NovelToon NovelToon
Dia Lelakiku

Dia Lelakiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Menikah dengan seseorang yang di cintai adalah impian semua orang, sama seperti Meta yang akhirnya bisa bersanding dengan lelaki yang ia cintai sejak kecil— Dipta.

Namun setelah menikah sikap Dipta yang dulu hangat, berubah semakin dingin dan tak terjangkau.

Meta tak tahu kenapa!

Namun akhirnya sebuah rahasia besar terungkap, membuat Meta bimbang, haruskah dia melepaskan orang yang ia cintai agar bahagia.

Atau membuktikan pada Dipta bahwa kebahagiaan lelaki itu ada padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghilang

"Non mau bapak antar ke mana?"

"Ke vila pak, jangan kasih tahu mamih sama papih yah, aku mau menenangkan diri dulu."

"Tapi mobilnya?"

"Bapak turunin aku di depan mini market itu aja pak, nanti aku ke vila pakai taksi online."

"Tapi Non," Cipto jelas saja cemas membiarkan nona mudanya pergi seorang diri dengan keadaan hati yang kacau.

Dia tak tahu rumah tangga nona mudanya yang terlihat baik-baik saja ternyata menyimpan prahara masalah yang sangat besar.

"Bapak percaya sama aku, pasti nanti Dipta nyariin aku ke bapak. Tolong jangan bilang apa-apa ya," pintanya.

Cipto hanya bisa pasrah, tak ingin menambahi beban nona mudanya.

Seperti permintaan majikannya, Cipto menurunkan Meta di sebuah mini market. Dia lantas berlalu pergi setelah memastikan sang nona mendapatkan supir yang amanah.

Dia tahu ke mana sang nona pergi, hanya Meta dan ibunya yang tahu vila itu. Tuan besar apalagi Jelita tak tahu tentang Vila itu sama sekali.

Dipta yang sudah kepergok oleh Meta, merasa kalang kabut. Berapa kali dia melakukan panggilan dan mengirim pesan tak ada satu pun di jawab oleh sang istri.

Bahkan kini ponsel istrinya itu sudah tidak aktif.

"Sial! Kenapa harus secepat ini sih!"

"Kenapa sayang?" tanya Jelita yang sudah menjalani perawatan.

"Meta memergoki kita," lirih Dipta.

"APA?!" pekik Jelita.

Gadis cantik itu terkejut bukan main atas ucapan sang kekasih.

Ya, selama ini Jelita adalah kekasih Dipta. Keduanya merajut kasih bahkan sebelum Dipta menikah dengan Meta.

Namun karena perjodohan orang tuanya dan Dipta, terpaksa Dipta menikahi Meta.

Namun, hubungan keduanya bukannya berakhir justru semakin erat. Apalagi keduanya selalu intens bertemu di kantor.

"Bagaimana ini sayang, cepat kamu susul Meta, jelaskan sama dia, bujuk dia, kalau perlu—" ucap Jelita ragu-ragu.

"Apa?"

"Berikan dia nafkah batin seperti yang selalu dia inginkan selama ini."

Tak rela, sebenarnya itu yang Jelita rasakan. Dialah yang meminta Dipta untuk tak menyentuh Meta.

Karena Jelita pikir, jika suatu saat kebusukannya terbongkar setidaknya sang adik masih dalam keadaan suci.

Dia yakin jika keduanya berpisah, Meta tidak akan merasa kehilangan momen-momen bahagia bersama kekasihnya itu.

Jelita tahu dirinya egois dan jahat. Namun tak ada yang tahu tentang hidupnya yang malang.

Dia yang di besarkan oleh keluarga Meta, selalu di perlakukan seperti orang asing. Terlebih lagi ibunda Meta sangat membencinya.

Dia tahu apa yang menyebabkan ibunda Meta membencinya. Karena ibunya yang notabenenya sepupu ibunda Meta telah berselingkuh dengan ayah Meta dan melahirkan dirinya.

Namun meski begitu, Jelita merasa semua bukan salahnya. Dia tak bisa memilih lahir dari rahim yang mana.

Dia juga merasa sang ayah sangat membatasi kedekatan padanya. Entah karena hasutan ibu tirinya atau karena rasa bersalah sang ayah pada ibunya Meta dan Meta.

Namun dia yang masih kecil dan tak tahu apa-apa jelas merasa tersakiti.

Hanya Dipta yang selalu menyemangatinya. Dipta dan Meta adalah teman masa kecil.

Kedua orang tua mereka teman baik, sudah tentu ingin menjodohkan anak-anak mereka.

Tanpa mereka sadari jika Dipta mencintai Jelita. Namun lagi-lagi dia hrus mengalah untuk sang adik.

Awalnya dia hancur tapi berusaha ikhlas, toh selama ini sikap Meta juga baik padanya. Meski entah di sadari atau tidak Meta selalu berlebihan menunjukan sesuatu padanya yang membuatnya cemburu dan iri.

Namun adik tirinya itu terlihat sekali menerima dirinya dan menyayanginya.

Dipta tak tahu akan masalah itu dan Jelita berharap sang kekasih tak mengetahui kebenaran tentang dirinya.

Dia tak tahu apa Dipta akan tetap di sampingnya atau jutru meninggalkannya karena jijik dengan statusnya.

Di awal menikah, Jelita sudah beberapa kali menghindari Dipta yang masih selalu mengejarnya.

Dia bahkan sempat punya kekasih meski hanya bertahan dua pekan saja.

Dipta selalu mengatakan kata cinta yang akhirnya membuat hatinya luluh. apalagi Dipta berjanji akan melepaskan Meta dan menikahinya kelak.

