NovelToon NovelToon
Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Romansa
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Ranti terpaksa harus mengakhiri pernikahannya dengan lelaki yang ia cintai. Niat baiknya yang ingin menolong keponakannya berbuntut peperangan dalam rumah tangganya.

Lalu bagaimana akhir dari cerita ini?
Yuk kita simak ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Pertanda

Bab 26. Pertanda

Pov Ranti

Akhir-akhir ini Mas Pram sedikit aneh. Entah perasaan ku saja atau bukan, tetapi Mas Pram tetap bersikap biasanya kepadaku, dan itu yang membuatku bingung. Sepertinya hanya perasaan ku saja yang kurasakan keanehan itu.

Tetapi hari ini jantung ku sejak pagi berdetak dengan keras. Perasaan ku menjadi tidak nyaman dan aku begitu gelisah. Pikiranku hanya tertuju kepada Mas Pram. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk kepadanya.

Aku coba untuk tetap berkonsentrasi membawa mobil sampai tiba di rumah. Dengan pikiran kalut akan bahaya menyetir sendirian di jalan ramai seperti ini.

Begitu masuk halaman rumah, aku segera menghubungi Mas Pram. Lama berdering panggilan teleponku tidak di angkat olehnya. Padahal aku tahu ini bukan jam kerja, jadi sesibuk apapun Mas Pram tidak mungkin mengabaikan panggilan telepon dari ku.

Aku mencoba lagi menghubungi Mas Pram. Aku berkali-kali aku mencoba hasilnya tetap sama, Mas Pram tidak mengangkat telepon dari ku. Ada apa ini? Tidak biasanya Mas Pram begini.

Aku semakin gelisah, sehingga rasanya aku ingin sekali menyusul Mas Pram ke sana sekarang juga.

Namun aku mencoba menelpon sekali lagi dan... diangkat.

"Assalamualaikum, sayang..."

"Waalaikumsalam. Mas tidak apa-apa? Kenapa tidak mengangkat telpon dariku?"

"Maaf sayang, aku tadi sedang buang setoran. Dan handphone ku letakkan di kamar."

Aku tahu posisi kamar mandi memang sedikit agak jauh karena letaknya paling ujung di rumah itu.

"Pantas saja suara Mas terdengar sedikit tersengal-sengal. Mas lari ya dari kamar mandi ke kamar?"

"Ya sayang."

Sedikit lega rasanya, Mas Pram mengangkat telepon dari ku. Ternyata aku terlalu berprasangka buruk kepada Mas Pram. Syukurlah tidak terjadi apa-apa padanya. Tapi jatung ini masih berdebar-debar tidak seperti biasanya. Mungkin aku salah makan, atau kondisiku sedang tidak baik, entahlah.

Aku masuk ke dalam rumah yang sepi. Menur pun tidak ada di rumah. Minggu lalu karena tidak jadi menginap di rumah temannya, minggu ini ia meminta ijin menginap di sana. Aku membiarkan saja, mungkin dia butuh hiburan karena bosan di rumah ini sendirian.

Menur juga masih tertutup padaku, mungkin karena kami juga belum lama bertemu. Sedikit sulit bagiku mendekatinya yang terkesan acuh dan cuek, hanya menjawab sekedarnya saja.

Ah, sebaiknya aku manfaatkan kesendirian ini untuk beristirahat saja. Rumah juga tapi dan bersih. Mau masak pun malas rasanya. Jadi hanya tinggal mencari makan saja untuk malam nanti.

***

Keesokan harinya.

Aku terbangun subuh hari. Ternyata tadi malam aku tertidur sampai lupa makan malam. Tapi tubuh ini kembali segar rasanya setelah menikmati tidur yang cukup.

Ku sambut pagi ini dengan senyuman karena jantungku tidak berdebar-debar seperti kemarin. Aku pun beranjak ke lemari pakaian, untuk memilih baju mana yang akan ku pakai ke acara pindahan rumah baru rekan kerja ku nanti.

Baju lengan panjang, dengan celana kain kulot dan berompi menarik perhatian ku. Aku sudah lama membeli baju itu, namun sama sekali belum pernah aku pakai karena baju itu rata-rata digunakan oleh wnaita berhijab yang terkesan tertutup namun tetap modis menurutku.

Aku belum berhijab. Ada rasa ingin melakukannya, namun hati ini masih bimbang. Tetapi aku sudah mulai mengumpulkan pakaian-pakaian untuk ku gunakan seandainya aku mulai berhijab nanti.

