NovelToon NovelToon
Beringin : The Sacred Tree System

Beringin : The Sacred Tree System

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

*Untuk mengerti alurnya di sarankan membaca terlebih dahulu Nightmare system sampai selesai*

Kisah seorang pemuda yang memiliki cita cita untuk menjadi seorang atlet mma, terpaksa harus meninggalkan cita citanya karena dia harus bekerja menghidupi ketiga adiknya dan dirinya sendiri akibat ayahnya menghilang. Di usia 10 tahun, dia mengalami sebuah kejadian yang membuatnya mengalami amnesia ringan dan tidak sadar dirinya pernah menolong sesuatu yang sekarang kembali membantu dia menyelesaikan masalah yang sedang di hadapinya.

Genre : Fantasi, fiksi, action, comedy, drama, super heroes, mystery.

Mohon tinggalkan jejak ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4

Setelah Adel dan Andin naik ke atas untuk mandi juga beristirahat, Ardo termenung duduk di sofa, kedua tangannya mengepal dan tubuhnya membungkuk sedikit sehingga keningnya menempel di kepalan tangannya. Di dalam dirinya, terjadi pertentangan hebat, tinggal selangkah lagi, dia bisa ikut nominasi untuk pertandingan berikutnya, tapi di lain sisi dia hanya di beri waktu dua minggu untuk menemukan ayahnya dan masa depan dirinya juga adik adiknya menjadi tidak jelas, di tambah rasa khawatir terhadap ayahnya yang di katakan hilang di surat.

Selain itu, dia juga bingung bagaimana menjelaskan kepada orang bank tentang surat yang baru di terimanya karena tidak mungkin orang bank bisa menerima isi surat itu dan menghapus hutang ayahnya.

“Sekarang harus bagaimana....asli nih, gue bingung, Adel setahun lagi lulus dan harus kuliah, Andin setahun lagi masuk sma dan Anisa setahun lagi kelas 6 sd kemudian bersiap siap masuk smp. Papa kenapa pakai hilang segala sih, kemana sih sebenarnya, tidak terjadi apa apa kan sma dia ?” ujar Ardo sambil memejamkan matanya.

Seluruh urat di kepalanya keluar dan nampak jelas, dahinya berkerut dan keningnya mulai berkeringat. Ardo berdiri, dia berjalan ke lemari dan mengambil kotak besi yang dia simpan di sana. Dia membawa kotak itu ke meja dan kembali melihat sertifikat tanah yang sudah berganti nama menjadi namanya dan nama ketiga adiknya.

“Apa gue jual aja ni rumah ya ? tapi kalau habis itu gue ga bisa beli rumah lagi atau uangnya habis buat bayar hutang gimana,” ujar Ardo sambil memegang sertifikatnya.

“Klotak,” terdengar bunyi dari dalam kotak, Ardo melihat gantungan kunci kristal berisi sebuah dengan dahan pohon yang membatu di dalam, bergulir membentur sisi kotak, dia mengambilnya dan memegang kristalnya, kemudian dia mengangkatnya ke arah lampu,

“Kristal apa sih ini ? kok di dalamnya seperti ada fosil batang pohon ya, bentuknya kayak tubuh wanita lagi haha, aneh...bener bener aneh,” ujar Ardo di dalam hati sambil mengamati kristalnya.

Ardo terus mengamati kristal itu sambil merebahkan belakang kepalanya di sofa, tiba tiba “glutuk,” Ardo melepaskan kristalnya, wajahnya nampak kaget dan dia langsung duduk tegak melihat kristal yang jatuh di lantai. Alasannya ketika dia mengamati bagian dalam kristal yaitu batang pohon yang mirip dengan tubuh seorang wanita, batang pohon itu bergerak seakan akan menari, dia mengambil kristal yang dia jatuhkan dan kembali melihat bagian dalamnya sambil memicingkan mata. Ternyata fosil batang pohon di dalam kristal tidak bergerak sama sekali.

“Apa mata gue seliwer ya...iya, pasti begitu, mana mungkin batang pohon yang sudah membatu ini menari di dalam kristal, saking pusingnya gue jadi ngawur,” ujar Ardo sambil melihat kristal.

“Cklek,” Ardo mendengar suara pintu utama rumahnya di buka, dia langsung menoleh melihat ke arah pintu, seorang gadis kecil yang cantik dan masih mengenakan seragam sd masuk ke dalam. Melihat gadis kecil itu, Ardo langsung berdiri,

“Loh Nis, kamu pulang sendiri ?” tanya Ardo.

“Enggak kak, Nisa pulang di anter sama om papanya temen, mereka udah mau pulang ke bekasi dan sekalian lewat katanya,” jawab Anisa.

“Dari apartemen sebrang ke bekasi ? kalo kesini dulu sih ga sekalian lewat namanya, pasti muter khusus nganterin kamu, ya udah deh, mandi dulu sana,” ujar Ardo.

“Iya, Nisa naik dulu ya kak,” ujar Anisa menoleh melihat Ardo.

