ayu ningtias binti Zaki harus merelakan pernikahannya berantakan karena mempelai pria tidak datang bersama keluarga nya.
tanpa di sangka bima Triadityatama paman mempelai pria yang datang menghadiri acara pernikahan. ayu yang di selimuti amarah dan dendam memaksa bima untuk menikahinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridha Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab15
Sejauh ini, Iya cukup menyukai ayu , ceria dan senyumnya yang juga tulus.Tidak di buat buat ataupun memaksakan diri akrab dengannya alias cari muka.
Ayu tersenyum , mama Sinta tidak marah membalas senyuman nya malah .
" Jadi kenapa waktu itu gak kasih tau mama sama papa ? Tanya mama Sinta pada bima.
" Nggak sempat ma , semua cepet banget dan kacau jadi ... Ya.."
Mama Sinta menatap sinis anak nya ." Terus kamu kasih mahar apa ?"
Bima tersenyum terpaksa , menggaruk kepalanya yang tak gatal.
" itu..."
"Apa bima ?"
" Uang " mama sinta semakin mendelik karena anak nya itu tidak pernah membawa uang cash .
" Lima puluh ribu" mengalihkan pandangan dengan lesu.
"Apa !! Lima puluh ribu??" Mama Sinta kembali naik pitam oleh anaknya ini. Di cubitnya bima dengan gemas " kau ini memang pandai membuat malu!! Di mana otak mu ? Dia ini masih gadis,kau Hargai dengan lima puluh ribu!?"
Ayu semakin syok dengan ke bar baran mama Sinta." Mama sinta lebih ngeri dari pada bunda " Batinnya.
" Ma!! Dengerin dulu dong !"
" Oke ! Mama dengerin "
" Mama tau bima nggak pernah bawa uang cash banyak kan ? Waktu itu bima cuma bawa lima puluh ribu "
" Terus "
" Di sana bima cuman datang sendri , malu jika tak bawa kado atau setidaknya uang dalam amplop "
"kamu nggak kasih apa apa sama Dafa ?" Mama Sinta kaget.
" Udah bima kasih sebulan yang lalu , nggak sempat ketemu jadi bima transfer"
Memang bima ini menganggap Daffa sudah seperti anak nya sendri.dan bima selalu memberikan jatah bulanan kepada Dafa.
" Oke terus "
" Jadi... Ya bima pakai yang itu untuk mahar"
Mama Sinta memijat pelipisnya, uang sumbangan berubah menjadi mahar.
" Bagai mana reaksi besan ?"
" Yahh, mereka maklum " bima lemas lagi
" Kamu ini bim!! Memang pandai bikin malu!" Mama Sinta yang sudah memukulinya lagi.
" Hihh !! Rasanya geram sekali aku punya anak seperti ini!"
" Mama akan bicarakan ini sama papa "
" Iya, bima nurut ma "
" Siapkan saja maharnya dengan benar. Terus, itu kenapa ayu pakai baju pelayan ?"
Bima menoleh pada ayu, baru sadar jika ayu masih memakai baju pelayan yang tadi pagi.
" Pak Irwan" panggil bima dengan keras.
Ayu jadi panik bima akan marah , seketika menggeleng." Enggak ini salah ayu, tadi pak Irwan sudah menyuruh ayu berganti pakaian, tapi ayu yang bandel tetap memakai baju ini,karena sayang baru di pakai sebentar " jelas nya, bertepatan dengan pak Irwan muncul.
"Iya pak bima "
" Jangan marahi pak Irwan ya om " pinta ayu dengan tampang memelas .
Seketika bima dan mama Sinta bungkam saling melirik, bima tersenyum gemas jadi nya mengacak rambut ayu.
" Mama pulang " sela mama Sinta.
Lekas ayu berdiri, menyalami dan mencium tangan mama sinta.
" Mama suka yang ini dari pada yang kemarin" cetusnya , wanita paruh baya itu tersenyum mengusap kepala ayu. Lalu melangkah pergi.
" Om .. om bima nggak marah kan ?"
"Nggak "
Bima berdiri, setelah ini mungkin ia akan banyak di sibuk kan dengan urusan pribadi, apalagi setelah mama dan papa tau. Akan ada pesta besar karena anak bungsu yang mengkhawatirkan ini,Sudah menikah lagi .
"Ayo ganti baju "
****************
Mama Sinta keluar dari kendaraan kuningnya , memasang kaca mata hitam di wajah.berjalan dengan anggun masuki rumah yang tak kalah besar dari Bima.
" Loh papa sudah pulang ?" Tanya nya.
segemoyyy ituhhh