NovelToon NovelToon
Menikahi Tuan Impoten

Menikahi Tuan Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.4k
Nilai: 5
Nama Author: author Yura

Arrabella terbangun dan statusnya sudah menjadi istri seorang pria. Yang Ella tahu, dia menghadiri acara pernikahan sahabatnya, tapi dia tidak mengingat kejadian selanjutnya sama sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author Yura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4

Ella kembali ke kamarnya. Menurutnya rumah ini adalah neraka. Ella benar-benar merasa marah pada Yumna yang membuatnya berada di posisi ini.

Ella kembali mengingat tentang undangan pernikahan yang Yumna berikan padanya. Jelas-jelas di sana tercetak nama Yumna dan nama Jason. Namun, kenapa Jason mengklaim jika dia telah menikahi dirinya? Ella tak mengerti.

Ella menatap pintu kamarnya yang di buka dari luar. Jason memasuki kamar Ella dan menatap tajam Ella.

"Kenapa kau ingin kabur dariku huh! Apa kau tahu akibatnya jika kau berani kabur dariku?" Jason mengeluarkan sebuah remote control kecil dari saku jasnya.

"Hanya dengan menekan tombol ini, tubuhmu akan kaku karena tersetrum. Apa itu yang kau mau?" Jason menyeringai.

Ella menggeleng cepat. Tentu saja dia tidak ingin Jason melakukan hal itu. Dia tidak ingin membuat dirinya celaka.

"Jika tidak mau, maka patuhi ucapan ku!"

"Tapi aku ini istrimu, kenapa kau begitu tega melakukan hal ini padaku. Dan... Apa kita benar-benar menikah waktu itu? Bukankah pengantinmu itu Yumna?"

"Jangan bercanda denganku! Data yang Billy berikan padaku tak pernah salah. Ayahmu membawa kabur uang perusahaan ku. Kau yang harus membayar semuanya, yaitu dengan melakukan apapun perintah dariku." Jason memperjelas.

'benarkah Daddy membawa kabur uang perusahaan Jason? Tapi kurasa ini tidak mungkin. Daddy tidak pernah kekurangan uang. Apa mungkin perusahaan Daddy bangkrut ya? Tapi kenapa Daddy tidak mengatakan apapun padaku?'

"Aku akan menuruti semua perintah mu, tapi... Aku sungguh bosan terus berada di rumah ini. Apakah aku bisa kembali melakukan pekerjaanku sebelumnya? Aku juga bisa menyicil hutangmu. Aku janji tidak akan kabur," ucap Ella penuh permohonan.

Jason terdiam sejenak. "Baiklah, Kau boleh pergi bekerja. Tapi ingat! Jika kau berani kabur, kau akan tahu sendiri akibatnya!"

Ella begitu senang Jason mengizinkannya. "Aku janji tidak akan kabur." Ella mengacungkan dua jarinya.

***

Ella bangun pagi-pagi sekali. Dia sudah tidak sabar untuk kembali melihat dunia luar setelah beberapa hari terkurung dalam rumah Jason.

Kini dia telah memakai setelan pakaian kerjanya. Mematut dirinya di depan cermin dan bersiap untuk keluar dari kamar.

"Mau kemana kamu?!" Ine mendekati Ella. Melihat penampilan Ella membuat Ine tak suka.

"Aku mau bekerja," jawab Ella.

"Bekerja? Memangnya budak sepertimu apa yang bisa di kerjakan selain membersihkan rumah." Ine meremehkan Ella.

"Ine, tolong jangan memanggilku dengan nama seperti itu. Aku punya nama, kau bisa memanggilku dengan nama Ella. Bisakah kau melakukan hal itu, Ine?"

"Kamu hanya seorang budak, bahkan kau tak pantas berada di kamarmu saat ini." Ini berkata dengan sinis.

Ella hanya bisa menghela nafas panjang. "Terserah kau saja, Ine." Ella yang tidak ingin berdebat pun hendak beranjak pergi. Namun Ine langsung menariknya dan mendorongnya.

Ella hampir terjatuh jika saja Jason tak datang dan menangkapnya. Ine yang melihat Jason pun begitu ketakutan. Dia langsung menundukkan kepalanya.

