NovelToon NovelToon
Lemme Love You

Lemme Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Triple.1

Berniat ingin mengelabui sang ayah, Amber justru terjun bebas masuk ke dalam rencana dadakannya sendiri. Pria yang baru dikenalnya dan dimintai tolong untuk berpura-pura menjadi kekasihnya malah bersedia menikah dengannya.

Parahnya lagi, pria itu adalah seorang CEO muda yang sangat terkenal, kaya, tampan, dingin, dan tanpa emosi. CEO itu adalah Caesar Juan. Di usianya yang tidak muda lagi, dia malah terjebak dengan permainan seorang gadis kecil.

Namun, pernikahan mereka sangat dirahasiakan dari pihak Caesar.

Mengapa Caesar merahasiakan pernikahannya?

Bagaimana rumah tangga yang akan dijalani Amber bersama pria yang dia panggil paman itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triple.1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Rekaman

"Enak?" Ketus Caesar.

Pria itu duduk berhadapan dengan Robert yang saat ini sedang menikmati sarapannya. Nasi goreng seafood yang sudah dia lindungi justru menjadi pilihan sarapan asistennya.

"Sangat," balas Robert sambil membuat kecupan dengan jari telunjuk dan ibu jarinya.

"Makanlah pelan-pelan, Rob! Aku bisa membuatnya lagi," ucap Amber sambil menuangkan segelas air putih untuk pria itu.

Caesar dengan cekatan menahan tangan Amber.

"Paman!" seru Amber tidak suka atas sikap suaminya.

Uhuk! Uhuk!

Robert pura-pura batuk untuk mengetes penglihatannya. Pria di hadapannya itu terlihat sangat cemburu. Ah, nikmatnya pagiku! Kapan lagi aku bisa mengerjai seorang Caesar Juan. Salah kau sendiri yang menyeret ku ke sini dan merusak suasana pagiku.

"Aku bilang juga apa. Ini minumlah!" seru Amber khawatir.

Robert mengambil gelas dari Amber sambil melirik Caesar yang menatapnya tajam. Oh, senangnya dalam hati. Melihat atasan terbakar cemburu. Hahaha!

"Aku tidak peduli!" Becca teriak tiba-tiba hingga membuat insiden kecil baginya.

Robert sampai menyemburkan air dari mulut saking terkejutnya. Parahnya lagi, Becca yang menjadi korban.

"Argh! Kau jorok sekali, Robert!" pekik Becca.

Lengan kanan dan sebagian gaun bagian depannya basah.

"Kau bisa mengenakan pakaianku," tawar Amber.

Dia sempat tertawa saat melihat Robert menyemburkan air pada Becca. Harga yang cocok untuk membayar paginya yang berharga. Namun, di saat bersamaan hati kecilnya merasa iba.

"Tidak Sudi," balas Becca ketus.

"Aku tidak peduli. Kakak harus menceraikannya dan menikah denganku!" timpal Becca. Teriakannya hampir memecahkan gendang telinga Amber.

Byur

Kali ini Amber yang menyiram wanita muda itu dengan segelas air di tangannya.

"Kau!"

"Apa? Tadinya aku masih memberimu kesempatan karena kau cemburu. Aku bisa mengerti itu. Ini kedua kalinya aku mendengar kau menggunakan kata cerai. Siapa kau? Hanya seorang adik angkat yang tidak tahu diri. Sebagai sesama perempuan, aku sangat malu salah satu dari kaumku merendahkan diri demi suami orang. Dengar wanita muda! Terakhir kalinya aku tekankan padamu. Caesar Juan adalah suamiku dan aku istri sahnya. Aku tidak akan membiarkan orang lain menganggu rumah tanggaku. Kalau kau senang dengan menganggu rumah tangga orang lain. Segeralah menikah! Kau akan tahu rasanya seperti apa bila kau merasakan sendiri saat rumah tanggamu di ganggu oleh seekor lalat."

Mata Becca memerah menahan sesak di hatinya. Ucapan Amber sedikit banyak ada benarnya. Tapi apa dia salah mempertahankan satu-satunya pria yang dia cintai.

