NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini

Tetaplah Disini

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:115.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu

Mahendra laki laki tegas dan berpendirian, ia jatuh cinta pada Retno adik tunangannya.
Satu malam Hendra melakukan kesalahan besar pada Retno, sehingga membuat gadis itu pergi meninggalkan kota kelahirannya.
Bertahun tahun Hendra hidup dalam penyesalannya, hingga tujuh tahun kemudian Retno kembali ke kota kelahirannya dengan calon suaminya.
apakah yang akan terjadi pada Retno dan Hendra, apakah kebencian masih menguasai hati Retno? dan masihkah Hendra mencintai Retno?, selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

entah mulai dari mana

Pagi ini Ratna dan Hendra menyusul ke kebun pak Purnomo, ayah Ratna.

Entah kenapa bukan mengajak keluar, tapi Hendra malah mengajak Ratna ke kebun orang tuanya.

" Memangnya mau apa ke kebun ayah? Bukannya mengajakku ke tempat lain?" tanya Ratna saat di perjalanan,

" memangnya tidak boleh? Aku juga ingin merintis usaha baru, aku ingin membeli tanah dan belajar menanam sesuatu, aku perlu berjaga jaga," jawab Hendra sembari menyetir mobilnya.

" berjaga jaga apa?"

" tentu saja bisnis itu ada naik turunnya, belajar pada ayahmu itu maksudku,"

" belajar? bukankah banyak waktu untuk berbicara dengan ayah dirumah, kenapa harus ke kebun?"

" terjun secara langsung dan melihat itu lebih baik,"

" tapi tidak mengajakku juga, aku harus membatalkan pertemuanku dengan Didit karena harus menemanimu sekarang," Ratna cemberut.

" besok saja, suruh dia ke villa.." kata Hendra,

" ke villa? Bukannya besok ada papa mamamu juga? Bisa bisa aku di jadikan rujak oleh ayah?!"

" kudengar besok mereka ada undangan mulai sore, jadi kemungkinan orang tua kita datang itu malam..

Sebelum mereka datang kau bisa mengundang Didit.."

Mendengar itu wajah Ratna berubah ceria,

" yang benar kau mas?" tanya Ratna,

" iya, aku memberi waktu untuk kalian, asal kalian bisa menjaga diri kalian,"

Ratna menatap Hendra cukup lama sembari tersenyum,

" Wah.. makin kulihat kau makin ganteng mas, kenapa aku tidak tertarik padamu ya?" goda Ratna,

" itu karena kita sudah berteman sedari kecil, kau sudah kuanggap adikku sendiri," jawab Hendra sembari memperhatikan jalan.

Akhirnya sampailah Ratna dan Hendra di kebun jeruk.

Laki laki yang biasanya selalu tampil formal, berkemeja dan bercelana bahan itu, kini terlihat lebih santai dengan kaos abu abu tuanya dan celana pendek berwarna hitam selutut.

Ratna berjalan terlebih dahulu ke arah gazebo, dimana ayahnya selalu duduk.

" Yah?!" panggil Ratna mendekat,

" lho, Ratna, tumben kau main kesini? Dengan siapa?" tanya ayahnya sedikit terkejut, karena Ratna memang tidak begitu tertarik dengan perkebunan yang di kelola oleh ayahnya.

" Aku dengan mas Hendra, tuh.." Ratna menunjuk Hendra yang sedang berjalan mendekat.

" selamat pagi pak Dhe?" sapa Hendra saat sudah berada di depan ayah Ratna.

" Kau tidak bekerja?" tanya Purnomo pada calon menantunya,

" saya ke hotel agak siang," jawab Hendra mengulas senyum,

" ya sudah kalau begitu, duduklah.." persilahkan Purnomo,

Hendra patuh, dan ikut duduk di gazebo.

" Saya ingin belajar pak Dhe, tentang ini itu.." ujar Hendra,

" Maksudmu bertani?"

" iya pak Dhe,"

" sejak kapan kau tertarik dengan pertanian? bukankah kau sudah nyaman dengan mengurus hotel hotel papamu?"

Hendra kembali tersenyum,

" itu bisnis papa, bukan bisnis saya.. Saya tidak ingin mengantungkan diri terus menerus pada papa, usia saya juga sudah dua puluh lima.."

" benar kau ingin belajar? Apa yang ingin kau tanam?"

" mungkin jeruk dulu seperti pak Dhe.."

