NovelToon NovelToon
Luka Dan Cinta

Luka Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Selina Navy

Di tengah gelapnya kota, Adira dan Ricardo dipertemukan oleh takdir yang pahit.

Ricardo, pria dengan masa lalu penuh luka dan mata biru sedingin es, tak pernah percaya lagi pada cinta setelah ditinggalkan oleh orang-orang yang seharusnya menyayanginya.

Sementara Adira, seorang wanita yang kehilangan harapan, berusaha mencari arti baru dalam hidupnya.

Mereka berdua berjuang melewati masa lalu yang penuh derita, namun di setiap persimpangan yang mereka temui, ada api gairah yang tak bisa diabaikan.

Bisakah cinta menyembuhkan luka-luka terdalam mereka? Atau justru membawa mereka lebih jauh ke dalam kegelapan?

Ketika jalan hidup penuh luka bertemu dengan gairah yang tak terhindarkan, hanya waktu yang bisa menjawab.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selina Navy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Namanya Ricardo

Kepala mafia itu terlihat menikmati makan malamnya dengan tenang. Dengan sesekali ia mencuri pandang ke arah Adira, mencoba mengamati setiap ekspresi yang muncul pada wajah manis nya.

Adira, yang menyadari kalau dia sedang diamati, berusaha untuk tidak menatap balik. Tetap mengunyah makanan tanpa suara.

"Kenapa sih diliatin terus dari tadi? " batin Adira

Tanpa obrolan mereka menikmati makan malamnya masing-masing.

Hanya ada suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring yang mengisi ruangan tersebut.

"Ugh, pengen banget nanya-nanya, tapi gak berani.. "

Sebenarnya ada banyak hal yang ingin sekali Adira tanyakan, tapi mengingat posisi nya kini sebagai tawanan, Adira sama sekali tak punya nyali.

Setelah beberapa saat, makan malam pun selesai. Suasana hening yang menyelimuti meja makan mulai pecah saat pintu masuk terbuka lebar, dan beberapa orang pelayan masuk dengan sigap, membersihkan meja dan sisa-sisa makan malam.

Sesaat setelah para pelayan itu selesai dan berjalan keluar, tiba-tiba ada sekelompok pria memasuki ruangan Ricardo. Mereka adalah anggota dari klan mafia lain, dengan wajah-wajah sangar yang khas.

"Astaga, siapa lagi mereka? Aura mereka..menakutkan."

Adira pun membeku melihat kehadiran mereka, sementara si kepala mafia yang disamping Adira tetap duduk tenang di kursinya, matanya yang tajam memperhatikan mereka yang masuk dengan seksama.

" Ricardooo.. "

Sapa salah satu pria yang masuk langsung menyapa sang pemilik ruangan.

"Ternyata namanya Ricardo.. " batin Adira, mata nya kini beralih ke Ricardo.

" Mau apa kalian? " tanya Ricardo dengan suara yang berat dan dingin.

Ricardo tetap tenang, meskipun aura yang dipancarkannya berbeda. Tatapan nya sama sekali tak menunjukkan emosi, seolah menyampaikan pesan bahwa dialah yang berkuasa disitu.

Sementara Adira, hanya bisa duduk mematung, merasakan ketegangan di udara, dia sama sekali tak berani bergerak. Baginya, situasi itu bisa saja berubah menjadi bahaya kapan pun.

Pria yang menyapa tadi pun mulai berbicara, suaranya besar dan menggelegar.

"Well, kita dapat kabar burung nih, dengar - dengar, seorang Ricardooo telah menemukan WA. NI.TA nya. "

ujarnya dengan penuh penekanan kata, matanya tertuju ke arah Adira.

Adira yang mendengar namanya disebut-sebut menjadi merinding. Dia makin tak berani berbuat apa-apa, hanya bisa menundukkan kepala dan berharap agar situasi ini cepat berlalu.

Sementara, Ricardo yang disamping nya itu tetap mempertahankan ketenangannya tidak menunjukkan emosi sedikit pun.

