Bau bangkai menyengat selalu datang setiap mau maghrib sampai nanti menjelang isya, Kadang bayangan merah juga melintasi jendela. Lita terpaksa menyewa tempat yang paling ujung karena harga nya yang murah dan ukuran rumah ini lumayan besar, Namun rasa takut Lita berkurang ketika ada seorang pria bernama Sam juga menghuni rumah ini di bagian atas.
Yang membuat Lita merasa aneh, Sam datang nya selalu sore setiap mau maghrib.
Siapa Sam sebenar nya?
Kenapa Sam mau tinggal bersama Lita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4. Darah di lantai
Karena terlalu lama ngobrol dengan para teman teman yang baru, Lita dan Caca jadi nya sampai maghrib baru lah pulang kembali menuju kost. Ini lah perbedaan nya kost di rumah Bu Melati, Saat siang sangat lah ramai dan bila malam maka akan sangat sepi sekali. Semua penghuni hanya diam di dalam saja tak ada yang berani keluar dari dalam kamar, Kecuali hanya terpaksa saja karena pekerjaan yang tidak bisa di ganggu lagi. Motor Lita menyorot kearah jalan yang hanya setapak itu, Sisi kanan dan kiri di penuhi kuburan yang hanya di beri nisan kayu berwarna hitam, Tak ada nama nama mereka di nisan tersebut.
"Bau bangkai ya, Ta." Lirih Caca mulai merinding.
"Baca saja ayat kursi atau ayat lain nya, Kita tinggal masuk kedalam rumah." Lita turun dari motor.
Membuka pintu rumah memasukan motor nya kedalam, Caca sudah gelisah menunggu karena dia ingin segera masuk kedalam rumah. Tak kuat bila berlama lama berdiri di luar, Seolah ada banyak mata yang mengawasi diri nya dari pohon besar yang sudah mati itu. Di tambah bau bangkai kian menyengat seakan memang ingin di cium oleh mereka, Caca mengusap lengan nya yang terasa sangat dingin menyergap tubuh kecil nya, Lita segera menyuruh nya masuk dan mengunci pintu.
"Alhamdulilah bisa masuk kedalam, Semoga kita akan segera aman." Lita mendesah lega.
"Aku mau sholat lah, Kamu punya mukena kan?" Caca lupa membuka mukena milik nya.
"Ada, Kamu sholat saja duluan." Suruh Lita karena mukena nya hanya ada satu.
Caca menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, Lita duduk di sofa sambil menatap kesana kemari memperhatikan isi rumah yang terlihat sangat tua. Hidung Lita masih mencium aroma bangkai yang sangat busuk, Dan ini sudah di dalam rumah padahal. Lita jadi curiga barang kali saja ada hewan yang mati di rumah ini, Siapa tahu di lantai atas ada hewan yang mati. Namun rasa nya Lita sangat enggan mau melihat keatas, Dia juga tak punya nyali. Jadi Lita memutuskan untuk menunggu saja sampai Caca selesai sholat dan baru lah mereka akan naik keatas untuk melihat.
Berbeda dengan Lita yang masih fokus mencium aroma bangkai, Caca malah merasa ada orang yang sedang berdiri di hadapan nya dengan kaki menggantung. Namun ketika selesai, Sama sekali tidak ada apa pun di dalam kamar mandi ini, Suasana kamar mandi sangat pengap karena memang tak ada celah udara yang masuk sedikit pun kedalam sini, Caca menyiram kaki nya dan segera keluar dari kamar mandi usai wudhu.
Geleduuuk, Geleduuuk.
Baru saja tangan Caca mau menyentuh gagang pintu kamar mandi, Tiba tiba malah terdengar suara yang berisik dari WC sebelah yang untuk BAB. Caca merasa mungkin saja itu adalah Lita yang sedang buru buru karena sudah sangat terdesak, Maka dia cuek saja dan segera keluar dari kamar mandi.
"Kamu halangan ya, Ta? Jorok banget sih sampai tercecer gini." Caca melihat tetesan darah yang berjalan masuk keWC.
"Sakiiit." Terdengar suara merintih dari WC.
