NovelToon NovelToon
Suami Untuk Alea

Suami Untuk Alea

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Gara-gara sahabat baiknya hamil menjelang kenaikan kelas 12, impian Alea untuk mengukir kisah kasih di sekolah dengan Dion, kakak kelasnya, harus buyar sebelum terwujud.

Dengan ancaman home schooling dan dilarang melanjutkan kuliah, Alea harus menerima keputusan ketiga kakak laki-lakinya yang mengharuskan Alea menikah dengan Yudha, sahabat Benni kakak keduanya.

Pernikahan tanpa cinta itu membuat hidup Alea kacau saat tidak satu pun dari kakaknya yang mau percaya kalau Yudha memiliki rahasia kelam sebelum menikahi Alea.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tentang Malam Itu (Part 2)

Alea tidak benar-benar ingin buang air kecil, ia hanya mencari alasan untuk memikirkan bagaimana caranya bisa pulang tanpa diantar Dion karena handphone Prita tidak aktif.

Tidak mungkin minta Benni atau Bara menjemputnya di tempat seperti ini karena keberadaannya di sini tidak sesuai dengan ijin yang diajukan Prita.

Alea menautkan alis saat melihat nomor tidak dikenal menghubunginya. Ia tidak langsung mengangkat panggilan itu malah berdiam di salah satu sudut dekat wastafel. Tidak lama nomor itu kembali menghubunginya sampai dua kali hingga akhirnya Alea memutuskan untuk menerimanya. Siapa tahu Prita yang menghubungi menggunakan handphone orang lain.*

“Halo.”*

“Elo baik-baik aja ? Perlu gue samperin ke situ ?”*

Alea menghela nafas saat mendengar suara Dion. Seingatnya mereka belum bertukar nomor handphone meski sudah cukup lama mengobrol.*

“Al.”*

“Nggak usah, gue mendadak mules jadi sorry kalau agak lama.” Alea tidak menemukan jawaban yang masuk akal selain berbohong sambil menyudahi panggilan Dion.*

Jantungnya berdebar tidak karuan karena cemas tidak tahu harus mengambil keputusan apa. Baru kali ini dia merasa takut dan menyesal karena mau saja diajak pergi hanya berdua dengan Prita.*

Setelah hatinya mulai tenang, Alea pun memberanikan diri keluar dari kamar kecil. Baru lima langkah ia melihat beberapa orang muncul dari lorong yang cukup gelap hingga tidak akan ada yang tahu kalau di ujungnya ada tangga menuju lantai 2.*

Alea bergeming, hati kecilnya ingin mencoba mencari tahu ada apa di atas karena beberapa orang kembali turun dari tangga yang sama. Semuanya berpasangan dan ada sesuatu yang tidak bisa Alea gambarkan karena cahaya di situ cenderung gelap.*

Entah mendapat keberanian darimana, Alea mulai menapaki tangga sampai akhirnya melihat satu papan bertuliskan VIP Room dengan penunjuk panah ke kanan. Ia pun meneruskan langkahnya dan sampai di satu lorong dengan pintu di kanan kirinya yang ditempeli nomor. Angka ganjil untuk sisi kiri dan genap untuk bagian kanan. Alea kembali bergeming, akal sehatnya sedang mempertimbangkan ruang VIP macam apa dengan jalan masukseperti tempat rahasia.*

Pikirannya kembai buntu hingga Alea memutuskan untuk mengaktifkan handphone yang sejak tadi berada dalam genggamannya lalu menekan ulang nomor Prita. Alisnya menaut saat membaca tulisan ringing di bawah nama Prita karena berarti nomor sahabatnya sudah aktif kembali.*

Jantung Alea kembali berdebar saat mendengar nada dering yang familiar di telinganya. Dering telepon Prita ! Alea pun memberanikan diri menyusuri lorong dan berhenti di depan pintu bertuliskan angka 5 karena suara dering handphone Prita semakin jelas.*

Tangannya terulur namun ragu langsung membuka pintu karena khawatir melihat pemandangan yang tidak diharapkannya. Tiba-tiba pintu terbuka dari dalam dan keluar seorang pria dengan kemeja yang agak berantakan. Sayangnya cahaya di lorong sangat minim hingga Alea tidak bisa melihat jelas wajah pria itu yang sengaja menghindari Alea.*