Pria yang menyapa Ricardo tadi melangkah maju dengan mantap, mendekati Adira yang masih duduk membisu di kursi nya.

Adira merasakan dingin di punggungnya, aura kejam pria itu begitu menyelimuti ruangan Ricardo.

Dan dengan tiba-tiba, ia meraih rambut panjang Adira, menariknya ke bawah dengan kasar sehingga membuat wajah Adira mendongak ke atas.

"Uuggh!! "

Adira terkejut, rasa sakit menjalar di seluruh kulit kepalanya, mata nya membulat, berusaha untuk tidak menunjukkan kelemahan, tapi ketakutan itu justru terlihat jelas.

Pria itu mengamati Adira dengan seksama, seolah menilai kecantikan pada wajah Adira yang tertangkap oleh mata.

"Hmm, jadi ini wanita yang sedang ramai dibicarakan itu?"

ujarnya sambil tersenyum sinis, nada suaranya menyindir.

"Biasa saja rupanya, tak ada yang spesial." lanjutnya masih mengamati setiap detail wajah Adira. Wajahnya semakin dekat, hidung nya hampir menyentuh hidung Adira.

Ricardo yang duduk di kursi sebelah Adira, meski tetap tenang dan tidak menunjukkan ekspresi, merasakan kemarahan yang mendidih di dalam dirinya begitu melihat adegan itu.

Rasanya ingin sekali Ricardo segera membanting pria itu dengan sekuat-kuat nya ke atas lantai dan mematahkan tangan nya itu yang berani - beraninya menyentuh rambut hitam dan panjang milik Adira.

Namun, Ricardo hanya menahannya, dia sadar bahwa dengan menunjukkan kemarahan di depan mereka akan menjadi bumerang bagi dirinya.

Ricardo, akhirnya hanya berkata dengan suara tenang namun penuh kekuatan.

“Javier, " sapa Ricardo pada pria yang masih menjambak rambut Adira.

"Menyakiti wanita tak akan membuatmu terlihat berkuasa, tapi hanya akan menunjukkan betapa lemah dirimu,” kata Ricardo, nada suaranya tajam seperti pisau.

Kata-kata itu pun seakan menggema di ruangan, menimbulkan ketegangan yang lebih besar dari sebelumnya.

Javier, yang merasa tertegur, seketika terdiam. Senyuman di wajahnya memudar, menyadari bahwa sindiran Ricardo itu bukan hanya sekadar ucapan biasa—itu adalah pengingat akan posisinya yang lebih rendah dari Ricardo dalam hierarki dunia mafia Meksiko.

Ricardo melanjutkan, menepis tangan Javier dari rambut Adira dengan gerakan tegas, tak peduli pada tatapan menantang Javier yang kini tertuju padanya.

“Jika kau ingin menunjukkan kekuatan, lakukan dengan cara yang lebih jantan dan beradab. Ini bukan pertunjukan sirkus.”

Adira pun kini merasa lega saat rambutnya terlepas.

"Syukur lah Ricardo membela ku.. " Adira membatin, matanya membendung air mata, menatap Ricardo dengan tatapan sendunya.

" Heriberto!! "

Ricardo memanggil ajudannya yang sedari tadi berdiri di ambang pintu, menunggu perintah Ricardo.

"Ya, Ketua." jawab Heriberto.

Heriberto dengan postur badan yang tinggi dan penuh luka yang menghiasi tubuhnya.

segera bergerak maju, memancarkan aura intimidasi yang membuat para anggota klan lain mundur tanpa perlu aba-aba.

"Tunjukkan pada tamu yang tak diundang ini dimana jalan keluar, "

Heriberto pun mengulurkan tangan nya ke arah pintu yang awal mereka masuki tadi.

Para anggota klan mafia lain itu tampak kesal namun menurut, dengan segera mereka melangkah keluar dari pintu.

Sementara itu, Javier yang merasa tersindir, tak bisa menahan diri untuk tak mengeluarkan satu kalimat terakhir.

