Sakit oleh rasa cinta, persatuan cahaya dan kegelapan, sepuluh tameng bersatu, memusnahkan dia yang kekal abadi.
Bella sosok aktris masa kini yang ternyata seorang anggota organisasi yang sangat di takuti di dunia.
Karena sebuah kejadian, ia bertrasmigrasi ke dunia entah berantah, di mana elemen dan juga sihir berada.
Dan yang membuat nya terkejut ternyata dia adalah sosok ramalan, yang akan melawan iblis abadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22 (menolong anak kecil)
Pagi hari tiba, Shaqueenna bangun dari tidur nya, ia melihat ke arah jendela, matahari mulai muncul, menghangatkan pagi baru hari ini.
Ia melangkah kan kakinya menuju kamar mandi, karena pagi ini ia berencana untuk pergi ke tempat pengolesan pedang yang tak jauh dari lokasi penginapan Shaqueenna.
Dan soal semalam setelah mengobati tuvy dan pega, shaqueenna memutuskan untuk pega dan tuvy agar tinggal di dalam kalung ruang milik shaqueenna saja.
Keadaan di dalam kalung juga sangat lengkap, ada sebuah kastil besar, sebuah danau dan juga hutan yang di tumbuhi oleh obat herbal.
Dan untuk racun belrju entahlah, shaqueenna juga masih merasa heran, bagaimana bisa racun itu masih ada, sedangkan Belzubub sudah terkurung belasan tahun lamanya di penjara devil's sea.
Setelah selesai mandi dan berpakaian ,Shaqueenna pun mengambil pedang yang ia beli di pelelangan dan kemasukan nya ke dalam kalung ruang, lalu keluar dari penginapan.
Sekarang ia berjalan menuju kedai makanan, karena ia juga kebetulan belum sarapan, setelah sampai di sebuah kedai yang terlihat cukup ramai.
ia pun memesan makanan semacam bubur dan juga daging yang di olah dengan rempah.
Setelah selesai ia berjalan melihat sekitar, sekarang tujuan nya adalah ke tempat mengoleskan pedang, dan di depan sana sebuah bangunan sedang, yang memiliki corak khas bangunan penimpa pedang.
Kring~
Lonceng berbunyi, saat shaqueenna membuka pintu masuk ke dalam bangunan itu, terlihat seorang kakek tua yang sedang membersihkan pedang pedang unik yang mungkin telah ia timpa.
"Permisi, saya ingin mempoles sebuah pedang. " ucap shaqueenna.
"Oh, tentu nona, saya pemilik bangunan ini, anda bisa menunjukkan pedang anda. " kata kakek pemilik tempat itu.
"Ini... Apakah pedang ini bisa di tempa dan di poles ulang? " tanya shaqueenna.
"Hmm pedang ini terlihat tidak asing nona, tentu ini bisa di poles ulang, akan saya buat pedang ini menjadi indah dan juga tajam. " ucap kakek itu.
"Ah, Terima kasih sebelum nya. " ucap shaqueenna sambil tersenyum.
"Nona bisa kembali lagi ke sini, 2 hari lagi, ini mungkin menghabiskan waktu sekitar an itu. " ucap sang kakek.
"Baiklah, ini... Untuk uang mukanya, selebihnya saya berikan ketikan telah selesai. Permisi. " ucap shaqueenna.
Setelah melihat shaqueenna yang berjalan keluar dari kedainya, sang kakek menatap pedang dan punggung shaqueenna yang menjauh bergantian.
"Pedang legendaris yang di takdirkan dengan pemilik yang terpilih, aura nona itu terasa kuat dan anggun namun mematikan secara bersamaan. " gumam sang kakek, sambil menatap nanar pedang lusuh itu.
***
Saat ini shaqueena sedang berjalan jalan setelah mengantarkan pedang nya untuk di terpa tadi, sudah lama ia tidak merasakan keramaian yang seperti ini setelah kejadian waktu itu.
Lama berjalan ia melihat sebuah kerumunan di tengah jalan, karena penasaran ia mendekati kerumunan itu.
yang shaqueena yakini adalah terjadi sebuah pertengkaran, karena banyak nya sorak ramai para orang yang berkerumun di sana.
"Dasar anak kurang ajar, apa kau tidak di didik orang tua mu. " samar shaqueena mendengar seorang perempuan tua yang sedang marah.
