Maisya Fahira, gadis bar-bar dengan segala keunikan yang di miliki nya,rela hidup sebatang kara di ibu kota hingga sukses menyelesaikan kuliah nya berkat bantuan dari sang kakak serta kedua sahabat baik nya, hingga di terima bekerja di sebuah perusahaan besar milik suami dari sahabat terdekat nya,siapa sangka dalam turun naik nya kehidupan yang dia jalani,Maisya justru bertemu dengan seorang pria yang berhasil mencuri seluruh hati nya.
Akan kah perasaan Maisya berbalas sempurna atau malah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bestie Dadakan
Sungguh malang nasib Maisya hari ini, lowongan pekerjaan yang kata nya masih tersisa hanya satu ,malah baru saja di isi oleh pegawai lama yang baru kembali ke kota ini, sahabat dari Bima terus meminta maaf kepada nya,sebab perusahaan memang sedang membutuhkan pegawai secepat mungkin karena ada beberapa proyek besar yang sedang mereka tangani dan tidak mungkin mereka merekrut Maisya yang belum berpengalaman,Maisya tersenyum tipis menyimpan rapat rasa kecewanya,tak ada guna nya untuk marah-marah, perusahaan ini juga bukan milik nya.dan dia memilih menyembunyikan kejadian hari ini dari Bima,ia tak mau lagi merecoki waktu liburan sang sahabat yang super sibuk itu.kedepan nya dia akan berjuang sendiri demi hidup nya sendiri.
Maisya melangkah ke luar dari gedung pencakar langit ini,tangan nya tidak berhenti mengelus dada memperbanyak kesabaran yang selalu saja cepat menipis ketika mendapat kan sebuah cobaan.
" Gue nggak boleh nyerah! Gue harus coba melamar ke tempat lain." batin Maisya mengayun kan kembali kaki jenjang yang terbalut high heels hitam.
Lelah berjalan kaki Maisya akhirnya memutuskan untuk menyewa sebuah taksi pangkalan, itung-itung membantu sopir taksi yang kata nya belum mendapatkan penumpang sama sekali,hati Maisya tersentuh mendengar curhatan bapak sopir tersebut,kisah hidup beliau sama persis seperti kisah hidup nya dulu sebelum menikah dengan Digo.
" Semangat ya Pak! Rezeki sudah di atur sama yang maha kuasa,kita hanya perlu berusaha dan berdoa." ucap Maisya sambil tersenyum menenangkan.
Dari kisah pahit bapak sopir yang dia dengar, menjadikan Maisya semakin gigih untuk mendapatkan pekerjaan.dia tak boleh kembali ke kehidupan yang serba kekurangan,adik dan Ibu nya harus tetap hidup berkecukupan.
" Apapun cara nya Gue harus bisa membuat ibu bangga sama anak perempuan satu-satunya." tangan Maisya terkepal kuat, semangat menyala tidak boleh menyerah meskipun batin nya sedang terluka.
Siang hari di bawah terik nya panas matahari ibu kota,Maisya mengajak sopir taksi sewaan nya ikut serta makan siang,saldo rekening nya masih cukup banyak sehingga Maisya tidak takut untuk berbagi kepada sesama.
" Pilih saja menu yang bapak suka,saya akan mentraktir Bapak hari ini." ucap Maisya yang duduk di depan Pak sopir.sebuah rumah makan khas Indonesia menjadi pilihan mereka berdua karena memang lidah mereka sangat cinta tanah air.
" Tapi tidak di potong sama ongkos taksi tadi kan Mbak?" tanya Pak Sopir masih ragu .jika uang itu terpotong maka dia tidak akan bisa membayar sewa rumah yang dua bulan ini sudah menunggak.soal makan masih bisa di pikirkan lagi,tapi kalau sampai mereka di usir dari kontrakan,mau tinggal di mana lagi mereka.kasihan anak-anak nya yang sangat masih kecil kalau harus terlantar di jalanan.
" Tidak Pak! Saya mana berani mengingkari janji." jawab Maisya sambil tersenyum ramah.
Ketika pelayan rumah makan datang menghampiri mereka,Maisya lalu menyebutkan makanan yang ingin dia makan di ikuti oleh sopir taksi yang mendadak menjadi bestiie nya Maisya hari ini.
" Nggak perlu teman yang kaya raya,bisa ngobrol bebas kayak gini aja udah bikin hati gue tenang." gumam Maisya sambil memandangi wajah sopir taksi sampai membuat bapak itu salah tingkah.
