NovelToon NovelToon
[Bukan] Muhalil

[Bukan] Muhalil

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:35.8k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Kiara percaya cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Tapi ternyata, bermodalkan cinta saja tidaklah cukup. Pernikahan yang baru berjalan 1 tahun atas dasar perjodohan itu harus berakhir begitu saja setelah Erick menjatuhkan talak untuk yang ketiga kalinya. Alasannya selalu sama, hanya karena merasa tidak diperhatikan. Padahal, sebelum memutuskan menikah mereka sudah sepakat akan saling memahami profesi masing-masing.

3 bulan kemudian Erick kembali dengan sejuta penyesalan dan meminta rujuk. Kiara yang sejatinya masih mencintai sang mantan suami kembali memberikan kesempatan meski tahu jalan kembali kali ini harus melewati lika-liku yang rumit. Kiara harus menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain yang disebut muhalil.

Bagaimanakah perjalanan rumah tangga Kiara bersama suami muhalilnya dalam bayang-bayang Erick yang menanti mereka segera bercerai? Namun, siapa sangka dibalik pernikahan muhalil itu, ternyata tersimpan sebuah rahasia yang berusaha dibongkar oleh sang muhalil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5. TIDAK PUNYA HATI NURANI

"Kok kamu pulang sendirian? Mana, katanya kamu mau bawa calon mantu Mama ke sini? Kok gak ada?" Mama Kasih langsung memburu putranya dengan banyak pertanyaan, begitu Denis baru saja sampai di rumah.

Bagaimana tidak, mama Kasih sudah memasak banyak untuk menyambut calon menantunya.

Denis tersenyum sembari menangkup wajah wanita yang telah membawanya ke dunia itu, "Nanti dia juga akan tinggal di sini kan, Ma? Jadi sekarang, mending Mama dan Papa mempersiapkan untuk menjemput calon mantu kalian ke sini." Ucapnya dengan tatapan berbinar.

Mama kasih terdiam mencerna. Menjemput calon mantu, apa artinya dia harus menyiapkan mobil yang mewah untuk menjemput wanita yang akan dipersunting oleh putranya?

"Aduh Mama, kok bengong sih? Maksud aku, persiapan lamaran, Ma." Denis terkekeh pelan melihat mamanya justru tampak bingung.

"Lamaran?"

"Iya, lamaran. Ini kan yang Mama mau? Aku segera Nikah, jadi gak usah ngulur waktu lagi, Mama dan Papa harus segera datang melamar dia." Ucap Denis.

Mama Kasih langsung tersenyum lebar, "3 hari lagi, Mama dan Papa akan akan datang melamar dia." Setelahnya mama Kasih pun berbalik hendak menuju kamarnya, namun langkahnya terhenti dan kembali berbalik menatap Denis karena lupa sesuatu.

"Oh ya Denis, nama calon mantu Mama siapa?" Tanyanya.

"Kiara Atmajaya," jawab Denis.

"Di dengar dari namanya aja, sepertinya anak orang berada?" Mama Kasih menerka.

"Iya, Ma. Keluarganya punya 2 perusahaan besar, dan Kiara sendiri adalah seorang dokter kandungan." Ucap Denis.

Mama Kasih melongo mendengarnya, tidak menyangka putranya akan mendapatkan istri anak konglomerat. Seketika terlintas di pikirannya untuk menyiapkan seserahan lamaran yang sepadan dengan derajat calon menantunya itu.

"Ma, malam ini aku boleh ya nginap di rumah Ana? Malam ini aja kok, setelah aku nikah waktuku hanya untuk Kiara, akan sulit mencari waktu untuk bisa bermain sama Shanum lagi." Denis memanfaatkan kesempatan ini, dia yakin mamanya pasti mengizinkan karena dia telah membawa kabar bahagia itu untuk mamanya.

Mama Kasih mecebikkan bibirnya, egois juga rasanya kalau dia melarang Denis. "Ya udah, malam ini aja. Terus nanti kalau kamu sampai di sana video call, Mama mau lihat Shanum. Tapi Shanum aja, gak usah sama Ana."

Denis mengacungkan jempolnya. Mama Kasih pun gegas menuju kamar untuk memberitahu suaminya, serta mencatat apa saja yang harus mereka beli untuk seserahan lamaran.

Menjelang magrib, Denis gegas menuju rumah Liana dengan membawa makanan yang dimasak Mama Kasih yang katanya untuk menyambut calon mantunya. Dari pada mubazir, dibagi-bagikan ke pemulung yang sering memungut sampah di sekitar rumahnya dan sisanya dia bawa untuk makan malamnya bersama Liana dan Shanum.

