NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4

Dan hari yang di nanti pun tiba Ikbal sudah berada di desa sejak kemarin sore. Hari ini akan di adakan acara ijab kabul dan pesta sederhana yang hanya di saksikan oleh keluarga dan tetangga dekat saja untuk memberitahu jika Ikbal dan Manda telah melangsungkan pernikahan.

Dalam satu tarikan nafas Ikbal pun sukses merubah statusnya menjadi suami dan Manda menjadi istri. Kini tanggung jawab kedua orang tua Manda berpindah kepada Ikbal.

Sah

Kata sakral dalam acara pun menggema dengan di iringi do'a dan kebahagiaan di antara dua insan yang kini bersatu. Senyuman manis tak pernah luntur di bibir Manda dan Ikbal. Para tamu undangan pun segera memberikan selamat pada kedua mempelai begitu di persilahkan oleh pembawa acara dan kesempatan untuk berfoto pun muncul dari berbagai keluarga.

"Bun, nanti Bunda yakin akan tetap di desa? Apa tidak ikut saja dengan kita?" Tanya Agnes.

"Tidak kalian saja." Bunda Nining.

"Bagaimana jika Agnes ngontrak aja Bun? Bujuk Agnes karena merasa tak enak merecoki Kakaknya dan Sahabatnya.

"No Nes lu tetep tinggal sama kita. Iya kan Mas." Tanya Manda meminta dukungan.

"Tentu sayang. Kecuali dia di ambil suaminya." Ikbal.

"Hufh... Suami cepat datanglah. Jangan biarkan aku terlalu lama berada di antara dua pasangan bucin ini."

Hahaha...

Gelak tawa pun tercipta suasana begitu hangat. Rumah Pak Heru dan Bu Alma yang tengah ramai orang pun semakin ramai. Pesta telah usai kini para tetangga tengah membereskan sisa acara yang cukup intim dan kekeluargaan. Keluarga pun berpamitan pulang. Hanya Kakek dan Nenek Manda dari Ibu Alma yang masih menetap.

"Bunda, ayo kita pulang dan biarkan Kakak di sini." Ajak Agnes.

"Tentu." Bunda Nining.

Mereka berdua pun berpamitan pada semua yang ada di sana. Ikbal merasa begitu berat melepas Bunda dan adiknya walaupun jarak dari rumah Manda ke rumah Bunda Nining hanya beberapa kilo saja. Manda merasakan itu dia menggenggam jemari Ikbal sebagai dukungan baginya.

Ikbal menatap lembut Manda dan tatapan itu pun mendapat balasan yang sama dari Manda. Ikbal memeluk bahu Manda seolah mencari ketenangan dalam pelukannya.

"Besok kita menginap di rumah Bunda ya Mas sebelum lusa kita berangkat ke kota." Ajak Manda.

"Iya sayang." Jawab Ikbal lembut.

Malam hari keluarga Manda berkumpul. Kakek Adi bercerita bersama menantu dan cucu menantunya. Kebahagiaan terpancar dari wajahnya. Kakek Adi hanya memiliki satu putri yakni Bu Alma. Dan dia bersyukur Pak Heru selalu membahagiakan putrinya dan harapan itu pun dia layangkan pada Ikbal untuk cucu perempuannya.

"Jangan jadikan perkuliahan Manda alasan kalian menunda momongan Bal." Pak Heru.

"Tidak Yah. Kami sudah membicarakannya dan Manda bersedia untuk tidak menunda kehamilan walaupun Ikbal rasanya tak tega." Ikbal.

"Semua memiliki cerita masing-masing tentang pernikahan, kehamilan dan semua hal mengenai hidup ini. Hanya tentang bagaimana kita menjalankannya nya saja. Ingat selalu bahwa Tuhan bersama kita." Kakek Adi.

"Iya Kek." Ikbal.

"Kamu jangan khawatir Bunda dan Ibu kalian pasti akan dengan senang hati membantu mengurus cucu mereka." Pak Heru.

"Iya Yah."

Sementara para lelaki tengah berbincang hangat. Para wanita pun tak kalah seru di dapur menyiapkan makan malam.

"Awas jangan sekali-sekali berfikir untuk menunda punya anak ya Manda." Peringat Ibu Alma.

"Iya Bu. Ibu sudah mengingatkan Manda berkali-kali." Jawan Manda.