Baju itu pun ku pakai setelah membersihkan diri. Hmm...,walau rambut ku belum di tutup dengan hijab, ternyata aku terlihat cocok juga mengenakan pakaian ini. Baiklah, waktunya berangkat...

"Wah, Ran...cantik banget!" Sambut Mirna rekan kerjaku yang paling dekat di kantor.

"Halah, biasa saja." Jawabku malu.

"Ran, kamu datang."

"Iya Ilham. Selamat ya, rumahnya bagus banget." Kataku jujur.

"Terima kasih, Ran. Duduk senyamanmu ya sambil nikmati jamuannya. Aku mau nyambut tamu yang lain dulu."

"Iya, sudah sana..." Kataku.

Kami sudah terbiasa berbicara santai dan terkadang bercanda bersama-sama. Aku pun lalu duduk di dekat Mirna.

"Ilham kayaknya kerepotan banget. Istrinya mana, kok tidak kelihatan menyambut tamu juga?" Tanyaku kepada Mirna.

"Dari tadi aku datang istrinya memang belum kelihatan. Ngumpet kali, karena yang datang tamunya cantik-cantik."

"Hush! Kalau di dengar orangnya gimana?" Kataku mengingatkan Mirna yang malah terkekeh geli.

"Icip-icip yuk!" Ajak Mirna.

"Loh, tidak nunggu baca doa dulu?"

"Telat kamu datangnya. Udah kelar dari tadi."

"Loh, masa sih?!"

"Dah ah, yuk!"

Aku mengangguk. Kami lalu beranjak menuju meja prasmanan dan mencoba mencicipi makanan dan minuman yang ada.

Aku memilih menikmati kue-kue saja dari pada menu berat. Lalu mengambil gelas kaca yang berisi es sirup yang terlihat menyegarkan.

Tetapi tiba-tiba jantung ku berdebar lagi seperti kemarin dan...

Praaang...!!

Gelas yang aku jatuh dan pecah di lantai karena tangan ku yang lemah.

Aku tertegun menatap gelas yang pecahannya nyaris mengenai kaki ku

"Ran, kamu tidak apa-apa?"

Tahu-tahu Ilham sudah berada di depan ku dan berjongkok menyingkir kan beling yang dekat dengan kaki ku.

"Oh, maaf Ilham. Aku tidak sengaja memecahkan gelasnya." Kataku merasa tidak nyaman.

Aku baru tersadar dan mengamati sekitar kalau ternyata ada beberapa yang memperhatikan, ada juga yang pura-pura cuek.

"Tidak apa-apa, hanya gelas. Tetapi, kamu jangan sampai terluka. Duduk saja, biar aku bawakan minuman yang baru."

Aku mengangguk, lalu duduk ke tempat ku sebelumnya.

"Kamu kenapa Ran?" Tanya Miran ketika kembali duduk di sebelahku.

"Tidak tahu. Sudah 2 hari ini perasaan ku tidak nyaman."

"Kenapa, apa terjadi sesuatu?"

"Entahlah. Aku juga tidak mengerti."

"Kalau kata orang dulu-dulu sih, itu pertanda. Tapi juga tidak tahu akan ada kejadian apa kedepannya. Hanya sebagian pertanda saja."

"Begitu ya?"

Aku kembali gelisah jika apa yang di katakan Mirna itu benar. Semakin gelisah karena aku tidak tahu pertanda apa yang akan terjadi nanti.

"Minuman mu Ran." Ujar Ilham yang ternyata sudah berada di depan ku.

"Makasih Ilham."

"Sama-sama. Tapi benarkan tidak ada yang terluka?" Tanya Ilham seperti merasa bersalah dan khawatir.

"Tidak ada. Aman saja. Kamu tidak perlu cemas begitu ah..." Ujar ku sembari tersenyum dan bersikap seperti biasa saat kami ngobrol santai dan sesekali bercanda di tempat kerja.

"Syukurlah." Kata Ilham terlihat lega.

"Ham..."Panggil Mirna.

"Hmm..."

"Istrimu mana, kok tidak kelihatan?" Tanya Mirna.

Rupanya sejak tadi ia penasaran kepada istri Ilham.

