Ketos Galak Benci Jadi Cinta

Haii, Bestii

Sebelum baca follow dulu ya!!

Mohon maaf apabila ada kesamaan tokoh, tempat, dengan cerita lain ya

    Gimana kelanjutan cerita ini girls?

   Comment terus ya buat cerita ku

                   Thankyouuuuu!!!

Selamat datang di dalam cerita ku prenn!!

                                   ~••~

Pagi ini badan naya terasa pegel-pegel. Gadis itu kelehan,sehabis pulang sekolah ia langsung pergi berkerja membantu sang nenek. Mencari biaya kebutuhan sehari-hari untuk mereka berdua.

Kedua orang tua nya, tidak ada yang membantu keuangan gadis itu dan nenek nya, mereka langsung lepas tangung jawab terhadap naya. Sampai di detik ini mereka tidak pernah menayakan kabar naya bagaimana, mereka sibuk dengan keluarga nya masing-masing.

Jika mengingat itu semua hati gadis itu sakit, salah apa dirinya hingga sampai tak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua kandungnya.

Gadis itu kini bersiap-siap ingin berangkat sekolah,ia sudah hampir mau telat lagi. Hari ini naya berangkat mengunkan angkot, sepeda yang biasa di gunakannya sedang rusak.

"Nay sarapan dulu." Ujar sang nenek pada cucu nya.

"Naya makan di sekolah aja nek, udah mau telat ini." Gadis itu buru-buru menyalimi tangan sang nenek meminta izin untuk berangkat sekolah.

"Naya berangkat dulu ya nek."  Ujar gadis itu mencium pipi sang nenek tanda sayangnya pada nenek satu-satunya ini.

Didalam,angkot gadis itu terus meminta sang supir angkot untuk terus melaju agar diri nya cepat sampai kesekolahannya dengan tepat waktu. Sebelum gerbang itu kembali di tutup oleh kang acep.

"Iya neng ini udah cepat kok." Supir itu terus mengebut. Dijalan raya yang dipenuhi oleh pengendara lainnya,yang masing-masing melakukan aktivitasnya.

Angkot. Terus saja mengklakson agar para pengendara motor yang lain menepi memberikan jalan untuk angkotnya.

Tidak butuh waktu lama angkot telah sampai di depan gerbang sekolah ternama. Naya turun dari angkot dan mengambil uang lima ribuan di dalam kantung baju miliknya.

"Ini kang ongkos nya." Gadis itu memberikan uang itu pada sang supir.

"Alhamdulilah.Terima kasih neng." Ujar supir angkot yang sekarang sudah melaju entah kemana lagi.

Syukur masih belum di tutup ternyata. Ujar gadis itu yang sambil terdiam menatap gerbang. Kang acep yang menjaga di depan langsung menegur naya agar cepat masuk.

"Neng naya ngapain di situ bengong, buruan masuk." Ujar kang acep

"Eh iya kang." Gadis itu buru-buru masuk ke dalam sekolahan nya. Tingkah gadis itu yang lucu membuat kang acep geleng-geleng kepala melihat nya.

*

*

*

Suasana di dalam kelas naya sangat berisik. Guru belum ada yang masuk ke dalam kelas meraka untuk memberikan soal-soal terhadap murid-murid nakal ini.

Seperti biasa naya duduk menyendiri, melihat kehebohan para teman-teman sekelas nya.

Buk gendut sekalu guru paling garang di sekolah SMA megantara,kini masuk ke dalam kelas XI IPA 5. Membuat suasana seketika hening, tidak ada yang berani bersuara karna tak ingin dihukum oleh buk gendut.

Dengan wajah yang tegas, buk gendut memerintah kan para siswa untuk mengumpulkan tugas lusa kemarin yang sempat dia beri.

"Untung aja gue udah selesai." Ujar gadis berambut panjang pada teman-temannya.

"Alah, belum tentu jawaban lo bener."

"Yang penting gue selesai, gak kayak lo nyontek aja tau nya." Ujar gadis itu membela dirinya.

"Lo kan sebagai teman yang baik,harus bagi-bagi dong jawabannya." Gadis itu menjawab dengan terseyum lebar yang memperlihatkan gigi rapi nya berjajar dengan sempurna.

"Udah nih lo kumpulin sana ke depan meja buk gendut."

