Rania, mempunyai suami yang sempurna sebagai laki-laki. Dengan wajah yang tampan, tubuh yang bagus, Sudah bisa di pastikan ia adalah laki-laki sejati, tapi pernikahannya sudah berlangsung 1 tahun. laki-laki yang menjadi suaminya, tidak pernah menyentuhnya. Tapi kenapa? Apa alasannya sampai harus menikahi Rania jika ia tidak mencintainya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elleya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bersembunyi
Bersembunyi
Hari sudah semakin larut, remaja itu masih menikmati kesendiriannya di bawah pohon besar. Kini wajah tampannya tak dapat terlihat dengan jelas
Beberapa jam waktu yang di lalui hanya berdiam di bawah pohon, Kini terlihat dia mulai bergegas meninggalkan tempat itu. ia memutuskan untuk segera mencari tempat bermalam yang bisa dia tinggali untuk beberapa hari. Dia sendiri tak yakin dengan keputusan nya saat ini, Apakah ini sudah menjadi keputusan terbaik untuk-nya pergi meninggalkan rumah.
Setelah cukup lama berpikir, sepertinya dia sudah mendapatkan jawabannya. Dia bencananya akan menginap di salah satu rumah teman sekolah nya, yang sejauh ini berhubungan cukup baik dengannya selama ini.
Namun dalam perjalanan keluar dari halaman rumah sakit ternyata segerombolan orang dengan wajah-wajah yang familiar untuk nya, terlihat tengah berkeliaran di sana. Althaf bisa mengenali nya karena mereka kerap berkeliaran di dalam rumahnya di ibukota.
"Sialll.
"Bukankah ayah seharusnya masih berada di luar kota hari ini?
"Kenapa para anak buahnya ada di sini? Apakah sebenarnya ayah sudah mengetahui aku pergi dari rumah.!
"Bagaimanapun aku harus segera pergi dari tempat ini sebelum mereka menangkap ku
Bisa di pastikan saat ini Ayahnya sudah tahu salah satu putra kesayangannya tidak berada di rumah nya, bahkan dia pergi dari rumah tanpa ijin dan pengawasan darinya, Sebenernya Shalim bukan hanya takut Althaf mengetahui jika dirinya yang mengurung Indriana Wanita yang melahirkan Althaf, dia juga takut jika salah satu orang yang membencinya akan menangkap Althaf dan memanfaatkan Anaknya itu untuk mengancamnya. Bagaimanapun Shalim hidup di kelilingi orang-orang yang menaruh dendam kepadanya.
"Mungkin ayah sudah tahu semuanya,Itulah sebabnya mereka ada di sini sekarang untuk menangkap ku. Ya _Pasti ayah sudah tahu.
Khawatir akan tertangkap Althaf memutuskan untuk segera berlari menjauh dari tempat itu. Althaf berjalan dengan mengendap-endap agar tidak menarik perhatian orang di sekelilingnya.
Saat langkah kakinya semakin dekat dengan jalanan salah seorang dari mereka menyadari kehadirannya.
"Woi lihat itu. Bukankah dia tuan muda?
" Ya benar itu dia, ayo cepat kita tangkap dia.
mereka berlari ke arah Althaf berada untuk menangkapnya
" Sial mereka sudah melihatku.
"Aku harus segera berlari dengan cepat.
Althaf berlari dengan sangat cepat, ia berharap orang-orang itu tidak akan berhasil mengejar nya.
" Aku harus berlari lebih cepat lagi agar aku tak tertangkap oleh mereka,.
Saat aku berlari ku sempatkan untuk melihat ke arah mereka yang ternyata sudah semakin dekat ke arahku. Ada sekitar enam orang yang mengejar ku,. Bagimana ini jika seperti ini aku bisa saja tertangkap. Althaf sani panik. sampai ia berlari tanpa memperdulikan jalan di hadapannya.
Dengan sisa tenaga yang di miliki Althaf segera menambah kecepatan lari nya lebih cepat dari sebelumnya. Nafasnya sudah mulai terasa sesak karena dia berlari sangat cepat, terlihat keringat Membasahi tubuhnya setelah dia memaksakan diri berlari cukup jauh dari tempat rumah sakit itu berada.
