adelia kamila wanita berusia 23 tahun yang sudah menyandang status janda karena ditinggal suami yang baru satu jam menikahinya
kisah cintanya yang berakhir tragis saat baru sah menyandang status sebagai istri. dia bertekad untuk tidak lagi mengenal laki-laki lagi dalam hidupnya setelah apa yang menimpa dirinya
namun siapa sangka hujan badai telah berlalu kini munculah pelangi begitupun kisah cinta sejatinya datang
bermula pertemuan tak sengaja dengan niko sanjaya. siapa sangka adelia menemukan kembali rasa yang telah lama tak bertuan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 30
niko kembali kekantornya dengan wajah cerah
ferdi yang mengamati bosnya jadi bingung belum lama ini niko uring uringan
kini wajahnya kembali beraura
"ada apa bos, sudah bertemu dengan keli" tanya ferdi masuk keruangan niko
"bisa ngga ketuk pintu dulu!" bentak niko yang ketahuan sedang senyum sendiri
"bisa bos, tadi sudah saya lakukan tapi rasanya ada yang sedang tidak fokus setelah makan siang" ledek ferdi
"benarkah! saya ngga dengar" niko duduk dikursi kerjannya
"iya pak saya sudah ketuk pintu dan sapa pak niko dari luar" bohong ferdi
"ya sudah tak usah dibahas, ada apa kesini?" niko melembut
"ini ada dokumen yang perlu ditandatangani, dan satu lagi mau memepertanyakan hal apa yang membuat orang uring uringan kini semangat lagi" ucap ferdi penasaran
"urusin kerjaan kalau mau naik gaji, jangan urusan bos kamu ikut campur" ucap niko ketus
"padahal dibantuin!" ferdi mengoceh sambil keluar ruangan niko
niko tak menghiraukan ucapan ferdi yang kadang suka asal jika sedang kesal
"niken sore nanti kakak pulang cepat, mau nonton ngga?" niko mengirimkan pesan pada adiknya
niko menginginkan adiknya mengajak adel untuk ikut. karena niken jarang berpergian tanpa niko
"benarkah? pasti ada maunya!" balas niken pada kakaknya
"benar adek sayang, boleh ajak teman tapi jangan lelaki!" ancam niko pada balasan pesannya
harap harap cemas niko menanti kabar dari niken
"oke!" balas niken singkat
niko pasrah entah siapa yang akan diajak niken. namun niko masih ingin adel lah yang diajak oleh niken
****
"niken!" panggil sesorang mahasiswa lain pada niken
"hai disti! kamu kemana saja aku jarang lihat dikampus?" tanya niken
"iya satu minggu ini aku dirumah menemani ibuku, ayahku baru saja meninggal" ucap disti sedih
"ya ampun maaf ya dis, aku ngga tahu! kamu yang sabar ya" niken memeluk teman satu kampusnya yang dulu juga teman satu kelasnya di SMA
"iya makasih, aku sudah tenang tapi aku tak tahu kakakku dimana. dia belum tahu jika ayah kami meninggal" ucap disti makin sendu
"ya ampun kasian sekali kakakmu! nanti kita cari sama sama ya aku bantuin juga" ucap niken ikut bersimpati
"makasih banyak ken, aku pulang duluan ya" ucap disti pamit
"tunggu kita pulang bersama saja. aku dijemput" ajak niken
"apa tak merepotkan ken?" disti tak enak
"ngga aku mau sekalian ketemu ibumu" jawan niken
disti mengangguk mengikuti niken menuju mobil yang telah menjemputnya
"kak nontonnya lain kali, aku antar teman dulu orang tuanya meninggal" niken mengirim pesan pada kakaknya agar tak menunggu
"kakak sudah beli tiket nih gimana dong?" balas niko
"kakak nonton aja sendirian atau sama kak ferdi!" balas niken lagi sebelum memasukan ponselnya ke tasnya dan tak membalas lagi
"nikennnnn!!" berulang kali niko menelfon tapi tak diangkat oleh adiknya
***
tok tok tok
"sebentar bu!" adel membuka pintu
wajah segar habis mandi tanpa polesan make up
"pak niko! ada apa pak maaf" adel masih mengenakan handuk dikepalanya
"boleh saya___" ucapan niko terhenti
"tunggu sebentar disana pak jangan masuk" sahut adel
adel segera meletakan handuknya dan menyisir rambut
"ada apa pak malam malam datang kesini?" adel keluar lagi dari kamarnya
niko ragu mau mengucapkan sesuatu
"eheeemm!" niko menghilangkan groginya
"mau nonton sama saya!" ajakan niko dengan nada datar
"maksudnya nonton apa pak?" adel bingung
"ke bioskop lah, saya sudah beli tiket mau nonton sama niken tapi niken kerumah temannya. niken meminta kamu yang menggantikannya" jelas niko berbohong membawa nama adiknya
dalam hatinya "maafkan kakak dek"
"ohh, ke bioskop! sekarang pak?" tanya adel polos
"ya sekarang masa tahun depan, ganti pakaianmu saya tunggu dimobil" ucap niko kaku
"iya pak!" adel berganti pakaian dan menghampiri mobil niko
"sudah pak!" adel mengetuk pintu kaca mobil niko yang terparkir di samping kosan adel
"masuk!" jawab niko membukakan pintu mobil keduanya menuju mall terdekat yang bukan merupakan milik niko
niko tak mau adel menjadi bahan sasaran pemberitaan
kenapa niko jadi perhatian begini pada adel?