Tanpa berpikir dua kali, Alea menerobos masuk dan matanya langsung membelalak melihat sahabatnya duduk di sofa dengan kondisi pakaian yang sobek di beberapa bagian.*

“Ta, elo kenapa ?” Alea langsung mendekati Prita yang sangat terkejut melihat kehadiran Alea di ruangan itu.*

“Elo gimana bisa sampai di sini ?” tanya Prita dengan suara tersendat.*

“Gue nggak sengaja ngeliat beberapa orang keluar dari lorong di dekat toilet cewek. Gara-gara penasaran, gue nekad naik ke atas terus bisa kepikiran aja untuk menghubungi nomor elo lagi.”*

Alea tidak bisa melihat jelas ekspresi wajah Prita hanya tidak lama kemudian sahabatnya itu mulai menangis sambil menangkup wajahnya. Alea pun memeluknya sambil mengusap-usap punggung Prita.*

“Gue ditawarin jadi model iklan sama teman dan tadi ditemui sama produsernya. Awalnya semua baik-baik aja dan kita ngobrol secara profesional sampai akhirnya gue diterima, Al. Produsernya pamit duluan dan teman gue suruh tunggu di sini sementara dia anterin produser itu ke bawah. Nggak lama setelah mereka pergi, ada cowok tiba-tiba masuk dan berniat memperkosa gue.”*

Prita makin terisak dalam pelukan Alea yang langsung shock mendengar cerita sahabatnya.*

“Cowok yang barusan keluar dari sini ? Elo ingat wajahnya ?” Prita mengangguk-anggukan kepala sambil menangis.*

“Elo sempat diapain sama dia ?”*

“Dipegang-pegang, Al dan baju gue berusaha dirobek sama dia, untung aja handphone gue mendadak bunyi. Dia panik makanya langsung pergi dari sini.”*

“Gimana ceritanya handphone elo mendadak bunyi, Ta ? Gue telepon dari tadi langsung dijawab mesin terus, pas gue sampai di sini baru bisa nyambung.”*

“Mungkin nggak dapat sinyal, Al.”*

“Bukannya elo bilang dari tadi ngobrol di sini doang ? Kalau memang sinyalnya jelek…”*

Alea tidak bisa meneruskan kalimatnya karena Prita kembali menangis bahkan lebih keras dari sebelumnya sambil memeluk Alea kuat-kuat.*

“Gue jijik sama diri gue sendiri, Al. Biar belum sempat diper**kosa, tapi dia udah grepe-grepe gue. Rasanya benar-benar menjijikan, Al.”*

“Kalau gitu kita pulang sekarang, Ta biar elo bisa bersih- bersih. Mau nginap di rumah gue dulu malam ini ?”*

“Kakak elo pasti bakalan nanya kenapa pakaian gue sobek-sobek begini terus akhirnya kita berdua bisa-bisa diinterogasi sampai pagi. Gue pulang ke rumah aja lebih aman karena ortu gue pasti udah tidur. Kalau pas pulang ada toko baju yang masih buka, kita mampir dulu ya.” Alea pun mengangguk.*

Handphone Alea kembali berbunyi dan terlihat nomor Dion di layarnya.*

“Elo minta anterin Dion pulang aja, Ta. Gue bisa naik taksi sendiri.”*

“Eh jangan, kenapa nggak bareng aja ? Dion anterin gue dulu terus baru elo.”*

“Nggak usah, Ta. Beneran deh, gue lebih mendingan pulang naik taksi sendiri. Bisa gawat kalau kakak gue melihat Dion yang nganter.”*

“Tapi, Al…”*

Alea tidak menyimak lagi ucapan Prita karena langsung mengangkat panggilan telepon Dion yang entah sudah keberapa kalinya. Alea pun menyuruh pria itu menghampiri mereka dengan petunjuk darinya.*

Tidak lama Dion menemui kedua gadis itu dan sama terkejutnya seperti Alea saat melihat kondisi Prita. Spontan Dion melepaskan jaketnya dan memberikannya pada Prita. Tidak lupa ia menyodorkan 2 botol air mineral yang dibawanya serta.*

“Kalian minum dulu biar lebih tenang.”*

Keduanya menurut dan meneguk air kemasan yang masih tersegel lalu mengikuti Dion turun menuju lobi gedung.*

