JANJI SEORANG KAISAR
Di kawasan kerajaan balaputra terlahir lah 2 anak kembar raja Bima, permaisuri Saraswati istri raja Bima melahirkan 2 anak kembar, yang keduanya lelaki, putra pewaris tahta kerajaan balaputra,
Raja sangat bahagia terlahir nya 2 anak lelaki sekaligus, namun tidak dengan sang permaisuri, ia sangat tidak bahagia karena salah satu anaknya tidak dapat bicara,
Raja yang belum mengetahui kalau salah satu putranya tidak dapat bicara itu pun di beritahu oleh tabib kerajaan,
"Paduka raja ampun beribu ampun paduka, hamba ingin berbicara kepada paduka raja,!" tegas tabib kerajaan itu,
"Ada apa tabib, apa yang membuatmu ingin bicara denganku, apakah penting,!" tanya raja Bima kepada tabib kerajaan itu,
'Ini sangatlah penting paduka, mengenai salah satu pangeran kerajaan,!' ucap tabib kerajaan seraya menundukkan kepala,'
"Ada apa, apa ada sesuatu kepada pangeran,?" tanya raja kembali,
'Ampun beribu ampun paduka, salah satu pangeran terlahir tidak dapat bicara paduka,!' ucapnya perlahan,
"Apa...apa yang kau katakan ini benar adanya,!" tanya raja itu lagi,
'Hamba tidak berbohong paduka, dan ini benar,!' jelasnya lagi,
'Tinggalkan aku sendiri, dan jangan ada yang menggangguku,!' setelah berucap raja seketika lemas,
"Apa yang harus aku lakukan, aku sangat menyayangi ke 2 putraku, walaupun salah satu dari mereka terlahir cacat,!" pikiran raja ber kecambuk,
"Pengawal panggilkan patih adiyaksa kemari,!" titah raja kepada prajurit pengawal,
'Baik paduka,!' ucapnya sembari melangkahkan kaki keluar,
Tak berapa lama adiyaksa pun tiba di ruangan tersebut,
"Hamba adiyaksa menghadap paduka,!" ucap patih itu sambil berlutut,'
"berdirilah, aku ingin berbicara padamu berdua saja, ayo ikuti aku,!" perintahnya sambil berjalan ke ruang tertutup,
Setelah berada di salah satu ruangan tertutup di kerajaan itu,
"Patih apakah kau sudah mengetahui kalau salah satu anakku terlahir cacat,!" tanya raja Bima kepada patih adiyaksa,
"Saya tidak berani paduka, tapi yang saya dengar dari permaisuri seperti itu,!" timpalnya karena mendengar permaisuri dan tabib kerajaan berbicara,
'Baiklah aku tidak mempermasalahkan soal kau mengetahuinya dari mana, yang jelas kau sudah tau keadaannya,!' ucap raja itu tegas,
"Ampun paduka sekali lagi ampun, apa yang hamba dengar itu tanpa di sengaja paduka,!" ujarnya karena takut,
'Sudahlah tak perlu di bahas, sekarang apa menurutmu yang harus aku lakukan kepada ke 2 pangeran kerajaan patih,!' tanya raja itu kembali,
"Maksud paduka, ampun paduka hamba tidak mengerti maksud paduka,!" tanyanya bingung,
'Aku seorang raja kerajaan balaputra ini patih, kalau sampai kerajaan-kerajaan lain mendengar kalau salah satu putraku terlahir tidak dapat bicara, mereka pasti akan menghinaku, kau pasti paham apa yang aku maksud bukan,!' tanyanya lagi,
"Iya aku paham paduka, dan tugas apa yang harus hamba lakukan paduka,!" ucap patih menunggu jawaban rajanya itu,
'Begini patih, aku berniat untuk mengeluarkan ke 2 putraku dari kerajaan ini, dan aku ingin mereka di pisahkan satu sama lain,!' ungkap raja tegas,
"Ini terlalu berisiko paduka, kalau terjadi apa-apa pada pangeran bagaimana,!" ujar patih itu menimpali,
'Jangan ada yang mengetahui kalau mereka adalah putraku,?' ungkapnya lagi,
"Baiklah paduka hamba siap menjalankan tugas ini kapan pun paduka dan permaisuri siap melepas pangeran,!" tambahnya lagi,
'Akan aku kabari lagi nanti setelah aku berbicara dengan istriku,!' ucap raja itu,
"Kalau begitu hamba mohon pamit paduka, hamba harus mempersiapkan segalanya,!" tambahnya lagi.
'silahkan patih,,!' ucap raja pelan,
Patih adiyaksa yang berjalan keluar di buat bingung,
Apa yang harus di lakukan, dan kemana akan membawa mereka, pikirannya dalam hati,
Setibanya di kediamannya, patih adiyaksa berbaring sembari memikirkan kemana akan membawa pangeran,
Guru.....