"Ibu mu hanya khawatir Manda. Kalian masih muda dan Ibu takut kalian berfikir untuk menunda memiliki anak." Nenek Aisah.

"Iya Nek. Manda dan Mas Ikbal sudah membicarakannya dan kami tidak akan menundanya. Anak itu sebuah rejeki Nek." Manda.

"Alhamdulillah. Kamu juga harus bisa membagi waktu mu sebagai mahasiswi dan sebagai istri. Di rumah kalian nanti akan ada Agnes bersama kalian. Anggap Agnes adalah putri kalian agar kalian tidak merasa jika Agnes menjadi beban kalian. Terutama kamu Manda. Jangan cemburu dengan kedekatan Ikbal dan Agnes ya." Nenek Aisah.

"Iya Nek. Terima kasih sudah mengingatkan Manda ya Nek Bu." Manda.

"Apapun yang terjadi di kehidupan rumah tangga kalian Nenek yakin akan semakin menguatkan cinta kalian." Nenek Aisah.

Obrolan pun terhenti karena makan malam sudah siap mereka memanggil semua penghuni rumah untuk menikmati makan malam. Manda tampak tak ragu melayani Ikbal karena Manda selalu belajar dari Ibu Alya yang selalu melayani Pak Heru.

Dan semua yang di lakukan Manda membuat Pak Heru dan Bu Alma senang. Begitu juga dengan Ikbal yang merasakan kehangatan di hatinya walaupun apa yang di lakukan Manda adalah hal yang sederhana.

Setelah makan malam usai semua berkumpul di ruang keluarga. Ikbal tampak tak canggung dengan Pak Heru karena memang mereka sudah dekat sejak lama. Manda pun bermanja dengan Nenek aisah dan Ibu Alma. Sampai tak terasa waktu pun semakin malam. Semua pergi meninggalkan ruang keluarga menuju kamar masing-masing.

Dan kecanggungan pun di rasakan oleh sepasang pengantin baru Manda dan Ikbal. Walaupun mereka telah berhubungan lama namun tak pernah sekalipun mereka pergi hanya berdua selalu ada Agnes di tengah-tengah mereka.

"Sayang, apa kamu lelah?" Tanya Ikbal memecah suasana.

"Sedikit." Jawab Manda.

"Mau aku pijat?" Ikbal.

"Tidak perlu Mas. Mas juga pasti capek setelah kemarin perjalanan dan langsung acara walau hanya acara sederhana tapi cukup menguras tenaga." Manda.

"Sini sayang. Aku kangen kamu. Sekarang udah boleh peluk kan?" Goda Ikbal.

"Apa sih Mas ih." Jawab Manda tersipu.

Kini Manda pun berada di dalam pelukan Ikbal. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada dengan hanya menggunakan insting Ikbal mencoba mendaratkan bibirnya pada bibir Manda. Merasa tak ada penolakan dari Manda Ikbal pun semakin intens melakukannya hingga tanpa mereka sadari keduanya telah sama-sama polos bagai bayi baru lahir.

"Apa Mas boleh melakukannya sekarang sayang?" Bisik Ikbal dengan suara khasnya.

"Hati-hati ya Mas. Aku takut. Kata orang sakit." Jawab Manda.

"Mas akan pelan-pelan sayang." Ikbal.

Dan setelah mencoba beberapa kali akhirnya pertahanan Manda pun runtuh. Bahkan Ikbal tak hanya melakukannya satu satu kali. Hingga menjelang pagi Ikbal baru menyelesaikan penyatuannya. Manda terkapar lemas membuat Ikbal merasa kasian.

Ikbal pun membawa air dan lap untuk mengelap tubuh Manda agar tak lengket. Setelah itu Ikbal memakainya piyama yang baru untuk Manda. Manda tak terusik sedikit pun karena lelah. Manda hanya memejamkan matanya mengarungi mimpi. Setelah membersihkan diri Ikbal pun menyusul Manda mengarungi mimpinya.

Tidur dengan saling berpelukan adalah hal yang paling di nanti oleh pasangan ini. Karena ini hanya akan terjadi jika mereka telah sah dan kini tak ada keraguan lagi untuk Ikbal memeluk erat Manda tanpa berniat untuk melepaskannya.

🌼🌼🌼

1
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!