"Aku tidak bersalah hiks. " ucap seorang anak perempuan yang menangis di sana.
Shaqueena yang melihat itu pun mendekat dan melihat pertengkaran itu, ada niatan hati untuk membantu namun ia harus tau permasalahan yang terjadi sebenarnya apa.
"Permisi, apa yang terjadi di kerumunan itu. " tanya shaqueena pada seorang lady yang melihat pertengkaran itu.
"Ah iya, sebenarnya tadi anak perempuan itu menemukan sebuah tas di tengah jalan, dan mengambil nya, namun tiba-tiba lady Marym malah merebut tas itu dan mendorong anak perempuan itu hingga menangis dan menuduhnya mengambil tas nya. " jelas perempuan itu.
"Kenapa kalian diam, walaupun tau kebenarannya. " tanya shaqueena.
"Kami rakyat biasa tidak berani untuk melawan bangsawan seperti mereka, yang ada kami akan kena imbasnya nanti. " jelas perempuan itu.
Shaqueena cukup marah namun ia juga harus memaklumi hukum tidak tertulis itu, ia melihat ke depan ternyata lady Marym akan memukul anak perempuan itu dengan sebelah pecut yang entah dari mana ia dapat kan.
Shaqueena berlari memeluk anak perempuan itu dengan erat, dan meringis sakit saat pecut itu, mengenai punggung nya , semua orang terkejut termasuk lady Marym.
"Kamu tak apa-apa. " tanya shaquena pada anak perempuan itu.
Deg.
Wajah anak perempuan itu sangat mirip dengan, wajah adiknya dulu, Angle Bagaskara. Setitik rasa rindu menyeruap memenuhi hatinya.
"Aku baik nona. " jawab anak perempuan itu lirih, matanya memancarkan ketakutan.
"Siapa kau, jangan so menjadi pahlawan kesiangan di sini. " sarkas lady Marym.
Shaquena yang mendengar itu diam, dia masih menatap sosok anak perempuan itu lembut, mengusap kepala nya dan tersenyum lembut.
"Penghinaan, kau mengabaikan pertanyaan seorang bangsawan. " marah lady Marym.
"Apa yang istimewa dari bangsawan, kalian sama-sama manusia. " ucapan shaquena dingin.
"Cih, kau mau mencari mati, aku adalah bangsawan kaya, pemilik elemen wasser. " sarkas lady Marym.
'Cih, segitu aja bangga.'batin shaquena.
"Tidak peduli siapa dan apa kekuatan anda lady, yang jadi masalah kau telah menuduh seorang anak yang berbaik hati membantu mu. " ucap shaquena santai sambil berdiri menghadap lady Marym.
"Berbaik apanya, dia jelas jelas ingin mencuri tas milik ku. " marah lady Marym, dia mereka malu karena ada orang yang berani melawan nya.
"Jelas apanya lady, bahkan orang orang di sini mengetahui kebenarannya, kau saja yang seenaknya bertingkah tidak beretika pada orang yang berada di bawah anda. " kata shaquena santai.
"Kau!, berani beraninya kau kepadaku" geram lady Marym.
Dia mengeluarkan elemen wasser nya dan menyerang shaquena, orang orang menghindar, karena tidak ingin terkena serangan lady Marym.
Shaquena yang melihat itu, mengeluarkan elemen land nya dan membentuk biner perlindungan, walaupun elemen land di anggap paling lemah, namun jika di pelajari lebih tekun elemen sama kuat nya dengan elemen lainnya.
Semua orang terkejut, melihat shaquena yang berhasil menahan serangan lady Marym hanya dengan biner yang terbuat dari tanah.
"Saya tidak ingin memulai keributan dengan anda lady, berhenti jika kau tidak ingin merasa lebih malu. " ucap shaquena.
Lady Marym yang mendengar itu pun menghentikan serangan nya, ia menatap bengis shaquena, 'sial bagaimana elemen lemah itu bisa menandingi elemen milik ku' batin lady Marym.
"Tidak kah anda malu, memperpanjang masalah sepele seperti ini lady, yang bahkan tas milik mu tidak lecet atau kurang satu pun. " ucap shaquena.
"Jangan menggunakan kekuasaan anda untuk menekan pihak yang berada di bawah anda." ucap shaquena lagi.
Lady Marym yang merasa malu pun menjauh dari sana sambil berdecak marah, 'awas saja kau.! 'Batin lady Marym marah.
***