Seorang Pemuda biasa-biasa saja, ingin menjalani kehidupan yang damai dan aman, tidak mengurusi masalah orang lain. Namun setelah matanya bermutasi kehidupannya menjadi berubah!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nori Fai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bekerja di Penempa Senjata
Bab 4 Bekerja di Penempa Senjata
Bai Xiaochun langsung berdiri dan mencari sungai. Sekitar satu batang dupa, dia menemukan suara sungai, setelah mendekati sumber suara, Bai Xiaochun melihat ada sungai yang tidak besar. Paling-paling, seperti selokan.
Walaupun itu tidak besar, air sungai sangat jernih dan Bai Xiaochun langsung melepaskan semua pakaiannya dan membasuh pakaian yang sudah tercemar kotoran monster.
Tidak itu saja, Bai Xiaochun juga meminum sedikit untuk melepas dahaga.
Sekitar setengah batang dupa, Bai Xiaochun menunggu pakaiannya kering dia tak lupa mencari pohon pisang. Itu berfungsi sebagai penutup di bagian bawah. Bagaimana pun, Otong Bai Xiaochun bisa dikatakan sebagai besar.
Setelah menutupi tubuhnya dengan daun pisang, Bai Xiaochun langsung bersemedi dan mengeluarkan gingseng berumur seratus tahun.
“Oke, aku tidak tahu bagaimana jadinya jika aku menyerap gingseng ini.” Bai Xiaochun bergumam dan menutup matanya langsung menggunakan kekuatan langit dan bumi untuk menyerap esensi gingsen berumur seratus tahun.
Satu napas, dan sampai tiga puluh napas, setelah Bai Xiaochun menyerap esensi gingsen berumur seratus tahun, dia merasakan bahwa akan naik pendekar pringkat tiga. Namun, sayangnya langsung mandeknya dan tidak menembus ke pendekar pringkat tiga seolah-olah kekurangan bahan bakar.
Tidak tahu rasanya jika ada orang hampir ejakulasi, tapi gagal. Inilah yang dirasakan Bai Xiaochun sekarang, dia gagal menembus pendekar pringkat tiga.
“Aku kekurangan sumber daya, bagaimana aku bisa mendapatkan sumber daya yang banyak. Sedangkan aku sudah keluar dari Sekte dan hidup ku juga tidak kaya?” gumam Bai Xiaochun. Dia tidak tahu hal apa yang dilakukan sekarang, tapi setelah mengetahui bahwa dia memiliki mata Dewa, mungkin di masa depan bisa memanjat ke Puncak dunia dengan bantuan matanya.
“Hmmm ..., semoga saja aku bisa memperbaiki kehidupan ku dengan mengandalkan mata ini. Tapi yang pertama-tama, aku harus memikirkan bagaimana mendapatkan kekayaan.” Bai Xiaochun tidak berpikir panjang, langsung mengambil pakaian yang masih sedikit basah.
Dia meniatkan untuk mencari rezeki agar bisa mengumpulkan sedikit demi sedikit sumber daya. Jika sumber daya ada, kamu bisa membeli batu monster dan berbagai sumber daya untuk pengikatan kekuatannya.
Sebetulnya, untuk mencari batu monster, bisa didapatkan melalui membunuh monster. Akan tetapi, yang jadi pertanyaannya, apakah dengan kekuatan yang sekarang, Bai Xiaochun bisa mengalahkan monster, dan mengambil batu Monster?
Tentu saja tidak, yang ada mati duluan.
Maka dari itu, Bai Xiaochun mencoba pergi meninggalkan tebing ini dan keluar dari hutan sambil mencari pekerjaan.
Seketika setelah memutuskan, Bai Xiaochun berlari. Untung saja, dia mengalami jalan yang baik, tidak berpapasan dengan monster jahat.
Dua batang dupa berlalu, akhirnya Bai Xiaochun sudah sampai di pinggiran kota. Dia dengan sepasang mata yang indah, menatap kota yang cukup ramai.