Setelah berlari sekitar satu setengah kilo, Althaf melewati keramaian yang terlihat seperti kota kecil terdapat bangunan-bangunan seperti kedai dan toko toko yang menjual berbagai macam kebutuhan untuk warga sekitarnya. ia tiba di pusat pertokoan, Dengan cepat Althaf bergegas memasuki salah satu toko.
Toko itu dari luar tampak menjual pernak-pernik aksesoris wanita. Althaf masuk ke dalam sana Dengan harapan ia bisa mengelabui orang-orang yang sedang mengejarnya.
"Mereka tidak mungkin mengira aku akan bersembunyi di sini kan"! Ucapnya untuk menenangkan diri.
Althaf masih terengah-engah setelah berlari begitu jauh, keringat masih terus bercucuran terlihat jelas di wajahnya. Ia merasa nafasnya seperti akan habis saat ini.
Syukurlah dia berhasil menemukan tempat persembunyian yang menurutnya aman. Tapi tiba-tiba seseorang mengagetkan nya
"Kak...
Suara seorang gadis? Althaf mencoba memastikan dan benar saja dia gadis kecil
" Kakak, apa yang kaka lakukan di sini?" Terlihat matanya berkilau penuh harap. Saat bertanya pada Althaf
" Kakak... Kamu mencariku ya? Apa karena kau menginginkan permen yang ku tawaran tadi sore ya? "
"Hahahaha" gadis itu tertawa senang karena bisa bertemu lagi dengan Althaf, kakak laki-laki yang di lihatnya sore tadi.
"Permen itu memang sangat manis, aku sangat Menyukainya, Tapi karena kau sudah datang jauh mencariku aku akan membaginya lebih banyak untuk mu. Ikutlah denganku.
Saat aku sembunyi di salah satu sudut toko tersebut, sambil terus mengawasi ke arah luar untuk memastikan bahwa mereka tidak datang ke sini. Suara anak kecil yang familiar untuk ku. ahhhh ternyata gadis kecil yang ku temui sore tadi.
"Sial kenapa harus bertemu dengannya lagi sih" Ucapku pelan berharap dia tidak mendengarnya.
Anak itu justru berlari dengan menarik tanganku seenaknya saja untuk mengikuti nya.
Karena energi ku yang sudah terkuras habis aku hanya bisa pasrah mengikuti langkah kakinya. Kini dia membawaku ke sebuah pintu berwarna putih bersih.
Dia membuka pintu itu dan setelah di buka ternyata di balik pintu itu terdapat sebuah ruangan yang cukup luas. terdapat kaca berukuran besar di salah satu sisi-Nya. Ternyata itu sebuah kelas untuk latihan ballet.
Pantas saja anak kecil itu memakai kostum ballerina berwarna pink lengkap dengan sepatunya dan rambut pirang nya yang terikat rapih. Ternyata dia tengah mengikuti kelas latihan ballet di sini.
Ternyata tidak buruk mengikutinya ke dalam sini pikir ku.
Di dalam ruangan terlihat ada lima anak perempuan yang sedang mengamati tarian sang pelatih dengan seksama dan ada beberapa orang dewasa yang tengah berbincang dan meminum teh sambil menunggu anak-anaknya selesai berlatih.
Aku mulai lega setelah ku rasa ini tempat yang aman untuk bersembunyi, Sambil menunggu sampai mereka pergi menjauh dari sini.
"Kenapa ada anak laki-laki ke sini? " Ucap salah seorang yang tadi tengah sibuk berbincang.
Ya dimana ada anak laki-laki yang dapat ke tempat ballet mereka pasti akan curiga kan.
Khawatir mereka akan curiga aku segera menunjuk ke arah anak yang membawaku ke tempat ini.
"Dia _ Ya.Aku._ Aku bersamanya" jawabku sedikit gagap karena panik.
