NovelToon NovelToon
Vanadium

Vanadium

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Epik Petualangan / Keluarga / Anak Lelaki/Pria Miskin / Pulau Terpencil
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: ahyaa

Ada begitu banyak pertanyaan dalam hidupku, dan pertanyaan terbesarnya adalah tentang cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode sepuluh

' Dorr.. Dorrr'

Suara letusan timah panas membuat situasi menjadi semakin menegangkan, ternyata pelakunya lebih dari tiga orang dan masing masing dari mereka sudah bersiap di gerbong masing masing.

Aku mengecek pelipis kanan ku yang terasa nyeri, aku tidak bisa melihat karena gelap, tapi aku bisa yakin kalau itu adalah darah, kepalaku tidak sengaja terantuk besi tempat ku berpegangan tadi.

" SEGERA TURUN DARI KERETA SEKARANG." Ucap seseorang yang baru saja masuk ke dalam gerbong ku.

Sepertinya tidak ada pilihan lain, aku mulai jalan patah patah mengikuti dua orang bapak bapak yang juga melangkah keluar dari kereta. Kedua bapak bapak itu tidak banyak bicara, tetap tenang, sepertinya mereka sudah pernah mengalami kejadian seperti ini. Pengalaman selalu menjadi guru yang terbaik.

Aku hampir dua kali jatuh karena tersandung anak tangga, benar benar gelap, aku tidak bisa melihat apapun yang ada di sekelilingku.

" CEPAT BERBARIS DI SINI, PISAHKAN ANTARA LAKI LAKI DENGAN PEREMPUAN." terdengar suara lantang memerintah

Situasi benar benar rusuh, beberapa suami yang tidak ingin di pisahkan dengan istrinya mencoba melawan dengan tangan kosong, namun kalah cepat, para penjahat ini sepertinya mereka punya ilmu bela diri. Suara jeritan histeris para penumpang perempuan yang melihat suaminya di pukuli hingga berdarah.

Aku menelan ludah, sepertinya mereka tidak akan segan segan untuk membunuh apabila ada yang mencoba untuk melawan, aku harus bergerak dengan benar.

Mereka sudah mulai memeriksa satu persatu penumpang, mencari barang barang berharga yang bisa di jual. Mereka memulai dari barisan perempuan. Aku berada di barisan ketiga paling belakang.

Aku mulai menumpahkan sedikit cat di telapak tangan kanan dan kiri ku. dua puluh menit kemudian para penjahat itu pindah memeriksa barisan laki laki, melihat sudah ada yang terkena pukulan dari para penjahat membuat para laki laki menjadi kooperatif, ada tiga orang penjahat yang memeriksa sementara dua orang lainnya memeriksa tas para penumpang di gerbong kereta.

Lima menit kemudian tiga orang penjahat itu sudah tiba di depanku.

" SERAHKAN UANGMU BOCAH" ucap salah satu dari mereka, ludahnya muncrat mengenai wajahku.

Aku menggelengkan kepalaku, aku memang tidak memiliki uang di saku baju, karena uang sumbangan dari para warga sudah aku tumpah di bawah kursi tempat ku duduk tadi. Tanpa ia sadari tanganku mulai menggosok di baju belakang nya meninggalkan jejak di sana.

" BOHONG." Salah satu penjahat tidak terima, ia menarik kerah bajuku membuatku sedikit kesulitan untuk bernafas.

salah satu penjahat lagi maju, ia memeriksa saku bajuku dan menemukan botol yang berisi cat di saku celanaku.

" APA INI?" Tanya nya membentak.

Aku menelan ludah sejenak mencoba mencari alasan.

" itu.. Itu air minum ku." ucap ku gelagapan.

Aku benar benar di untungkan dengan kondisi yang gelap saat ini, pertama mereka tidak bisa melihat dengan jelas apa isi dari botol itu, yang ke dua mereka tidak menyadari jika aku sudah memberikan tanda di masing masing baju mereka.

" Sepertinya yang satu ini memang tidak punya uang, bisa jadi dia memang orang miskin yang ingin pergi merubah nasib." ucap penjahat yang tadi mengambil botol cat ku.