Namun, Bai Xiaochun diam-diam menjadi dingin tangannya terkepal sangat erat. Karena di samping pemukiman itu. terdapat Sekte yang dia pernah bergabung. Setelah dicampakkan, Bai Xiaochun sangat marah dan Bai Xiaochun juga memutuskan untuk membunuh penghianat.
“Yefei tunggu saja, biarkan aku mengumpulkan kekuatan dulu, ketika aku sudah kuat, aku akan mencari mu dan membunuh mu.” Bai Xiaochun langsung berjalan ke kota.
#Kota Xijiao!
Bai Xiaochun memasuki kota dengan penampilan canggung, memiliki pakaian yang cabang-camping karena belum sepenuhnya kering. Tapi, dengan dengan penampailan tampan, semua orang dengan lawan jenis mau tak mau memandang.
Setiap perjalanannya, Bai Xiaochun mencari pekerjaan. Namun, hatinya menjadi sangat mendidih. Karena sudah cukup lama mencari pekerjaan, Bai Xiaochun tidak menemukan sedikit pekerjaan.
Bai Xiaochun sudah mondar mandir di tempat yang sama, tapi dia sedikit tertarik dengan belok kanan. Karena ketika kamu berbelok ke kanan, kamu akan melihat sebuah toko yang sangat sepi, dan hanya ada satu penjaga toko yang memiliki penampilan tua.
Segera Bai Xiaochun mendekati toko itu dengan sedikit ragu-ragu.
“Paman, bisakah kamu memperkerjakan aku, tidak apa-apa jika Paman memberikan sedikit uang, yang terpenting aku bisa makan?” tanya Bai Xiaochun.
Laki-laki paruh baya langsung melihat Bai Xiaochun dengan perasaan rumit. “Nak, saya tidak cukup uang untuk membayar kamu, jualan ini sangat sepi apa yang akan kamu harapkan dari ini?”
Paman itu menghela nafas, sudah dua hari cuma ada empat orang yang beli senjata. Itu pun juga menawar dengan harga yang tidak ngotak.
Meskipun demikian, Paman tersebut menerima saja, karena jika tidak mendapatkan uang, bagaimana dia makan?
Uh!
Bai Xiaochun malu dan menggaruk hidung, bahkan dia sedikit menyesal untuk datang ke sini. Tapi, Bai Xiaochun teringat bahwa dia juga butuh tempat tinggal agar tidak mati di jalan, “Paman, tidak apa-apa. Bahkan aku tidak digaji tidak apa-apa. Yang penting, aku bisa mendapatkan tempat tidur.”
Paman paruh baya menatap ke arah Bai Xiaochun secara seksama. Memang benar, penampilan Bai Xiaochun sangat menyedihkan, hanya saja dia memiliki wajah yang tampan. Tapi, jika tampan, apa gunanya?
Akan tetapi, Paman itu memiliki pemahaman yang sangat kuno yaitu, kebaikan mungkin akan dipastikan kebaikan. Karena inilah, Paman tersebut langsung menatap Bai Xiaochun lagi, “Nak, aku tidak menjanjikan kepadamu, tetapi jika kamu ingin bekerja di sini kamu bisa sekarang juga.”
Bai Xiaochun setelah mendengarkan kata-kata itu, matanya langsung berbinar. Dia mengangguk dan membalas, “Paman, Terima kasih atas rahmat ini, maka kebaikan akan terlimpahkan kepada paman!”
Bai Xiaochun seketika memasuki toko dan di dalam nya, dia melihat berbagai senjata panjang, pendek, tombak dan senjata yang lain. Akan tetapi, senjata itu dipenuhi debu seperti tidak pernah dirawat ataupun tidak laku.
Bai Xiaochun juga tidak lupa melihat ada sebuah kertas yang hanya satu lembar yang hanya satu lembar.
Bai Xiaochun langsung mendekati dan membaca sebaris teks. “Teknik penempa Lingzhi?”
kau jadi kamu dll.yg sudah di tulis mati bisa hidup dan me lari kan diri
terpaksa mbaca sambil memperbaiki kalimat n kata2 yg sal-tul