Tapi tiba tiba Anisa berlari mendekati Ardo, dia langsung naik ke atas sofa kemudian duduk di sebelah Ardo, kepalanya terjulur melihat kristal yang ada di tangan Ardo kemudian mengamatinya,

“Ini apa kak ? boleh buat Nisa ?” tanya Anisa.

“Aku sendiri ga tau Nis, tapi kalau kamu mau tanya kak Adel dan kak Andin dulu deh, soalnya ini sebenarnya punya papa, tapi kenapa kamu mau,” jawab Ardo.

“Oh soalnya bagus kak, bisa gerak,” ujar Anisa sambil mengamati kristalnya.

“Hah...maksud kamu apa ?” tanya Ardo.

“Loh emang kakak ga liat, itu ada cewe nari di dalam kristal,” jawab Anisa.

Mata Ardo langsung membulat melihat kembali kristal yang di tunjuk oleh Anisa, tapi tetap saja fosil batang pohon yang sudah membatu di dalam kristal itu sama sekali tidak bergerak,

“Oh udah berenti, dia ga nari lagi, boleh ga buat Nisa kak, Nisa mau tunjukkin ke temen temen,” ujar Anisa.

Ardo menoleh melihat Anisa yang sedang duduk diam mengamati kristal yang di pegang oleh tangannya.

“Dia bisa melihat kalau batang pohon ini gerak, berarti mata gue ga salah kan, yang tadi gue liat berarti bener kalau fosil ini menari,” ujar Ardo dalam hati.

“Kok diem sih kak ? kok ga jawab ?” tanya Anisa.

“Eh...ga apa apa Nis, kamu naik dulu gih, mandi,” ujar Ardo.

“Iya, Nisa naik ya,” balas Anisa sambil turun dari sofa.

Setelah Anisa naik, Ardo kembali mengamati kristal di tangannya dan kali ini dia benar benar tidak berkedip. Akhirnya karena fosil tersebut tidak bergerak juga, Ardo kembali menaruhnya di dalam kotak dan menutupnya. Baru saja Ardo menutup lemari setelah menaruh kotak besinya, “druk..druk,” terdengar suara langkah kaki yang berlari menuruni tangga, Adel dan Andin masuk ke ruang tengah.

“Kak Ardo, coba liat gantungan kunci yang tadi,” ujar Adel.

“Iya, kata Nisa bisa gerak, emang bener ?” tanya Andin.

“Yang liat Nisa doang, aku liat sih ga gerak ya, liat aja sendiri, aku mau mandi dulu,” jawab Ardo.

“Ah ga mau ah, serem,” ujar Adel.

“Iya, kalo ama kak Ardo berani,” tambah Andin.

“Ya udah ntar,” balas Ardo.

Ardo berjalan keluar melewati kedua adiknya yang mengekornya di belakang ikut naik ke atas. Malamnya, setelah makan malam, ke empatnya duduk kembali di ruang tengah, Ardo mengambil kembali gantungan kunci kristalnya dan mengangkatnya.

“Nih, ga gerak kan,” ujar Ardo.

Tapi ketika dia melihat wajah ketiga adiknya yang melihat kristal di tangannya dari jarak dekat, wajah mereka tertegun dan ternganga dengan mata berbinar seakan akan mereka menyaksikan sesuatu hal yang aneh,

“Lah kenapa pada bengong ?” tanya Ardo.

“Bener kan kata Nisa,” ujar Anisa bangga.

“Iya, bener, kok bisa ya, luwes lagi,” balas Adel.

“Coba kak Ardo, pinjem,” ujar Andin.

Ardo memberikan gantungan kuncinya kepada Andin, namun ketika Andin memegangnya tariannya berhenti. Akhirnya gantian Adel yang memegangnya, fosil di dalam kristal nampak diam saja, berikutnya Anisa mencoba memegangnya dan hasilnya sama, akhirnya gantungan kunci itu di kembalikan kepada Ardo dan ketika Ardo memegangnya,

“Gerak,” ujar Adel, Andin dan Anisa bersamaan sambil menunjuk kristal.

“Hah,” balas Ardo bingung sambil melihat fosilnya yang tetap kaku tidak bergerak di penglihatannya.

“Wah cuman bergerak kalo di pegang kak Ardo,” ujar Adel.

“Iya bener, pas aku yang pegang diem aja,” tambah Andin.

“Sama, berarti Nisa ga bisa bawa ke sekolah dong,” tambah Anisa.

“Kalian ini bicara apa sih, fosil ini diam aja kok,” ujar Ardo.

Mendengar ucapan Ardo, ketiga adiknya menoleh melihat Ardo kemudian kembali melihat kristal yang di pegang Ardo dan kemudian kembali melihat wajah Ardo.

“Buta ya kak ?” tanya ketiganya serempak sambil menatap Ardo.

1
Ellya Syaji'ah
bagus... lanjut...
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kakak
total 1 replies
Razali Azli
wow! menarik. masih awal chapter. terlalu banyak persoalan. mungkinkah bapa mereka telah ditransmirgasi ke dunia kultivator?
Mobs Jinsei: terima kasih dukungannya kakak
total 1 replies
Linna_Naa^•^
tamatin ya thor, seru banget soalnya
Mobs Jinsei: siap kak, makasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!