Terpaksa Menikahi Bos Galak

Lucas turun terlebih dahulu dari dalam mobil di ikuti oleh Safea, semua mata menatap ke arah keduanya yang datang dengan menggunakan mobil yang sama.

"Eh lihat deh, kok sektretarisnya Pak bos bisa datang bareng sama Pak bos ya?" bisik salah satu karyawan saat melihat Lucas datang bareng dengan Safeea.

"Mana gue tau, mungkin ada kerjaan kali makanya mereka itu berangkat bareng. Mendingan Lo itu jangan seudzon dulu sama mereka!" Ucap salah seorang di antara mereka dan di angguki oleh semuanya.

"Apa kita ada rapat lagi pada hari ini?" tanya Lucas dan di angguki oleh Safea.

"Iya Pak Bos," jawab Safea yang masih mengikuti Lucas yang berjalan di depannya dan ikut masuk kedalam lift khusus untuk Presdir.

Lift yang di masuki Safea dan Lucas pun berhenti tepat di lantai lima belas dan tujuan mereka yaitu ke lantai ruangan Lucas berada.

Ting!

Suara pintu lift terbuka. Dan Lucas pun berjalan lebih dulu kemudian berkata "Kamu nanti masuk kedalam ruangan saya, karena saya mau mengecek terlebih dahulu materi untuk meetingnya." Setelah mengatakan hal itu Lucas melangkah kakinya masuk kedalam ruangannya. Begitu pun dengan Safea yang melangkah masuk kedalam ruangan kubikel khusus sekertaris.

Dan beberapa menit kemudian Safea pun masuk kedalam ruangan Ceo-nya itu dan menyerahkan sebuah flashdisk untuk Pak Ceo-nya itu periksa tentang materi meeting untuk hari ini. Dan Lucas pun langsung menerima flashdisk itu dan mulai memasang flashdisk itu ke komputernya kemudian mulai membuka file materinya.

"Hmmm, ya sudah kamu boleh keluar dulu. Karena saya mau memeriksa ini?" Ucap Lucas dan Safea pun langsung menganggukkan kepalanya mengerti dan langsung keluar dari ruangan Ceo-nya itu. Namun saat Safea baru keluar dari ruangan itu, Safea tidak sengaja melihat manager keuangan yang kini sedang berjalan ke arahnya sambil membawa sebuah berkas laporan di tangannya, sepertinya akan masuk ke ruangan Ceo-nya itu.

"Selamat pagi, Bu?" sapa Safea sopan, namun di balas tatapan yang tidak sopan dari perempuan cantik yang terlihat sebaya dengan Lucas tersebut.

"Pagi," jawab manager keuangan yang bernama Anggun tersebut. Lalu ia mulai mengetuk pintu ruangan CEO, saat setelah mendengar kata masuk, Anggun pun langsung berjalan sambil berlenggak lenggok menonjolkan bentuk tubuhnya membuat Safea mengernyit heran.

"Kayaknya Bu Anggun lagi sakit pinggang deh, makanya jalannya gitu?"ucap Safea tertawa kecil lalu kembali fokus ke kubikelnya.

"Selamat pagi pak, Lucas?" ucap Anggun dengan nada yang di buat selembut mungkin.

"Pagi. Ada apa?" tanya Lucas langsung.

"Saya mau nyerahin laporan keuangan, Pak!" Ucap Anggun lalu menyerahkan berkas laporan yang ada di tangannya pada Lucas. Lucas pun menerima berkas tersebut dan langsung memeriksanya.

"Baiklah, saya akan memeriksa nanti. Silahkan keluar!" Ucap Lucas mengusir dengan halus, karena dia merasa jengah dengan melihat Anggun yang menatap genit kepadanya.

"Saya mau kok nemenin Pak Bos untuk memeriksa laporannya, Pak." tawar Anggun yang membuat Lucas mendelik.

"Tidak usah, saya bisa sendiri." ucap Lucas yang membuat Anggun menjadi cemberut. Setelah itu, dia keluar dari ruangan CEO dan saat tiba di depan meja kerja Safea, Anggun mendelik pada Safea yang membuat wanita itu bingung.

"Kenapa Bu Anggun?" tanya Safea karena Anggun memperhatikan dirinya.

