Halo selamat datang di novel ku. Novel ini mengandung bahasa Jawa ya gais semoga kalian menyukainya. Mari saling mendukung, jangan lupa mampir dan like, komen, subscribe ya😊thank you......
Seorang anak remaja bernama Kayshilla biasa dipanggil shilla. Mengagumi seorang lelaki sebaya nya namun harus berpisah karena ia pindah ke luar kota. Dan lelaki tersebut masuk ke pesantren, Shilla bertekad ingin melupakan sosok laki-laki itu sampai ketika ia dipertemukan dengan pria baru lulusan pondok pesantren. Awalnya ia kagum namun rasa kagum itu hilang karena satu sifat nya . Ditengah kekecewaan ia bertemu dengan laki-laki pertama yang ia kagumi, tak henti disitu Shilla dijodohkan oleh orang tua nya.
Akan kah Shilla menerima perjodohan tersebut atau ia akan memilih tetap sendiri sembari mengagumi seseorang atau ia menerima perjodohan dan mampu kah suaminya membuat dia bahagia yuk simak kelanjutan cerita Shilla di sini 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tini Timmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 27 MULAI MENJALANI HIDUP LAGI
“Assalamu'alaikum Mas.” Sapanya masih mendapati Faren terduduk diatas ranjang.
“Waalaikum salam, tumben kamu pagi banget kesini ada apa?.”
“Mas keluar yok, aku bawa makanan kesukaan Mas loh dimeja makan ya plis. Mumpung aku kesini jarang loh aku kesini sekarang karena Mas Ilham sibuk,” Sembari mengoyak lengan Faren dengan manja.
Menghela nafas. “Baiklah Mas keluar tapi tunggu sebentar Mas mau mandi 10 menit saja, ini kamu main handphone Mas dulu biar gak bosen.” Mengulurkan handphone nya.
“Ihh Mas aku bukan anak kecil lagi loh, aku udah punya handphone juga ini, sana cepat mandi udah bau asem kayak nya kagak mandi 100 tahun.”
...Menjitak kepala Nayla pelan lalu pergi ke kamar mandi, mood nya lumayan membaik ketika bertemu sang adik yang sudah lama tak bertemu. Nayla sibuk dengan kerjaan , suami nya juga begitu berangkat pagi pulang malam sudah 2 bulan ini selalu begitu. ...
...Tak berselang lama Faren sudah selesai mandi , keduanya keluar dari kamar lalu menghampiri Ibu beserta suaminya. Nayla duduk di samping suaminya sedang kan Faren duduk disebelah Ibunya. Ayah nya baru saja datang sembari menenteng tas kerja nya. ...
“Ayo makan yang banyak biar gak kurang daging nya walapun galau mikirin cewe terus”mengambilkan nasi untuk Faren setelah menyiapkan punya suaminya.
“Ummi kalau ngomong suka benar hehe.” Sahut Nayla terkekeh melihat ekspresi datar mas nya itu kala ia ledek.
“Udah-udah ayo makan nanti keburu dingin loh nasinya.”lerai nya.
...Mereka makan dengan hikmat sampai tak terasa makanan sudah habis, Nayla serta suaminya pamit berangkat kerja karena waktu telah menunjukkan pukul 8 begitu juga dengan Ayah nya ikut berangkat. ...
...Kini dirumah tinggal Faren dan Ummi, suasana canggung ia ingin mengeluarkan separah kata pun terasa berat hingga akhir ya Ummi mengajaknya berbicara. ...
“Masih memikirkan wanita itu?,”
“Iya ummi.”jawabnya sembari menundukkan kepala.
Menghela nafas. “Udah nanti bantuin ummi antar bahan ya ke butik bibi Utary ada banyak pesanan soalnya itu pun kalau kamu mau. Ummi gak maksa kok.”
Terdiam sejenak . “Oke Ummi aku ikut ya ke toko.”dengan wajah yang mendadak sumringah.
...Ummi pun bingun menyikapi perilaku anaknya yang agak beda dari yang lain, kadang nangis, kadang senyum-senyum sendiri mungkin sudah terhitung banyak Ummi melihat tingkah laku Faren yang aneh. ...
“Bisa nih aku deketin Shilla lagi hehe.” Batinnya.
“Eh malah bengong ayo berangkat naik mobil nya Faren.”
“Eh ayo ummi.” Sedikit berlari ke arah mobil.
...Keduanya berangkat menuju toko sepanjang perjalanan Ummi mendapati sosok Faren yang sedikit berbeda padahal baru kemarin ia coba membujuk anaknya yang tak mempan. ...
Butik U.T.Y galery.
...Shilla sudah sampai butik dan langsung mengerjakan tugasnya diruangan tak berselang lama Eni datang dan langsung menyusulnya. Mereka berdua kerja sama untuk merancang busana pesanan Ning Zahra karena banyak dan penuh dengan komposisi yang lumayan rumit. ...
