NovelToon NovelToon
Kekuatan Tangan Dewa : Raja Harem Di Dunia Lain

Kekuatan Tangan Dewa : Raja Harem Di Dunia Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Vampir / Manusia Serigala / Romansa
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Karma-Kun

Aku hidup kembali dengan kemampuan tangan Dewa. Kemampuan yang bisa mewujudkan segala hal yang ada di dalam kepalaku.
Bukan hanya itu, banyak hal yang terjadi kepadaku di dunia lain yang penuh dengan fantasi itu.
Hingga akhirnya aku memiliki banyak wanita, dan menjadi Raja Harem yang membuat semua pria di dunia ini merasa iri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karma-Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Putri Harus Pulang

Uh, sungguh sial sekali memang. Bisa-bisanya aku terkena serangan dari manusia serigala ini. Padahal aku sudah memasang sikap sangat waspada, tapi masih saja terkena serangannya.

"Kau, apa kau raja di tempat ini? Kenapa kau memiliki kekuatan sangat hebat?" tanyaku, sengaja pura-pura lemah karena aku berniat mencari informasi dulu.

"Coba tebak sendiri, kau seharusnya sudah bisa menilai identitasku dari kekuatan serangan barusan, kan?" balas manusia serigala berwarna merah.

"Hmm, menurutku kau hanya anjing bodoh yang sangat nakal. Kalau kau seorang raja, kau seharusnya bisa membunuhku dengan mudah," ujarku setelah berpindah posisi ke belakang serigala itu menggunakan jurus goblin asasin. Aku juga tak lupa menggunakan kekuatan penyembuh untuk menutupi luka akibat serangan barusan.

"Apa? Sejak kapan kau berada di sana?!" pekiknya sangat terkejut akan kemampuanku. Dan wajar bila ia seperti itu karena aku tiba-tiba menghilang begitu saja.

"Sejak kapan ya? Hmm, mungkin sejak kau terlihat sangat bodoh barusan," balasku ach tak acuh sembari mulai membayangkan jurus tingkat tinggi secara diam-diam.

"Sialan, kau berani main-main denganku!" geram manusia serigala merah itu, kini ia bergegas lagi ke arah ku dengan kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya.

Aku tentu tak akan diam setelah tahu trik yang dimainkan manusia serigala itu, segera ku balas saja dengan cara yang sama, yakni menggunakan kekuatan goblin asasin.

Wush!!!

Aku bergerak sangat cepat untuk mengimbangi kecepatan manusia seriga, sontak membuatnya terkejut karena baru sadar kalau kecepatan gerakanku lebih cepat dari kecepatannya sendiri.

"Kok bisa? Kau ... Kenapa kau bisa mengikuti kecepatanku?" tanya manusia serigala berwarna merah tanpa menghentikan gerakannya.

"Bisa dong, karena aku tampan dan berani," balasku bercanda, lalu aku raih ekor manusia serigala itu untuk menghentikan langkahnya.

Seeet!

Dia otomatis menyerangku saat aku sentuh ekornya, tapi aku bisa menghindarinya dengan mudah.

Bam!

Aku malah menyerang balik dengan sebuah tinju kuat pada perutnya, sehingga ia terhempas cukup jauh ke arah belakang.

"Hmm, ternyata kau cukup keras juga. Aku pikir kau akan langsung meledak seperti bawahanmu," cibirku berjalan perlahan menghampiri manusia serigala berwarna merah.

"Auuu .... Auuu ... Auuu ...." Manusia serigala itu melolong panjang, ia mungkin ingin meminta bantuan seteleh merasakan ancaman kuat dariku.

Dap! Dap! Dap!

Bawahan manusia serigala berwarna merah bergegas mengepungku dari segala sisi, mereka juga tak lupa menunjukan tampilan penuh ancaman seakan bisa membunuhku kapan saja.

"Aduh, kalian cuman buang-buang waktu saja," gumamku, kemudian aku ulurkan tangan kanan ke sekeliling. "Hanguskan semuanya! Jurus laser api!"

Seeeet!

Tangan Dewa langsung mengeluarkan sinar terang usai aku berucap seperti itu, sinar itu menembak lurus ke depan dengan kekuatan panas luar biasa.

Aku lalu memutar tubuhku agar serangan laser mengenai manusia-manusia serigala itu, tak lupa juga aku perkuat lasernya menggunakan kekuatan goblin mage api.

Ah, sungguh menyenangkan sekali rasanya saat aku melihat musuh terbantai di depan mataku. Aku tampak seperti seorang psikopat yang sedang menyiksa targetnya tanpa belas kasihan sama sekali. Terlebih mereka tak bisa melakukan apa-apa selain menghindar dan mati dengan tragis.

"K-Kau, siapa kau sebenarnya? Kenapa kau bisa memiliki kekuatan pemilik tempat ini?" tanya manusia serigala berwara merah.

'Pemilik tempat ini? Ah, mungkin maksudnya kelima goblin itu? Tapi, kenapa ia dia bisa kenal sama mereka?' batinku bertanya-tanya.

"Pemilik mana yang kau maksud? Memangnya siapa pemilik asli tempat ini?" tanyaku memastikan dari mulut manusia serigala itu.

"Tentu saja Tuan Argus pemilik tempat ini, beliau adalah ksatria sihir terhebat yang sudah mengizinkan kami tinggal di sini," terang manusia serigala berwarna merah.

"Ah ada juga putri Laura yang sudah membujuk Tuan Argus waktu itu, makanya kami bisa selamat berkat kebaikan putri Laura," tambahnya.

"Tuan Argus? Putri Laura? Kenapa kau membawa-bawa kedua orang itu? Apa kau coba mencari simpati di sini?" tanyaku penuh selidik, takutnya manusia serigala ini sedang berbohong padaku.

