Tentang masalalu yang belum selesai, cinta karena terpaksa, rasa yang tak lagi sama, Restu yang tak berpihak, dan penyesalan yang selalu menghantui. terkadang, Kehilangan sering terjadi karena kesalahan kita sendiri. Begitu juga dengan Ares, Dia tidak pernah menganggap Kartina ada selama masalalu nya belum selesai. padahal jelas-jelas Kartina bertekad membantu Ares untuk lepas dari masalalu. Namun setelah berhasil, hubungan mereka terhalang restu, hingga pada akhirnya, keduanya memilih mengakhiri meski keduanya kembali ingin memiliki. akankah mereka kembali bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RESKI OEY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30. Dia pemenangnya.
"Lo beneran udah pacaran sama Ka Ares?"
Saat ini Sri dan kedua sahabatnya tengah berada di dalam kelas. mereka bertiga tengah asik berbincang prihal gosip yang beredar di sekolah. dimana satu sekolah sudah pada tahu kalau Ares dan Sri berpacaran. Sri merasa risih dengan berita itu. lagian kan tidak ada salahnya buat orang pacaran?
"Iya, lagian apaan si pake ada gosip segala. dikira, gue artis apa, Risih tau gue." jawab Sri dengan nada kesal.
"Ya, namanya manusia gak jauh dari sama yang namanya gosip." timpal Eni yang terlihat asik memakan permen karet di dalam mulutnya.
"Gue bilang apa kan, kak Ares. itu suka sama Lo dari awal. Buktinya Lo juga suka kan sama dia." -Nuraeni, cewek itu terlihat so tahu.
"Enggak."
"Kalau enggak kenapa kalian bisa pacaran?
"Ya karena rasa itu tumbuh dengan sendirinya. semenjak gue kenal kak, Ares. Gue udah tau sifat buruk dan baik dia. dan dia gak seburuk yang gue kira. Lo tau gak? gue yang nemenin dia di masa rapuh semenjak di tinggal sahabatnya, Ka Aldo. Gue ngeliat dia tulus banget, sayang banget sama sahabatnya." Sri terlihat menceritakan kedekatan nya bersama Ares.
"Butuh waktu berminggu-minggu buat dia sampai di titik ikhlas. dari situ gue sadar bahwa ka Ares benar-benar tulus dan gak salahnya gue ngasih kesempatan dia buat masuk ke kehidupan gue." lanjutnya.
"Ada yang kurang."
Sri yang mendengar itu dari, Eni. mengernyit kan dahinya bingung.
"Apa?"
"Ka Ares. Juga udah berhasil bikin Lo jadi banyak ngomong sekarang Hahaha." Eni dan Nuraeni tertawa keras.
HAHAHAHA
ckckck
Sri. yang melihat kedua sahabatnya tengah meledek nya. menatapnya kesal, padahal mereka sendiri yang ingin tahu perihal hubungannya dengan Ares. dasar teman gak tau di untung.
••••••
"Mau jalan-jalan dulu apa langsung pulang?"
Saat ini mereka berdua tengah berada di perjalanan dengan menaiki sepeda motor. Sri, cewek itu terlihat berpikir, seperti nya masih ada waktu banyak buat dia menghabiskan waktunya sama Ares sampai magrib.
"Gak mau jalan-jalan." Sri. Terlihat menggeleng kepalanya.
"Mau pulang?" jawab, Ares. sesekali menatap, Sri. Dari arah spion motornya. lalu kembali fokus pada perjalanan yang dia tempuh.
"Enggak mau." jawab, Sri.Terlihat merengek seperti anak kecil.
Ares menarik nafasnya panjang berusaha untuk tenang menghadapi sifat, Sri. Yang terbilang cukup kekanakan, kata orang, kalau orang sudah menunjukkan sifat aslinya. itu berarti dia berhasil mengambil hatinya. dan nyatanya, Ares berhasil meluluhkan hati. Sri, yang terbilang dingin seperti Es.
"Terus maunya apa? sayang ku, cinta ku."
"Kamu kesel sama aku?"
"Enggak."
"Itu tadi bilang nya kayak kesel gitu barusan."
"Kapan aku bilang?"
"Itu barusan ngomong nya kaya kesel gitu sama aku."
"Iya aku minta maaf sayang, jangan marah ya."
Ares menarik nafasnya pasrah. tatapannya, tertuju pada gerobak es buah yang berjualan di pinggir jalan.
"Kamu mau es buah?" Ares menawarkan, Sri. Es buah."
"Mau banget." Sri, teriak di tengah jalan. jujur, Ares merasakan sakit di kupingnya. namun, cowok itu tidak mempermasalahkan hal itu. Ares, segera menghampiri penjual Es buah itu. keduanya segera turun dari atas motor lalu segera membeli.
"Pak Es buah nya dua, makan di sini ya."
"Baik mas."
Ares mengajak Sri untuk duduk di kursi yang sudah tersedia di sana.
