Jodoh Dari Allah

Jodoh Dari Allah

1

Dokter Muhammad Azzam Rizwan

Profesi dokter menjadi gelar terhormat bagi seorang Azzam , anak dari Abian dan Zahra .

Cita-cita nya sedari kecil yang ingin menjadi  seorang Dokter akhirnya terwujud . Azzam menyelesaikan pendidikan nya , dan langsung mendapatkan gelar dokter .

Azzam bekerja di rumah sakit milik keluarga nya . Ya Abian memiliki aset berupa rumah sakit yang selama ini hanya di pantau nya saja . Abian lebih suka menjadi dosen di universitas .

Azzam tersenyum sambil mengusap perut buncit milik Nadira -- istri nya . Pagi ini Azzam harus meninggalkan Nadira pagi-pagi sekali , sebelum adzan subuh berkumandang . Sebab , Azzam harus menolong nyawa pasien nya yang tengah collapse .

"Tutup pintu nya . Setelah shalat subuh , nanti ummah datang kemari . Mas sudah telpon ummah tadi , meminta ummah untuk menemani kamu " tutur Azzam lembut sambil mencium kening sang istri dengan sayang . Entah mengapa Azzam tidak ingin meninggalkan Nadira seorang diri di rumah mereka .

Nadira terkekeh , lalu menarik diri dari ciuman Azzam yang panjang di kening nya itu . "Udah ih sana . Ini udah lewat lima menit dari Doni telpon . Mas harus cepat pergi , " ucap Nadira .

Azzam menatap lekat wajah sang istri yang tampak sangat cantik dengan pipi bulat nya . Ingin sekali Azzam tidak pergi , namun diri nya tidak boleh egois , di sana ada nyawa seseorang yang harus di selamatkan oleh nya . Walaupun tidak berhasil , namun setidaknya Azzam sudah berusaha .

"Yang , mas --"

"Ssst , Ira baik-baik aja mas . Udah ya. Mas hati-hati di jalan , jangan ngebut , utamakan keselamatan"

Cup

Nadira mengecup pipi sang suami dengan sayang , membuat Azzam tersenyum , Azzam lalu mengangguk kan kepala nya , mengucap salam dan segera masuk ke dalam mobil milik nya .

Setelah mobil Azzam pergi , Nadira langsung masuk ke dalam rumah , dan tidak lupa mengunci pintu rumah itu , sambil menunggu adzan shalat subuh ,Nadira akan membaca Alquran terlebih dahulu .

Tidak membutuhkan waktu lama Azzam sampai di sebuah rumah sakit milik keluarga nya . Jarak tempuh rumah sakit dengan rumah yang di tempati oleh nya memang sangat dekat , tidak perlu memakan waktu lama . Azzam memang sengaja mencari rumah yang lokasi nya dekat dengan rumah sakit nya , karena jika ada kondisi darurat seperti saat sekarang ini , maka Azzam akan segera sampai , dan tidak akan terjebak macet berkepanjangan .

Azzam melangkah kan kaki nya melewati koridor rumah sakit , lalu berhenti tepat di depan ruangan ICU .

Di sana sudah ada beberapa keluarga pasien , dan asisten nya yang menunggu kedatangan Azzam .

"Cepat ganti pakaian anda bos  , sebab kondisi pasien sudah sangat lemah . " Ucap sang asisten -- Doni nama nya .

Azzam mengangguk kan kepala nya , berjalan mengganti pakaian nya yang lebih steril terlebih dahulu , lalu langsung masuk ke dalam ruang ICU tersebut .

Di sana sudah ada beberapa dokter yang tengah menangani pasien itu .

Pasien paruh baya yang tengah mengalami gagal jantung .

Azzam menata Ekg yang terus naik turun , menandakan kondisi pasien tidak stabil . Dan pada saat Ekg itu perlahan turun sempurna ..

"Dok alat nya " seorang dokter muda wanita menyodorkan alat kejut jantung pada Azzam , dan Azzam dengan sigap mengambil nya .

Azzam lalu mengarah kan alat kejut jantung tersebut pada dada pasien .

"Bismillahirrahmanirrahim "

Satu kali

Dua kali

Sampai ketiga kalinya

Bunyi Ekg jantung begitu sangat nyaring dan  memekakkan telinga semua orang yang ada di dalam ruangan ICU itu .

