Peringatan : cerita ini ada adegan +21 yang belum menikah, janda, dan duda di larang keras membaca cerita ini, ingat bijak lah memilih bacaan...
cerita ini kisah tentang seorang Kaisar yang terlahir dengan penderitaan, kejeniusan dan ilmunya lah yang akan menuntunnya menjadi seorang Kaisar, ikuti ceritanya yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panglima perang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BUKIT LEMBAH HITAM
Setelah bersenda gurau dengan anaknya, ni soma pamit ke kamarnya, dan anaknya itu sangat mengerti akan tugas yang di berikan kepada mereka,
Ditempat lain..abi saka dan ki saka sedang berbincang,
"Besok kita akan ke lereng bukit lembah hitam, kamu akan berlatih di sana, kamu harus persiapkan diri, dan istirahatlah waktu akan sangat panjang untuk latihan kali ini,!" Tegas ki saka kepada abi saka,
'Aku sudah sangat siap kek,!' Ucapnya lantang dan penuh semangat,
Ki saka dan ni soma sudah berbaring dan tidur, abi saka pun tertidur lelap,
Mentari bersinar dengan sangat cerah pagi itu, mereka sudah bersiap-siap melanjutkan perjalanan,
"Ayah ibu apa kalian akan pergi sekarang,!" Ucap Anaknya itu,
'Benar, kami akan pergi sekarang karena sudah tidak banyak waktu lagi,!' Ucap ki saka kepada anaknya itu,
"Kita pasti akan berkumpul kembali anakku secepatnya setelah tugas ini selesai,!" Tambah ni soma lagi,"
'Tugas...tugas apa...!' Pikir abi saka kembali,
'Sudah jangan kamu pikirkan nanti kamu juga akan mengetahuinya setelah latihan panjang ini selesai,!' Timpal ki saka yang membaca pikiran abi saka itu,
"Katakan pada cucuku kami pergi sekarang, kami tidak bisa menemuinya karena waktu,!" Ucap ki saka kepada anaknya lagi,'
Baiklah ayah ibu aku akan katakan pesan ayah dan ibu kepada anakku,
Mereka pun keluar dari istana dan melangkahkan kaki ke bukit lembah hitam, sesuai dengan nama nya bukit ini sangat menyeramkan dan banyak siluman dan iblis,"
'Perjalanan mereka sangat lancar tanpa hambatan apapun, seminggu sudah di perjalanan mereka pun tiba di bukit lembah hitam,
Bukit yang di tutupi kabut hitam itu sangat lah menyeramkan,'
"Kek bukit ini sangat menyeramkan sekali,!" Gumam abi saka,
Ki saka dan ni soma hanya tersenyum simpul,
Pintu gerbang bukit itu terbuka dengan sendirinya setelah mereka berada 5 langkah dari pintu itu,
Baru saja mereka melangkahkan kaki di pintu masuk, mereka sudah di tunggu 2 siluman api,
"Abi saka serang mereka dengan kemampuanmu,!" tegas ki saka spontan,
'Baiklah kek,...!' Ucap abi saka bersiap,
Tanpa berpikir panjang abi saka maju melesatkan pukulan kepada salah satu siluman api itu,
Duar...
Bam...!
Suara ledakan kecil terdengar jelas di telinga ki saka dan ni soma, mereka hanya tersenyum menyaksikan pertarungan 2 lawan 1 itu,
Bersamanya terdengar suara ledakan itu, salah satu siluman api hancur dan menghilang, abi saka juga terluka ringan,
Ia kemudian menyerap energi alam yang ia pelajari dari ki saka, dan kembali maju dengan kecepatan ajian saifi angin yang ia pelajari dari ni soma, ia mempercepat serangannya pada satu target nya itu..
Siluman api itu terkejut temannya sudah binasa, ia sangat marah dan mengalirkan tenaga dalamnya..
Hia.....
Duar....
Bam....!
Adu kekuatan pun terjadi, dan lagi-lagi siluman itu hancur dan menghilang,
Uhuk...uhuk...
Abi saka yang terluka dalam, karena 2 kali energinya terkuras, terbatuk mengeluarkan darah segar,
"Duduk dan serap energi alam yang tersisa dan biarkan masuk ke dalam tubuhmu, rasakan energi alam itu dan pusatkan energi itu ke bagian yang sakit itu,!" ucapnya dengan sigap,
Tanpa pikir panjang abi saka melakukan yang di katakan ki saka, dengan cepat ia menyerap energi yang tersisa dan memfokuskan ke titik lukanya, dan dengan tarikan nafas luka itu sudah tidak terasa sakit lagi, dan tubuhnya kembali bugar seperti semula,
Bagus...bagus...
