Dahulu sangat angkuh, dahulu sangat bermulut pedas, dahulu senangnya menghina, karena merasa dirinya cantik dan kaya hingga bisa dengan mudah mendapatkan segalanya.
Namun sebuah tragedi menimpanya, disaat dirinya mengalami kecelakaan tunggal hingga membuat dirinya tak bisa berjalan lagi.
Dirinya yang frustasi membuat nya menjadi gadis pendiam, hingga tiga tahun berlalu dirinya di pertemukan lagi oleh seseorang karena dijodohkan oleh orang tuanya.
Orang yang selalu di hinanya dan orang yang selalu di caci oleh dirinya, kini berstatus calon suaminya.
Melihat kebisuan Anika Putri membuat seorang mafia dingin seperti Bara bertanya.
"Dimana mulut mu yang dulu sepedas balsem extra hot hem? " tanya Bara Pratama yang saat ini menjadi seorang mafia berhati dingin.
Ikuti kisah Bara dengan Nika yuk bagaimana rumah tangga mereka setelah mereka menikah, berbagai perdebatan dan pertengkaran menghiasi rumah tangga mereka. akankah rumah tangga mereka berjalan langgeng?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Galau
Dan saat menjelang sore acara di sekolah pun hampir selesai semua murid di sekolah bersiap membereskan dan membersihkan lingkungan sekolah dan setelah selesai beberapa murid yang telah selesai membersihkan dan membereskan bagian mereka.
Bara kembali ke lokernya untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang telah dia bawa dari rumah karena dirinya tahu kalau jualan di stand itu akan menguras keringat nya.
Dan saat dirinya membuka lokernya dirinya tersenyum miring saja saat mendapatkan dan membaca secarik kertas yang di tinggalkan Nika di lokernya.
"Dasar perempuan nggak tahu bersyukur" gumam Bara kesal. dia pun langsung menutup pintu lokernya agak keras karena kesal dengan perbuatan Nika.
Hingga esok pun tiba.
Saat Bara berangkat ke sekolah dia melewati jalan yang tidak biasa dia lewati karena hari sudah agak siang jadi dia memilih jalan pintas kesekolah jalanan yang sepi dan jarang di lewati oleh orang, jalan yang dimana banyak bangunan tua yang sudah tidak terpakai.
Namun saat diri nya sedang memburu waktu untuk berangkat ke sekolah nya. dia mendengar suara seseorang yang berteriak minta tolong, awalnya Bara tak ingin peduli tapi saat dia melihat mobil seseorang yang dia kenali entah kenapa fikiran nya langsung tertuju pada orang tersebut, orang yang meminta tolong itu.
"Ck ada ajah... " keluhannya.
Bara pun mencari dimana orang yang meminta tolong itu terdengar masih berteriak meminta tolong dan akhirnya dia pun menemukan gadis sombong yang suka sekali menghinanya sedang dalam bahaya.
Srek.
Baju bagian lengan gadis itu tersobek, dan sepertinya dia akan mengalami pelecehan lagi, hingga Bara tak bisa tinggal diam.
"Woi... jangan beraninya sama cewe lu" teriak Bara.
Para anggota geng yang menyeret Nika pun menoleh kearahnya dan langsung menyerang Bara tapi mereka tidak tahu siapa Bara sebenarnya hingga dengan mudah Bara megalahkan anggota geng tersebut yang berjumlah 4 orang.
Hanya dengan sekali tendangan yang mengarah ke wajahnya satu orang langsung pingsan dengan darah keluar dari hidungnya.
Nika melihat itu terlihat tak percaya kalau pemuda yang ada di hadapan nya ini berubah menjadi seorang monster yang menakutkan, wajah serius Bara saat berkelahi dengan para anggota geng tersebut sangat berbeda dari wajah Bara yang setiap hari dia temui, dimana Bara yang konyol dan tidak pernah serius itu. begitu lah fikiran Nika.
Hingga semua musuhnya pingsan tak berdaya Bara lalu mendekati Nika berupaya menolong gadis itu.
"Elu nggak apa-apa? " tanya Bara.
"Hiks... hiks... " Nika malah menangis.
"Udah jangan nangis" Bara langsung memeluk tubuh Nika untuk menenangkannya.
Tapi bukannya tenang gadis itu malah tambah menangis.
"Kenapa nangisnya malah tambah kenceng? " tanya Bara bingung.
"Badan lu bau gue nggak suka! " rengek Nika.
Bara hanya menggeleng kan kepalanya saja karena sempat-sempatnya gadis ini menghinanya setelah di tolong olehnya.
"Ya udah gue tinggal ya... udah telat ini" Bara yang menahan kesal malah ingin meninggalkan Nika.
Nika yang masih ketakutan pun manarik tangan Bara hingga Bara jatuh tepat di samping nya.
"Mau apa lagi sih?! " Bara kesal.
"Jangan tinggalin gue sendirian gue takut?! " Nika merengek lagi bahkan kali ini dia menarik-narik tangan Bara terus.
