NovelToon NovelToon
Di Tandai Duda Ganas

Di Tandai Duda Ganas

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda
Popularitas:356.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Yulianti Oktana

Pertemuan pertama di toko roti, membuat hidup Anjani selalu dihantui oleh seorang duda dingin bernama Kendra.
Anjani tak tahu bahwa Kendra adalah atasannya di tempat Anjani bekerja sebagai office girls.
Kendra yang kesal pada Anjani karena mengatainya pria impoten ketika sedang berebut sepotong roti, membuat Kendra bertekad akan balas dendam pada gadis berlesung pipi itu. Apalagi dia tahu bahwa Anjani adalah karyawan di kantornya.
"Akan ku buat kau seperti di neraka, kucing kecil" seringai mematikan dari bibir Kendra.
Akankah Anjani bertahan bekerja di kantor milik Kendra??...
Ataukah akan terjadi bibit cinta antara keduanya???
Baca terus ya novelku..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gara-gara Aroma Tubuh

jam 10.00 pun tiba kini Anjani dan Ricky sudah sampai di depan pintu ruang kerja Kendra. Rasa berdebar dan rasa tak karuan kini meliputi mereka berdua. Mereka pun yakin jika masa kerjanya di kantor ini akan berakhir hari ini.

"Dasar mulut lemes gara-gara loe, gue jadi kena masalah" Anjani terus saja memukul-mukul kan tangannya ke mulutnya.

"Percuma juga loe kayak gitu, ayo kita masuk" ajak Ricky.

"Ya udah Mi, kita hadapi sama-sama" ucap Anjani.

Mereka pun mengetuk pintu ruang kerja Kendra.

"Masuk!" Suara Bariton itu terdengar tegas.

Mereka berdua pun memberanikan diri memasuki ruang kerja Kendra.

Kendra terlihat gagah sekali duduk di kursi kebesarannya, tetapi mata Kendra memindai kepada Anjani dan Ricky.

"Apa kalian telah mengenal saya sebelumnya? Kendra memastikan.

Keduanya tambah gugup tapi mengangguk.

"Iya Pak, maafkan kami atas kelancangan mulut kami" ucap Anjani sembari menunduk takut.

"Emang kalian bicara apa?" Kendra semakin senang membuat perhitungan kepada mereka berdua.

"Maaf Pak kami sudah bicara yang tidak sopan pada anda" ucap Ricky.

"Memang kalian bicara apa kepada saya?" tanya Kendra semakin ingin membuat kedua manusia di hadapannya mati kutu.

"Kami, kami bilang....." tidak ada ucapan apapun lagi karena lidah Anjani kelu untuk bicara.

"Bilang apa kamu? Cepat dong bilang! Kamu kan kemarin seperti orang yang berani saja. bilang dong" Kendra terus mendesak.

"Maaf Pak, saya sudah menyebut Anda impoten" ucap Anjani dengan suara pelan.

"Oh impoten ya. Kamu mau tahu saya impoten apa tidak?" seringai iblis terbit di bibir Kendra, hal itu membuat Anjani semakin panik.

"Oh tidak Pak. Tidak, tidak, tidak Pak makasih. saya akui Bapak keren" balas Anjani.

"Tetapi kamu mengetahui saya impoten!" ucap Kendra kembali.

"Saya Khilaf Maaf Pak" Anjani terus memohon

"Kamu push up 50 kali" perintahnya pada Ricky.

"Push up?" Ricky bertanya menyakinkan.

"Iya kamu push up sekarang juga di sini" jawab Kendra sembari menunjuk lantai.

"Lalu teman saya ini apa Pak hukumannya?" tanya Ricky.

"Dia akan saya perkaos" jawab Kendra dengan suara yang tegas.

Seketika Riki dan Anjani merasa takut.

"Pak jangan perkaos dia, Pak! jangan Pak, perkaos saja saya. Eh maksudnya jangan Pak, jangan. Dia teman saya" ucap Ricky dengan suara gugup.

Sebenarnya Kendra ingin tertawa dengan mereka berdua. Tetapi Kendra akan sedikit memberi pelajaran untuk mereka.

"Bapak bercanda kan Pak? Jangan begitu Pak, saya ini masih perawan" ucap Anjani dengan polosnya.

"Saya tidak percaya jika wanita di zaman sekarang masih ada yang perawan" balas Kendra.

"Bapak perlu bukti? Buka aja celananya!' Timpal Ricky dengan polosnya. Anjani pun langsung meninju perut Ricky.

"Gila loe Mi, emang gue cewek apaan" ucap Anjani kesal.

"Sudah- sudah, cepat kamu push up dan kamu bersihkan ruang kerja saya" perintah Kendra.

"Sekarang Pak?" tanya Anjani.

"Ya sekarang lah masa tahun depan, gitu aja kok bodoh" umpat Kendra.

Anjani pun segera keluar mengambil alat-alat kebersihan, sementara Ricky push up.

"Kamu kok seperti perempuan sih?" kesal Kendra karena melihat Ricky seperti ingin menangis.

"Saya tulen kok Pak!" jawab Ricky.

Setelah menyelesaikan push up nya, Ricky kembali ke pantry, sementara Anjani masih membereskan ruang kerja Kendra.

Ia sebenarnya kesal karena ruang kerja Kendra sudah bersih, tetapi Kendra bilang masih banyak debu bertebaran di sana-sini.

"Jangan lupa toilet harus bersih!" ucap Kendra di sela-sela dirinya yang masih sibuk memperhatikan layar laptopnya.

"Baiklah, Pak!" jawab Anjani.