"Aku hargai ketangguhan mu tapi kau salah menempatkannya," Caesar membuka suara.

"Aku mempertahankan lelaki yang aku cintai, apa salah?" Airmata Becca luruh setelah menahannya dari tadi.

Amber tidak ingin perasaan ibanya dijadikan senjata oleh lawannya. Dia memilih beranjak dari kekacauan yang tidak ada habisnya. Lagipula dia tidak ingin tahu tentang rekaman yang sudah di lihat Becca hingga membuat wanita itu semakin menjadi-jadi.

"Kemana?" tanya Caesar saat melihat Amber telah berdiri.

"Aku ingin kembali ke kamar. Kepalaku pusing," jawab Amber malas.

Tenaganya seolah habis setelah meledakkan amarahnya pada Becca tadi.

"Istirahatlah! Aku akan menyelesaikan kekacauan ini segera," balas Caesar lembut sambil menyentuh punggung tangan Amber dan mengusapnya dengan lembut sebelum istrinya itu pergi.

"Mmm!" jawab Amber malas sambil beranjak menuju kamar.

"Robert! Rekaman yang satunya!" Perintah Caesar.

"Baik."

"Rekaman apalagi, kak? Aku tidak akan peduli."

Caesar tidak menjawab. Pria itu justru menyendok nasi goreng ke piringnya dan melanjutkan sarapan.

Ya, ampun Caesar. Bisa-bisanya kau melanjutkan makan saat seperti ini. Robert menggeleng melihat kelakuan atasannya. Sepertinya sikap dingin dan tanpa emosinya telah kembali.

"Silahkan, nona!" seru Robert seraya menyerahkan tablet pada Becca.

Kali ini Becca tidak merampasnya. Dia membiarkan tablet itu tergelatak begitu saja didekatnya. Hingga potongan gambar yang terpampang di sana berhasil menyedot perhatiannya. Sekujur tubuhnya langsung lemas. Bagaimana mungkin kakak angkatnya mendapat rekaman itu? Dari mana Robert mendapatkannya? Dia ingat betul di sana tidak ada cctv. Becca selalu meminta teman kencannya untuk mengecek keadaan sebelum mereka melakukan aktivitas panas.

Rekaman itu baru berjalan setengah tapi sudah dihentikan oleh Robert dan dialihkan ke rekaman yang lain. Terhitung tiga rekaman yang sudah ditonton oleh Becca. Saking terkejutnya, wanita muda itu tidak bisa berkata-kata.

Robert kembali menghentikan rekaman dan berniat untuk pindah ke rekaman berikutnya hingga dia mendengar Becca teriak. "Hentikan!"

Robert melirik Caesar. Menunggu perintah berikutnya dari atasan tapi si atasan malah sibuk menikmati sarapannya. Seolah tidak ada orang lain di meja makan.

"Ekhm! Jadi, nona Becca. Dengan rekaman ini anda tahu apa yang harus dilakukan."

Air mata Becca tumpah. Rekaman itu berhasil membuatnya bungkam. Dia akui, dia bukanlah seorang gadis polos. Kehidupan di masa remajanya dulu di penuhi dengan pergaulan bebas. Padahal itu sudah lama sekali jauh sebelum dia mengenal Caesar.

Hm! Aku lupa berhadapan dengan pria yang bisa mengetahui segalanya.Becca membatin dalam hati. Becca tidak membalas ucapan Robert seperti yang sudah-sudah. Kesombongan gadis itu lenyap setelah menonton adegan-adegan panasnya sendiri dengan pria-pria kencannya.

Caesar menyudahi sarapannya lalu bangkit. Pria itu kembali ke mode aslinya. Tanpa banyak bicara. Cukup dengan gerakan mata sudah bisa memberi perintah. Beruntung Robert sudah hafal dengan tabiat sahabatnya itu. Untuk itulah, Caesar memilih Robert sebagai asistennya. Pria muda itu lebih memahaminya dan lebih cerdas dari dua sahabatnya yang lain.