Karena rumah makan ini sedang ramai sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk menunggu pesanan mereka datang,Maisya menyibukkan diri bermain di media sosial nya begitu juga dengan Sopir taksi yang terlihat sedang berbalas pesan dengan seseorang.
" Bapak lagi kirim pesan sama pacar nya ya Pak?" goda Maisya setelah bosan bermain media sosial karena hanya itu ke itu saja yang keluar di layar ponsel nya.nggak ada yang penting.
" Eh... Nggak lah Mbak! Masa pacar,saya kan sudah punya istri dan anak,mana boleh punya pacar lagi,dosa besar Mbak kalau menyakiti hati istri." Maisya tercengang mendengar ucapan pria itu,beliau yang serba kekurangan saja masih bisa menghargai wanita nya.lelaki itu memang di uji ketika saat berada di atas puncak kejayaan.
" Bapak setia banget ya sama istri nya." ucap Maisya memuji sahabat baru nya itu.
" Ya harus setia Mbak! Menikah itu untuk sekali seumur hidup,kalau mau aneh-aneh lebih baik tidak menikah dulu.kasihan wanita kalau di sakiti, padahal sama orang tua nya susah payah di besar kan sampai menjadi wanita yang cantik dan serba bisa." bijak sekali pemikiran bapak ini,tapi kenapa suami nya tidak bisa berpikir seperti itu,apa kelebihan wanita masa lalu nya itu sampai membuat hati Digo membeku tak tersentuh lagi oleh wanita lain termasuk juga Maisya yang lumayan cantik dan menarik.
" Teman saya ada yang di sakiti oleh suami nya, diam-diam suami nya masih mencari mantan pacar nya,mereka menikah hanya untuk status saja Pak." curhat Maisya sengaja mengganti kan nama dia dengan teman nya.tidak tahu kenapa mulut Maisya langsung saja berkata jujur kepada pria ini, meskipun mereka baru mengenal tetapi Maisya merasa pria ini adalah orang baik dan tidak ada salahnya untuk berbagi beban kepada sahabat nya ini.sahabat dadakan ya...
" Anak zaman sekarang memang aneh-aneh Mbak! Beda sama orang terdahulu.masa udah jadi mantan masih mau di cari lagi,kalau mantan nya itu udah punya suami dan anak bagaimana? Apa mereka tetap mau balikan lagi dan menelantarkan pasangan masing-masing.tolong bilang sama teman mbak itu, lebih baik teman mbak minta pisah saja dari suami nya, laki-laki di dunia ini bukan hanya satu saja.masih banyak pria baik yang menunggu teman Mbak di luar sana." tidak sampai di situ saja,Maisya bahkan sudah berkenalan dengan istri dari sopir taksi ini.Maisya yang terlalu nyaman curhat dengan bestiie nya tentu tidak mau di anggap sebagai pelakor,jadi sewaktu istri bapak sopir taksi menelpon suami nya dia langsung ikut berbicara memperkenalkan diri nya kepada wanita yang dia panggil Mbak.
Mereka berdua makan dengan sangat lahap.setelah perut terasa kenyang,Maisya kembali mengajak sopir taksi untuk mengantar nya ke beberapa perusahaan yang sudah menjadi target incaran nya.namun ketika hari sudah hampir sore, perjuangan Maisya belum juga membuahkan hasil.Maisya memutuskan untuk kembali ke apartemen saja dan tidak lupa membayar tagihan taksi yang sudah mereka sepakati.
" Ini berlebih Mbak." ucap Pak sopir ketika menghitung kembali jumlah uang yang di beri oleh Maisya.
" Tidak apa-apa Pak,di ambil saja untuk membantu Bapak dan keluarga." balas Maisya sangat lembut.selagi dia mampu maka Maisya akan terus membantu orang yang sedang membutuhkan.berharap esok ketika dia sedang dalam masa kesulitan tuhan pun akan mendatangkan bantuan untuk dirinya.
" Terimakasih banyak ya Mbak,kalau butuh sopir lagi, hubungi saja Bapak." ucap Pria itu sambil mengatupkan kedua tangan di depan dada.sesekali dia membungkuk kan badan nya di hadapan Maisya sebagai tanda terimakasih atas pertolongan nya hari ini.
" Sama-sama Pak! Nanti saya hubungi lagi Bapak kalau seandainya saya butuh teman untuk curhat dan teman makan." jawab Maisya asal membuat kedua nya tertawa.
Maisya masuk ke dalam apartemen yang masih sepi, karena selama menikah memang Digo jarang pulang cepat, seperti nya pria itu sengaja berlama-lama di tempat kerja demi menghindari Maisya.