" kau sudah bicara dengan papamu?"

" ah, papa tidak perlu tau pak Dhe.. Ini keputusan saya sendiri, saya sudah membeli tanah tidak jauh dari sini, itu pak Dhe yang di ujung, berjajar dengan kebun pak Dhe,"

" baiklah.." Purnomo sedikit terkejut, karena setau Purnomo pemilik Tanah di ujung itu hanya menjual tanahnya dengan harga yang cukup tinggi,

" bukankah tanah disana cukup mahal?"

" kebetulan saya ada rejeki sedikit pak Dhe.. Meskipun sedikit tinggi, tapi letaknya strategis, dekat dengan aliran air.." jelas Hendra,

Mendengar itu Purnomo mengangguk,

" Kita mulai bulan depan saja, aku akan membantumu.."

Hendra lega mendengar itu, ia mengangguk.

" Retno itu sedang apa sih yah?" tanya Ratna melihat adiknya sedang sibuk berdua dengan Rendi.

" Biasalah, dia mencari bunga.." jawab Purnomo santai,

Hendra mencari sosok Retno, dan benar, gadis bercelana pendek dan bersweater biru itu sedang sibuk dengan Rendi, mereka terlihat begitu akrab, entah kenapa timbul rasa kesal di hati Hendra.

" Kok di biarkan sih yah? Orang pasti mengira mereka sedang pacaran, apa ayah semudah itu setuju?" protes Ratna,

" adikmu masih delapan belas tahun, paling paling cinta monyet.." jawab Purnomo lagi dengan santai.

" kalau mereka serius bagaimana? Apa ayah akan menerima anak pak Budiman itu?"

" anak pak Budiman baik, dia tekun dan pekerja keras, jangan memandangnya sebelah mata.."

" yang kutanyakan apa, jawaban ayah apa?"

" sudah kubilang itu hanya ketertarikan, bukan cinta, lagi pula Retno harus kuliah,"

" kalau begitu jangan biarkan dia dekat dekat dengan Rendi, kasihan nanti Rendi berharap?"

" Rendi itu tau diri rat, dia baik karena Retno adalah putri majikannya, lebih dari itu kukira Rendi tidak akan berani.. Sudahlah.." jelas ayahnya.

Saat Ratna sibuk berdebat dengan ayahnya, Hendra malah Sibuk menatap Retno dari kejauhan.

Retno dan rendi sedang memetik bunga, mereka tampak dekat dan akrab, terlihat jelas Retno sesekali tertawa.

Melihat itu timbul rasa aneh di dalam hati Hendra, getaran yang tidak menyenangkan, di tahan baik baik perasaan tidak senang di dadanya itu.

Purnomo menangkap kekesalan di wajah Hendra itu.

" Kau boleh jalan jalan Hen, mau melihat lihat mungkin, kau juga bisa bertanya pada orang orang disana, ada pak Budiman itu.. Kau tau dia kan?" kata Purnomo,

Mendengar itu Hendra diam sejenak, melihat Retno dengan Rendi, tiba tiba saja ia merasa enggan, ada rasa kecewa di hatinya.

" lihat lihatlah.." kata Ratna yang juga menangkap perubahan ekspresi Hendra.

" mau ku temani?" tanya Ratna,

" lain kali saja pak Dhe, saya lupa kalau ada meeting di hotel jam 10, jadi saya pamit dulu, ayo rat.." Hendra bangkit,

" lho? Bagaimana kau ini Hen?" Purnomo bingung melihat calon menantunya itu.

" Maaf pak Dhe, karena terlalu sibuk saya lupa, ya sudah pak Dhe saya kembali dulu..

Jangan lupa besok pak Dhe,"

" besok kalian saja dulu ke villa, aku dan papamu ada acara,"

" baik pak Dhe, ayo rat.." ajak Hendra, entah kenapa ia tidak senang berlama lama di tempat itu.

Dalam perjalanan pulang Hendra hanya diam, sementara Ratna penasaran dengan tingkah Hendra itu,

" kau ini bingung ya mas, tadi buru buru mengajak ke kebun, sampai disana kau buru buru pulang, kenapa sebenarnya?" tanya Ratna menatap Hendra.

" Tidak apa apa, aku hanya lupa kalau ada rapat hari ini," jawab Hendra.

Mendengar itu Ratna lagi lagi menatap laki laki beralis tebal itu dan berkulit sawo matang itu.