"Ine!!" bentak Jason menatap tajam Ine.

"Bukankah sudah ku ku katakan untuk tidak mengganggu Ella!"

"Maaf, Tuan. Saya tidak bermaksud–"

"Diam Ine! Kau sudah melewati batasanmu. Kau bertahan di rumah ini karena aku menghormati mendiang ibumu. Apa kau benar-benar ingin ku tendang dari rumah ini!" ancam Jason.

Dia tidak suka melihat Ine berbuat kasar pada Ella, karena hanya dirinya yang berhak melakukannya.

Ine menunduk sembari mengepalkan tangannya. Dia yang lebih lama berada di rumah ini, namun Jason malah lebih membela Ella yang baru beberapa hari datang. Mengira jika Ella hanya seorang pelayan, Ine benar-benar tidak terima.

"Maafkan saya, Tuan. Tolong jangan usir Saya dari rumah ini, Tuan." Ine membungkukkan badannya.

'akan ku balas kau nanti, Ella!'

Jason menatap Ine dingin. "Pergilah!"

Ine pun langsung pergi dari sana. Dia semakin membenci Ella. Karena Ella, Jason sudah dua kali marah padanya.

"Terimakasih," ucap Ella, membuat Jason menoleh padanya.

Jason tak mengatakan apa-apa dan langsung pergi melewati Ella.

"Dasar pria aneh," gumam Ella.

Ella pun mengikuti Jason di belakangnya. Keduanya menuju ke meja makan untuk sarapan.

Namun, Jason heran ketika melihat Ella berjalan menuju dapur. Beberapa saat kemudian Ella datang dan membawa kotak bekal.

Ella memasukkan beberapa makanan dalam kotak bekal itu, membuat Jason mengerutkan keningnya. "Apa yang kau lakukan?"

"Maaf, Tuan Jason. Karena aku tidak mempunyai uang, jadi untuk berhemat aku akan membawa bekal makan siang saja," ucap Ella.

Jason terdiam dan mengeluarkan sebuah black card kepada Ella. "Gunakan ini jika kau ingin membeli sesuatu."

Ella menatap black card itu dan ingin mengambilnya, tapi dia mengurungkannya. Dia tidak ingin menambah hutang lagi.

"Maaf, tapi aku tidak mau menambah hutang lagi. Tuan Jason bisa menyimpannya," tolak Ella.

'aku memiliki black card ku sendiri. Tapi itu berada di rumah. Tapi, apa itu masih berfungsi jika perusahaan Daddy bangkrut?' Ella bergumam dalam hati.

Jason tersenyum sinis. "Sekalipun kau berhemat dan bekerja, itu tidak akan bisa membayar banyaknya uang yang ayahmu curi."

Ella menatap tajam Jason. Dia tak terima jika Daddy-nya di sebut pencuri. "Daddy ku bukan pencuri! Kau jangan sombong, Tuan Jason. Aku pasti akan membayar hutang itu. Katakan berapa hutang itu!"

"Apa kau sungguh ingin tahu?"

"Ya, katakan! Aku akan menabung untuk membayarnya nanti."

"Satu juta dollar lebih, apa kau yakin bisa membayarnya?"

Ella terdiam. 'banyak sekali. Jika saja perusahaan Daddy tidak bangkrut, pasti aku akan langsung membayarnya' Ella menunduk lemas.

"Bagaimana?"

"Aku akan membayarnya dengan menyicil," ucap Ella pelan.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Jason segera beranjak menuju mobilnya, dan diikuti oleh Ella.

"Bisakah aku menumpang mobilmu?" tanya Ella hati-hati.

Jason mengerutkan keningnya. Dia mengeluarkan uang dari dompetnya dan memberikannya pada Ella.

"Gunakan ini untuk naik taksi. Ini tidak ku hitung sebagai hutang. Aku tidak mau jika harus satu mobil denganmu. Dan ingat, pulang tepat waktu! Jika tidak, kau tahu apa akibatnya."

Ella terpaksa menerima uang dari Jason. 'dasar sombong!'

"Iya-iya, aku mengerti."

Mobil Jason lalu pergi. Sementara Ella langsung memesan taksi dengan uang yang Jason berikan.

