NovelToon NovelToon
Last Night

Last Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Romansa / Pihak Ketiga / Bad Boy
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Razella

"Hidup aja, ikutin kemana arus bawa lo. Teruskan aja, sampe capek sama semua dan tiba-tiba lo bangun dirumah mewah. Ucap gue yang waktu itu ga tau kalo gue bakalan bener-bener bangun dirumah mewah yang ngerubah semua alur hidup gue "- Lilac

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Delima

Langkah kaki Lilac terasa pelan menuruni tangga rumah besar yang kini ia tinggali. Kini ia mengenakan daster biru laut yang ntah bagaimana bisa ada dalam lemari. Sejak selesai mandi tadi, ia tak melihat kehadiran bu Aini. Wanita itu mengatakan jika akan keluar sebentar untuk menyiapkan makanan. Namun sampai saat ini Lilac bahkan belum melihat kehadiran wanita itu. Saat melihat begitu luasnya ruang tamu berinterior antik itu.

"Ibu? Ibu dimana?"

Lilac mengitari seisi ruang tamu yang kini membuatnya benar-benar kagum. Sungguh rumah ini rasanya seperti banyangan rumah mewah yang ia baca disetiap buku novel. Lampu gantung yang begitu mewah dilangit-;angit rumah, sofa berwarna merah hati yang terlihat empuk dan lembut, jam besar yang berdiri di sudut ruangan dan hiasan-hiasan kecil tanaman yang tertata dimeja dekat TV.

"Selamat pagi nona!!"

Lilac langsung terlonjak saat sapaan itu terdengar ditelinganya. Bahkan wanita itu sampai memegangi dada karna kaget dan tak bisa mengontrol detak jantungnya. Dua orang laki-laki berpakaian casual berdiri menjulang dibelakangnya begitu Lilac menoleh. Lilac lagi-lagi mengernyit heran. Kenapa rasanya akhir-akhir ini semua pria yang ditemuinya berbadan tinggi. Ataukan mungkin ia yang baru menyadari jika tingginya terhitung kecil? Ah tidak. 150cm bukan kecil kan readers? Jawab iya tau Lilac akan menggilas kalian dengan papan cuci.

"Kalian siapa? Ibu dimana?" Tanya Lilac saat ia sudah bisa mengatur detak jantung dan ekspresi wajahnya. Kedua pria itu saling bertukar pandang.

"Nona cari ibu siapa? Ibunya saya atau ibunya dia?" Tanya pria berkemeja kotak-kotak pada Lilac.

"Bukan, bukan ibu kalian. Tapi ibu Aini. Beliau dimana?"

"Ooooohh bu Ainiii." Sahut keduanya berbarengan. Lilac menatap mereka dengan miris. Bisa-bisanya ia bertemu dengan kedua pria ini.

"Bu Aini biasanya jam segini dibelakang nona. Lagi nanem sayur. Nona mau sarapan kan? Ayo bareng kita aja. Biar kita temenin makan." Ajak pria ber hoodie dengan wajah lucunya itu. Rambutnya yang menyembul dari tudung hoodie yang ia pakai terlihat ikal. Atau mungkin memang ikal.

"Eum, saya mau makan sama bu Aini boleh? Saya ngerasa canggung kalau sama kalian berdua." Lilac menjawab dengan tatapan tertuju pada keduanya yang kali ini lagi-lagi terlihat bingung. Kalau tidak untuk menjaga image, mungkin keduanya sudah Lilac tendang keluar rumah. Ia tidak suka bertemu dengan orang asing, kecuali bu Aini.

"Oalah. Yaudah kalo gitu. Nona bisa tunggu diruang makan. Biar kami berdua yang panggil bu Aini."

"Saya mau ikut. Saya mau ketemu beliau."

"Baik nona. Ayo kalo gitu ikut kami aja ke belakang."

Dengan begitu, keduanya berakhir menunjukkan pada Lilac halaman belakang tempat bu Aini biasa berkebun. Selama perjalanan Lilac kembali memindai sekelilingnya. Wanita itu menatap kagum semua tanaman yang berjejer rapi sepanjang koridor rumah.

"Nona bangun jam berapa? Sampai tadi malam ya?'' Tanya di pria berkemeja pada Lilac. Lilac yang mendengarnya tentu saja mengernyit bingung. Seakan kedatangannya memang sudah dinantikan penghuni lain rumah ini.

"Kalian tau saya bakal dateng? Semua orang yang ada disini tau?"

"Oh ya tau dong. Btw kita belum kenalan nona." si pria berhoodie tiba-tiba berbalik badan diikuti temannya. Keduanya berjalan mundur sambil menatap Lilac dengan wajah ceria.

"Nama saya Raja, kalau dia Rama. Kami bukan kembar okey?"

Ternyata pria berkemeja kotak-kotak itu bernama Raja, sedangkan si hoodie bernama Rama. Keduanya mengulurkan tangan masing-masing. Menunggu Lilac untuk menjabatnya. Dengan ragu Lilac menerima uluran tangan keduanya. Semakin cerahlah senyum keduanya. Jabatan tangan ketiganya terlepas begitu kedua pria itu kembali berbalik kedepan.

