NovelToon NovelToon
PESONA ADIK ANGKATKU

PESONA ADIK ANGKATKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Dalam keluarga yang harmonis, hidup seorang pemuda bernama Raka. Meski bukan saudara kandung, dia memiliki hubungan dekat dengan adik angkatnya, Kirana. Mereka tumbuh besar bersama, berbagi suka dan duka layaknya saudara sesungguhnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Raka mulai memandang Kirana dengan cara yang berbeda. Kecantikan dan kemanisan gadis itu mulai membuatnya terpesona. Perasaan terlarang itu semakin membuncah, mengusik hubungan persaudaraan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 6 Rasa bersalah

Raka tak lagi bisa memandang wajah Kirana tanpa dihantui rasa bersalah yang menikam ulu hatinya. Bagaimana mungkin dia bisa menatap mata indah adiknya itu setelah apa yang telah dilakukannya?

Kirana pun tampak seperti mayat hidup. Dia hanya mengunci diri di kamar, bahkan hampir tak mau makan atau berinteraksi dengan siapapun, termasuk kedua orang tuanya. Yang bisa dia lakukan hanyalah menangis dalam diam, meratapi kehancuran hidupnya yang direnggut secara kejam oleh sang kakak yang seharusnya melindunginya.

Sementara itu, rasa bersalah terus membelenggu jiwa Raka. Dia merasa jijik pada dirinya sendiri yang telah memperkosa adik angkatnya. Sungguh perbuatan paling keji dan tak termaafkan. Berkali-kali Raka mencoba meminta maaf pada Kirana, namun gadis itu bahkan tak sanggup menatap wajahnya.

"Kirana...kumohon maafkan aku. Aku...aku benar-benar menyesal. Akan kulakukan apapun untuk menebus dosaku padamu," pinta Raka dengan air mata berlinang saat mencoba berbicara pada Kirana.

Namun Kirana hanya terdiam dengan tatapan kosong. Tak sepatah kata pun keluar dari bibirnya yang kini selalu mengatup rapat.

Menyaksikan kondisi Kirana yang begitu memprihatinkan, kedua orang tua mereka pun dibuat bingung. Hubungan anak-anak angkat mereka yang semula begitu akrab kini berubah menjadi kaku dan dingin. Ada dinding besar yang memisahkan mereka.

"Ada apa sebenarnya dengan kalian berdua? Kenapa sikap kalian jadi seperti ini?" tanya sang ibu dengan raut wajah cemas.

Raka hanya bisa menunduk dalam diam. Lidahnya terasa kelu untuk mengungkapkan kebenaran mengerikan di balik perubahan sikap antara dirinya dan Kirana. Bagaimana mungkin dia sanggup mengakui bahwa dirinya telah memperkosa adik angkatnya sendiri?

Hari demi hari pun berlalu dengan kepedihan yang tak berkesudahan. Raka tak henti-hentinya merasa tersiksa oleh rasa bersalah yang menggerogoti jiwanya. Sementara Kirana tampak semakin terpuruk dalam kubangan kelamnya trauma yang membelenggunya.

Berulang kali Raka mencoba bunuh diri untuk mengakhiri penderitaannya, namun selalu gagal. Seakan Tuhan masih memberinya kesempatan untuk menemukan jalan keluar dari kegelapan dosa yang membelitnya. Namun bagaimana caranya jika Kirana bahkan tak lagi mau menatap wajahnya?

Hidup dalam penyesalan dan tekanan batin yang teramat sangat, membuat Raka merasa dirinya seperti terkubur hidup-hidup dalam neraka yang diciptakan oleh dosanya sendiri. Sementara Kirana, gadis yang begitu dicintainya, kini hanya bisa menatapnya dengan pandangan hampa tanpa secercah kehidupan di kedua bola matanya.

..

Hari-hari berlalu dengan lambat dan menyiksa bagi Raka. Setiap kali melihat wajah Kirana, hatinya seakan diiris ribuan bilah pedang. Rasa bersalah tak terkira terus menghantui pikirannya tanpa henti.

"Kirana...kumohon maafkan aku," Raka mengulangi permohonan yang sama hampir setiap harinya.

Namun seperti biasa, Kirana hanya akan menatapnya dengan pandangan kosong. Tak ada lagi kehidupan yang tersisa di matanya yang indah. Kirana layaknya sesosok tubuh tanpa nyawa yang berjalan.

Keluarga mereka pun dibuat cemas menyaksikan kondisi keduanya. Sang ibu mendesak Raka dan Kirana untuk terbuka dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Namun mereka tetap bungkam, terbelenggu oleh dosa dan trauma masing-masing.

"Anakku, jika kalian punya masalah, bicaralah pada ibu. Ibu akan mendengarkan dan mencoba membantu sebisanya," bujuk sang ibu dengan nada penuh kekhawatiran.

Raka hanya bisa menunduk dalam diam. Mana mungkin dia sanggup mengungkapkan dosa terkelam yang telah diperbuatnya? Mengakui bahwa dia telah memperkosa adik angkatnya sendiri?

Sementara itu, Kirana semakin terpuruk dalam jurang kelamnya trauma. Dia hampir tak pernah keluar kamar dan menolak untuk makan dengan alasan tak berselera. Tubuhnya kian kurus dan wajahnya pucat dengan lingkaran hitam menghitam di sekitar matanya.