Itulah janji manis dari Dipta yang selalu Jelita pegang dan percayai. Dipta bahkan sudah berencana membangun usahanya sendiri bersama Jelita jika tak ada yang mau menerima pernikahan mereka nantinya.

Terbuai oleh janji manis sang kekasih, akhirnya Jelita meminta agar Dipta tak menyentuh Meta.

"Kamu gila? Aku ngga yakin dia mau nemuin aku Je. Satu yang aku takut-in," ucap Dipta yang tercekat di akhir kalimat.

"Apa Dip?"

"Mamah, kalau sampai mamah tahu, entah akan sekecewa apa dia sama aku," lirihnya.

"Ya udah, yang penting kamu coba bujuk Meta. Aku yakin dia pasti akan luluh."

Dipta menggeleng, "dia banyak berubah akhir-akhir ini, sepertinya dia udah mulai curiga tapi aku mengabaikannya."

"Kamu ngga bohong Dip?"

"Apa kamu ngga merasa kalau dia berbeda?"

Jelita terdiam, dia merasa Meta bersikap biasa saja, masih suka mengadu dan menangis tentang Dipta.

Hanya saja, dia sudah tak meminta bantuannya lagi seperri dulu untuk menasihati Dipta.

Terlebih lagi saat Meta bekerja, adik tirinya itu tak pernah bercerita padanya.

"Pulanglah Dip. Tolong, kalau enggak aku bisa hancur sama mamih."

"Kamu tenang sayang, tak akan ada yang bisa menyakiti kamu," balas Dipta lalu mengcup kening sang kekasih.

Mereka memang sepasang kekasih, tapi hubungan keduanya tak permah melewati batas. Dipta tak mau menyentuh Jelita sebelum menikahinya terlebih dahulu. Meski beberapa kali Jelita yang justru terlihat memancing dirinya.

Setelah kepergian Dipta. Pandangan mata Jelita menatap kosong ke arah atap. Dipta telah menghubungi Vera untuk menjaga Jelita.

Tak mungkin dia membiarkan Jelita seorang diri tanpa penjagaan.

Tak lama Vera datang dengan wajah sendu membuat Jelita menatapnya dengan heran.

"Kalau kamu lagi sibuk harusnya enggak usah ke sini Ver, banyak perawat di sini," ucap Jelita yang salah mengartikan sikap Vera.

"Apa Dipta ngga cerita?"

"Cerita apa?"

"Meta memergoki kalian. Beneran aku ngerasa bersalah banget sama dia," lirihnya.

"Dipta cerita ke kamu?" tanya Jelita yang justru membuat Vera bingung

"Cerita apa?"

"Iya kami kepergok di sini, makanya aku minta Dipta pulang buat bujuk Meta, semoga aja dia luluh lagi."

"Kamu ngerasa ngga kalau kita ini jahat banget sama dia?"

Jelita membuang muka, dia merasa jika semua yang dia lalukan adalah bukan sepenuhnya salahnya.

Dirinya dan Dipta saling mencintai. Metalah yang hadir di tengah-tengah dirinya.

"Kamu tahu ceritanya Ver. Please jangan bilang aku yang jahat. Hanya kamu dan Dipta yang aku punya saat ini."

"Harusnya ngga gini Je. Kalau emang Dipta laki-laki, harusnya dia perjuangkan kamu agar kamu di terima sama mamahnya. Aku ngga ngerti kenapa mamah Dipta jutru ngejodohin Dipta sama Meta, padahal ada kamu anak pertama."

Jelita tak berani menjawab pertanyaan Vera, sama seperti Dipta dia menyembunyikan asal usulnya seperti permintaan ibunda Meta dan ayahnya.

Jadi yang orang lain tahu dia adalah anak kandung ibunda Meta. Padahal kenyataannya dirinya dan Meta memang satu ayah hanya lain ibu.

.

.

.

Lanjut

1
Kasma Aisya
aku suka cara mama Liana..
Devi ana Safara Aldiva
lebih baik berpisah saja dipta dengan meta kasihan meta bakal di selingkuhi sama dipta juga jelita
Soraya
meta nya terlalu cinta sama Dipta
Teh Euis Tea
ga akan ada jelita di antara kita tp msh memikirkan jelita egois bgt si dipta
udahlah meta mending jg pergi ga usah sm si dipta lg laki2 plin plan gitu jgn di arepin
Lovita BM
terus semangat ceria 👍🏼💪🏼
Teh Euis Tea
akhirnya dipta tahu jg kebusukan bpknya dipta dan ibunya jelita
Lovita BM
diamnya wanita ,akan jd malapetaka yg menyakitinya berkali² ,
aqil siroj
tet tottttttttt.... 😄😄😄
ini belum senjata pamungkas ya 😀
Soraya
nex
Devi ana Safara Aldiva
jadi nggak respect untuk melanjutkan baca novel ini low si meta trus dengan dipta
Teh Euis Tea
meta biarkan aj terbongkar semua buar ibunya dipta tau sekalian
Lovita BM
ternyata org terdekat penjahat dan iblis sebenarnya
Viela
rasakan kau jelita.....
aqil siroj
meta meta udah disakitin begitu masih aja dipertahankan.... lama lama be go juga si meta...
Teh Euis Tea
nah kan bener si jelita di kerjain si james, si james ternyata biadab jg beruntng bkn vera yg di rusak
Soraya
dipta mg plin plan
Lovita BM
nah ,gtu kyk Dave teges gk plin plan ,
kasihan meta makan janjimu .
aqil siroj
dufudu.... mampussss
Viela
itulah konsikuensinya tukang selingkuh lho....
Soraya
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!