"Okeh, kita udah kenalan sama nona Isadora. Abis ini kita ga ada matkul kan? Main disini lah kita. Gua males banget dirumah mulu. ga sumpek lo ngeliat si Bian?" Raja terlihat mengajak Rama untuk melakukan suatu kejelekan, yang nampaknya akan diiyakan oleh si sohib.

"Si Bian, si Bian. Abang lo itu. Tapi ayo aja gue mah." Jawab Rama sambil mengedipkan sebelah matanya pada Raja. Oalah sama aja ternyata, batin Lilac. Setelah berjalan sekitar beberapa langkah kemudian, ketiganya sampai di halaman belakang. Dan benar saja, disana ada bu Aini yang tengah menanam sayur, ntah apa. Dan juga ada beberapa orang wanita lain yang ikut membantu nya. Lilac langsung saja menghampiri bu Aini tanpa memanggil wanita itu. Lilac rasa kurang sopan jika memanggil orang yang lebih tua dengan nada seperti itu.

Rama dan Raja yang melihatnya langsung saling tatap. Bahkan mengernyitkan kening saat melihat Lilac ikut berjongkok disamping bu Aini.

"Ibu kenapa ngga ada didalem tadi? Saya kira ibu nunggu diruang makan."

"Loh, manis kenapa disini nak? Ayo kita masuk saja. Sarapan dulu ya?" Wanita tua itu menumpu pada lutut untuk bisa berdiri dari jongkoknya. Lilac yang melihat hal itu segera menahan pergerakan bu Aini.

"Kita disini dulu boleh ngga? Saya juga mau ikut tanam sayuran sama kalian." Semua orang yang ada disana saling lempar pandangan mendengar ucapan Lilac. Sepertinya ia memang berubah menjadi putri raja dalam semalam.

"Ngga papa manis. Mau belajar tanam singkong ngga?" Bu Aini segera mengiyakan permintaan sang nona. Dan saat wanita muda disampingnya itu menganggukkan kepala, bu Aini segera meminta rekannya untuk mengambilkan beberapa batang pohon singkong yang sudah siap tanam. Lilac yang melihatnya tersenyum tipis. Bisakah ia hidup seperti ini untuk selamanya. Menikmati udara pagi sambil berkebun bersama orangorang asing yang dianggapnya asik.

"Nona ngga mau sarapan dulu aja? Nanti nona sakit kalo ngga sarapan." Ucap salah satu dari wanita yang ikut membantu kegiatan bercocok tanam itu. Lilac tersenyum tipis sambil menggelengkan kepala.

"Saya ngga terbiasa sarapan, bu. Makannya nanti agak siangan boleh kan?" Semua orang yang ada disana terlihat sedikit kaget. Bahkan ada satu ibu-ibu yang menutup mulutnya tak percaya.

"NONA!! AYO MAKAN DULU!!"

Lilac mendesis saat mendengar teriakan Raja. Anak itu benar-benar. Lihat saja saat mereka cukup dekat nanti, akan Lilac jitak kepalanya. Lilac segera bangkit dan menghampiri keduanya yang masih berdiri di pinggiran kebun.

"Kalian masuk kerumah. Saya bakal sarapan nanti setelah pekerjaan selesai."

"LAH GA BISA NONA!! Nona harus sarapan dulu ini. Mumpung masih pagi, harus isi tenaga dulu nona."

"Eh anjir, Ja. Mulut lo merintah anjir. Maaf nona, nanti kami bakal kesini lagi kalo nona udah selesai. Eh atau mungkin nona mau langsung ke ruang makan nanti juga ga papa." Sahut Rama dengan cepat. Lilac menghela napas pelan. Bisa-bisanya dihari pertamanya disini Lilac bertemu dengan orang seperti Raja.

"Eum...kalo saya minta tolong bawain makanan yang ada diruang makan kesini boleh ngga? Saya pingin makan sama mereka." Lilac menunjuk orang-orang yang tengah lanjut bercocok tanam dibelakangnya dengan dagu. Dan hal itu kembali membuat kedua pria itu, terutama Raja menganga.

"Ngapain anjir, non. Ribet banget makan dibawa ke kebun. Nona mau mukbang kek di tiktok itu yah? Yang bawa nasi terus nyari lauk di kebun?" Pertanyaan nyeleneh Raja membuat Lilac hampir saja tertawa. Namun sekuat tenaga wanita itu menahannya. Apalagi saat melihat wajah pria itu yang seakan benar-benar tak percaya apa yang Lilac katakan.

"Saya minta tolong ya? Rama bisa kan?"

"Bisa, nona." Lilac kembali ke kebun setelah mengucapkan terimakasih pada Rama. Meninggalkan Rama yang tersenyum tipis dan Raja yang masih mengerutkan alisnya karna bingung.

1
santi
👍👍
Dzakwan Dzakwan
Penuh kejutan, ngga bisa ditebak!
Laqueno Sebaña
Keren banget bro, aku terhanyut dalam cerita ini!
Razel: terimakasih yah/Smile//Smile/
total 1 replies
La Otaku Llorona <33
Tidak ada yang kurang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!