Ia pun menggesek lantai toilet itu dengan sikat sampai mengkilap.

"Pak, semuanya sudah bersih! Apa boleh saya kembali lagi ke Pantry?" tanya Anjani.

Kendra diam. Ia enggan menjawab permohonan dari Anjani. Entah pria itu masih kesal di katai impoten oleh Anjani sewaktu di toko roti tempo hari.

"Pak, apa boleh saya kembali ke pantry?" Anjani bertanya sekali lagi.

"Buatkan saya kopi! Robusta, gulanya satu sendok, putar searah dengan jarum jam" ucap Kendra.

"Ya ampun nih orang kok gini banget!" gerutu Anjani dalam hatinya.

"Cepat!" bentak Kendra.

"Iya, Pak!" Anjani segera berlari ke pantry.

Di sana ia bertemu dengan Marni si maha julid.

"Ngapain loe di ruangan bos baru?" tanya Marni.

"Beres-beres lah, ngapain lagi" balas Anjani cuek.

"Gue kira loe godain dia!" celetuk Marni.

"Kalau gua godain, loe mau apa? Iri ya loe sama gue, asal loe tahu Marni, gue sudah di tunjuk untuk bersihin ruangan bos baru kita tiap hari" Anjani sengaja memanas-manasi Marni.

Seketika matanya yang belo itu melotot tajam. Ia yang ingin cari perhatian dengan bos baru, malah Anjani yang bersihkan ruangannya.

"Loe pasti ngerayu dia kan, Jani? Loe sengaja melebarkan p@ha loe ke bos kita kan? Jangan jadi gun&ik ya!" Marni semakin kesal.

"Iri bilang bos!" balas Anjani lalu pergi sembari membawa kopi untuk Kendra.

Kali ini Marni tak boleh lagi menginjak-injak harga dirinya. Sudah terlalu bebas Marni bicara, dan selama ini Anjani selalu sabar. Tapi kali ini tidak akan. Anjani sudah berani dan akan terus melawan Marni.

Tinggallah kini Marni yang kesal di dalam pantry.

Anjani mengetuk pintu ruang kerja Kendra.

"Masuk!" lagi-lagi terdengar suara bariton yang maha seksi itu.

Anjani pun masuk, lalu meletakan segelas kopi hitam itu di samping Kendra.

"Ini kopinya, Pak!" ucap Anjani.

Seketika Kendra meremang kala mencium aroma tubuh Anjani.

"Wanginya.. Oh Sh*t membuatku... Hey Junior kenapa kau bangun setelah sekian lama tertidur!" Kendra menjadi frustasi karena miliknya yang sudah lama hibernasi itu kini bangun.

Kini wajah Kendra menjadi merah padam menahan gairah yang sudah di ubun-ubun.

Anjani mengira bahwa Kendra tengah menahan buang air besar.

"Apa bapak sakit?" tanya Anjani.

Kendra diam dengan tangan yang mengepal erat. Keringatnya terus mengucur deras.

Anjani semakin panik, ia langsung mengambil tisu dan mengelapkan tisu itu ke wajah Kendra. Tapi hal itu semakin membuat Kendra tersiksa karena Anjani semakin dekat dengannya.

Anjani tidak tahu bahwa ia sudah membangunkan benda yang sudah tertidur selama tujuh tahun. Ingin rasanya Kendra menerkam gadis di hadapannya, tapi itu tidak mungkin.

"Apa perlu saya panggilkan ambulance?" tanya Anjani konyol.

Bukan ambulance yang di perlukan Kendra, tetapi lubang kenikmatan yang Kendra mau.

"KELUAR" Kendra sudah tidak tahan, akhirnya ia membentak Anjani dan mengusirnya.

Anjani tidak tahu letak kesalahannya dimana, tapi ia pun keluar saja.

"Aneh banget si bos muda. Kebelet berak kali sampe bentak-bentak aku begitu" Anjani bersungut-sungut ketika sudah keluar dari ruang kerja Kendra.

Di dalam, Kendra merasa frustasi. Ia kesal kenapa miliknya bisa bangun begitu. Padahal sudah berpuluh wanita yang mendekatinya tidak ada yang bisa membangunkan miliknya yang maha perkasa itu, tetapi kenapa dengan harum tubuh Anjani, lib*do nya langsung naik dengan paripurna.

1
susi ana
thor, aq ngakak dewe baca nama pesantrennya. hehehehe
Rafilah Ariefiansyah
Luar biasa
Duda Fenta Duda
waduh thor
Ida Miswanti
Lumayan
shadowone
hahahahhahaha
Karil Laviqne
otak mereka berdua pada gresek y....
Karil Laviqne
begini nih anak zaman sekarang pacaran pantas banyak yang hamil duluan
mau smp/sma sama saja
Elly Rasmanawati
Luar biasa
Anie Baelah
Cukup bagus
shadowone
astaga jahatnya...
shadowone
hahahahahhahahaha
shadowone
whahahahahaha
Yulianti Oktana
itu sebagai perumpamaan saja kak
rama
air mata kejantanan?
rama
Luar biasa
rama
/Curse//Curse//Curse/
rama
bab pertama yg bagus, dan penggunaan bahasa sehari-hari yg mudah dicerna
Yulianti Oktana: terimakasih kakak... Sengaja Author tidak menggunakan banyak bahasa yang level tinggi, karena author ingin menciptakan novel yang bahasanya ringan saja....
total 1 replies
rama
bisa aja otor ini
Yulianti Oktana: hehehe.....
total 1 replies
Mimi Lingo
Luar biasa
Ass Yfa
anaknya merkaos anak orang malah seneng haduhhh.... mak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!