Valerie Walton tidak pernah sedikitpun terpikir, akan terlibat hubungan asmara dengan Paman mantan pacarnya, dan menjadi posesif padanya.
Dua tahun menjalin hubungan, pacar Valerie selingkuh dengan sepupunya!
Di saat ia jatuh dengan perasaan terluka, Nathan Edmund, Paman mantan pacarnya, mengulurkan tangan kepada Valerie saat ia menangis sendirian.
Nathan Edmund, pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, yang masih melajang itu, seorang CEO yang mendominasi, dan sangat di takuti mantan pacar Valerie. Nathan melamar Valerie, saat di hari pertunangan mantan pacar Valerie, dengan sepupu Valerie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22.
Mata Nico terbelalak memandang Valerie, karena terkejut mendengar apa yang di katakan Valerie. Membuat ia dengan cepat merangkak mendekat pada Valerie, untuk menjelaskan tentang apa yang di lihat Valerie di kamarnya.
"Jangan mendekat!!" sentak Valerie reflek menggeser tubuhnya ke samping, saat tangan Nico nyaris menyentuh kakinya.
Valerie tidak ingin bersentuhan lagi dengan Nico, sejak ia melihat Nico dan Lili berduaan di kamar Nico, ia sudah bertekad akan memutuskan hubungan apa pun dengan Nico.
Valerie menabrak Nathan yang berdiri di sisi sofa tempat ia duduk, dan tangannya tanpa sadar seperti waktu di rumah sakit, memegang tangan Nathan dengan erat.
Mata Nico membulat melihat Valerie memegang tangan Nathan, "Ternyata kamu memiliki hubungan dengan Pamanku, karena itulah kamu menolak ku?!"
Nico dengan cepat bangkit dari berlututnya. Raut wajahnya yang tadi memelas, sekarang terlihat penuh dengan amarah.
"Tutup mulutmu, Nico! sembarangan kamu! kamu pikir Valerie sama seperti Lili?!" sentak Nathan memandang tajam Nico, tapi tangannya membalas pegangan tangan Valerie.
"Paman! kamu ternyata menyukai gadis yang aku sukai! Paman! kamu benar-benar menusukku dari belakang! aku tidak terima!!" teriak Nico penuh dengan emosi.
Plak!!!
Tiba-tiba Valerie menampar wajah Nico. Ia semakin tidak menyukai Nico, dan jadi membenci Nico yang ternyata pria munafik.
"Valerie, ka.. kamu.. " mata Nico membulat memandang Valerie menyentuh pipinya yang terasa panas.
"Valerie, kamu sungguh tega menampar Nico, dia sudah meminta maaf padamu, kamu sudah berubah, Valerie!" Lili menghambur ke arah Nico, dan menyentuh pipi Nico yang terkena tamparan Valerie.
Dengan wajah yang begitu iba, nada suara Lili terdengar begitu lembut dan penuh perhatian pada Nico.
Valerie tersenyum dingin memandang Nico dan Lili, "Pasangan yang sangat cocok, semoga kalian berdua secepatnya menikah, agar aku terbebas dari pria seperti mu!" dengus Valerie dingin.
"Valerie! kamu memang sangat jahat pada Nico, karena itulah dia sebenarnya sudah lama ingin putus denganmu!" sahut Lili dengan nada kecewa akan apa yang di katakan Valerie.
"Cih! dasar munafik! kamu terlihat lemah dan penuh perhatian untuk mendapatkan simpati setiap orang! dasar bermuka dua!!" cibir Valerie dingin.
"Valerie! apa yang kamu katakan! kamu semakin keras kepala! bukannya introspeksi diri, ini malah memfitnah sepupu mu!!" bentak Lea mendengar perkataan sinis Valerie.
Valerie buang muka, tidak ingin melihat Ibunya. Tapi Dorothy jadi terpancing emosi mendengar apa yang di katakan Lea.
"Nyonya Walton! anda benar-benar sudah di butakan oleh keponakan anda! sungguh sangat tidak masuk akal! seharusnya anda lebih memperdulikan perasaan putri kandung anda, dari pada keponakan anda yang munafik!!"
Suasana rumah Philip menjadi ribut saling melontarkan kata menyalahkan satu sama lain, membuat Valerie ingin saat ini pergi dari rumah orang tuanya tersebut.
Ia pun melepaskan tangannya memegang tangan Nathan, lalu dengan langkah cepat ia bergegas menaiki anak tangga menuju kamarnya. Ia harus segera berkemas.
"Valerie! mau kemana kamu!!" teriak Lea.
Valerie terus melangkah tanpa mempedulikan teriakan Ibunya. Sesampai di kamarnya, ia pun mengambil koper, lalu memasukkan pakaiannya ke dalam koper.
Tekadnya sudah bulat memutuskan hubungan dengan orang tuanya. Ia sudah terlalu sakit hati diperlakukan ke dua orang tuanya. Kebencian mereka padanya karena begitu menyayangi Lili.
Valerie ingin menangis akan keadaan dirinya yang tidak pernah di anggap, tapi karena hatinya yang telah mendingin, membuat ia tidak meneteskan air mata.
"Valerie! kamu sungguh bebal! kamu semakin tidak bisa di atur!!" teriak Philip melihat Valerie menuruni anak tangga membawa kopernya.
"Iya! aku bebal! aku keras kepala! aku anak yang tidak bisa di atur! aku seseorang yang akan membuat rumah kalian tidak nyaman! jadi.. aku putuskan pergi dari rumah ini, dan tidak akan mengganggu keharmonisan keluarga kalian!!"
Valerie pun meledak, membenarkan apa yang di katakan ke dua orang tuanya, agar mereka senang telah mencerca dirinya, seperti apa yang di katakan mereka.
"Baik! kalau memang ini mau mu, tidak memaafkan ku, dan tidak mendengarkan apa yang di katakan Paman Philip dan Bibi Lea, aku dan Lili bertunangan!" sahut Nico dengan tekad bulat, akhirnya menerima Lili menjadi tunangannya.
"Bagus! memang seperti itu yang seharusnya, kan? jangan katakan kamu sebenarnya tidak ingin bertanggung jawab, dengan apa yang telah kamu lakukan pada setiap wanita, yang sudah kamu sentuh!!" Valerie tersenyum menyeringai meremehkan kesetiaan Nico.
Mendengar apa yang di katakan Valerie, membuat Nico tidak dapat berkata-kata. Raut wajahnya tampak memerah menahan rasa kesal pada Valerie, yang terlihat santai saja tidak merasa keberatan dengan apa yang ia katakan.
Bersambung...
lanjut
selamat Natan dan Valerie akhirnya belah duren juga 😝😝😝
atau justru sebaliknya jd makin penasaran pengen lg dn lg 🤣