Ah apa tidak salah jatuh hati pada gadis kecil, tapi rasanya tak bisa berpaling dari gadis kecil itu.
Ah masa bodoh, tak perduli dia masih kecil tapi dia harus jadi milikku, tak perduli aku harus menunggu bertahun-tahun, kamu tetap harus jadi milikku karena kamu orang yang pertama membuatku terus memikirkan satu nama dalam kepalaku setiap hari.
"akan ku buat kamu hanya mengarah padaku saat kamu sudah dewasa" ucap seorang pria dengan seringaian tipisnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Sakit
Elsa berlarian menuju rooftop "aakkkkhhhh" teriak Elsa meluapkan rasa kecewa di hatinya
Kristal yang kewalahan mengejar Elsa hanya bisa menghela nafas lelah, langkah kaki Kristal perlahan menghampiri sang putri yang sedang terluka karena cintanya tak berjalan sesuai keinginan
"Elsa " panggil Kristal dengan lirih
Elsa menoleh ke belakang " mama" Elsa terisak pilu di depan sang mama
Kristal dengan sigap memeluk sang anak "mama di sini sayang " Kristal hanya bisa mengusap punggung putrinya menunjukan dirinya yang selalu ada bersama Elsa
"kenapa kak Oce begitu tega sama Elsa mah, aku suka kak Oce dari lama " adu Elsa akan perasaannya pada Ocean
"aku selalu berusaha jadi yang terbaik agar pantas ada di dekat kak Oce, tapi kenapa dia malah memilih wanita lain mah, aku lebih cantik, lebih pintar dan jauh lebih berkelas darinya mah" protes Elsa tak terima Ocean memilih wanita yang menurutnya kurang jauh darinya
"masalah hati gak ada yang bisa mengatur Elsa, kita tidak bisa memilih sesuka kita untuk jatuh ke siapa " ucap Kristal dengan lirih " seperti kamu yang jatuh hati pada pria dingin seperti Ocean, begitupun dengan Ocean yang jatuh hati dengan wanita di luar ekspektasi kamu" ujar Kristal memberi pengertian pada Elsa bahwa cinta tidak bisa kita pilih jatuhnya pada siapa
"aku jauh lebih segalanya dari dia mah" protes Elsa dengan isak tangis
"sudah lah Elsa, lupakan orang yang tidak menganggap mu berharga, jangan terlalu memikirkan pria macam Ocean, ayah yakin kamu akan bertemu pria yang jauh lebih baik" sambar Fathan yang baru saja muncul dari balik pintu
Elsa menoleh ke arah ayahnya "gak ada yang bisa sebaik kak Ocean yah" bantah Elsa
"itu hanya sudut pandang kamu saat ini Elsa " ujar Fathan tak terima dengan pendapat Elsa yang mengatakan bahwa Ocean lah yang terbaik
"lepaskanlah Ocean, saat kamu mengikhlaskannya, pasti kamu akan mendapat yang terbaik nantinya" ucap Kristal
"benar itu sayang " sahut Fathan
"benarkah mah" tanya Elsa penuh harap bahwa ucapan mamanya itu benar
"tentu saja, mana mungkin mama dan ayah bohong sama kamu" balas Kristal
"tapi kayanya sulit mah" tangis Elsa kembali pecah membuat Kristal dan Fathan cukup kebingungan menghibur Elsa
"kelihatannya memang sulit Elsa, tapi percayalah kalau itu tetap bisa di lakukan, buktinya ayahmu melewati masa itu, di mana ia jatuh hati pada seorang wanita tapi cintanya jelas di tolak sejak awal" ungkap Kristal akan masa lalu suaminya
"kok bahas itu sih mah" protes Fathan tak terima masa lalunya di bahas
Kristal menoleh ke arah suaminya "mungkin ini bisa membantu putri kita melihat dari sudut pandang yang berbeda yah" ujar Kristal
"iya juga yah" Fathan memikirkan ucapkan Kristal yang ada benarnya
"kamu mau dengar cerita ayah dulu" tanya Fathan yang di balas anggukan kepala oleh Elsa
Fathan pun menceritakan kisah cinta pertamanya yang harus berakhir sebelum berusaha karena si wanita memutuskan menikah tanpa sepengetahuannya, bahkan Fathan juga berusaha kembali setelah tahu kabar perpisahannya dengan pasangan si wanita tapi sayangnya ia kembali harus menelan pil pahit karena Fathan kembali ke duluan orang lain dan berujung gagal
"benarkah ayah begitu" Elsa ingin memastikan cerita ayahnya itu benar
"tentu saja, untuk apa ayah berbohong " Fathan merangkul pundak Kristal " tapi itu cerita masa lalu, dan bagian masa lalu itu membawa ayah bertemu dengan mama kamu, dan seperti yang pernah kami ceritakan kalau kehadiran kamu lah yang menguatkan cinta ayah untuk mama kamu" balas Fathan
Elsa memeluk kedua orang tuanya " terima kasih ayah, mama, Elsa pasti akan berusaha melupakan kak Ocean " ucap Elsa dengan penuh tekad
***
Ocean kini diri di samping Keano tepat di belakang kedua orang tuanya " tenang kak, jangan gugup" ucap Keano yang mana hal itu makin membuat Ocean dongkol bukan main
"bisa gak kalau kamu gak bicara sebentar saja" pinta Ocean dengan begitu geram
Keano hanya tertawa simpul menanggapi sang kakak yang sedang gugup "gak bisa kak, sudah setelannya begini jadi sulit untuk berubah " balas Keano
lama berdiri, pintu terbuka dan munculah gadis kecil untuk membuka pintu
"kalian siapa " tanya gadis kecil itu
"orang tua kamu ada" tanya Dania
"ada tante" balas gadis kecil itu
"boleh minta panggilin" pinta Dania
"boleh" gadis kecil itu langsung berlari tanpa mempersilahkan tamunya masuk terlebih dahulu
Keano menunjuk gadis kecil yang berlari "itu siapa kak" tanya Keano
"namanya Azkiya, adik Neva " balas Ocean
Myles menoleh ke arah puteranya "kamu cukup mengenal keluarganya " tanya Myles pada puteranya yang ia tahu terlalu mengenal keluarga Neva
"tentu saja, rumah yang Mommy beli untuk magang Oce kan dekat sini " balas Ocean
"jadi kamu mengenalnya sejak kamu magang di kantor cabang kita " tanya Dania
"kalau mengenal bukan sejak itu mom, tapi sejak Oce bertemu di acara ulang tahun Varo yang ke sepuluh " balas Ocean
Dania memiringkan matanya, mencoba menghitung usia Varo yang baru menginjak 21 tahun, yang itu artinya 11 tahun lalu "jangan bilang kamu suka Neva sejak saat itu" tanya Dania penuh selidik
Ocean hanya bisa nyengir kuda "iya mom, sejak saat itu " balas Ocean
"gila kamu Oce, dia masih bocil waktu itu" decak Dania akan tingkah puteranya yang jatuh hati pada anak kecil dan berlangsung selama 11 tahun lamanya
"makanya Oce serius kerja mom buat lupain Neva tapi ternyata Tuhan inginnya perasaan Ocean terus bertumbuh untuknya makanya kita di pertemukan kembali tanpa di rencanakan " balas Ocean
"loh kak Dania " Vina begitu terkejut dengan kedatangan Dania di rumahnya
"hai Vina " Dania memeluk Vina dan cipika-cipiki sebagai tanda sapaan
"kakak tumben sekali datang kemari tanpa ngabarin lagi" tanya Vina yang masih cukup terkejut akan kehadiran Dania dan keluarganya
"ada yang perlu di bicarain sama kamu dan ini penting " balas Dania
"astaga kak, masuk dulu" Vina yang cukup terkejut melupakan untuk mempersilahkan tamunya masuk ke dalam "maafin anakku ya kak, dia masih kecil jadi dia lupa mempersilahkan kalian masuk" ucap Vina yang tidak enak hati karena Azkiya tidak meminta tamu mereka masuk
"tidak masalah Vina, maklum saja dia kan masih kecil " Dania tak mungkin juga mempermasalahkan hal kecil yang di lakukan anak kecil
"duduk kak" Vina mempersilahkan Dania dan tamu yang lain untuk masuk
Dania menyerahkan bingkisan yang sempat dia minta dari Keano "sekedar buah tangan" ucap Dania menyerahkan paper bag yang ia bawa pada Vina
"harusnya gak usah repot kak" Vina tak ingin menolak niat baik Dania yang datang
"ngomong-ngomong ada apa ya kak, tumben sekali kakak datang" tanya Vina
"kamu kenal dia enggak" tunjuk Dania pada Ocean
Vina menoleh ke arah Ocean membuatnya cukup terkejut karena ada Ocean bersama Dania dan Myles "kenal, dia kan tetanggaku, ada apa ya kak kok kalian bisa bareng " tanya Vina membuat Dania cukup terkejut di buatnya
