NovelToon NovelToon
Dinikahi Dosen Galak

Dinikahi Dosen Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Handayani

Menikah dengan dosen sendiri?
Cinta Aida tidak pernah menyangka lelaki yang dijodohkan kedua orang tuanya adalah lelaki yang selamat setahun lebih dia benci. Bagaimana tidak, setiap kali dia melakukan kesalahan di kampus, hukuman yang diterima sangat tidak masuk akal. Namun ternyata pak dosen yang dia benci adalah calon suaminya sendiri.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akankah cinta tumbuh di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

"Gue mau ngomong tentang permintaan gue semalam,"ujar Aida pada sang kekasih yang kini berada di depannya.

Saat ini mereka sedang duduk di kafe ribuan bintang. Aida menatap kekasihnya lekat, berharap jawaban dari Edo bisa membuatnya lega.

"Lo beneran mau nikah cepat-cepat? Emang apa alasannya?"tanya Edo seraya menggenggam jemari lentik Aida.

"Alasannya klasik, Do. Bokap gue sakit dan dia minta gue untuk cepat-cepat nikah karena dia pengen lihat gue nikah sebelum dia meninggal dunia, padahal umur kan nggak ada yang tahu. Tapi bokap tuh selalu mikir kalau dia bakal meninggal cepat. Lo tau sendiri gimana keluarga gue, mereka langsung heboh pas denger permintaan kayak begitu,"jelas Aida sambil menghela nafas berat.

"Gue ngerti sekarang, emang sebenarnya bokap Lo nggak salah, karena umur Lo emang udah pas buat nikah. Tapi jujur gue belum siap, Da. Lo kan tau gue belum lulus kuliah dan gue belum punya pekerjaan tetap. Gue masih harus membiayai kuliah dan sekolah adik-adik gue. Bukannya gue nggak mau nikahin Lo, tapi keadaannya belum memungkinkan untuk sekarang ini,"ujar Edo.

Aida menatap Edo. "Lo nggak cinta sama gue? Jadi Lo mau nyerah gitu aja?"

"Gue cinta sama Lo, Da. Gue cinta banget sama Lo, bahkan gue pengen Lo jadi istri dan ibu untuk anak-anak gue. Tapi gue belum siap nikahin Lo sekarang. Gue butuh waktu, gue harus nyari uang dulu buat biaya pernikahan kita," jawab Edo.

"Nggak usah dipestain, Do. Gue nggak apa-apa kok, yang penting kita sah dulu aja. Soal pesta gampang, nanti kita pikirin setelah kita menikah. Gue cuma mau kita punya ikatan, Do," ucap Aida.

Edo menghela nafas panjang, mengecup punggung tangan Aida lembut. "Menikah nggak semudah itu, Da. Biarpun kita nggak ngadain pesta, tapi kita butuh biaya hidup untuk ke depan. Tapi kalau gue aja belum punya pekerjaan tetap dan gue masih harus membiayai ini dan itu, gimana gue mau fokus nafkahin Lo," terang Edo.

"Nggak bakal nuntut Lo kok, Do. Gue maklumin semuanya, yang penting kita sah aja dulu. Please,Do. Gue mau kita nikah, gue takut bokap nggak bisa lihat gue nikah. Gue takut kalau bokap beneran nggak punya umur panjang,"pinta Aida sedikit memohon.

Edo kembali mengecup punggung tangan Aida. "Gue usahain ngelamar Lo bulan depan."

"Kok bulan depan? Kenapa nggak bulan ini aja? Bulan ini aja, Do. Minggu depan kita nikah, ya?"Aida menatap penuh harap.

"Maaf,sayang. Gue nggak bisa. Bulan depan gue janji gue bakal nikahin Lo, ya!"

Aida menghela nafas panjang. "Ya udah, nanti gue bicarain semuanya sama kedua orang tua gue."

"Tapi Lo janji kan bulan depan nikahin gue?"tanya Aida memastikan.

"Iya, gue janji sama Lo,"angguk Edo.

Wajah cantik Aida terlihat lesu, sejujurnya dia berharap Edo menikahinya secepat mungkin. Karena dia tidak ingin dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

Namun, dia juga tidak bisa memaksa Edo untuk secepatnya menikahinya. Karena memang Edo adalah anak sulung yang harus hidup mandiri, dia juga membantu kedua orang tuanya membiayai kedua adiknya.

Sedangkan pekerjaan Edo saat ini hanya menjadi sales di salah satu dealer mobil, yang penghasilannya tergantung dari penjualan mobil tersebut.

...****************...

"Persiapan pernikahan sudah selesai 70%. Kamu hanya tinggal membeli cincin pernikahan, ukurannya sudah diberitahu oleh pihak mempelai wanita. Nanti kamu pergi ke toko berlian berdua sama Mamamu, kalian pilih cincin yang paling bagus dan mahal. Jangan bikin malu keluarga kita,"ujar Faisal pada anaknya.