Ya di padepokan tempat aku dulu berlatih ilmu kanuragan, tapi salah satunya dimana, pikirnya masih terlihat bingung,
Ahh... sudahlah bagaimana nanti saja, setelah berpikir keras patih tertidur lelap,
Di kerajaan raja Bima dan permaisuri Saraswati sudah berbicara dan mereka memutuskan untuk memisahkan ke 2 anaknya dari kerajaan balaputra,
Jikalau ada yang bertanya mereka tinggal mengatakan kalau ke 2 putra mereka sedang menjalankan pendidikan sejak dini,
Seminggu berlalu, patih yang sudah berada di aula pun mendapatkan tugas dari raja Bima,
'Patih kalian berangkat besok sebelum fajar, dan kita bertemu di kediamanmu, aku sendiri yang akan mengantarkan ke 2 putraku,!' ucapnya cepat dan tegas,
"Baiklah paduka hamba undur diri menyiapkan semuanya sekarang,!" ucapnya pelan,
'Silahkan di persiapkan,!' ujar raja itu pelan,
Setibanya di kediamannya kebingungannya menentukan kemana salah satu putra raja itu ia titipkan pun bertambah,
Sebentar.... dulu aku pernah berada dan tinggal di bukit halu, yah di goa itu...ki saka dan ni soma....yah aku baru ingat, semoga mereka masih hidup dan masih berada di sana, pikirnya keras,
Fajar pun menyingsing raja baru saja datang bersama ke 2 putranya,
"Selamat datang di kediamanku paduka, silahkan masuk,!" ungkapnya menyambut raja dengan senyuman,
'Apa kamu sudah tau kemana akan kau titipkan putraku ini patih,!' tanya raja jelas,
"Sudah paduka, salah satu pangeran akan aku titipkan pada guru ku di padepokan, salah satunya lagi pada sepasang kakek dan nenek di goa tempat aku dulu pernah tinggal paduka,!" sambil menceritakan ia menatap ke 2 pangeran itu,
'Baiklah ke 2 putraku ini bernama abi mesah, dan ini abi saka dan yang tidak bisa bicara ini adalah abi saka,!' tegasnya sembari menunjukkan kepada patih itu,
"Abi saka sepertinya nama yang sangat bagus dan cocok dengan ki saka dan ni soma paduka,!" ucapnya kaget karena kebetulan sekali,
'Terserah kau saja, sebaiknya sebentar lagi kau harus sudah pergi dari kawasan ini, aku harus pergi sekarang, dan ingat berikan kantong emas ini kepada yang mengurus putraku,!' ungkapnya mengingatkan,
"Baiklah paduka hamba mengerti,!" ujarnya sembari berlutut,
Raja Bima pergi kembali ke kerajaannya dan patih adiyaksa pergi dengan kereta pribadinya,
Setelah memakan waktu 5 hari tanpa halangan apapun patih pun sampai di padepokan elang, di sana banyak sekali calon murid baru berdiri di luar padepokan,
penjaga gerbang melihat patih adiyaksa datang langsung membuka pintu gerbang,
Silahkan patih....
Walaupun sudah sangat lama patih tidak ke tempat ini, namun penjaga masih sangat mengingatnya,
"Apakah guru ada di dalam,?" tanya patih kepada penjaga,
'Ada...!' silahkan masuk,
"Apakah boleh panggilkan guru kemari karena aku tidak bisa berlama-lama di sini,!" ucapnya menjelaskan,
'Baiklah tunggu sebentar...!' gumam penjaga itu,
Tak butuh waktu lama gurunya pun keluar,
"Adiyaksa sudah lama kamu tidak mengunjungi padepokan,!" ucap seorang lelaki paruh baya yang ternyata guru adiyaksa,
'Guru maafkan saya, guru apa bisa kita bicara berdua sebentar tapi di sini saja,?' ucapnya langsung,
'Ada apa kenapa tidak masuk dulu ke dalam,?' Seru gurunya bingung dan penasaran,
'Kalian semua kembali ke tempat masing-masing dan berlatihlah,!' ucap gurunya kepada murid yang berdiri di belakangnya itu,
Setelah melihat keadaan sepi yang hanya ada patih dan gurunya itu, patih pun menjelaskan tujuannya ke padepokan itu, gurunya sangat bingung dan juga senang,
"Guru, maaf aku merepotkan mu, aku tidak mau terjadi sesuatu kepada mereka, makanya aku bawa kemari, namun yang salah satunya akan aku bawa ke bukit halu,!" ungkap patih itu sembari berpamitan,
'Baiklah, aku akan menjaga dan merawat anak ini,!' Gumam gurunya
"Aku pamit undur diri guru, ini untuk kebutuhan anak itu, maaf tidak bisa berlama-lama,!" sambil memberikan salah satu putra raja itu dan kantong emas kepada gurunya,
Setelah pergi patih menuju ke bukit halu, perjalanan yang sangat panjang,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments