NovelToon NovelToon
Terbelenggu Hasrat

Terbelenggu Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Susi Nya Sigit

Nadira nyari saja jatuh ke lembah nista, usai diselingkuhi oleh kekasihnya. Beruntung dia dipertemukan dengan seseorang, yang ternyata menyelamatkan hidupnya dari lembah hitam itu.

Lewat perjanjian kontrak yang ditawarkan oleh lelaki itu, mempertemukan dirinya pada sosok yang selama ini dia cari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Nya Sigit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir saja

"Apa gue boleh cium Elo?" Azka meminta izin pada Nadira, sebelum ia benar-benar melakukannya.

Tidak menunggu persetujuan dari Nadira, Azka melumat bibir wanita itu. Dengan buasnya lidahnya mengekplor ke dalam rongga mulut Nadira. Tanpa memberi celah sedikitpun untuk Nadira menolaknya.

Mereka hanya melakukan dengan insting yang terjadi dalam dirinya. Puas bermain-main dengan pertukaran ludah, Azka menjeda ciumannya sejenak. Belalainya semakin mengeras, sudah harus mendapatkan pawangnya. Sementara dia, masih bingung harus berbuat apa.

Perlahan, ia mendorong tubuh Nadira ke tempat tidur. Hingga wanita yang memakai dres sebatas di atas lutut itu hanya bisa pasrah. Dadanya yang menyembul, menjadi pusat perhatian Azka. Dengan berat hati, ia membuka dres wanita itu. Sehingga, ia bisa melihat dengan jelas lekuk tubuh Nadira yang nyaris sempurna. Tubuhnya padat berisi, dengan diameter dada yang lumayan besar. Nafsu Azka kembali terpancing, pengaruh obat itu tak bisa lagi mengendalikan dirinya.

Azka juga membuka pakaiannya, termasuk celana jeans yang melekat di tubuhnya. Sehingga belalai yang sudah mengeras itu bisa dilihat dengan jelas oleh Nadira. Wanita itu membelalak sempurna, melihat ukuran belalai yang dimiliki Azka.

"Ya Tuhan, kalau sampai dia melakukannya. Yang ada barang gue bakal sobek." Nadira membatin, dengan tak henti menelan ludahnya kasar.

"Elo gak usah takut, gue gak akan masukan ke sana kok!" seru Azka, tahu betul ketakutan yang dialami oleh Nadira.

Nadira hanya diam, dia tidak yakin kalau Azka akan bisa menahan hasratnya untuk tidak memasukkan belalainya itu ke inti tubuhnya. Saat ini, ia hanya bisa pasrah dengan nasib. Sembari berdoa, agar ia bisa selamat dari Azka.

Sesuai dengan yang dikatakan oleh Azka, pria itu hanya menggesek-gesekkan pucuk belalainya ke area inti Nadira. Tanpa, ada niat memasukkan ke dalam. Hanya dengan itu saja, ia bisa merasakan nikmat yang luar biasa. Rasa sakit yang tadi sempat menyerang dirinya, perlahan menghilang. Digantikan rasa yang selama ini belum pernah ia rasakan.

Pun dengan Nadira, yang juga merasakan kenikmatan itu. Bahkan, ia penasaran. Bagaimana rasanya, jika belalai itu dimasukkan ke dalam inti tubuhnya. Sampai, ia melakukan yang diluar batas.

Pinggulnya ia naikkan, sontak membuat Azka kaget. Pria itu melotot, melihat aksi nekad dari Nadira.

"Apa-apaan kamu!" sentak Azka, menghentikan sejenak aktivitasnya. "Jangan, aku gak mau merusak kamu. Mengambil kehormatan kamu, yang seharusnya menjadi milik suamimu, kelak."

Azka memilih pergi, meninggalkan Nadira. Beruntung, di kamar hotel yang terbilang sempit itu ada kamar mandinya. Ia terpaksa menuntaskan hasratnya di sana, seorang diri.

Arghhhhhhhhh

Suara erangan, bersamaan dengan keluarnya cairan putih kental dari belalainya, mengakhiri penderitaan Azka. Pria itu bisa bernapas lega, bisa terbebas dari obat sialan itu.

"Syukurlah, aku bisa menahan diri," gumamnya, menatap diri ke cermin. "Brengsek, kalian harus bayar hilangnya perjaka gue. Kalian harus membayarnya!" tandas Azka, mengepalkan tangan.

***********

Malam berlalu begitu saja. Usai kejadian semalaman, Azka memilih bermalam di kamar hotel itu. Tidak memungkinkan untuk pulang ke rumah. Selain keadaannya yang tiba-tiba diserang rasa pusing, ia juga tidak tega membiarkan Nadira seorang diri di tempat kotor itu.

Pagi sekali, ia sudah bangun. Beruntungnya lagi, ada perlengkapan mandi dan pakaian ganti yang sepertinya sudah disediakan oleh pihak hotel. Usai membersihkan diri, ia mendekati Nadira yang masih terlelap. Wajah wanita itu, mengingat dirinya pada seseorang. Namun, ia tidak begitu mengingatnya.

"Hey, bangun!" Azka membangunkan Nadira, dengan cara menepuk lengan wanita itu. "Ini sudah siang," sambungnya, mendapat respon.

Perlahan, Nadira membuka mata. Mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat itu. Betapa terkejutnya wanita itu, saat melihat ada orang asing berada satu kamar dengannya.

"Arghhh, Elo siapa?" teriak Nadira, bangkit dari tempat tidurnya. Nadira menjauhkan tubuhnya dari Azka. "Loh, kok gue!" Nadira memperhatikan dirinya yang berantakan. "Jangan bilang, kita sudah melakukannya, tadi malam."

Nadira bahkan melupakan, kejadian tadi malam. Bahwa ia sendiri yang menginginkan Azka menjebol gawangnya. Beruntung pria itu masih bisa menahan diri. Sehingga perbuatan kotor itu tidak sampai terjadi. Meski, mereka sudah melakukan hal yang salah.

"Gak usah khawatir, gue masih bisa menahannya. Ya, walaupun Lo hampir aja merusak gawang Lo sendiri." Azka bangkit dari tempat tidurnya. Mengambil handuk, kemudian memberikannya pada Nadira. "Ini, bersihkan tubuhmu dulu. Setelah itu, gue antar Elo pulang."

Sindiran dari Azka, perlahan mengembalikan ingatannya. Nadira, menunduk karena malu, setelah sadar, kelakuannya semalam. "Elo pulang aja dulu. Gue bisa pulang sendiri, kok!" ujarnya,masih menunduk.

"Gak, bisa. Gue gak bisa membiarkan Elo pulang sendiri. Gue yakin, Elo wanita baik-baik. Hanya saja, Elo itu terpengaruh dengan pergaulan." Azka memilih duduk kembali di tepi ranjang, sembari menatap Nadira yang masih menyembunyikan wajahnya.

"Elo salah, gue ini pelacur. Jadi, kejadian tadi malam itu sudah hal biasa buat gue!" tandas Nadira, teringat kembali dengan dendam yang menyulut hatinya. "Hanya saja, tadi malam itu gue lagi gak siap."

Azka hanya tersenyum kuda menanggapi lelucon yang keluar dari mulut Nadira. Hal itu, sama sekali tidak menyurutkan keyakinannya, kalau wanita yang sedang bersamanya itu adalah gadis baik-baik.

"Sayangnya, gue gak percaya. Gue yakin, Elo punya alasan tersendiri untuk melakukan hal itu. Satu hal, apa yang Elo lakukan sekarang, itu salah. Bukan sekarang, Elo akan menyesali itu. Tapi, suatu saat nanti. Penyesalan akan datang menyelimuti diri Elo. Di saat itu, Elo hanya bisa menangis meratapi nasib yang sudah terlanjur hina. Mangkanya, sebelum itu terjadi, lebih baik Elo berhenti menjadi wanita malam."

Kata-kata Azka, tandas merasuk dalam hati Nadira. Meski ia belum mengenal pria itu, tapi Nadira seperti sudah dekat dengannya.

1
Apriyanti
knp harus di gantung si thor,,bikin penasaran aja,, lanjut
Apriyanti
lanjut thor
Rike
smoga nadira cpet brkumpul sama kluarga ny
Apriyanti
mudah²an ke kejar
lanjut thor
Rike
bguss
Apriyanti
kasih tau Kevin Nadira gitu
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Rike
sdih jg awal prjlnan cinta rumit
muna aprilia
lnjut
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
kelamaan kamu Dira,, bkn blg aja terus terang biar Kelvin gak marah
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
makin seru aja ni cerita nya, semoga jd nya SM Kelvin bukan adik nya Azka,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Susi Haryani
Ayo kasih dukungan dong buat othor, biar semangat trs update na
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lah gmn ini kan adik kakak masa iya punya hubungan terlarang,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
waw keren bgt cerita nya Thor👍💪💪🙏
Apriyanti: sama² thor🙏💪👍😘
Susi Haryani: MKSh kk
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!