"Eh kok lo nyuruh-nyuruh gue sih, gue ini ga babu lo ya sel." Gadis itu geram dengan tingkah teman nya,yang suka memerintah seperti raja.

"Gue capek berdiri, lo aja yang nganter lagian li juga nyontek sama gue jadi harus nurut kalau ga mau gue aduin ke buk gendut." Ucap gadis itu dengan penuh ancaman apda temannya.

"Nggak seru lo, mainnya buk gendut." Akhirnya, mau tidak mau dia pun harus menurut dari pada di laporin sama buk gendut bisa bahaya nanti, nilai nya untuk semester ini akan dikurangi.

Teman-teman naya sudah mengantar semua buku latihan mereka di dekat meja buk gendut. Sedang kan naya masih sibuk mencari buku latihannya yang tidak ada di dalam tas sekolah miliknya.

Wajah gadis itu seketika pucat, mendengar suara buk gendut memanggil nama nya.

"Naya, mana buku milik mu?" Tanya buk gendut dengan suara tegas.

"Ma-maaf buk, buku naya ketinggalan dirumah." Ucap naya dengan takut.

"Aduhhh, naya kamu ini murid pintar kenapa bisa buku latihan mu ketinggalan ha." Buk gendut terus memarahi naya ,yang menurutnya tidak disiplin sekali.

Semua mata. Di kelas itu menatap naya dengan jijik dan senang karna gadis miskin ini bakalan di omelin terus-terusan oleh buk gendut. Yang mereka kenal,tidak membeda-beda kan murid pintar dan murid yang malas.

Hahahaha mampus sih lo rasain tuh omelan buk gendut. Banyak para siswa membatin seperti itu terhadap naya.

"Sekarang kamu ikut ibuk keluar dari kelas inu sekarang." Perintah buk gendut pada naya, gadis itu hanya bisa menunduk mengikuti langkah buk gendut menuju ketengah lapangan.

"Kamu ibuk hukum disini sampai jam istirahat." Ujar buk gendut.

"Berdiri yang tegak,angkat kepala mu hormat pada bendera." Perintah buk gendut yang diangguki oleh gadis itu. Kini buk gendut kembali ke dalam kelas naya, melanjutkan pelajarannya yang tertunda sementara.

Kedua kalinya, naya menjadi pusat perhatian para siswa-siswi yang berlalu lalang, lebih tepatnya siswa yang bolos dari jam pelajarannya. Mereka tertawa melihat penderitaan orang lain, ada sebagian juga mem‐ poto naya untuk mereka sebar di grub kelas nya.

"Iya tuhan, panas banget perut naya sakit belum ada sarapan tadi pagi." Ujar gadis itu menahan rasa panas dan laparnya sekaligus.

Lain halnya dengan kelas dimas, kelas mereka adalah kelas yang paling disukai setiap guru, dikarena kan murid-murid di kelas itu pintar-pintar tidak banyak kesulitan guru untuk menjelaskan materi-materi terhadap mereka.

Kini vino tengah bosen, kedua sahabatnya sangat sulit untuk di ajak berbicara. Akhirnya, vino memilih untuk membuka ponselnya dan melihat-lihat grub di SMA megantara.

Laki-laki itu terkejut bukan main, gadis bidadari nya menjadi gosip terpanas di dalam  grup SMA megantara. Gadis cantik itu dihukum dekat tengah lapang yang sekarang sedang teriknya panas matahari.

Tanpa menunggu lagi vino langsung berlari keluar kelas, membuat kedua mata setajam elang milik dimas menatap vino heran dan mengikuti nya dari belakang. Ia curiga apa yang akan vino lakukan.

Vino berdiri didepan seorang gadis cantik, yang ia kagumi. Tidak lupa vino juga memberikan botol minuman untuk gadis itu.

"Nih minum dulu." Ujar vino berniat baik.

Naya diam, akhirnya dengan terpaksa mengambil botol itu dari tangan vino, karna ia juga merasa tenggorokan nya sangat kering.

"Te-terima kasih kak." Ujar gadis itu dengan senyuman yang manis.

"Sama-sama, kalau gitu gue balik dulu takut buk gendut masuk ke kelas gue lagi." Ucap pria itu dengan senyum termanis nya.

Dimas melihat dari kejauhan ia tanpa sadar me- nggepalkan kedua tanggan miliknya. Melihat kedua manusia yang berbeda jenis itu nampak sangat dekat.