Melihat kondisi putrinya yang memprihatinkan itu, sang ibu menangis tersedu-sedu. Dia benar-benar tak tahu lagi harus berbuat apa untuk mengembalikan kebahagiaan di wajah Kirana.

"Kumohon Kirana...katakan pada ibu apa yang sebenarnya terjadi? Ibu tak akan membencimu, apapun itu," pinta sang ibu sambil memeluk tubuh Kirana yang kian kurus.

Namun Kirana hanya diam tak bersuara. Bibirnya seperti terkunci rapat oleh trauma mendalam yang mengguncing nya dari dunia luar.

Raka yang menyaksikan adegan itu pun merasa pedih yang tak terkira. Ingin sekali dia berterus terang dan mengakui dosanya. Namun bagaimana jika pengakuannya justru akan membawa keluarga ini pada kehancuran? Dosa seperti apa yang telah dia perbuat hingga sanggup menghancurkan segalanya?

Dilempar labirin rasa bersalah, Raka merasa hidupnya seperti di humban dalam lautan penderitaan tanpa ujung. Cinta terlarangnya pada Kirana telah membawanya ke neraka yang tak berujung pangkal ini.

"Tuhan...aku telah berdosa. Tapi kumohon berilah aku petunjuk...carikan jalan bagaimana aku bisa menebus semuanya..." Raka menengadah dengan air mata berlinang, memohon ampun dan bimbingan dari Yang Maha Kuasa.

..

Waktu terus berlalu, namun rasa bersalah Raka tak kunjung mereda. Setiap kali memandang wajah Kirana yang kian pucat dan kehilangan cahayanya, hati Raka seperti diiris-iris sembilu. Dia tahu, hanya dia yang bisa mengembalikan senyum di wajah adik angkatnya itu. Namun bagaimana caranya?

Suatu malam saat tengah berkubang dalam penyesalannya yang tak berujung, Raka memutuskan untuk mencoba sekali lagi meminta maaf pada Kirana. Dengan langkah gemetar, dia menghampiri kamar Kirana dan mengetuk pintu kayu itu perlahan.

"Kirana...ini aku, Raka. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin kubicarakan denganmu," pinta Raka dengan suara parau.

Tak ada jawaban dari dalam kamar. Raka pun memberanikan diri untuk membuka pintu itu perlahan. Dilihatnya Kirana terduduk di atas ranjang dengan tatapan kosong memandang ke luar jendela.

"Kirana...aku tahu, aku adalah seorang pendosa keji yang tak pantas untuk dimaafkan," Raka memulai dengan suara bergetar. "Tapi kumohon, izinkanlah aku untuk menebus semuanya. Katakan padaku apa yang harus kulakukan agar kau bisa memaafkanku?"

Kirana masih bergeming tanpa menjawab. Matanya tetap menatap kosong ke kejauhan seakan jiwa gadis itu tengah melayang entah ke mana.

"Kirana, aku...aku sangat menyesal. Percayalah, jika bisa aku ingin mengulang waktu agar tak pernah melakukan dosa keji itu padamu," Raka terisak, air matanya kembali menetes membasahi pipi. "Tapi aku tak bisa...dan yang bisa kulakukan hanyalah memohon pengampunanmu."

Raka berlutut di samping ranjang Kirana, kepalanya tertunduk dalam. Tubuhnya bergetar menahan isak tangis pilu yang menyayat hati.

"Bunuh lah aku jika itu bisa membuatmu tenang, Kirana. Aku rela...asal kau bisa kembali seperti dulu. Tersenyumlah sekali lagi untukku..."

Tak ada reaksi. Kirana tetap membisu bagaikan patung. Sang kakak pun merasa putus asa. Dia sudah tak tahu lagi harus berbuat apa untuk mengembalikan kehidupan dalam diri adiknya. Sembilu demi sembilu menusuk-nusuk ulu hatinya menyaksikan kondisi Kirana yang begitu memprihatinkan.

"Kirana...kumohon...kembalilah..." Raka memeluk tubuh Kirana erat, bermaksud mengalirkan seluruh cintanya yang tulus pada sang adik.

Namun Kirana tetap diam tak bergerak. Seolah dia telah mati rasa terhadap segala hal di sekelilingnya, termasuk kehadiran sang kakak di sisinya.

Malam itu, Raka habis ditelan kepedihan yang mendalam. Dia begitu merasa gagal sebagai seorang kakak. Seharusnya dia melindungi dan menjaga kebahagiaan Kirana. Tapi justru dengan tangannya sendirilah dia telah merenggut cahaya kehidupan dari bola mata indah sang adik tercinta.

....

1
Almaa
kemilau hppyEnd, thanks sehat slalu thor🙆🏻‍♀️
Almaa
/Blackmoon/
Almaa
<3
dan
wah ini raka nya mesum🤣
Almaa
nyesekkk bgt jadi Kirana, until ifeel that:/
dan
menarik ceritanya
Almaa
greged/Blackmoon/
Almaa
sangat interesting thor🌚
Anonymous
👍👍👍
Anonymous
👍
Anonymous
semangat thor
Anonymous
bagus ceritanya
Anonymous
👍
yong leee
lanjut thor
remember
bagus
remember
seru
penakosong18
🔥🔥
penakosong18
lanjut tor
HRN_18
halo raeder semua,jangan lupa tinggalkan vote kalian ya🥰😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!