"Udah berapa lama Pak jualan Es buah?" Ares terlihat basa-basi.
"Tiga tahun ada lah mas." jawab bapak penjual.
Ares yang mendengar itu mengangguk paham.
"Biasanya kalau makan es buah ini enaknya kalau lagi apa Pak?" Ares menatap Sri seolah-olah sedang menyindir nya.
"Kalau lagi kesel sih mas, bisanya kalau lagi kesel makan es buah. Keselnya bakalan ilang" jawab Bapak penjual es buah itu.
"Semoga aja ya Pak, soalnya ini pacar saya dari tadi marah-marah terus gak tau kenapa."
Sri yang mendengar itu langsung mencubit pinggang Ares kencang. hingga cowok itu meringis kesakitan.
"Tuh kan. Pak, cewek emang kayak gitu, kalau gak nyakitin hati, ya nyakitin pinggang pak." celetuk Ares merasa kesakitan.
"Cowok emang gitu Pak, udah tau ceweknya kesal malah di bikin kesal." Sri terlihat kesal pada Ares.
"Mungkin pacarnya lagi datang bulan mas, ngertiin aja." ucap Bapak penjual sambil membawa dua Mangkuk Es buah lalu meletakkan nya di atas meja.
"Tuh dengerin, pacar saya emang gak pernah peka Pak."
••••••
Byyy
By, perut aku sakit 😭
Hari pertama 😥
^^^Ares Sebastian W.^^^
^^^Minum air anget Ayy.^^^
Byy.
Tetep masih sakit😭
^^^Ares Sebastian W.^^^
^^^Air angetnya^^^
^^^Di masukin ke botol.^^^
^^^Simpan di perut.^^^
Byyy.
Masih by masih sakit😭
^^^Ares Sebastian W.^^^
^^^Yudh bentar,^^^
^^^Aku beliin Miranti dulu.^^^
Ares segera pergi ke minimarket untuk membeli satu botol Miranti. sesampainya di minimarket, cowok itu segera turun dari atas motor. Lalu masuk, ke dalam untuk membeli satu botol Miranti.
"Bang, Miranti sebelah mana ya?" tanya Ares pada salah satu Crew minimarket.
"Di sebelah sana kak." Crew minimarket itu menunjukkan tempat dimana minuman Miranti itu di pajang.
"Oke makasih bang." setelah itu, Ares, segera berjalan ke tempat yang di tunjukkan. dan berhasil, Ares mengambil satu botol Miranti lalu segera membayar nya di kasir.
Setelah selesai pembayaran. Ares, segera pergi dari minimarket. cowok itu segera bergegas untuk pergi ke rumah, Sri. untuk mengantarkan satu botol Miranti.
Sesampainya di rumah,Sri. Ares segera turun dari atas motor. Lalu berjalan menuju ambang pintu. Tak lama, Ares. Mengetuk pintunya.
Tak lama pintu itu terbuka dan menampilkan,Sri. yang terlihat sedang berdiri sambil memegangi perutnya yang terasa sakit.
"Masuk by." ucapnya seraya Manahan Rasa sakit.
Dari situ Ares langsung membantu Sri untuk duduk di sofa.
"Sakit banget ya?"
"Pake nanya lagi! ya jelas lah gimana sih kamu."
Ares membekam mulutnya sendiri. dia lupa kalau. Sri, pacarnya itu sedang datang bulan.
"Maaf, kan aku cuma nanya."
Sri. tidak menjawab, dia terlihat masih memegangi perutnya. Ares pun mengeluarkan botol Miranti dalam tas kecilnya.
"Nih Miranti nya, jangan lupa di minum." Ares memberikan satu botol Miranti pada. Sri,
"Makasih." ucapnya sambil menatapnya kesal.
"Yaudah aku pulang ya, gak enak juga udah malam." Ares terlihat hendak berpamitan.
"Gimana sih kamu! pacar lagi sakit bukanya temenin dulu malah langsung pulang." Sri, terlihat menggerutu.
"Yaudah, aku sampai jam 10 malam aja ya."
Sri. mengangguk, Dia menarik nafasnya pelan berusaha untuk menstabilkan emosinya.
"Maaf udah ngerepotin."
"Gapapa.. Besok kamu sekolah kan?" tanya Ares.
"Iya."
"Tapi kalau masih sakit jangan di paksain."
"Iya."
Ares. terlihat bingung, sepertinya Sri jangan Terlalu banyak di ajak bicara. Karena dia tau, Kalau lagi datang bulan. pasti bawaannya pengen marah-marah.
"Aku pulang ya, aku tau kalau kamu pasti lagi gak mau di ganggu." pinta Ares sekali lagi.
"Terserah."
"Yaudah aku gak pulang."
Ares mengurungkan niatnya untuk pulang.
"Oh ya sayang, nanti lusa aku ulangtahun."
Sri terdiam beberapa detik. sepertinya sedang berpikir sesuatu. entah lah, Ares. Juga tidak tahu.
"Bodo amat."
••••••
