Zara harus berjuang sendiri membesarkan putranya, tanpa suami, tanpa keluarga. Dia banting tulang sendiri, menafkahi dirinya dan putranya.
Beberapa tahun lalu, Zara mempermalukan keluarganya dengan hamil di luar Nikah namun dengan pria yang tidak di ketahui identitasnya. Lebih tepatnya Zara tidak mau mengatakan siapa Ayah dari bayi yang saat itu dia kandung.
"Aku sudah berjanji padanya, untuk tidak meminta pertanggung jawaban jika aku hamil"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Isteri Orang
Zara baru saja selesai sarapan bersama Rangga, setelah membereskan meja makan, Zara menyiapkan bekal untuk Rangga dan juga dirinya. Sementara Rangga menunggu sang mama di ruangan depan sambil menonton acara TV anak anak.
"Rangga,, ayo kita berangkat sayang" ucap Zara pada putranya
"Iya ma,," Jawab Rangga mematikan TV dan mengikuti langkah mamanya keluar dari mess mereka.
"Macih cepi ma" ucap Rangga
"Iya mungkin mereka masih bersiap siap. Mama akan mengantarkan mu ke tempat penitipan anak baru" ucap Zara membantu Rangga memasang sepatunya
"Ma,, boleh gak, Langga nanti ikut mama ke lumah cakit? Langga pengen liat tempat kelja mama yang balu" ucap Rangga
"Boleh, tapi tidak sekarang yah,, kan mama masih pegawai baru disana." Jawab Zara
"Gak cekalang ma, kapan kapan" sahut Rangga
"Baiklah, sekarang kita berangkat yuk!" Zara menggandeng tangan mungil Rangga menuju ke parkiran motornya. Setelah itu keduanya pun berangkat menuju ke tempat penitipan anak yang baru.
**
Di tempat lain,,,
Angga dan keluarganya sedang menikmati sarapan bersama pagi itu. Angga terlihat makan tergesa gesah padahal waktu itu masih sangat pagi
"Kamu makannya kenapa buru buru gitu sih Ngga?" tanya Papanya
"Gak papa pa,,," sahut Angga
"Tumben kamu pagi pagi gini sudah rapi,," tanya mama menelisik penampilan putranya. Karena tidak seperti biasa jadi mengundang banyak pertanyaan
"Pagi ini Angga ada persiapan operasi, jadi harus di persiapkan dengan matang" jawab Angga. Tapi benar adanya, Angga memang ada jadwal operasi hari ini, namun tidak pagi. Dia berangkat pagi pagi karena ingin melihat Dokter Zara saja sebenarnya
"Ohh gitu,," Sahut papa
"Oh iya Ngga, mama baru ingat, kalau gak salah saat mama kecopetan waktu itu mama nelfon kamu kan?! coba lihat, nomer telfon yang mama pake, itu nomer dokter cantik itu Ngga! coba siniin hape kamu" ucap mama
"Apa sih ma, mama masih aja sibuk cariin Angga gituan. Angga bisa cari sendiri ma! lagian semua riwayat panggilan sudah Angga hapus tak tersisa" Jawab Angga
"Kamu bohong kan sama mama?" ucap mama
"Gak ma,, semalem Angga bersihinnya setelah nelfon Boby" Jawab Angga
"Ck! kamu ini,," mama merasa kesal karena Angga menghapus nomer dokter cantik itu.
"Angga sudah selsai sarapan, Angga pamit dulu pa, ma" Ucap Angga beranjak dari tempat duduknya. Lalu dia menghampiri mama, mengecup pipi kanannya. Setelah itu Dia menghampiri papanya dan mencium punggung tangannya
"Assalamualaikum" ucap Angga berpamitan
"Wa'alaikumsalam" Jawab mama dan papa.
Kemudian Angga berjalan cepat menuju ke mobilnya.
Sementara itu, Zara dan Rangga baru saja sampai di tempat penitipan anak, lalu Zara mengantarkan putranya masuk dan berkenalan dengan penjaga anak anak disana. Rangga pun tidak malu malu berkenalan dan terlihat sudah biasa saja tanpa rasa takut
"Mba Tari,, saya titip Rangga ya, semua kebutuhannya ada di dalam tasnya. Nanti selepas makan siang saya akan jemput Rangga" Ucap Zara
"Baik bunda, kami akan menjaga Rangga disini. Bunda tenang saja yah, fokus saja bekerjanya" jawabnya
"Rangga,, mama berangkat yah,, anak baik anak soleh" Zara mengecup pipi Rangga seperti biasa
"Hati hati ma" Ucap Rangga. Setelah menitipkan Rangga, Zara pun langsung bergegas menuju ke rumah sakit.
Mobil Angga sudah masuk kedalam parkiran khusus dokter, tepat di depannya adalah parkir motor khusus pegawai rumah sakit. Angga tak langsung keluar, dia mengawasi motor motor yang parkir disana belum ada motor Zara karena Dia masih ingat plat motor Zara. Panjang umur, yang ditunggu tunggu muncul juga. Zara baru saja masuk ke area parkir motor karyawan.
"Dia baru sampai" Angga melihat jam di tangannya menunjukkan pukul 07.30. Sedangkan Jam praktek Zara dimulai pukul 08.00. Angga memperhatikan gerak gerik Zara dari mulai dia turun dari motor, melepas helm dan juga melepas jaketnya. Angga pun juga melihat Zara tersenyum saat scurity menyapanya. Tanpa sadar, kedua sudut bibirnya ikut terangkat sedikit.
Ntah apa yang di bicarakan Zara dan scurity itu, namun Angga melihat Zara mengeluarkan 2 bungkus roti dari dalam tasnya dan memberikan pada Scurity itu. Setelah menerimanya, scurity itu terlihat pamit dan kembali ke posnya lagi, sedangkan Zara berjalan santai menuju ke gedung IGD tempatnya bertugas.
"Kenapa aku memikirkannya lagi?! ingat Ngga, dia itu sudah jadi isteri orang!!" Angga mengacak acak rambutnya sendiri karena merasa kesal.
"Jika begini terus, bagaimana aku bisa melupakannya ?! yang ada aku akan semakin bertambah gila!" Kemudian Angga bergegas turun dari mobil dan akan menuju ke ruang kerjanya.
.
.
.
Heh Angga, tak bilangin ya,,, Zara tuh udah pisah kellless! nanya langsung gak mau! overthinking aja terus!, nyesel baru nyahok deh! 😒