“Sampai jumpa, teman ku Ricardo. Semoga kau bisa menjaga wanita mu itu agar tak telalu terluka karena telah masuk ke dalam dunia hitam ini. ”

ucap Javier berjalan sambil melambaikan tangannya tanpa menoleh ke Ricardo.

Ricardo hanya memandang nya pergi, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Kata-kata provokasi itu tak akan memengaruhi dirinya.

"Saya permisi, Ketua. " ucap Heriberto menunduk permisi.

"Ya." balas Ricardo dengan mengangguk kan kepala nya setuju.

Setelah Heriberto keluar dan menutup pintu, terdengar suara isak tangis Adira. Kepala nya tertunduk, rambutnya menutupi wajahnya.

Rasa takut yang sedari tadi dipendam nya akhirnya pecah menjadi tangis. Adira kebingungan, atas apa yang tiba-tiba terjadi padanya.

Ricardo yang melihat Adira menangis, mengulurkan tangannya ke wajah Adira, dia bermaksud untuk menyelipkan rambut yang menutupi wajah Adira itu dengan rambut.

Namun, tangan nya berhenti di udara,

"Uh..!!" Adira menutupi wajahnya dengan kedua tangan nya.

Ricardo yang melihat reaksi defensif Adira itu pun mencoba menenangkan Adira,

"Tak apa, mereka sudah tak disini, " ucap nya dengan suara yang tak lagi dingin. Kali ini, suara Ricardo begitu hangat.

Adira tak merespon apapun, dia hanya ingin terus menangis hingga perasaannya lega.

1
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚 menuju Hiatus.
Saya mampir Thor, tanda bacanya mudah dimengerti/Good/
S. Midnight
tor? kok? kaya mau tamat?
Zia Shavina
mual mual? asam lambung kalii /Facepalm/
(ehemmm/Shhh//Shy/)
ReogKhentir
Bagai mana hati tak terguncang dengan perlakuan pria itu padanya begitu banyak kejadian hari ini dari penculikan dirinya jadi wanita sang bos mafia hingga diperebutkan oleh kelompok mafia lain
ReogKhentir
Awalan kesah yang menarik....... baru tiba tak mengerti akan situasi serta kondisi kehidupan kota yang dituju hanya kondisi meriah saja yang dia tahu sungguh kasihan sekali Adira
S. Midnight
ooopp mual2/Chuckle/
Maz Tama
semangat ya Thor...lanjut
Maz Tama
alur cerita nya bagus
Selina Navy: /Awkward//Awkward/
total 1 replies
S. Midnight
dua bulan lagi apa sayang/Sob/
🌟~Emp🌾
mampir, tiga iklan meluncur 🥰
🌟~Emp🌾: sama-sama adik cantik /Angry/🥰❤️
Selina Navy: gomawooo/Hey//Hey/ sayang ka afriyeni bnyak2/Joyful/
total 2 replies
🌟~Emp🌾
kenapa kamu culik-culik? kan kasian /Scream//Scream//Scream/
🌟~Emp🌾
jahat sekali /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
🌟~Emp🌾
wah, masih saudara nih, Minang /Angry/
🌟~Emp🌾: yoiiii /Facepalm//Facepalm//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Selina Navy: wahh urang awak juga/Hey/
total 2 replies
S. Midnight
Ricardonya kmn lg /Sob/
🥰Siti Hindun
apakah pria itu mengenal Adira?
🥰Siti Hindun
hai kak Selin, aku mampir😊
🥰Siti Hindun: insya Allah...
semangat juga kak Selin, buat nulis'y😊
Selina Navy: gomawo kak sitii/Whimper/
sampe tamat ya kak hehe /Hammer//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Selina Navy
maaf ya semua, seperti nya NT lagi error. Otor udah up eps baru sejak siang tadi, tapi sampai sekarang belum up juga.
S. Midnight
nah loh?
Zia Shavina
OOMOOO
Widya Pramesti
Hallo kak Sel, aku baru mampir... sorry terllu sibuk/Whimper//Kiss/
Selina Navy: waaa gpp wid,, makasi yaa/Whimper/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!