'Kamu memang anak yang sangat cerdas, tidak salah takdir mengirim mu kepada kami untuk tugas ini, ternyata kamu adalah anak terpilih itu,!' Ucap ni soma bangga,
"Kita lanjutkan perjalanan, sebelumnya ini untukmu ambillah ini hasil mu pertama,!" Ki saka memberikan kristal kecil kepada abi saka.
'Untuk apa ini kek,!' Tanya nya bingung sambil memutar-mutar kristal itu,
"Serap lah seperti menyerap energi alam tadi,!" Ucap ki saka pelan,
'Baiklah kek,!' Ucapnya sembari duduk menyerap ke 2 kristal itu,
Aahh...
Terdengar suara nya menggelegar dan berhenti dengan sendirinya,
"Sakit sekali penyerapannya kek, walaupun hanya sebentar namun sakitnya luar biasa,!" keluhnya kesal.
'Itu baru awal, masih banyak yang lebih menyakitkan,!' timpalnya mengingatkan,
"Tunjukkan pada kami hasilnya,!" ucap ki saka penasaran,
'Keluarkan tenaga dalammu pusatkan ke tangan kananmu,!' Tegas ki saka lagi,
Tanpa ragu ia pun memusatkan tenaga dalamnya ke tangan kanan, dan
Keluar bola api di tangan kanannya itu, ia pun terkejut melihatnya, bola api berwarna kebiruan muncul di tangannya,
"Kenapa bola api ini biru, bukankah tadi siluman api itu merah menyala,!" Bingungnya lagi,
'Jelas saja berbeda karena unsur alam di gabungkan dengan unsur api,!' Ni soma menimpali ucapannya dalam hati itu.
Ooh benar...
Sembari bingung karena lagi-lagi kata hatinya terjawab tanpa berucap,
'Sudah cepat perjalanan kita masih panjang,!' Ucap ki saka
Mereka pun melanjutkan perjalanan, baru berjalan beberapa meter mereka sudah di hentikan lagi oleh sosok bayangan hitam,
Iblis....
"Bunuh iblis itu cepat,!" Ucap ki saka
Baik kek,...
'Tunjukkan wujud asli mu iblis jelek, jangan hanya bayanganmu saja yang di perlihatkan, apa wajahmu sejelek itu hingga memperlihatkan bayangan saja,!' Ucapnya memancing emosi iblis itu,
Hahaa....
"Sombong sekali kamu anak ingusan anak kemarin sore sudah sok jadi jagoan,!" seru iblis itu kesal,
Ha...
Terima lah ini,....
"Keluarkan semua kekuatanmu iblis jelek,!" Tegasnya menambah emosi iblis itu,
Sembari menarik energi api di tangannya ia melepaskannya bersamaan di lepaskannya serangan iblis itu, dan....
Hia...
Bam....!
Blar...
Duar...
Ledakan dahsyat pun terjadi, iblis itu menghilang dengan sekejap di sertai kepulan asap hitam,
"Abi saka yang terlempar beberapa langkah ke belakang pun mengeluarkan darah di sudut bibirnya, walaupun tidak terlalu sakit namun tenaga dalamnya terkuras setengahnya,
Setelah memastikan iblis itu mati, ia duduk mengembalikan tenaga dalamnya yang sudah habis setengahnya,
Tak butuh waktu lama ia pun bangkit dari duduknya,
'Duduk kembali dan serap ini,!' perintah ki saka kepadanya,
Dia pun duduk kembali dan fokus menyerap kristal itu,
"Serap energi kristal itu dan satukan dengan bola api di tangan kananmu,!" Seru ki saka kembali,
Dengan konsentrasi ia pun menyerap energi kristal itu dan menyatukannya dengan bola api di tangannya, dan..
Bbzt....
Bbzt...
Suara petir terdengar jelas dan bola api di tangannya sudah bersatu dengan kristal iblis bayangan itu,
Ternyata iblis itu iblis petir, untung saja aku langsung membuatnya binasa, kalau saja sampai iblis itu mengeluarkan jurus petir, entahlah apa aku bisa mengimbanginya,
Ki saka dan ni soma tersenyum mendengar suara hati anak itu,
"Kamu sangat cerdas, setelah ini bersiaplah, kita menuju ke lembah es yang ada di bukit lembah hitam ini,!" Ucap ki saka
'Lembah es, ternyata selain lembah hitam yang mengerikan ini ada lembah yang indah,!' Ungkapnya yang belum pernah melihat es,
"Kamu lihat saja..ayo kita lanjutkan perjalanan, kita akan menginap di lembah es, walaupun di bukit lembah hitam ini tidak terlihat siang atau malam, semua yang terlihat gelap gulita, namun tetap terlihat sedikit jelas,!" Ucap ki saka lagi,