Usai makan malam, Denis mengajak Shanum ke halaman belakang untuk video call dengan Mama Kasih. Sementara Liana membereskan bekas makan mereka.

Kedua mata Liana berkaca-kaca saat melihat sisa-sisa makanan di piring. Akhirnya, setelah sekian lama dia bisa memakan lagi masakan mama Kasih.

"Shanum kangen Nenek. Kapan Shanum bisa ketemu Nenek lagi?" Tanya Shanum, terakhir kali dia ketemu mama Kasih 3 bulan lalu saat Denis membawanya ke sana.

'Shanum bisa tinggal sama Nenek, tapi bilang sama Mama Ana untuk tidak keras kepala lagi. Bilang sama Mama Ana untuk bisa berlapang dada menerima semuanya.' Tapi itu hanya dapat mama Kasih katakan dalam hati. Mana tega dia mencetuskan kalimat itu pada anak sekecil Shanum yang belum mengerti masalah orang dewasa.

"Sekarang Nenek lagi sibuk, kalau Nenek udah gak sibuk lagi kita pergi jalan-jalan ya," ucap mama Kasih akhirnya. Shanum langsung bersorak senang mendengarnya.

Cukup lama berbincang-bincang, Denis pun memutus sambungan video call itu. Kemudian meminta Shanum ke kamar untuk tidur. Gadis kecil itupun patuh, Shanum langsung menuju kamar. Sementara Denis menghampiri Liana yang tengah mencuci piring.

"Ini sudah malam loh, kan bisa dicuci besok pagi." Ucap Denis yang baru saja masuk ke dapur.

"Kalau ada waktu sekarang, kenapa harus menunggu besok?"

Denis tersenyum mendengarnya, "Hari pernikahan Abang nanti, kamu mau datang gak?" Tanyanya sembari menatap lekat Liana dari samping.

"Konyol. Aku tidak sekuat itu, Bang, untuk menyaksikan awal kehancuran ku lagi." Kata Liana.

"Benar kata Mama, kamu memang keras kepala." Denis terkekeh pelan. Liana pun tersenyum tipis menanggapinya.

"Kamu harus percaya sama Abang, ini hanya akan sebentar, Ana." Tegas Denis. "Abang sudah janji pada Shanum untuk mengembalikan kebahagiaannya," suaranya mulai terdengar lirih. Bila menyangkut Shanum, hatinya langsung berdenyut nyeri.

"Aku percaya sama Abang, tapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, Bang. Bagaimana kalau Abang lengah? Lagi-lagi, aku harus mengalah, bukan? Dan Shanum, dia harus menerima kenyataan bahwa Papanya... ." Liana menjeda kalimatnya dengan menghela nafas berat, untuk meneruskan kalimat itu rasanya dia tidak sanggup.

Denis pun terdiam, tak tahu harus berkata apa lagi. Namun, dalam hatinya tetap bertekad untuk memenuhi janjinya pada Shanum.

.

.

.

Satu hari sebelum lamaran, Denis menyibukkan dirinya di bengkel karena setelah ini dia akan disibukan dengan keperluan persiapan pernikahan.

Saat tengah mengecek laporan keuangan, tiba-tiba seorang menggebrak mejanya yang membuatnya tersentak kaget.

"Kamu tahu sopan santun, gak sih!" Denis menatap tajam pada Erick yang juga menatapnya dengan tajam.

"Aku hanya meminta Abang menikahi Kia hanya sebagai syarat agar kami bisa rujuk. Ini bukan pernikahan sungguhan Bang, jadi untuk apa acara lamaran itu? Hanya akan membuang-buang waktu saja!" Tukas Erick.

"Aku sudah bilang, aku tidak mau menjalani pernikahan yang tidak sah. Jadi lamaran itu bisa dibilang juga salah satu syaratnya. Tapi kalau kamu merasa keberatan, silahkan batalkan saja. Tapi jangan libatkan aku lagi untuk kedepannya. Silahkan kamu cari laki-laki lain yang mau menuruti perkataan kamu, tapi jelas kamu harus menerima resikonya untuk menjelaskan pada orang tua Kia kenapa mempelai prianya diganti." Kata Denis sambil tersenyum sinis.

Erick menggeram tertahan dengan kedua tangannya terkepal erat, dia tidak menyangka kalau Denis akan susah diatur seperti ini. "Baiklah, tapi setelah pernikahan itu, aku tidak mau tahu, Abang harus segera menceraikan Kiara!"