Mereka sedang duduk di kursi ruang tamu rumah kedua orang tua Raditya, sedangkan Raditya sendiri sudah memiliki rumah sendiri di dekat universitas tempat ia mengajar.

Anak satu-satunya dari pasangan Faisal dan Mila itu memang selalu ingin hidup mandiri dan memang dia sudah mapan hingga bisa menghidupi dirinya sendiri.

Faisal mengernyitkan kedua alis matanya, menatap anaknya yang terdiam mematung sembari menatap kosong ke atas meja.

"Kamu dengar nggak omongan Papa? Kamu kenapa sih? Lagi PMS? Kok kayak nggak semangat begitu? Bukannya kamu udah setuju mau dijodohkan dengan anak teman Papa? Kok sekarang jadi begini?"protes Faisal.

Faisal tetap tak mendapatkan jawaban apapun dari Raditya.

"Radit! Kamu dengar Papa ngomong nggak sih?"tegur Faisal.

"Eh,apa Pa?"Raditya baru menyadari sedari tadi ayahnya berbicara.

"Kamu kenapa? Kesambet?"tanya Faisal. "Jadi kamu nggak dengar dari tadi Papa ngomong apa? Mulut Papa sampai berbusa begini tapi kamu malah nggak nyimak, gimana sih?"

Raditya menggaruk kening yang tidak gatal. "Aku dengar kok, Pa. Maaf aku melamun karena aku lagi mikirin pekerjaan."

"Untuk sementara urusan pekerjaan itu disingkirkan dulu, toh kamu lagi minta cuti selama 1 minggu kan? Jadi kamu tenang aja, nggak usah mikirin masalah pekerjaan,"tegur Faisal.

"Iya,Pa," angguk Raditya.

"Sekarang kamu katakan, kamu mendengar nggak dari tadi Papa ngomong apa?"tanya Faisal memastikan.

"Dengar, aku harus mencari cincin pernikahan yang harganya mahal agar Papa nggak malu sama besan," jawab Raditya.

"Nah,cakep. Untung kamu nyimak," kekeh Faisal. "Jadi kamu udah benar-benar siap'kan menyambut status barumu sebagai seorang suami?"

"Siap,Pa," angguk Raditya sedikit lesu.

Dia sedang memikirkan siapa wanita yang akan menjadi istrinya itu, karena sampai detik ini belum ada gambaran tentang wajah si wanita.

Setiap kali dia memikirkan wajah calon pengantin wanitanya nanti, dengan ciri-ciri yang disebut sang ayah, bayangan yang muncul justru wajah Aida, karena ciri-ciri itu sama persis.

Namun, Aida sendiri sudah memiliki kekasih, lagi pula dia dan Aida tidak memiliki hubungan baik.

"Persiapkan dirimu, satu minggu lagi kamu akan menikah,"ucap Faisal.

"Iya, aku sudah siap. Semoga saja wanita itu benar-benar cantik dan bukan wanita jadi-jadian,"harap Raditya.

...****************...

"Satu minggu lagi? Yang bener aja dong, Mi. Aku belum siap dan pacarku juga belum siap untuk menikahiku. Dia pasti akan menikahiku satu bulan lagi. Tolong beri waktu, Mi," rengek Aida pada kedua orang tuanya.

"Maaf,sayang. Mami terpaksa menyetujuinya karena Papi memaksa, lagi pula ada yang kamu tidak ketahui tentang perjodohan ini," jawab Lesti.

"Apa? Apa yang aku nggak tahu? Kenapa kalian sangat memaksa seperti ini? Katakan, Mi! Aku harus tahu alasan kenapa kalian memaksa menjodohkan aku dengan lelaki itu!" desak Aida memegang lengan ibunya erat sembari menggoyangkannya.

"Maaf sebelumnya, sayang. Semoga setelah kamu mendengar alasannya, kamu mau menerima perjodohan dan tidak membenci kami berdua. Kami benar-benar terpaksa melakukan semua ini," jelas Lesti.

"Iya,Mi. Beritahu aku! Tolong,Mi!" desak Aida menatap ibunya dengan kedua manik mata berkaca-kaca.

1
Elen Gunarti
kok lama up-nya
Raisa Nafisa
kapan up nya kakak
Raisa Nafisa
sangat nagus
Elen Gunarti
double up thor 👍,aidanya dibuat bucin dong ma pak dosen
Reni Anjarwani
doubel up thor
Elen Gunarti
certnya lebih seru klu double up thor 👍
Pichaacha
aaaahhhh..... sesak thor huhuhu
Pichaacha
pen ngakak tpi kasian 😭, semangat pak! wkwkwk
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Isti Nasa
Luar biasa
Isti Nasa
astaga.... seru sekali 😆😆❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Syafrudin Manggapa
ceritanya ngegantung bikin penasaran
Nina Herlina
lanjutkan thor
Rita Riau
dosen galak bertemu siswi tengil,, cocok dah 🤭😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!