***

Sampai di kantor, teman kantor Ella segera mendekatinya. Dia ingin tahu kenapa beberapa hari ini Ella tidak datang.

"Ella, apa Kau tahu kalau pak manager terus marah-marah karena kau tidak datang? Banyak sekali pekerjaan yang sudah menumpuk. Lihatlah, menjamu penuh tumpukan berkas." Pria bernama Harry terus saja berceloteh.

"Sesuatu membuat ku tak bisa berangkat bekerja, Harry. Tapi kau tenang saja, aku akan menyelesaikan pekerjaan ini dengan cepat. Kau tah kan bagaimana kehebatan ku dalam bekerja?" Ella menaik turunkan kedua alisnya.

"Ya, makanya pak manager enggan memecat mu." Harry terkekeh.

Ella melihat tumpukan pekerjaannya di depannya. "Sepertinya tidak akan ada waktu istirahat untuk hari ini," gumamnya. Ella mulai menyelesaikan pekerjaannya.

Hari ini Ella benar-benar tak sempat menatap hal lainnya selain lembaran berkas kerjanya. Hingga waktu makan siang datang, Ella masih sibuk di mejanya.

"Ella, aku lapar. Kita cari makan siang dulu yuk!" ajak Harry.

"Aku sudah membawa bekal makan siang, maaf tidak bisa menemanimu, Harry."

"Baiklah, aku akan mencari makan sendiri. Eh, Iya. Siang ini pemilik perusahaan akan datang dari kantor pusat. Dia ingin melihat bagaimana kinerja di kantor ini. Siap-siap untuk menyambutnya nanti," ucap Harry.

Ella menghentikan aktivitasnya dan menatap Harry. "Apa, dia akan datang kemari?" Ella terkejut.

"Iya, kita harus bersiap-siap nanti. Kau tahu? Katanya pemilik perusahaan adalah pria yang sangat tampan," ucap Harry yang sudah seperti ibu-ibu yang sedang bergosip.

'tampan apanya, yang ada dia pria yang sangat kejam.' batin Ella. Hari ini dia sudah senang karena tidak akan melihat Jason. Karena dirinya tidak satu kantor dengan Jason. Ella memang karyawan Jason, tapi dia berada di kantor cabang.

"Aku tidak tertarik." Ella kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Kau ini, jika kau melihatnya nanti, kau pasti akan langsung tertarik padanya." Harry terus mengoceh. Harry memang berkelakuan seperti seorang wanita. Dan itu yang membuat Ella nyaman berteman dengan Harry.

1
🏵 ( SI USIL )🏵
semoga aja besok yg nikah mereka Aamiin...lnjut mak othoor😁
Eka Kaban
lumayan
🏵 ( SI USIL )🏵
lanjuuuut othoooor makin seruuuu😍😍😍
yusi Devara
kenapa harus diulang lg ceritanya
Aurora
kenapa di ulang
Enci Caca Andika
Semangat terus kak, ditunggu updatenya ❤️
Dian Novita
adohhh... 🤣
Yura: bab 39 di tolak karena terlalu aduh 😆✌🏻
total 1 replies
Dian Novita
tuh.. kan br sadar kalau saling cinta.... panik bener neng Ella😂
🏵 ( SI USIL )🏵
seruuu mak othoooir ayoook semangat lanjutkan sampai end yaa thoor😍
Dian Novita
astaga.. makin seru aja.. Jason pasti terheran heran🤣
Dian Novita
astaga..... bikin geregetan aja.... wih harus minggu lagi 😅😍😍😍😍.. tapi seru nie
Eka Kaban
terkadang kita buat cerita tidak gampang disini cerita nya Elia cewek kaya tapi tidak pintar kalau cerita nyata pasti laporan sama Daddy jadi tidak salah paham daripada membeli penderitaan yang sangat mahal
Dian Novita
wiihh seru bgt jadi pengen bc episode selanjutnya nya. kayaak nya udah mulai cinta nie
Aurora
Luar biasa
Coke Bunny🎀
Seru banget, aku sampai lupa waktu baca cerita ini
Yessica Gutierrez Mamani
Penuh emosi deh!
Amelia
salam kenal 🙏❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!