NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Allah

Jodoh Dari Allah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

kisah Muhammad Azam Rizwan dan Delia Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4

Gadis itu tampak gusar menatap pria yang ada di hadapannya saat sekarang ini . Gadis itu lalu menoleh ke arah samping nya tepat pada Bu guru Ivy . "Maaf buk , saya ada keperluan lain, jadi saya harus segera pergi" ucap gadis itu merasa risih juga dengan tatapan dari pria asing itu .

Ivy mengangguk kan kepala nya. "Baiklah , terimakasih ya , sudah mau menolong saya , dan terimakasih sudah menyelamatkan Ameera tadi " ucap Ivy dengan tulus , diri nya tidak tau entah apa yang terjadi pada diri nya tadi jika Ameera sampai kenapa-kenapa . Mungkin Ivy akan di pecat , diri nya belum siap untuk hal itu . Diri nya masih membutuhkan uang untuk biaya pengobatan sang anak. Suami nya yang pekerjaan nya serabutan tidak akan cukup untuk membiayai pengobatan sang anak yang terkena penyakit gagal jantung sejak kecil . Maka sebab itu ketika Ivy mendapatkan tawaran untuk menjadi guru sekaligus pengasuh untuk Ameera , Ivy langsung mau , keluarga Rizwan sangat baik pada diri nya . Dan keluarga Rizwan juga sudah banyak membantu pengobatan anak nya . Jadi Ivy tidak akan mungkin membuat kesalahan yang membuat nya harus di pecat .

Gadis itu tersenyum , lalu setelah nya pergi , membuat Ameera memekik menangis meraung-raung , namun sayang , gadis itu sudah berlari dengan kencang . Ameera yang ingin mengejar nya langsung di tahan oleh Ivy . Sedangkan Azzam , sedari tadi mematung tanpa ekspresi sama sekali . Azzam masih pada pikiran nya yang kalut bukan main saat diri nya bertemu dengan sosok yang sangat mirip dengan Nadira .

Hidung mungil ,dengan pipi sedikit chubby , bulu mata nan lentik , indah sekali , Azzam sungguh merindukan sosok Nadira . Istri nya ...

Sudah bertahun-tahun lama nya Azzam ingin sekali melihat nya , namun Azzam hanya bisa memandangi wajah nya di foto .

Dan hari ini seakan Allah mengabulkan doa Azzam , yang ingin bertemu dengan sang istri , walaupun itu hal yang sangat mustahil. Hal yang tidak akan pernah terjadi. Namun nyatanya Allah menjawab doa nya dengan cara lain .

Kerinduan itu sudah lama membuncah di dalam diri Azzam , ingin sekali Azzam memeluk tubuh itu .

"pak Azzam !" Pekik Ivy saat sedari tadi diri nya mencoba memanggil Azzam tapi pria itu sama sekali tidak merespon , Ivy kelelahan meredakan tangis dari Ameera yang semakin menjadi-jadi .

Azzam tergeragap , lalu menoleh pada Ivy yang tengah menggendong anak nya yang menangis kencang . "Kemari Ameera , kita pulang " ucap Azzam datar .

Ameera menggeleng kan kepala nya , diri nya masih mau bersama dengan bunda nya tadi. Tapi mengapa bunda nya malah pergi , dan tidak mau ikut bersama dengan diri nya . Padahal , Ameera sangat merindukan sosok bunda nya itu . Sudah lama diri nya ingin bertemu , diri nya hanya bisa memandangi foto nya saja , yang selalu ada di dalam kamar nya .

Ameera tidak mau kehilangan sosok bunda nya lagi . Walaupun nenek nya sangat baik, namun Ameera lebih ingin dengan sang bunda . Bunda yang sudah lama diri nya rindukan .

"Ameera ... Abi ada pekerjaan lagi nak " ucap Azzam lagi .

Namun Ameera lagi dan lagi menggeleng kan kepala nya , menolak nya .

"Ameera kamu mau apa ?" Kalau sudah seperti ini pasti Ameera teringin sesuatu

Ameera langsung menatap ke arah sang Abi . "Ameera mau bunda Abi ! Ameera mau sama bunda " teriak Ameera , membuat Azzam tertegun mendengar nya .

"Zam kok lama banget jemput Ameera sih ?" Tanya Ummah Zahra yang kini ingin mengambil alih Ameera dalam gendongan Azzam .

Namun belum Azzam menjawab nya , Zahra terpekik saat melihat sesuatu . "Ya Allah , Ameera ini kenapa Zam ? Kok mata nya sembab begini ?" Tanya Zahra yang khawatir , ini adalah hari pertama Ameera sekolah , namun kenapa Ameera bisa seperti ini. Apakah ada yang berbuat jahat pada cucu nya ini .

Azzam menghembuskan nafas nya kasar , diri nya akan menceritakan semua nya pada sang Ummah , namun dering ponsel milik nya membuat nya urung .

"Assalamualaikum , iya ?"

"astaghfirullah , saya akan segera kesana " ucap Azzam dan langsung mengakhiri sambungan telepon nya secara sepihak .

