar.
Sontak gadis itu terkejut, reflek menepis tangan pria tersebut. "Jangan kurang ajar! aku datang ke sini bukan untuk menemani kalian!"
"Hey sombong sekali kau Nona! tiga pria langsung beranjak dari duduknya. Saat Vana ingin melangkah pergi, tiba-tiba kepalanya pusing.
Suara musik remix semakin menggema di udara, para tamu undangan begitu asik mengikuti musik yang kian keras terdengar.
Melihat wanita incaran nya mulai goyah, salah satu pria merangkul bahu Vana. Gadis itu merasakan dirinya tidak baik-baik saja, ia mulai waspada dan langsung menarik diri dari pria bertopeng tengkorak.
"Sial! sepertinya ada yang menaruh obat ke dalam minuman tadi. Apa pelayan itu bekerja sama dengan mereka?" Vana terus bergumam dalam hati.
"Minggir lah, aku mau lewat!"
Mereka bertiga menghadang Vana yang mulai jalan sempoyongan. Sebuah seringai terlihat jelas di bibir mereka bertiga.
"Sini kami bantu antarkan ke kamar, sepertinya kau perlu istrahat." pria tersebut merangkul pinggang ramping Vana, reflek Vana menampar dengan keras. Wajah pria tersebut sangat murka mendapatkan tamparan telak dari wanita cantik di depannya.
"Kau!" tunjuknya, ia merasa terhina dengan tamparan Vana. Seumur hidup pria bermata sipit itu belum pernah kena tampar, apalagi dengan seorang wanita.
"Berani kau menampar ku!" pria tersebut membuat kepalan di tangannya dan ingin menghantam, namun di tangkap oleh teman nya "Jangan gegabah, kita sudah mendapatkan mangsa. Nanti orang-orang di sini akan curiga." bisik teman nya memperingati.
Pria berjas navi merapikan jasnya yang berantakan. "Bila wanita ini melakukan lagi, langsung aku habisin dia!" ancam nya tak main-main
Kepala Vana semakin berat, tubuhnya terasa panas dan lemas. Seketika pandangan matanya memudar. Vana sudah tidak bisa mengendalikan tubuhnya, ia terjatuh ke dalam pelukan pria berjas putih.
Seperti mendapatkan berlian runtuh, ketiga pria tersebut tersenyum puas, lalu menggendong tubuh Vana ala bridal style.
💜💜💜💜
All.. yuk dukung terus karya bunda, dengan cara LIKE setelah membaca, jangan lupa bantu VOTE/GIFT, RATE BINTANG 5, DAN KOMENTAR YANG MEMBANGUN. MAKASIH 🙏🙏
cewek rambut panjang.... Safira kah...?
beruntung mereka, masih ada Markus yang bisa ngasih makan dan ramuan...
kok kayak nggak asing ya.... nama Markus ini....
ku beri kopi buat bunda biar gak ngantuk...
serta sekuntum mawar 🌹 merah tanda kasih sayang ku buat bunda Enny 😘....
love Nathan Alea dan zeevano 😍😘
semangat ya bund