"Kisah Cinta Semalam Sang CEO" adalah kisah yang memukau tentang seorang pemimpin yang sukses namun berhati rapuh, terjebak dalam lingkaran kesendirian. Ketika ia bertemu dengan seorang wanita misterius dalam sebuah pertemuan bisnis yang tak terduga, hidupnya berubah dalam semalam. Di tengah gemerlap kota besar, keduanya menemukan kehangatan dan kecocokan yang tak terduga. Namun, dengan matahari terbit, pertanyaannya adalah: apakah cinta semalam cukup kuat untuk bertahan di dunia mereka yang berbeda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indi sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Pertaruhan Berisiko
Di kantor Victoria, ketegangan masih terasa ketika timnya bersiap untuk berhadapan dengan penyelidikan yang akan datang. Dalam sebuah pertemuan strategis, mereka membahas langkah-langkah selanjutnya untuk bekerja sama dengan otoritas dan memberikan kerjasama penuh dalam mengungkap kebenaran.
"Saya ingin setiap orang tetap waspada dan siap untuk bekerja sama dengan penyelidik," kata Victoria dengan tegas kepada timnya.
"Kita harus bergerak cepat, tetapi juga hati-hati agar tidak menyebabkan kerugian yang lebih besar bagi perusahaan."
Anggota timnya mengangguk setuju, menunjukkan dedikasi mereka untuk menjaga integritas perusahaan dan memberikan dukungan penuh kepada Victoria dalam situasi ini.
Sementara itu, di kubu Alex, pertemuan darurat yang sama sedang berlangsung. Dengan ekspresi serius, dia berbicara kepada timnya tentang pentingnya menjaga kerahasiaan operasi mereka.
"Kita harus mengamankan setiap jejak yang bisa mengarah ke perusahaan kita," kata Alex dengan suara tegas. "Saya tidak ingin ada celah untuk otoritas atau pihak lain yang mencari-cari kesalahan kita. Kita harus bergerak cepat dan berhati-hati."
Salah satu anggota tim mengangkat tangan. "Apakah kita perlu mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menghilangkan bukti-bukti yang ada?" tanyanya.
Alex menggeleng. "Tidak, itu akan menjadi terlalu berisiko. Kita harus bersikap bijaksana dan hanya mengambil tindakan yang diperlukan. Tetap fokus pada tugas masing-masing dan pastikan setiap langkah yang kita ambil terencana dengan baik."
Percakapan di kedua kubu tersebut mencerminkan ketegangan dan pertarungan yang sedang berlangsung di balik layar. Kedua belah pihak menyadari bahwa setiap keputusan yang mereka ambil sekarang akan memiliki dampak besar pada nasib mereka masing-masing.
Sementara tim Victoria dan tim Alex masing-masing melakukan persiapan mereka untuk menghadapi penyelidikan yang akan datang, langit kota mulai gelap, menciptakan aura misterius di sekitar kedua kubu.
Di ruang konferensi kantor Victoria, Victoria duduk di meja kerjanya, melihat jendela dengan pandangan yang serius. Pikirannya terus berputar, memikirkan langkah-langkah selanjutnya yang harus diambil untuk memastikan bahwa kebenaran terungkap tanpa mengorbankan integritas perusahaannya.
"Saya harus berbicara dengan Alex," gumam Victoria pada dirinya sendiri, merencanakan langkah selanjutnya.
Sementara itu, di ruang kerjanya yang elegan, Alex memeriksa kembali rencana darurat yang telah mereka susun bersama timnya. Dia merasa tekanan semakin bertambah, namun keputusannya tetap teguh untuk melindungi rahasia-rahasia perusahaannya dengan segala cara.
Tiba-tiba, teleponnya berdering, memecah keheningan ruangan. Alex mengangkatnya dengan cepat, mengharapkan kabar yang mungkin mempengaruhi jalannya rencana mereka.
"Pak Alex, ini Lionel," sapa suara dari seberang telepon.
"Saya pikir kita memiliki masalah besar."
Alex mengerutkan kening. "Apa yang terjadi?"
"Sebuah sumber internal telah memberikan informasi kepada otoritas. Mereka akan melakukan penggerebekan terhadap beberapa lokasi kita dalam beberapa jam ke depan," jelas Lionel dengan suara yang terdengar cemas.
Alex merasa darahnya mengental,,
"Segera beritahu tim untuk bersiap-siap. Kita tidak punya banyak waktu," perintahnya dengan suara tegas.
Di sisi lain, Victoria juga menerima panggilan yang ser
ius dari salah satu anggota timnya. Wajahnya langsung berubah serius saat mendengar kabar tersebut.
"Apa yang terjadi?" tanyanya, suaranya terdengar tegang.
"Sumber internal kami memberikan informasi bahwa otoritas akan melakukan penggerebekan terhadap beberapa perusahaan terkait," jawab anggota timnya dengan cepat.
Victoria merasa detak jantungnya berdegup lebih cepat. Dia tahu bahwa saatnya untuk bertindak cepat telah tiba,,
"Sampaikan kepada tim untuk bersiap-siap dan pastikan bahwa semua bukti yang kita miliki aman," perintahnya, menggenggam telepon dengan erat,,
Setelah menutup telepon, Victoria mempercepat langkahnya menuju ruang konferensi. Dia harus memastikan bahwa timnya siap menghadapi situasi darurat ini dengan bijaksana dan efektif.
Sementara itu, di kubu Alex, rencana darurat segera dilaksanakan dengan cepat dan hati-hati. Setiap anggota tim dipersiapkan untuk menghadapi penggerebekan yang akan datang, sementara bukti-bukti yang sensitif diamankan dengan cermat.
Kedua belah pihak bersiap untuk bertarung dalam pertempuran terakhir mereka, dengan nasib perusahaan dan kehidupan pribadi mereka tergantung pada setiap langkah yang mereka ambil selanjutnya.
semangat