"Kamu jangan deket - deket sama Pak Lucas ya. Kalau jadi sektretaris itu jangan suka keganjenan sama Pak bos!" Mendengar perkataan dari Anggun, Safea mengerutkan keningnya heran.

"Memangnya kenapa, Bu Anggun?" tanya Safea polos.

"Pokoknya kamu itu gak boleh ganjen ke pak bos! Karena dia itu milik saya,jadi kamu itu tidak usah deket - deket lagi sama Pak Lucas?" ucap Anggun memberikan peringatan lagi pada Safea.

"Lah, kenapa gak boleh deket - deket kan pak Bos pacar gue!" Pikir Safea di dalam hatinya lalu menatap ke arah Anggun.

"Tidak mungkin kalau kami itu tidak dekat, Bu Anggun? Saya kan sekertarisnya, otomatis kami akan selalu dekat!" Ucap Safea hingga membuat Anggun bungkam dan terlihat kesal.

"Pokoknya kamu itu tidak boleh dekat - dekat sama dia! Titik!" setelah mengatakan hal tersebut Anggun langsung menghentakkan kakinya dan berlalu pergi meninggalkan Safea.

"Aneh!" gumam Safea.

Sedangkan Lucas yang sedang di berada di dalam ruangannya hanya tersenyum saat melihat rekaman CCTV yang terpasang di luar ruangannya dan melihat bagaimana Safea berbicara dengan Anggun tadi.

"Kita lihat saja, Safea. Aku yakin sebentar lagi kamu itu akan jatuh cinta sama saya." ucap Lucas dengan yakin lalu kembali fokus pada pekerjaannya.

***

Safea berserta dengan para staf yang lainnya keluar dari ruangan rapat.

"Safea." Lucas memanggil Safea dan membuat wanita cantik itu menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ke arah Lucas.

"Ada apa pak Bos?" tanya Safea sambil berdiri tegak. Lelaki tampan itu berdiri tegak dan tak tahu apa yang ingin dia katakan. Entah perasaan yang seperti apa, tapi rasanya Lucas ingin Safea untuk tetap ada di sampingnya selalu, merasa dirinya seperti menginginkan Safea untuk selalu ada di dekatnya.

"Pak Bos?" Safea melambaikan tangannya di depan Lucas, hingga membuat pria yang sudah mengaku menjadi pacarnya dari semalam itu kaget.

"Apa?" tanya Lucas, membuat Safea menghela nafasnya.

"Ada apa pak Bos tadi manggil saya?" tanya Safea lagi sedangkan Lucas langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu kembali menatap ke arah Safea.

"Fea." ucap Lucas singkat. Membuat wanita itu menatap ke arah Lucas sambil menunggu apa yang ingin di katakan oleh Lucas selanjutnya.

"Apa pak Bos? Memangnya pak Bos itu mau ngomong apa? Ini kerjaan saya masih numpuk banyak banget loh?" ucap Safea yang masih bersikap formal pada Lucas hingga membuat laki - laki itu menatap tidak suka.

"Kenapa kamu malah ngomongin kerjaan? Kamu kan sudah jadi pacar sah saya sekarang? Jadi ini bukanlah masalah pekerjaan!" Safea terdiam sejenak. Menatap Lucas lalu menghembuskan nafasnya.

"My Bos, ada apa? Kenapa hubby?" tanya Safea tiba - tiba membuat Lucas melototkan matanya terkejut saat mendengar ucapan Safea tadi.

"Hubby?" ucap Lucas mengulangi perkataan Safea.

Safea mengerlingkan matanya, menatap Lucas jengah.

"Oke. Sekarang pak Bos mau ngomongin apa? Kalau gak saya keluar nih!" Ancam Safea pada Lucas hingga membuat laki - laki itu kesal.

"Ya sudah keluar aja sana!" Ucap Lucas yang membuat Safea menghembuskan nafasnya kasar.

***

Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih likenya dong untuk author.D

Kalau ada yang mau ngasih 🌷atau ☕ juga boleh kok hehehe. Seperti biasa author juga mau mengingatkan pada para reader ku. Yuk, kasih sajen votenya untuk author. Komentarnya juga jangan sampai lupa yah~

Author selalu menunggu komenan dari kalian loh😁