"Baru hari pertama halangan ya?" Caca merasa mungkin Lita baru hari pertama halangan.
"Aduuuh sakit sekali." Malah sekarang bercampur dengan isak tangis.
"Biasa nya kau minum apa biar sakit nya hilang? Aku sholat dulu ya, Baru nanti ku belikan kamu obat nya." Caca agak berteriak.
Hening, Tidak ada lagi suara dari WC itu. Caca jadi khawatir bila terjadi sesuatu dengan Lita, Maka dia pun menggedor pintu kamar mandi, Karena suara nya tiba tiba saja menghilang dan senyap.
"Litaaa! Kamu enggak pingsan kan?!" Caca kian keras menggedor nya.
"Kenapa, Ca?!"
Lita berlari dari depan karena mendengar Caca yang berisik dari arah belakang, Caca kaget bukan main karena Lita malah datang nya dari arah depan. Lalu siapa yang tadi kesakitan di dalam WC, Di rumah ini hanya ada mereka berdua saja. Tangan nya Caca sampai gemetaran dan dia sangat pucat, Lita kebingungan dengan sikap nya Caca ini.
"Ada apa? Ayo ngomong, Ca." Lita mengguncang bahu nya Caca.
"K-kamu dari depan, Ta? Apa kamu tidak masuk wc?" Caca bertanya gugup.
"Ya kan sudah ku bilang aku tunggu di depan, Kamu kenapa memang nya?" Lita mengajak Caca agak menjauh dari kamar mandi.
"Ta-tadi ada orang yang menangis kesakitan di dalam wc! Ku kira itu kamu yang sedang halangan, Sebab ada darah yang tercecer di sini." Caca menunjuk lantai dan kembali kaget saat melihat lantai yang sudah bersih.
Sama sekali tidak ada noda apa pun, Bahkan setetes darah tidak ada sama sekali. Padahal tadi Caca melihat banyak darah yang berceceran di lantai. Lalu kenapa sekarang tidak ada dan sudah bersih dari noda apa pun, Jangan kan noda darah. Setetes air pun sama sekali tidak ada, Lita sungguh bingung dengan sikap nya Caca.
"Sekalian kamu ambil wudhu sana, Biar kita tidak kebelakang lagi." Suruh Caca.
"Ya sudah, Tunggu aku ya." Lita bergegas masuk kedalam kamar mandi.
Usai mengambil wudhu, Mereka segera menutup pintu pembatas antara dapur dan bagian wc serta kamar mandi. Mereka merasa lebih aman bila pintu nya di tutup saja, Caca segera melakukan sholat dan Lita menunggu nya di kasur, Sambil memikirkan apa yang sebenar nya ada di rumah paling ujung ini.
Dan sekarang Lita juga baru paham, Bukan hanya rumah ujung ini saja yang berhantu. Melainkan kost milik Bu Melati memang angker semua nya, Dia hanya bisa berdoa pada allah agar terlindungi dari gangguan para setan jahanam ini.
"Sholat lah, Aku tunggu di sini." Caca melepas mukena nya.
Lita memakai mukena dan segera melaksanakan sholat maghrib, Perlahan Caca menyadari bahwa bau bangkai kian menghilang setelah mereka melakukan sholat. Mungkin saja para setan takut kepada orang yang beriman kepada allah, Caca sudah memikirkan untuk kost bareng saja dengan Lita. Rasa nya lebih nyaman bila ada teman saat tidur, Dia sudah tak kuat lagi mau tidur sendirian di dalam kamar nya.
Bayangan nenek tua yang sangat menyeramkan itu membuat nya tak bisa mau memejamkan mata, Setiap akan terpejam dia merasa nenek itu datang lagi dengan kuku panjang yang siap mencakar mangsa nya.
"Semoga saja aku tidak kenapa napa, Rasa nya cemas sekali." Batin Caca.
Usai sholat Lita masih ingin mengaji karena mungkin saja rumah ini sudah lama tidak di lantunkan ayat suci alquran sehingga banyak setan yang datang bergentayangan.
Up santai ya guys, Sebenar nya othor baru pulang healing ini😁