Adeeva Rachella..
Dia terlahir sebagai Gadis Bisu, namun hal itu Adeeva sangat disayangi oleh kedua orang tuanya..
Hingga disuatu kejadian yang membuatnya tidak bisa untuk berbicara tentang keadilan kedua orang tuanya yang dibunuh oleh Pamannya sendiri..
Pamannya itu adalah Adik dari Ibunya Adeeva, dia adalah seorang gila dengan kekayaan itulah sebabnya dia membunuh kedua orang tuanya Adeeva karena ingin mengambil kekayaannya..
Hidup Adeeva berubah daratis saat kepergian kedua orang tuanya, dia tinggal bersama Pamannya namun dijadikan Pembantu oleh Istri dan Anak Pamannya..
Adeeva juga mendapat perilaku yang tidak pantas seperti sering dibully, disiksa dan lebih parahnya lagi dibuat hingga hampir mati oleh mereka..
Adeeva ingin menyerah, namun pada malam itu seorang Pria bernama Dellson Arden mengajaknya untuk keluar dari Neraka itu..
Adeeva setuju dengan hal itu, tetapi apakah kehidupan Adeeva akan berubah setelah bersama Dellson?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29-Jangan berharap bisa hidup
Kini Dellson telah ditiba dikantor polisi, dimana dia sudah berhenti diparkiran dan setelah itu dia turun.
Saat turun dengan cepatnya dia melangkahkan kakinya kearah pintu masuk kantor polisi itu, wajahnya benar-benar sangat dingin tatapannya begitu sangat menakutkan.
Hal itu membuat orang disekitarnya menjadi takut menatap kearah Dellson, kini Dellson sudah tiba dilobby dimana Dellson harus melaporkan ingin bertemu dengan siapa.
" Aku ingin bertemu Tuan Wilson dan Nyonya Risma"..
" T-tapi tuan, hari ini sudah ada yang berkunjung".. Kata petugas kepolisian itu
" Apa kau ingin menantangku?".. Dengan nada yang penuh aura pembunuh
" B-baik tuan, tunggu sebentar"..
Petugas kepolisian pergi untuk memanggilkan yang dikatakan Dellson, tak beberapa menit kemudian tibalah mereka disebuah ruangan untuk pengunjung.
Dellson dengan cepat pergi menghampiri mereka dengan wajah yang benar-benar tidak bisa diekspresikan lagi.
" Dimana Putrimu?".. Tanya Dellson saat tiba didepan mereka berdua
" Maksud tuan?"..
" Dimana Putri kalian berdua?".. Teriak Dellson hal itu membuat semua orang disana terkejut
" K-kami tidak tau dimana dia tuan"..
" Jangan berbohong, hari ini pasti dia ada menjenguk kalian kan?"..
Wilson dan Risma hanya terdiam saja, yang dikatakan Dellson adalah benar karena Retta baru saja tiba dari sini..
" Katakan sekarang juga dimana Putri kalian?"..
" K-kami benar tidak tau tuan dia ada dimana, dia memang baru saja tiba dari sini hanya saja kami tidak tau kemana dia pergi karena dia juga tidak ingin mengatakannya kepada kami".. Jawab Risma dengan nada yang penuh ketakutan
Dellson langsung bangun dari duduknya dia benar-benar sudah muak dengan keluarga Wilson selalu banyak dramanya.
Kini Dellson membalikkan badannya membelakangi Wilson dan Risma namun tiba-tiba Dellson berkata sesuatu membuat Wilson dan Risma ketakutan.
" Jika aku menemukannya, jangan harap dia bisa hidup"..
Dellson langsung pergi saat mengatakan itu, hal itu membuat Wilson dan Risma saling bertatapan karena bingung apa yang dimaksud Dellson.
" Tuan Dellson tunggu". Teriak Wilson
Dellson menulikan telinganya, dia menarik nafasnya dengan sangat panjang saat keluar dari kantor polisi dia memegangi kepalanya yang terasa nyeri mungkin sudah dua hari dia tidak tidur dengan tenang.
" Dimana lagi aku harus mencari Adeeva?"..
***
Disis gedung tua, Adeeva yang masih menahan agar dirinya cepat ditemukan oleh Dellson kini dengan nafas yang hanya dileher saja rasa sakit yang tidak dirasakan oleh Adeeva lagi.
" D-dellson tolong aku".. Lirih Adeeva dengan nada yang sangat lemah
Adeeva memegangi cincin yang diberikan Dellson, matanya masih tertutup namun dipikirnya selalu tertuju dengan Dellson dia benar-benar ingin Dellson menemukan dirinya.
***
Disisi Mansion, semuan orang merasakan sangat sedih karena tidak menemukan keberadaannya Adeeva dia bukan seorang Mafia jadi tidak mudah dirinya untuk mencari informasi seperti itu.
Karena terlalu lelah berpikir akhirnya Dellson tanpa disadarinya tertidur diatas meja diruang bekerjanya.
Tiba-tiba.
" Tolong"
" Selamatkan Adeeva Dellson"
" Dia sedang ada digedung tua yang ada diperbatasan jalan"
" Dellson, tolong selamatkan Adeeva"
Dellson terbangun dari tidurnya, dengah penuh keringat dingin diwajahnya, nafasnya naik turun dan merasakan debaran yang sangat hebat dijantungnya.
Dellson sedang bermimpi, namun dia tidak tau siapa yang mengatakan itu semua apakah dia adalah Ibunya Adeeva?
Dellson mencoba menarik nafasnya dengan sangat panjang setelah itu dia menghelankan nafasnya perlahan-lahan.
" Gedung tua diperbatasan jalan?".. Lirih Dellson dalam hatinya