"Tadi katanya elu nggak mau deket gue karena gue bau, sekarang nggak mau ditinggal maunya apa sih lu?! " Bara kesal.
"Huwaaaaa elu emang jahat ya... hiks... gue takut malah mau di tinggal"Nika malah semakin menjadi.
Bara tiba-tiba melepaskan baju seragamnya, Nika yang melihat itu semakin ketakutan.
" Nih pake, baju lu sobek sebagian pake ajah baju gue dulu nanti pas di sekolah baru ganti baju yang lain"Bara memberikan bajunya dia malah rela hanya memakai kaos dalam saja demi menutupi bagian baju Nika yang sobek.
"Nggak mau baju lu bau" Nika menolak.
"Ya udah kalo begitu, tapi jangan jalan bareng gue, gue nggak mau di tuduh orang ngapa-ngapain elu karena baju lu sobek begini" Bara kesal.
Nika langsung mengambil baju Bara dan memakainya.
"Gue terpaksa karena gue nggak mau orang nuduh kita berbuat yang nggak-nggak"
"Terserah elu lah, lagian elu tuh cewe sebaiknya kalo pake baju itu jangan yang kurang bahan begini jadi bikin cowo pengen berbuat yang bukan-bukan sama elu" Bara menasehati.
"Udah diem lu?! jauh-jauh dari gue badan lu bau keringat" Nika tetap sombong.
"Ck bau juga body gue bagus" Bara malah narsis sendiri.
Nika langsung melihat kearah Bara dan memperhatikan tubuh pemuda itu yang nampak bersinar di terangi sinar matahari pagi.
Sial memang badannya bagus sih, tapi dia kan orang miskin dia pasti latihan nya bukan di gim tapi di pasar jadi kuli panggul.
Batin Nika.
Bara akhirnya menemani Nika berjalan menuju sekolah dengan menjaga jarak, Bara sempat bertanya kenapa mobil Nika bisa berhenti disana, dan Nika bilang kalau ban mobilnya tiba-tiba bocor dan saat dirinya keluar dari mobil tiba-tiba dirinya langsung di seret oleh para anggota geng tersebut yang ternyata markas mereka ada di sekitaran sana.
Dan saat sampai di depan gerbang sekolah Nika bertemu dengan teman sekelasnya yang bernama Dhea, Nika langsung meminjam jaket Dhea dan langsung melemparkan baju Bara ke tanah dan bahkan gadis itu sempat menginjak baju Bara.
Bara yang melihat kelakuan gadis sombong itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saja, dan memungut bajunya yang sudah di injak Nika.
Saat di loker Bara bertemu dengan sahabatnya Adam dia lalu menceritakan kejadian tadi, rasa kesal terlihat di wajah Bara.
"Jadi elu nyesel gitu nolongin dia? " tanya Adam.
"Nggak sih gue ikhlas kok nolongin dia" ucap Bara tulus.
Nika yang saat itu berjalan juga kearah loker tak sengaja mendengar percakapan Adam dan Bara.
Dia ikhlas nolongin gue? dia beneran ikhlas tanpa pamrih gitu?
Batin Nika.
Bara yang saat itu menutup pintu lokernya dan melihat Nika ada disana hanya terdiam saja, karena buat apa diri nya berbicara toh tak ada gunanya di mata gadis ini, dan baru kali ini dirinya bertemu dengan orang yang tak tahu Terima kasih seperti Nika. dan sejak kejadian itu Bara sangat membenci Nika.
Hingga hari terus berlalu dan tak terasa hari kelulusan sekolah pun telah tiba, dan hari ini Bara dan teman-teman Bandnya mempersembahkan beberapa lagu untuk menghibur teman-temannya di pesta kelulusan sekolah.
Namun tanpa Bara sadari di sudut lapangan ada yang memperhatikan dirinya diam-diam bagaimana tidak diam-diam saat dirinya sedang melihat kearah panggung bila ada orang lain lewat dirinya berpura-pura melihat kearah lain.
Tapi keanehan itu di perhatikan oleh seseorang yang akhirnya mendekati Nika.
"Kenapa salah tingkah begitu? " tanya Adam.
"Ish Adam bikin kaget ajah" Nika sedikit kesal.
"Suara Bara bagus ya? di tambah hari ini dia ganteng banget tuh di atas panggung" goda Adam.
"Apaan sih biasa ajah" Nika berkilah.
"Hihi Nika... Nika gue tahu sejak elu tahu siapa pemilik slayer itu, gue tahu sebenarnya perasaan elu udah mulai berubah sama Bara ditambah lagi kejadian terakhir pas dia nyelametin elu dari para geng itu hati elu semakin galau kan? karena elu nggak pernah nemuin orang seperti dia selama hidup lu, Bara orang nya selalu ikhlas dan itu yang buat hati lu galau kan? "
Nika jadi semakin salah tingkah.
Tanpa Nika sadari tingkahnya di perhatikan dari atas panggung.
Dasar kecebong gatel.
Batin Bara yang kesal melihat Nika karena dia fikir Nika masih saja menggoda dan menyukai Adam.
Bersambung.