Anak kecil yang ku tahu namanya Rara itu tersenyum ke arahku setelah aku mengatakan bahwa aku di sana sedang bersamanya,dan dia juga mengatakan pada mereka"Dia kaka ku"
"Ahh ternyata dia kerabat nya Rara ucap salah seorang ibu yang sejak tadi memperhatikan kami.
" Huhhh
Aku sangat merasa lega.
Syukurlah orang-orang di sana percaya dan tidak mencurigai ku lagi sekarang.
Rara ia mengajakku duduk di salah satu sudut ruangan itu. Dan ia justru bergegas pergi dengan langkah kaki kecilnya meninggalkanku yang masih mematung di sana, dia menuju sebuah lemari kecil. ternyata itu tempatnya menyimpan tas berwarna coklat.
Kini anak itu benar-benar memberiku permen cokelat dan strawberry yang sempat di tawarkannya padaku.
"Ini buat kakak,, Rasanya sangat enak loh teman-teman ku semua menyukainya" Dia memberiku tiga bungkus permen. Aku membuka bungkusan permen itu dan memakannya
Rasanya manis dengan sedikit asam karena yang ku makan permen Strawberry.
" Ya rasanya manis dan menyegarkan.
Dia terus memperhatikan ku dengan senyuman yang tak kunjung pudar dari wajahnya.
"Kenapa kau terus melihat ke arah ku?
" Kaka sangat tampan.
Jawabnya benar-benar membuatku kaget, dia kan masih kecil, tapi bersikap seorang seorang gadis yang menggoda seorang pria.
"Dimana ayahmu? " Aku bertanya karena melihat di sekitar tidak ada orang yang ku temui sore tadi.juga untuk mengalihkan perhatiannya yang membuatku merasa canggung.
"Ayah sedang menjemput Rakan,, biasanya dia bermain PS (PlayStation) sampai lupa waktu,!
" Ahhh... Rakan itu kakaku, Tingginya segini" Dia membentangkan tangannya ke atas memperkirakan tinggi kakaknya.
Tanpa sadar aku jadi tersenyum melihat nya.
"Dimana dia biasanya bermain PS?"
" Dari tempat ini lurus, nanti di sana ada toko kue ulang tahun lalu belok ke sini (memperagakan arah beloknya) nahh di ujung jalan itu tempat Rakan bermain."
"Apa kau ingin jadi penari ballet profesional? "
"Aku ingin menjadi terkenal seperti Margot fonteyn,, Nenek sering menceritakan betapa indahnya tarian ballet yang di bawakannya"
Hahaha...
Gadis itu tertawa bahagia saat menceritakan salah satu idolanya.
"Kalo kaka? "
"Kaka ingin menjadi apa saat besar nanti? "
Hemmmm..
"Entahlah aku hanya ingin menjadi orang baik"
"Nama kaka siapa?,, Namaku Rara"
"Althaf itu nama-Ku"
"Sini aku bantu kaka membersihkan keringat, di wajah kaka sangat banyak keringat"
Dia mengusap wajahku dengan saputangan nya.
Aku segera meraih saputangan itu karena merasa sungkan dan mulai mengeringkan keringat di wajahku.
"Kaka simpan saja itu, aku masih punya banyak di rumah" Ucapnya saat aku hendak mengembalikan saputangan nya.
"Aku akan mengembalikan nya setelah aku mencucinya ya"
Klekkkkk
Seseorang mencoba untuk masuk ke ruangan ini.
Seketika detak jantungku berdegup cepat khawatir orang-orang yang mencariku masuk.
Huhhhhh....
Syukurlah ternyata ayah gadis itu yang datang.
"Ayahhh....
Gadis itu berlari ke arah pintu yang di sambut dengan pelukan ayahnya. Sekilas dia menatap ke arahku yang sejak awal dia datang tengah duduk bersama putrinya.
Aku tidak ingin dia mencurigai ku. Aku berpura-pura tidak melihatnya. Tapi dia justru membalasku dengan senyuman dan pergi membawa putrinya.
ditunggu up selanjutnya
semangat 💪🏻💪🏻💪🏻 dan sehat selalu kak