Benar, sebenarnya aku juga penasaran karena anak Ilham pun di asuh pengasuhnya. Juga beberapa saudara dan orang tua Ilham saja yang terlihat karena kami cukup akrab sehingga aku sedikit mengenal wajah-wajah mereka.

Aku dan Mirna sering di undang pada acara yang di adakan Ilham beserta keluarga. Mulai dari acara nikahan Ilham, selamatan tujuh bulan istrinya, selamatan putranya yang baru lahir dan kali ini pindahan rumah barunya. Jadi aku dan Mirna sudah mulai sedikit hafal dengan keluarga Ilham.

"Dia... Ehem..."

"Ham, di cariin Pak Basuki!" Ujar salah seorang keluarga Ilham yang tiba-tiba saja datang dan tanpa sengaja memotong ucapan Ilham.

"Oh, ya." Jawab Ilham. "Maaf kalian aku tinggal dulu ya." Pinta Ilham kepada kami.

"Yaaah..." Keluh Mirna.

Aku terkekeh melihat reaksi Mirna. Pasti sejak tadi dia sudah menunggu jawaban Ilham dan gagal mendengar karena Ilham di cari untuk suatu urusan.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
Dina⏤͟͟͞R
pasti ilham udah pisah. waah mending deket sama ranti nantinya. 🤭🤭 soalnya rumah tangga ranti bakal berantakan juga
Dina⏤͟͟͞R
pram lagi sibuk ngadon
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
kayaknya bakal jadi penggantian si pram nih 😅🤭🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ada yg kuciwa pemirsah 😂
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ini cek ombak kah?
⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀ ⠀ ⠀ ᴿᵅʸʸᵅ𒈒⃟ʟʙᴄ 𝐙⃝🦜
gimana mau angkat tlp mu ran, si pram lagi enak" sama si gataallll,
keknya si pram maniaakkkk pas lah ketemu sama si gataalll.

lebih baik kau susul aja diam" ranti, biar kaget mereka.
dan semoga mereka berdua kena kurma.
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🦆͜͡Lie𝐙⃝🦜🅟ᴳ᯳ᷢ
pertanda iya betul itu pertanda suamimu sedang asyiknmain kuda"an bersama ponakanmu itu ,
aah smoga aja Ranti mnmukan kebahagiannya dan segera terbongkar klakuan bejat dua manusia tololl ituu, geram aku ma si menur.
K⏤͟͟͞𝐑esek Beka𝐙⃝🦜➢‮
bukan kah kalau 2 hati telah menjadi satu dalam hubungan yang sah ikatan pernikahan memng ada chemistry di dalamnya ya, jadi terasa lah dia kalau yng disana somplak
D͜͡ ๓KURNI CACAH
coba ngk usah di bikin POV yg ngulang ceritanya dong thor ...berasa jadi kurang bacanya soale cuman 1 bab tapi malah ngulang POV Ranti 😁😁
❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ
keknya istri Ilham meninggal kali ya
bau bau jodoh Ranti ya thor 🤣
D͜͡ ๓KURNI CACAH
Pram nya lagi sibuk belah duren RAN jadi gak usah hawatir 😁kok sakit ya jadi Ranti
⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀ ⠀ ⠀ ᴿᵅʸʸᵅ𒈒⃟ʟʙᴄ 𝐙⃝🦜
kau nikmatilah menur sekarang pram, sampek kau tega mengabaikan tlp istrimu sendiri, sumpahhj kesel aku sma kau pram 😤😤😤
klo sama menur jangan di tanya lagi, dari ibunya masih ada aja aku udah kesel kali
Wati Nanda
omg omg omg🤦‍♀️🤦‍♀️
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
nauudzubillahiminzdalikkk
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
bersenang² lah tunggu karna kalian kemudian
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
pram dudul barang berharga milik Ranti kn udah kamu acak² , gk mungkin lah bisa utuh lagi kek punya si menur 😤😤😤
ǟʟʏǟ_🏘⃝Aⁿᵘ
aahhhhhh nooooo ahhh tidak😩😭🤣🤭🏃‍♀️
ǟʟʏǟ_🏘⃝Aⁿᵘ
apa yang yang digigit🙈mom bikin neng penasaran😫
ǟʟʏǟ_🏘⃝Aⁿᵘ
pram lagi menikmati surga-Nya dunia bersama daun muda😩😭
ǟʟʏǟ_🏘⃝Aⁿᵘ
bobo aja ,takut ikutan tegang🚶‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!