Dari raut wajah Azzam sudah sangat gusar , dan hal itu membuat Zahra penasaran . "Ada apa Zam ?" Tanya Zahra .

Azzam menatap ke arah sang ummah, dengan tatapan yang sendu  . "Wak Raka Ummah,. Wak Raka  collapse"

Deg

Tubuh Zahra langsung limbung beruntung Abian yang baru saja datang langsung menahan tubuh nya .

"ya Allah  bang Raka  . Selamat kan lah Abang  hamba ya Allah  " Isak Zahra .

"Azzam akan segera ke rumah sakit . " Azzam lalu menatap pada asisten rumah tangga di rumah pondok pesantren Al-Ikhlas . "Bibik , tolong jaga Ameera selama Azzam pergi . Ummah dan Abi akan ikut juga " ucap Azzam .

"baik den " sahut bi Inah , wanita berusia lima puluh tahunan itu sambil beralih mengambil tubuh mungil Ameera dan membawa nya menuju ke kamar Ameera yang letak nya tidak jauh dari sana  ..

Mereka semua nya langsung pergi menuju ke rumah sakit ...

"lama sekali sih kamu ? Kamu kemana aja ? Udah bosen ya kerja sama saya ?" Pekik Ratih pemilik cafe tempat Delia bekerja sehari-hari mencari uang untuk kebutuhan ibu panti dan adik-adik panti nya .

"maaf buk Ratih , saya telat karena harus --"

"alasan terus ! Enak banget cari alasan nya ! Emang ini cafe punya bapak kamu apa ? Seenak jidat nya saja datang tanpa  mau mengikuti peraturan yang berlaku " sela buk Ratih marah .

"Kamu pikir kamu sudah hebat ya ? Sementang selalu di belain sama bos , besar kepala kamu sekarang . Terus telat , enggak menghargai waktu kamu !" Sambung Buk Ratih .

Teman-teman rekan Delia yang melihat nya hanya bisa menatap iba pada Delia yang habis-habisan di omelin oleh manager cafe ini .

"kalau ada pak Arka , pasti tuh orang kicep , enggak berani ngomelin karyawan . Baru jadi manager saja sudah sok banget " gerutu salah satu karyawan cafe itu yang memang tidak suka dengan sikap semena-mena buk Ratih , menurut mereka buk Ratih sangat kelewatan . Bahkan kesalahan sedikit saja , mereka pasti kena omel habis-habisan .

"iya dasar nenek sihir " sahut yang satu lagi

"Udah tua juga enggak nyadar "

Buk Ratih yang memang mendengar suara para karyawan nya itu langsung menoleh tajam . "Hei , saya denger ya apa yang kalian ucapkan ! Mau saya pecat ha ?" Sinis buk Ratih .

Karyawan yang lain pada saling sikut sambil menundukkan kepala nya , takut juga jika di ancam akan di pecat , mau cari pekerjaan dimana mereka , jaman sekarang sangat sulit mencari pekerjaan .

"udah sana bubar ! Atau kalian mau saya pecat !" Pekik Buk Ratih lagi dengan tampang judes nya .

Mereka semua lalu bubar dan mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing . Walaupun di dalam hati mereka mengumpat sosok manager judes itu . Walaupun mereka benci dan tidak suka , mana berani mereka kalau sudah di ancam akan di pecat .

Buk Ratih lalu kembali menoleh sengit pada Delia . "Lia ! Awas kamu ya , kalau sekali lagi kamu telat ! Saya pastikan akan memecat kamu " ancam buk Ratih  dengan tegas . Diri nya bosan melihat Delia ini yang sering telat datang , dengan beribu alasan , .

Delia hanya mengangguk kan kepala nya . "Maaf sekali lagi buk ,saya berjanji akan datang tepat waktu " ucap Delia sambil menundukkan kepala nya.  .

Buk Ratih mengibaskan tangan nya . "Sana pergi ." Usir Buk Ratih dengan judes .

Delia mengangguk kan kepala nya lalu pamit pergi yang tidak di gubris oleh buk Ratih .

Cafe Starlight pemilik nya bernama Arkana Wijaya , pengusaha sukses di bidang kuliner , anak pertama dari pasangan Jihan dan Fadil , cafe dan restoran nya sudah dimana-mana  ...

Cafe Starlight , Cafe bernuansa modern dengan berbagai fasilitas yang sangat luar biasa . Banyak anak muda yang berbondong-bondong datang di cafe itu . Cafe itu buka dari jam 4 sampai jam 10 malam . Pelayanan cafe itu juga harus dengan mengenakan pakaian yang sopan , sebab , Arkana Wijaya sang pemilik nya sangat menjaga penampilan seseorang . Arkana tidak suka melihat para karyawan nya yang perempuan tebar aurat pada yang bukan mahramnya .

Arkana pemilik nya bukan seorang ustadz , namun diri nya hanyalah orang yang sedikit paham akan keagamaan ..

1
Uswatul Khasana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!