Hendra laki laki yang cukup menawan, dia ganteng dan manis, penampilannya selalu rapi meski di luar hari hari kerja,

Ratna tau dengan benar, banyak perempuan yang menginginkan Hendra di luar sana, tapi Ratna masa bodoh, karena yang menghuni hatinya adalah Didit, meski ia di tunangkan sejak kecil dengan Hendra, ia hanya menganggap Hendra sebagai seorang kakak.

Keduanya masih sama sama kecil saat itu, mereka mana tau kalau di tunangkan, dan setelah dewasa mereka kebingungan bagaimana caranya untuk memutus pertunangan ini.

Untung saja, perasaan nya dan Hendra sama sama tidak terpaut, keduanya sama sama berpikir kalau mereka lebih cocok menjadi kakak adik.

" Kau ini kurang apa sih mas? Ganteng iya, selalu rapi dan Harum iya,

Rajin bekerja iya, mapan iya.. Tapi kok aku tidak suka padamu ya?" tanya Ratna sembari melempar senyum, mendengar itu Hendra melirik Ratna sekilas,

" awas saja kalau kau suka aku," kata Hendra dengan nada tegas,

Mendengar itu Ratna tertawa,

" jadi bagaimana besok, jadi kan Didit menyusulku di villa?"

" silahkan saja, Asal tau batasan dan waktu, suruh Didit pulang sebelum kedua orang tua kita pulang,"

" tenang saja.."

" tenang saja apanya, kau ini susah di nasehati, jatuh cinta ya jatuh cinta, tapi harus lihat situasi..!" tegas Hendra.

" kau bicara begitu Karen kau tidak pernah jatuh cinta, coba kau rasakan sekali kali jatuh cinta mas, sehari saja tidak melihatnya pasti kau resah, setiap bertemu bawaannya ingin memeluknya.."

Mendengar itu Hendra membisu, bukannya ia tidak ingin seperti itu, tapi keadaan memaksanya untuk tidak seperti itu,

Bagaimanapun ia jatuh cinta pada seseorang, ia tidak bisa memperlihatkan perasaannya itu.

Ia adalah anak satu satunya, pewaris bisnis bisnis papanya, ia di latih untuk tidak memperlihatkan ekspresi dan ketertarikannya sejak kecil, ia juga di latih untuk bersikap profesional, hanya saja.. Gadis kecil bernama Retno itu selalu saja menganggu pikirannya, entah mulai dari mana awal ketertarikannya itu, mungkin karena gadis itu ketus dan menggemaskan, berbeda dengan Ratna yang murah senyum dan ramah.

1
dyul
sederhana, enak di baca.... ada typo sedikit, tapi tak mengurangi makna, semangat menulis mbak ayu
ayuningdianti: terimakasih kak.. sy akan berusaha LBH baik..😊🙏
total 1 replies
dyul
akhir bahagia.... 😍
dyul
nurut mbak.... jgn berlarut, life must go on
dyul
Laila..... jgn sedih terus kasian si mbok😭
dyul
😭😭😭😭😭
dyul
wah.... mbok.... 😭😭😭🤫
dyul
hehehe.... mas ilham ini sat set, gercep.... bikin Laila meleleh🤭🤭
dyul
yes.... sah....., mas ilham... ikut bos ketemu jodoh, cie.... pengantin anyar..... 🤣🤣🤣
dyul
waduh..... si mbok keren sat set.... jgn sampai mantu idaman hilang🤣🤣
dyul
Mas ilham.... mbok ya lamaar langsung, gak sabar kalian sah😍😍😜
dyul
Tuh.... agresif..... kata pak bos.....
Dia aja kasih DP duluan, sampai Retno masuk angin🤣🤣🤣🤣
dyul
tuh.... mas Hendra.... kayak ilham sat set.... 🤣🤣🤣🤣
dyul
hahaha..... tak kirain terjadi hal2yg di inginkan..... ternyata abis ungkapin rasa, di ketok pintunya🤣🤣🤣
dyul
aw... aw..... meleleh hati adik bang🤣🤣🤣
dyul
Adu.... du.... sweet mas ilham😍😍😍
dyul
Duh mbak.... utg di temukan.... bisa2 di unboxing org gak di kenal
dyul
Sah..... 😭😭😭
dyul
cie.... dpt nomor telp
dyul
so sweet..... tembak langsung dong😜😍
dyul
am..... pegimane ada tempat plg....?
girang kan🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!