Azzam tidak ada henti-hentinya mengucapkan syukur pada Allah . Alhamdulillah, pasien nya tadi berhasil di selamatkan oleh nya .

Saat ini Azzam tengah beristirahat sejenak, sesaat diri nya sudah menyelesaikan shalat subuh . Azzam tidak pulang, diri nya akan menyambung tugas nya kembali .

Azzam meraih ponsel yang ada di dalam tas milik nya , lalu membuka nya . Seketika mata nya membulat sempurna saat nama sang istri banyak sekali tertera dalam layar ponsel milik nya . Apa lagi sang ummah yang juga tidak berhenti menelpon diri nya .

Azzam langsung menghubungi sang istri terlebih dahulu , namun beberapa panggilan diri nya tidak di angkat . Membuat Azzam semakin cemas dan risau .

Azzam mencoba menghubungi sang ummah , menanyakan nya , kan tadi ummah nya juga mengatakan jika akan ke rumah sang putra dan menemani sang istri .

Panggilan pertama langsung tersambung . Membuat Azzam bisa bernafas dengan legah.

"Assalamualaikum ummah --"

"Wa'alaikum salam Zam, maaf Zam , ummah enggak bisa datang ke rumah kamu , karena Abi kamu kecelakaan Zam, ini ummah ada di klinik dekat pondok pesantren Al-ikhlas . Tadi Abi buru-buru ke pondok pasantren , eh enggak tau nya mobil nya malah kecelakaan" sahut sang ummah .

Azzam langsung terkejut . "Gimana kondisi Abi , ummah ? " Tanya Azzam khawatir .

"Alhamdulillah , Abi baik-baik saja Zam, beliau cuman luka ringan, enggak terlalu parah kok . Tapi maaf banget ya , ummah enggak bisa datang ke rumah kamu . Padahal tadi ummah udah setengah perjalanan " sahut Zahra .

Azzam mengangguk kan kepala nya , dan bisa bernafas dengan sedikit legah mendengar keadaan Abi nya baik-baik saja . "enggak apa-apa ummah . Ya sudah ya , Azzam mau pulang dulu , nanti insyaallah Azzam sama Ira datang menjenguk Abi " ucap Azzam .

"Iya nak "

"Assalamualaikum "

"Wa'alaikum salam "

Azzam semakin di landah rasa cemas , saat tau ummah nya tidak jadi ke rumah nya. Apa lagi ponsel sang istri yang di hubungi tapi tidak di jawab sama sekali .

Azzam yang takut terjadi sesuatu pada sang istri , langsung bangkit dari duduk nya , lalu menghampiri asisten pribadi nya yang ruangan nya berada tepat di samping nya .

"Assalamualaikum "

"Wa'alaikum salam " sahut Doni yang tengah terbaring di sofa langsung bangkit dan duduk tegak .

"Ada apa bos ?" Tanya Doni .

Azzam menghela nafas nya panjang , "saya pulang dulu sebentar ya Don , nanti kamu urus semua nya ya . " Ucap Azzam .

Doni mengangguk kan kepala nya . "Baik bos " sahut Doni .

Setelah mengucapkan salam , Azzam langsung berlalu keluar dari ruangan Doni , dan bergegas menuju ke parkiran mobil milik nya .

Tiba di UGD , banyak sekali perawat mondar-mandir ke sana kemari , Azzam yang penasaran langsung menghadang salah satu perawat.

"Ada apa ?" Tanya Azzam .

"Itu dok , ada pasien mau melahirkan tapi lagi pendarahan hebat " sahut perawat itu .

Deg

Entah mengapa tiba-tiba jantung Azzam berdetak kencang mendengar nya . Ada rasa sesak di dalam dada nya . Ada sesuatu yang mendorong diri nya untuk melihat ke dalam ruang UGD itu. Namun karena Azzam teringat sang istri, jadi Azzam mengurungkan niat nya .

Azzam yang ingin melangkah kan kaki nya kembali , harus urung ketika panggilan dari dokter Ratih -- dokter kandungan .

"Dokter Azzam ! Dokter Azzam "

Azzam langsung berbalik , menatap sekilas dokter perempuan itu . "Iya dokter , ada apa ?"

Dokter Ratih menghembuskan nafas nya kasar . "Istri dokter ! Istri dokter di UGD . Pendarahan !" Pekik dokter Ratih .

Deg

Azzam langsung berlari masuk ke dalam ruangan UGD .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!