"Kamu tunggu saja," ucap Denis santai, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya. Meladeni Erick hanya akan membuang-buang waktunya saja. Sebelum waktunya tersita untuk mengurus pernikahan, lebih baik dia fokus menyelesaikan pekerjaannya di bengkel.

Erick pun pergi dengan membawa kekesalan yang tidak bisa dia lampiaskan. Menghajar Denis hanya akan menimbulkan masalah dan menghambat semua rencananya. Yang dapat dia lakukan sekarang hanyalah menunggu waktu perceraian Kiara dan Denis tiba.

"Kamu benar-benar tidak punya hati nurani, Rick!" Umpat Denis sambil menatap punggung Erick yang perlahan menjauh.

1
Akhmad Soimun
kasiannya kamu owh Erick ku sayaangg, disini ku dulu lohh yang membela kamu Erick..🤣🤣🤣💋💋💋💋💋💋💕💕💕
yellya
can't wait kak👍🏻👍🏻
Ainisha_Shanti
liana ajak lah erick bersatu dengan denis berserta keluarga kiara membongkar kejahatan papa nya erick, agar tiada lagi yang menindas mu berserta shanum
zian al abasy
ayo liana bntu abangmu mngungkap kbusukan handoko dn alek..bingung brpihak siapa erik jg korban liana shanum kiara riwehhh euyyyy..😇😇😇😇🤔🤔
Nurlinda: berpihak sama author ny saja 🤭
total 1 replies
Ilfa Yarni
ayo Liana bantu abngmu jg suamimu agar lepas dr masalah ini dankm jg sudah membantu Kiara jg lho
Adelia Rahma
ada kia.. masalah yang sangat besar
Nurlinda: 🤫🤫🤭🤭🤭
total 1 replies
Dwi Rustiana
ayo babang Denis sat set das des gitu bongkar kebusukan Handoko cs biar g semakin banyak korban
LANY SUSANA: betul ayok sat set ya bongkar kebusukan ortu Erik, dan Erik jg terpaksa tuh sampe babak belur gitu
Nurlinda: Savage 😂🙈
total 4 replies
Heri Wibowo
sungguh menyedihkan nasib Liana
Eva Karmita
lanjut dong 🙏😁
Nurlinda: lanjut gak y 🙈
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
kayaknya Erick bukan anak kandung mereka deh .... jadi ingat alm adikku namanya juga Erick 😭😭
Nurlinda: Al-fatihah untuk adiknya, kak. peluk jauh ❤️
total 1 replies
zian al abasy
nah bguslh azka pun pham dn mndukung denis..ayo bruan brtindak ksian liana gmna y ad d posisi liana shanum.tau lh udh jamannya wanita skrng bdoh" gmpng d bodohi sprti kiara pinter jd dokter tp bdoh gk bs mnilai ataupun mlhat gelagat psngan.tau ahh lap.brhrap denis azka brtindk cept
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
mengsad benerrrr nasibmu Erick.
mungkinkah Erick bukan anak kandungnya Handoko ??
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
wa'alaikumsalaam warahmatullaahi wabarakaatuh
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
alhamdulillaah selamat ya kk 🤗🥰
Adelia Rahma
ayolah kia buka matamu lihatlah Erick tidak benar ² cinta ma kamu..dia cuma di perdaya oleh ayah nya untuk mengambil perusahaan papamu kia..
Nanik Arifin
Ayo cepat bongkar kebusukan Handoko & istri ! Erick berhak bahagia bersama Liana + shanum
Dwi Rustiana
mohon kerjasamanya ya babang Azka untung membongkar kebusukan kadal buntung and the gank didepan Kiara langsung biar ngreog sekalian g cinta buta lagi
Akhmad Soimun: kakak yg tega membulu dombakan Erick siee🥺🥺🥺🤣🤣
Nurlinda: sesayang itu sama Erick 🙈🙈🙈
total 5 replies
Eva Karmita
benar yg dikatakan bang Azka kalau mas Denis lambat Azka yg maju untuk menyelesaikan dan membongkar kebusukan keluarga Erick 🔥💪🥰
Nurlinda: waduh, suami lumpuh. Suami laknat bisanya aku kak 😂🙈🙈
Akhmad Soimun: riquest bikinin novel suami lumpuh dunk kakk,
total 6 replies
Ilfa Yarni
mulai terkuak nih apa yg akan dikatakan Denis PD liana
Heri Wibowo
Erik ternyata dijadikan boneka oleh bapaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!