...Shilla sampai pusing ditambah Ummi belum mengantarkan pesanan kainnya kemarin mungkin baru hari ini diantar. Sesekali bercanda mereka mengunting pola kain tersebut hingga waktu menunjukan pukul 10:00....
...Terdengar suara mobil do depan butik tak lama salah satu karyawan mengabarkan jika ada pemasok kain, Shilla dan Eni keluar secara bersamaan untuk memastikan seluruh pesanannya tidak ada yang kurang. ...
...Awalnya ia berjalan seperti biasa hingga Faren menengok ke arah nya sembari tersenyum langsung ia hentikan langkah sampai Eni hampir saja menabrak pintu keluar. ...
“Ealah jambu jangan rem mendadak lah minimal.”gerutunya seraya memegangi dahi.
“Eh apa sih”saat Shilla mengkode siapa sosok didepannya itu.
...Eni juga ikut syok ia kira Faren ini antara tidak tau malu apa memang otak dia sudah sedikit gesrek dengan percaya diri nya ia datang dengan senyuman manis. Apa dka gak lua dengan segala yang ia perbuat. ...
...Eni langsung menarik lengan Shilla untuk maju dan bersikap seperti biasa atau lebih bagus dia bersikap cuek. Shilla sebenarnya tak siap untuk bertemu Faren karena ia sudah memantapkan kan hati tidak akan mau bertemu Faren lagi namun nyatanya sekarang sudah berada di depannya. ...
“Hallo selamat pagi menjelang siang selamat datang di butik U.T.Y galery izinkan saya beserta bos saya mengecek segala pesanan untuk menghindari kekurangan atau kerusakan barang.”ujarnya dengan ramah.
“Iya selamat pagi menjelang siang silahkan di cek.” Menggeser tubuh nya dari bagasi mobil ke arah samping. Shilla menganggukan kepala lalu bersama Eni mengecek semua paket. Setelah dirasa komplit mereka memanggil karyawan butik yang laki-laki untuk membantu memindahkan barang-barang tersebut.
...Shilla masih tak mau mengobrol dengan Faren ia terus saja mencari kesibukan yang entah itu bermutu atau tidak sebisa mungkin ia tak memberi kesempatan untuk Faren berbicara dengan nya. Eni juga tak meninggalkan keduanya hanya berdua ia kompak sesekali mengobrol dengan Shilla kala Faren mulai membuka suara. ...
“Shilla boleh gak aku ngobrol sebentar dengan kamu? .”dengan penuh keraguan.
“Eh Shilla ini gimana?.”tanya Eni tiba-tiba menyerobot obrolan keduanya.
Shilla langsung menjelaskan bagian barang apa saja yang akan ditaruh di ruangan nya.
...Faren terlihat putus asa seperti nya ia memang sudah tak ada ruang lagi untuk dekat dengan Shilla. Terlebih Shilla juga seperti menjaga jarak dengannya. ...
...Selesai menggurus semuanya Shilla mengajak Faren ke dalam ruangan untuk menyelesaikan administrasi serta menyerahkan beberapa catatan pesanan untuk besok. Ia masih berusaha bersikap biasa walau pun nyatanya Shilla sudah tak ada respect ke Faren. ...
...Eni ikut menyusul yang membuat suasana hati Faren sedikit kesal karena ia ingin berduaan dengan Shilla. ...
“Kenapa kok gitu Eni kan juga yang urus ini jadi boleh dong dia kesini hmm.”
“Iya boleh, boleh aja kan lagi pula gak baik tau berduaan bukan sesama jenis lagi.”
Menghela nafas kasar. “Iya udah sini gih, besok apa aja?.”
...Shilla meletakkan beberapa catatan didepan Faren, sang empu meraih lalu membaca dengan saksama. Terkait pesanan, harga, total, DP, pelunasan tercantum jelas beserta tanggal nya. ...
“Oke lah kalau gini, tapi boleh ya aku ngobrol aja sebentar sama kamu cari angin diluar mumpung pas waktu nya makan siang.” Ajaknya dengan memohon.
“Shilla gak bisa, dia udah ada janji dengan seseorang , lain kali aja ya, yuk Shill kita berangkat.”
Shilla tersenyum tipis seraya meraih tasnya.
“Iya lain kali saja ya aku sedang sibuk.” Berlalu pergi meninggalkan Faren yang masih duduk dikursi ruangan nya.
...Ia mengusap rambutnya kasar sedikit ada penyesalan namun ia akan tetap coba mengejar Shilla sampai balik seperti dulu lagi. ...
“Aku pasti bisa bikin kamu kaya dulu lagi Shill.”
Terdengar notif dihandphone Faren tertera nama Diky ya menginfokan nongkrong nanti malam jika tidak sibuk, ia berfikir sejenak.
tetap semangat n jga kesehatan
bunga untuk mu
1 iklan + 1 bungga
semangat