Setelah menyegarkan tubuh dengan dingin nya air bathtub,Maisya lalu memakai pakaian tertutup,duduk di depan televisi sambil menonton film kartun dengan di temani oleh Snack kesukaan nya.
"Kamu tidur duluan aja Sayang,Malam ini Aku lembur lagi." pesan yang Digo kirim kan untuk Maisya,hanya sekedar di baca oleh Maisya tetapi tak ada niat untuk membalas nya.
Entah benar suami nya lembur atau tidak, Maiysa sudah tidak perduli lagi, yang penting malam ini Maisya bisa melakukan apapun yang dia inginkan tanpa ada Digo yang suka merusak pemandangan.
" Cih...Masih saja itu orang memanggil gue dengan kata sayang...Sayang kepala mantan Lo." sinis Maisya sudah tidak merasa bangga lagi dengan panggilan romantis itu,Maisya mulai memelihara hati nya agar tidak terjatuh semakin dalam terhadap pesona Digo.
Maisya kembali fokus pada layar televisi, menikmati waktu santai dengan uang yang tetap mengalir deras di dalam rekening nya.setidak nya Maisya masih di beri tenggang waktu untuk menikmati kemewahan ini.sebelum nanti kembali hidup sendirian lagi.
Rencana nya malam ini Maisya tidak akan memasak untuk makan malam,lebih baik dia memesan secara online saja.hanya untuk diri nya sendiri,kalau Digo ya terserah dia saja.Maisya malas untuk memikirkan nya.
Hahahaha...Maisya terpingkal-pingkal menikmati adegan lucu dari film kartun kesukaan nya.satu jam berjalan begitu cepat bagi Maisya yang tengah asyik mengunyah Snack, sudah menikah tetapi tetap saja film kartun yang dia tonton.
Rupanya tiga bungkus cemilan berukuran besar tidak membuat Maisya merasa kenyang. ketika perut berbunyi kencang meminta untuk di isi dengan nasi,Maisya bergegas bangkit lalu memesan makanan favorit nya.
" Kalau ada uang semua gampang." teriak Maisya berjoget ria mengepal kan tangan di udara.
Sementara Digo yang kata nya akan lembur malah sedang berkumpul bersama teman-teman nya di sebuah ruangan VVIP club malam.bukan hanya para pria saja, mereka juga sengaja menyewa para wanita untuk menemani mereka menikmati minuman yang memabukkan.termasuk juga Digo yang sama sekali tidak melarang ketika ada seorang wanita yang sudah duduk di atas pangkuan nya.Digo seperti menikmati sentuhan dari wanita itu dengan mata yang terpejam.
Suasana ruangan tersebut sangat ramai sekali di sertai dengan alunan musik yang begitu kencang.meskipun ruangan ini agak gelap tetapi Digo masih bisa melihat seperti apa wanita yang sedang membelai nya.
" Kasihan amat bini Lo,masih pengantin baru tetapi sudah di tinggal bersenang senang dengan wanita lain." ujar salah satu sahabat Digo.
Semua yang ada di sana tertawa mendengar nya .
" Bacot Lo! Nikmati aja yang ada, nggak usah perduli kan bini gue." ketus Digo sudah terbakar gairah akibat pergerakan tangan dari wanita yang ada di atas pengakuan nya.
" Sana ke atas aja kalau Lo pengen lebih, mainan Lo itu sudah sangat berpengalaman,di jamin Lo pasti ketagihan." saran dari sahabat nya dan Digo hanya mengangguk samar.
Ketika gairah sudah semakin melambung tinggi,Digo menarik wanita itu untuk keluarga dari ruangan ini,semua sahabat Digo tertawa puas melihat kelakuan Digo.sejak menikah dengan istri nya , baru kali ini Digo mau di ajak berkumpul lagi bersama sahabat nya,mungkin waktu itu Digo sedang menjaga image baik nya di depan Maisya.tetapi setelah merasa bahwa Maisya sudah berada di bawah genggaman tangan nya baru lah pria ini berulah menunjukkan jati diri yang sesungguhnya.
" Jatah nya kurang mungkin dari bini nya." ucap salah satu teman Digo masih saja membahas tentang Digo.
" Seperti nya begitu.bukti nya saja dia seperti orang yang sedang kelaparan sampai nggak bisa berkedip lagi melihat mainan seksi nya." tawa mereka kembali menggema seolah-olah kelakuan Digo tadi sangat pantas untuk di tertawa kan, bukannya mengingat kan sahabat agar tidak terjerumus justru malah semakin di dorong oleh mereka agar lebih jatuh lagi.
Bersambung...