Berkisah tentang seorang wanita bangsawan bernama Maybell Ainsley yang menikah dengan Raja Richard Gustarte dan menjadi ratu kerajaan Ironvale.
Semua orang berfikir bahwa Ratu Maybell, adalah wanita yang sempurna, akan tetapi, tidak ada yang tahu bahwa di balik semua kesempurnaan itu. Dirinya sangat menderita atas pernikahannya yang tidak bahagia. Ratu Maybell di benci tanpa alasan yang jelas oleh suaminya sendiri. Tak hanya itu, raja yang membenci ratu, selalu saja merendahkan semua kerja keras yang dia lakukan.
Suatu hari, Ratu Maybell yang berhenti mencintai Raja Richard kini menyaksikan sang Raja jatuh cinta pada seorang wanita biasa.
Ratu Maybell kehilangan segalanya, termasuk kedudukannya sebagai Ratu. Tak sampai disitu, Raja Richard yang memiliki dendam kesumat terhadapnya membuat Mantan Ratu berakhir di penjara bawah tanah.
Akan tetapi, ketika Maybell membuka matanya setelah tertidur sejenak, Maybell mendapati dirinya kembali ke masa lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NATALIA SITINJAK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4. Mengapa Kamu Sangat Membenciku.
Tak mau kalah dengan ratu yangberi gelar pahlawan kepada count Bolgar, Raja Richard memutuskan untuk memberi hadiah lain, tapi di tempat lain. "Untuk mu count Bolgar, aku ingin mengundang mu secara langsung ke istana raja malam ini untuk membahas jasamu yang luar biasa."
"Hahaha... Suatu kehormatan bagi ku yang hina ini untuk berkunjung ke istana Baginda raja-"
"Tidak-tidak... Ini lebih dari sebuah kehormatan bagiku jika count Bolgar mau datang."
"...."
Saat itu aku menyaksikan Richard yang siap untuk mengambil count Bolgar ke sisinya tersenyum sangat tampan seperti biasanya. Alangkah baiknya jika raja Richard memberiku sedikit saja senyuman itu.
Count Bolgar merespon. "Saya jadi sangat tersanjung." Kemudian count Bolgar melihat kearah ku yang berdiri di belakang raja. Wajahnya menjadi sangat berseri-seri begitu dia melihatku.
"Yang Mulia Ratu!." Dengan sopan dan nadanya yang ceria, count Bolgar menyapaku, walau aku sempat kecewa karena dia terlambat menyadari keberadaan ku.
Sejenak aku melirik Raja Richard yang melirikku. Sambil tersenyum seperti biasa aku menjabat tangan count Bolgar yang tersenyum girang. "Ini sebuah kehormatan bagi saya bertemu dengan anda Yang Mulia Ratu, terima kasih atas gelar Pahlawan yang anda berikan Yang Mulia Ratu."
Aku Mengangguk.
"Itu bukan apa-apa, anda berhak mendapatkan gelar itu. Anda dan kesatria lainnya telah bekerja keras dalam melawan pemberontak kerajaan Ironvale. Mewakili bangsawan lainnya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada anda, count Bolgar."
Mendengar itu, count Bolgar tertawa keras. "HAHAHA... Anda terlalu baik yang mulia, lagi pula kemenangan kami ini juga berkat anda Yang Mulia Ratu, jika bukan karna anda yang melengkapi persenjataan seluruh prajurit dengan peralatan lengkap, serta persenjataan yang baru, saya ragu kalau kami akan menang telak seperti saat ini Yang Mulia."
Aku tertawa bahagia untuknya. "Hahaha.... Itu bukan apa-apa, sebagai Ratu, tentu saja saya harus mempersiapkan apa yang di butuhkan oleh prajurit kita tanpa kesalahan sedikitpun, sekali lagi saya ucapkan terima kasih count Bolgar," ucapku sekali lagi dengan nada ceria yang terdengar segar.
Tapi sepertinya orang di sebelahku tidak terlihat senang dengan interaksi kami berdua.
"Melengkapi persenjataan baru?," tanya Raja Richard.
"Ah soal itu," Aku sedikit mendekat kearah Raja Richard lalu berbisik pelan sambari menjaga pandangan count Bolgar.
"Aku sudah mengirim surat untuk kamu tanda tangani mengenai hal itu sebelumnya, tapi tidak ada tanggapan dari mu selama satu minggu. Jadi, karena situasi sudah tidak menyenangkan aku sendiri yang menandatanganinya langsung."
"Apa?."
"Tenang saja, aku mengunakan seluruh uangku, bukan uang kerajaan, aku tidak akan macam-macam dengan uang kerajaan tanpa persetujuan mu terlebih dahulu."
"....Hahaha..."
Richard hanya tertawa. "Kau Mengunakan Uangmu Sendiri????."
Count Bolgar yang mendengar raja tertawa setelah mendengar penjelasan dari ratu, merasa sangat takjub, sehingga, ia juga ikut tertawa bersama raja Richard.
Kemudian dari pada itu, berkat suara tawa keras count Bolgar, perhatian para bangsawan kini tertuju kepada kami, mereka terlihat kagum.
"Wahh... Aku tidak menyangka Yang Mulia Ratu akan mengeluarkan uangnya sendiri untuk melengkapi sarana pertempuran itu "
"Ya Ampun... Ratu Maybell benar-benar sempurna."
"Itu benar."
"Ratu Maybell benar-benar wanita yang sempurna."
Kira-kira, begitulah kata pandangan orang yang melihat kearahku.
Di sisi lain..
"Bukankah itu artinya Yang Mulia Raja tidak melakukan apa-apa?."
Meski hanya sebatas bisikan pelan, aku merasa tegang hanya dengan mendengar kalimat itu. Segera, aku melihat kearah Raja Richard yang melihat masih sibuk berbicara dengan bangsawan lainnya.
Aku merasa ada yang salah.
Dan benar saja. Begitu pesta perayaan selesai malam itu, Raja Richard memanggil ku ke istananya.
"DASAR WANITA MURAHAN!!!."
Richard yang selama ini mengunakan nada rendah dan dingin saat berbicara dengan ku kini berteriak meninggikan suaranya untuk memaki ku.
"Apa Yang Kau Inginkan Huh?."
Raja Richard terus berteriak dan memaki-maki dengan berbagai umpatan-umpatan kasar yang menyakitkan hati, sementara aku hanya bisa diam. Karena aku tidak tahu ada dimana letak kesalahanku.
"Kau... Kau... Apa Kau Berniat Untuk Menjadi Pusat Perhatian Lebih Dari Aku."
"Haahh.... Aku Tidak-"
"Dasar Jal_ang Gila!!!."
Tub.
Dadaku terasa sakit.
Bibirku bergetar.
Untuk pertama kalinya, aku meninggikan suaraku. "Mengapa Kamu Sangat Membenciku. Aku Tidak Melakukan Apapun Yang Salah Di Sini?, Kenapa? ... Kenapa Kamu Sangat Membenci Ku."
"Kenapa... Kenapa lagi kau tanya?." Untuk pertama kalinya, tangan Richard menyentuh wajahku, tapi bukan sentuhan lembut, melainkan sentuhan kasar yang menyakitkan. Richard mencengkram kuat rahangku dan menatapku seperti hewan buas.
"AKU MEMBENCI MU KARENA KAU ADALAH PUTRI BAJINGAN AINSLEY."