"Aku tidak sedang mencari simpati atau berbohong padamu, sejujurnya kami adalah tahanan perang Tuan Argus waktu itu," ujar manusia serigala merah tampak sangat jujur, lagian ia sudah tak punya pilihan apa pun karena sekujur tubuhnya sudah terluka parah oleh seranganku barusan.

"Lalu kenapa kau menculik para wanita dari kota Lunar?Apa kau coba membuat pasukan baru di sini?" tudingku.

"Ini ...." Manusia serigala itu mandek seketika, ia mungkin merasa pertanyaanku terlalu sulit untuk dijawab.

"Aku tahu niat aslimu, kau sebenarnya ingin menguasi kota Lunar setelah kematian Tuan Argus, kan? Kau pikir anak Tuan Argus lemah sehingga kau bisa bergerak bebas, kan?" ucapku menebak-nebak..

"Kau benar, aku memang berniat seperti itu sejak awal, karena aku adalah jenderal utama yang bertugas untuk memimpin peperangan di pulau ini waktu itu. Hmm, tapi semuanya sia-sia setelah aku melihat kemampuanmu. Aku sadar kau memiliki kekuatan sangat hebat melebihi Tuan Argus, atau bahkan seluruh manusia yang ada di dunia ini." ungkap manusia serigala itu jujur.

Aku mau tak mau memikirkan sesuatu usai mendengarnya, dugaanku kelompok manusia serigala ini berawal dari tahanan perang, yang kemudian tinggal di dalam dugneon terlalu nyaman sehingga mereka terus berkembang biak dari waktu ke waktu.

Pantas saja aku melihat mereka sedang pesta begituan saat aku pertama kali masuk ke ruangan ini. Mereka mungkin sudah ketagihan akan tubuh wanita manusia dan berhasrat untuk membuat anak sebanyak-banyaknya.

"Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang? Kau ingin mati sendiri atau mati di tanganku?" tanyaku sembari mulai mengumpulkan kekuatan pada tangan Dewa lagi.

"Perlukah kau bertanya setelah melukaiku hingga separah ini? Aku pasti akan mati meski sebentar lagi. Jadi, berhentilah bersikap sok baik di depanku," balas manusia serigala itu dengan gigi menggertak tajam.

"Oh, ya sudah kalau itu keinginanmu. Aku akan membiarkanmu mati di sini," ujarku, lalu berjalan keluar dari tempat itu.

"Tunggu sebentar, aku ingin kau menyampaikan sesuatu kepada Putri Laura di kastil keluarga Argus. Tolong bantu aku melakukannya, anggap saja ini permintaan terakhirku," pinta manusia serigala itu, sontak menghentikan langkahku.

Aku lalu berjalan kembali ke arah manusia serigala itu, kutatap penuh selidik wajahnya dan mencoba mencar kebohongan dari wajahnya. Namun, aku tidak dapat menemukan semua itu karena ia benar-benar bericara jujur padaku.

"Bilang saja, aku pasti akan menyampaikannya kepada Laura," ujarku masih menatap wajah manusia serigala itu.

Tapi, aku tidak mendapatkan jawaban apa-apa dari mulutnya, tangannya malah menunjuk ke arah sebuah ruangan kecil yang tampak seperti sebuah kamar pribadi.

"Carilah di sana, aku sudah menulis semuanya untuk putri Laura. Kuharap kau ...."

Dia tak sempat menyelesaikan ucapannya, karena kesadarannya keburu menghilang alias tewas.

Aku tidak terlalu peduli dengan kematian manusia serigala berwarna merah itu, segera saja berjalan menuju ruangan kecil yang dimaksud dengan perasaan sangat penasaran. Aku mengira akan ada sebuah harta atau sesuatu sangat penting yang untuk diberikan kepada Laura.

Kiiiit!

Pintu ruangan kecil itu aku buka perlahan, seketika aku mencium bau dari sisa-sisa daging busuk dan anggur di dalam ruangan.

"Buset, bau bener! Apa di kagak pernah bersihin kamar?" ucapku mengeluh, tapi aku segera mengacak-acak berbagai tempat di dalam kamar untuk mencari benda yang ingin diberikan manusia serigala kepada Laura.

"Ini, pasti benda ini yang dia maksud," ujarku setelah berhasil menemukan sebuah kotak hitam berukuran lumayan besar di atas tempat yang menyerupai lemari.

Piuh! Piuh! Piuh!

Aku tiup debu yang menempel pada tutup kota hitam itu, lalu aku buka pelahan sehingga nampak benda yang ada di dalamnya.

"Foto siapa ini? Kok aku kayak kenal ya?" tanyaku saat melihat seorang gadis kecil di dalam foto. Aku juga melihat manusia serigala berwarna merah di dalam foto itu, serta pasangan manusia rubah yang sedang memegang tangan si gadis kecil.

"Hmm, ini pasti foto keluarga Laura. Tapi, kenapa foto ini ada di tangan manusia serigala itu? Astaga, jangan bilang ...."  Aku buru-buru membalik foto itu, dan menemukan sebaris kalimat yang tertulis di sana.

[Putri harus segera pulang kalau sudah mendapatkan benih dari Tuan Argus. Karena kelangsungan hidup keluarga kita akan bergantung kepada anak yang akan anda lahirkan nanti.] 

....

1
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
Luar biasa
Ray Virgo
sudah pernah baca ini.
Karma-Kun: masa?
total 1 replies
Erwinsyah
nabung bab bro 😁🤭
Karma-Kun: siap /Smile/
total 1 replies
Leon
Menyentuh jiwaku
Karma-Kun
Bantu ramaikan ya guys
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!