Becca mengusap air matanya lalu pergi meninggalkan Caesar. Kali ini dia cukup tahu diri. Harga dirinya runtuh saat mengetahui Caesar tahu segala hal tentang masa lalunya. Wajar bila Caesar tidak ingin menjalin hubungan yang lebih dari sekedar adik-kakak. Belum lagi kenyataan bahwa kedua orang tuanya yang lebih dulu berhutang budi pada Caesar.

Tadinya dia masih bisa menepis kenyataan tentang asal muasal hutang budi itu. Dia menutup seluruh indranya. Yang dia tahu, Caesar harus menjadi miliknya. Seharusnya dia berhenti saat rekaman tentang Caesar yang membantu ayahnya dari masa sulit perusahaan lalu menyelamatkan ibunya yang hampir tenggelam saat didorong dengan sengaja oleh musuh perusahaan mereka.

Penyesalan yang Becca rasa sudah terlambat. Benar kata Caesar obsesi yang dimilikinya terhadap Caesar telah membuatnya buta. Jika tadi dia berhenti, Caesar tidak akan memperlihatkan rekaman panas dirinya. Sungguh konyol.

"Robert! Kirim dia ke Italia!" Caesar bersuara tanpa berpaling.

Becca dapat mendengar perintah itu meski dia sudah berada di ruang tamu. Ada sedikit kelegaan di hatinya. Caesar masih menghormati mendiang orangtuanya. Pria itu masih mau mengurus dirinya yang tidak tahu diri. Becca tersenyum kecut dan membatin. Usai sudah perjuanganku untuk mendapatkan mu. Dia pergi meninggalkan apartemen Caesar dengan perasaan malu.

"Cari tempat tinggal baru!" Perintah Caesar berikutnya.

"Baik, tuan."

Robert segera mengundurkan diri. Dia tidak ingin ditinggal berdua saja dengan pria dingin itu setelah mengerjainya. Bisa-bisa setelah mengirim Becca ke Italia, dia justru dikirim ke kutub Utara untuk membuka cabang perusahaan di sana. Robert bergidik ngeri membayangkannya lalu bergegas pergi.

1
Wahyu Nengsih
😘😘😘
nova sari
aku mampir ka
📴
the next up kak, jgn lama² up nya krn ku sllu menunggu😁
novitanop
lanjut kkaakak
✮тιαɳα☘︎
hareudang hareudang 🔥🔥😅
lanjut kak
Triple.1: /Grin//Facepalm/
total 1 replies
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
bagus cerita'y kk, udh ngebut bca'y dri part 1 smpai yg ini, ayo kak the next up lgi
Triple.1: makasih kak
total 1 replies
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
klo yg ganteng aja
💋ShasaVinta💋
Amber gak mau? Sini, aku aja lah yg habiskan uang suami amber ☺️
💋ShasaVinta💋
Di kutub utara robert malah ketemu beruang kutun yg lebih dingin lagi dibanding caesar.
Triple.1: eh, iya ya Mak...🤣🤣🤣
total 1 replies
💋ShasaVinta💋
Juliddd banget sih… masih pagi juga 😒
💋ShasaVinta💋
Yakin nih beneran sedih? 🫣
💋ShasaVinta💋
Olah raga jantung pagi2 ya, Amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Terima nasib ajalah amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Menang banyak nihhh 😊
Lulu
hati-hati jatuh cinta beneran lohhh...
💋ShasaVinta💋
Tengokin lah ke dalam … kali aja dapat jackpot 🫣
💋ShasaVinta💋
Yeee Si Paman malah ambil kesempatan nih
💋ShasaVinta💋
CEO mana tau warung pinggir jalan gitu amber. Caesar gak termasuk menjadi salah satu dr sejuta umat yg amber maksud 🤣
💋ShasaVinta💋
Untung si paman tampan ya 🤣🤣
💋ShasaVinta💋
Ya kali si amber malah ngobrol ma pelayan 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!