“Teman-teman elo gimana, Dion ?” tanya Alea saat mereka masih berada di dalam lift.*

“Udah gue kasih tahu. Rudi bawa mobil jadi nggak masalah kalau gue pulang duluan.” Alea mengangguk-angguk sambil memegangi lengan Prita yang kelihatan agak lemas.*

“Mobil gue parkir agak jauh jadi kalian tunggu aja di lobi, kasihan kalau Prita harus jalan jauh.”*

Sambil menunggu, Prita kembali meneguk sisa air kemasan yang diberikan Dion dan menyuruh Alea menghabiskan juga supaya botolnya bisa dibuang.*

Alea menurut namun kepalanya mendadak pusing usai membuang botol air yang sudah kosong. Sesudah itu ia tidak ingat apa-apa lagi dan terbangun di kamarnya sendiri keesokan paginya.

Jangan ditanya bagaimana reaksi ketiga kakaknya yang seperti harimau kelaparan. Larangan berteman dengan Prita pun dikeluarkan dan ijin bepergian semakin diperketat termasuk urusan pergi dan pulang sekolah.*

Prita sendiri menghindari Alea. Berulang kali Alea mendesaknya tapi Prita bersikukuh tidak mau menceritakan kejadian yang sebenarnya bahkan sempat membentak-bentak Alea di depan teman-teman mereka sampai membuat Alea malu.*

Persahabatan mereka bukan hanya renggang tapi THE END sampai akhirnya Prita dikeluarkan dari sekolah karena kedapatan sedang hamil gara-gara muntah-muntah lalu pingsan saat mengikuti pelajaran olahraga di sekolah.*

*

*

*

1
Devi Nurdianti
aduhh siapa LG ini...
ficano
hingga bab ini aku salut atas kesabaran yudha
Baretta: Jarang ketemu Kak 😊😊😊
total 1 replies
Putri Chaniago
sumpah thor benci banget gue dg Alea, suami sendiri g keurus KEPO dg urusan n masalah kebuntingan Prita kalo Prita g pelakor n JALANG g mungkin hamil akibat pergaulan bebas
ficano
next
Devi Nurdianti
sebener ny Prita hamil ank siapa..kok kayak ada sesuatu yg d sembunyikan oleh Yuda..apa jngn2 ank yuda
ficano: kok yudha yg nyembunyikan sih kak?
total 1 replies
Fera Susanti
kenapa Yudha bilang "mdh2an jgn ketemu Prita"....ow..ow misteri nech
lanjut..lanjut
YaT
jangan jangan " rahasia kelam" nya si Yudha, berkaitan dgn Pritta .... jgn bilang Yudha yg menghamili Pritta. 😭
Baretta
Terima kasih Kak 😊😊🙏
ficano
ditinggu up-nya selalu
Karlina S. Wiratmadja
baru mampir thor
Baretta: Santai Kak 😊😊 Ceritanya masih terus di noveltoon
Karlina S. Wiratmadja: sama2, maaf, bacanya gak bisa marathon... karena kesibukan ibu rt..
total 3 replies
Fera Susanti
mdh2an Yudha bersikap tegas seterusnya..good yudha
Aan
Sangat menarik utk dibaca, ceritanya bagus, gaya othor juga okay, sukses selalu ya 😍
Baretta: Terima kasih susah mampir Kak 😊🙏
total 1 replies
Aan
Aku suka ceritanya, gaya penulisannya juga apik, tdk membosankan, salam sukses selalu utk Othor 🥰
ficano
ceritanya menarik, penulisannya bagus banget gak belepotan
Devi Nurdianti
mksh Thor udh up 2x..ttp smngt up ny💪
Devi Nurdianti
yahh...yg d tnggu2 MLM prtm ny malah d tunda🤦
Baretta: Yudha masih menunggu Alea menerimanya sebagai suami Kak, biar bahagia dua-duanya 😊😊
Devi Nurdianti: kalok msh sklah g BLH LBH baik g usah nikah dulu
total 3 replies
Putri Chaniago
kalo g Karina pasti Dion lebih berat k Karina sih
Fera Susanti
deuh siapa lagi ini..
Herman Lim
wah sapa u sok keberatan mank puny hak apa keberatan lagian dah sah kog 🤪🤪
Devi Nurdianti
siapa tu yg kbrtan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!