Aku menghela nafas pelan, mereka akhirnya beranjak pergi meninggalkanku, meneruskan mengumpulkan barang barang berharga para penumpang.

Dua orang penjahat lagi terlihat keluar dari gerbong kereta, mereka tertawa puas setelah memegang satu goni berisi barang barang berharga para penumpang. Saat mereka bersiap turun, salah satu penumpang paling depan tiba tiba menyerangnya menggunakan batu granit yang berhasil ia raih di sela sela kakinya.

" BAJIN\*AN." Teriak salah satu penjahat yang kepalanya terkena lemparan batu itu, tidak sampai di situ, penumpang itu lanjut menyerang menggunakan tangan kosong.

Rekan penjahat yang melihat temannya di serang mengangkat pistolnya dan...

" dor"

Timah panas yang di tembakkan tepat mengenai bahu penumpang yang berusaha melawan itu. penumpang itu mengaduh kesakitan, dara segar mulai keluar dari bahunya.

Kedua penjahat itu tertawa puas, lalu meludahi penumpang yang sedang kesakitan itu.

Penjahat yang tadi sempat di serang oleh si penumpang mengangkat pistolnya bersiap untuk menghabisi, dan...

" dor"

Si penjahat kalah cepat menarik pelatuk pistolnya, di seberang sana petugas kemanan terlatih menembak dalam gelap telah melepaskan tembakan, si penjahat yang tadi memegang pistol terjatuh karena betisnya tertanam timah panas, ia lalu mengaduh kesakitan. Rekannya yang panik berusaha lompat lalu bersembunyi di antara para penumpang namun sayang dia tersandung kakinya sendiri dan jatuh tepat di sampingku. Aku jongkok di samping nya, alih alih ingin membantu aku justru sedang menempelkan cat hitam di bajunya. Penjahat itu bergegas bangkit, lalu bersama dengan tiga penjahat lainnya mereka membuang senjata dan berusaha membaur di antara para penumpang. Percuma saja melarikan diri melalui terowongan yang gelap karena para petugas keamanan pasti membawa senter, lagipula mereka terlatih untuk menembak dalam gelap.

Para petugas keamanan langsung merengsek mendekati Tempat kejadian perkara, sang komandan kembali melepaskan timah panas ke atas menandakan bahwa mereka sangat serius jika ada yang berani macam macam.

Para petugas keamanan akhirnya tiba di sekitar kami, mereka langsung menghidupkan senter serta beberapa lampu minyak. para petugas mungkin sekitar sepuluh orang, mereka ternyata sudah mengepung mulai dari pintu masuk dan keluar terowongan.

Salah satu petugas langsung memborgol kedua tangan penjahat yang tadi sempat mereka tembak betisnya.

" Kalian tidak akan bisa menemukan teman temanku, bagaimana mungkin kalian bisa membedakan mana kami dan yang mana penumpang." ucap penjahat itu lalu meludahi petugas.

Sebagai jawabannya satu bogem mentah melayang ke wajahnya, penjahat itu lalu pingsan tanpa tau siapa yang memukulnya.

" Yang membedakan antara penumpang dengan para penjahat yaitu para penjahat ada bekas cat hitam di bajunya pak." ucapku kepada salah satu petugas yang berada di dekatku.

Petugas itu segera melaporkan kepada komandannya dan sang komandan langsung mendatangiku.

" Di bagian sebelah mana nak?" tanya pak komandan

" Di bagian belakang bajunya pak, ada sedikit noda hitam di sana, aku juga yang meminta agar masinis menghubungi pihak keamanan semalam." ucapku.

Pak komandan yang mendengar itu mengangguk, ia berterimakasih banyak karena aku sudah mempermudah pekerjaannya .

Pak komandan memerintahkan kepada semua orang untuk balik kanan lalu ia meminta anak buahnya untuk segera memeriksa dan memisahkan antara yang memiliki noda hitam di bajunya dengan yang tidak. Pak komandan juga meminta rekannya yang membawa peralatan medis untuk segera merawat penumpang serta penjahat yang terluka. Sejahat apapun dia, dia tetap memiliki hak asasi untuk tetap hidup.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!