Pertemuannya kembali dengan keluarga kandungnya membawa kehidupan baru bagi Luna. Dia harus menikah dengan kakak iparnya sendiri sesuai wasiat terakhir sang kakak sebelum meninggal.
"Lu-Luna... Belajarlah untuk mencintai kak Andra. Menikahlah dengannya, kakak mohon....."_ Aleena
"Tidak kak, aku tidak mau. Mana mungkin aku menikahi kakak iparku sendiri."_ Luna.
Pernikahan yang terjadi tanpa cinta itu apakah akan berlangsung lama, atau hanya akan bertahan seumur jagung saja?
"Sampai kapanpun kamu tidak akan pernah bisa menggantikan posisi Aleena dihati aku, sekalipun kamu adalah adik kandungnya."_ Raffandra.
Yang penasaran dengan ceritanya langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.
Dan jangan lupa masukkan sebagai favorit, beri like, vote, hadiah dan bintang 5 nya. Terimakasih 🙏🥰
💖💖💖💖💖
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 : WCTR
Kupilih hatimu
Tak ada ku ragu
Mencintamu adalah hal yang terindah
Dalam hidupku, oh sayang
Kau detak jantung hatiku
Setiap nafasku
Hembuskan namamu
Sumpah mati hati ingin memilihmu
Dalam hidupku, oh sayang
Kau segalanya untukku
Sebuah lagu yang pernah dipopulerkan oleh Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty kini tengah dinyanyikan oleh Luna dan Marvel. Sebuah lagu yang merupakan ungkapan hati Luna untuk suaminya. Berharap sang pemilik hati mendengarkan apa yang dia sampaikan melalui lagu itu.
Janganlah jangan kau sakiti cinta ini
Sampai nanti disaat ragaku
Sudah tidak bernyawa lagi
Dan menutup mata ini untuk yang terakhir
Riuh suara tepuk tangan para penonton terdengar saat Luna dan Marvel mengakhiri lagu yang mereka nyanyikan.
Pandangan mata Luna masih berkelana, hingga tatapannya berhenti pada sepasang mata indah yang sedang menatapnya dari bawah sana. Mata Luna mulai berkaca-kaca, dia mencoba untuk menahan tangisannya. Ingin sekali rasanya dia memeluk tubuh itu sekarang.
Marvel yang sedari tadi merasa gugup berada dekat dengan Luna berusaha menarik nafas dalam-dalam. Malam ini juga dia akan menyatakan perasaannya pada Luna dihadapan semua orang disana.
"Luna, ada yang ingin aku sampaikan padamu. Malam ini dihadapan semua orang aku ingin mengatakan...." Marvel tidak melanjutkan kata-katanya, dia berusaha mengumpulkan keberanian untuk melanjutkan ucapannya kembali.
Luna seperti tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Marvel barusan. Mata gadis itu tidak lepas dari tatapan mata Andra. Tangannya sampai bergetar memegang mic, dia masih merasa sangat gugup setelah berhasil menyelesaikan lagunya.
Andra segera berjalan dengan cepat mendekati panggung. Dia harus menghentikan Marvel sebelum pria itu menyatakan perasaannya pada Luna dihadapan semua orang. Andra tidak ingin Marvel merasa malu saat mengetahui jika Luna sebenarnya adalah istrinya.
Marvel menutup matanya sebentar dan kembali menarik nafas panjang. Dia menatap Luna, namun gadis itu sedang menatap kearah lain.
"Luna aku ingin bilang jika aku mencin..."
Marvel tidak melanjutkan kata-katanya saat melihat Andra menaiki panggung dan membawa tubuh Luna kedalam pelukannya. Semua orang nampak terkejut dengan perlakuan Andra pada Luna. Begitupun dengan Marvel, dia hampir saja menjatuhkan mic ditangannya.
Sementara Luna, dia memeluk tubuh Andra dengan sangat erat. Melingkarkan tangannya dipinggang pria itu dan membenamkan wajahnya di dadanya. Luna merasa sangat malu sekali karena sudah menjadi tontonan banyak orang disana. Bahkan dia sampai tidak menyadari apa yang dikatakan oleh Marvel tadi padanya, karena Andra telah mampu menguasai hati dan pikirannya. Hingga Luna tidak mempedulikan sekitarnya.
Andra menatap Marvel sebentar, kemudian dia menatap pada semua orang dibawah sana yang sedang menunggu penjelasan darinya.
"Namanya adalah Luna." ucap Andra dengan lantang, kemudian dia menatap Marvel yang berdiri di hadapannya. "Dia adalah istriku!"
Semua orang begitu terkejut dengan pengakuan yang dilontarkan oleh Andra. Begitupun dengan Marvel, dia merasa seperti disambar petir dalam sekejap, hatinya seperti disayat-sayat begitu mengetahui wanita pujaan hatinya adalah istri dari sahabatnya sendiri. Sekarang dia tau mengapa dia merasa tidak asing dengan suara suaminya Luna saat ditelefon waktu itu. Karena suaminya Luna ternyata adalah Andra.
Nampak Hansen datang dengan beberapa orang penjaga. Tadi Andra sempat menelfon Hansen dan memintanya untuk membawa beberapa penjaga untuk masuk. Karena dia merasa khawatir dengan keselamatan Luna yang saat ini sedang menjadi pusat perhatian.
"Kita pulang sekarang." ucap Andra pada Luna dengan suara pelan.
Namun Luna tidak menjawab, dia tidak bergerak sedikitpun dari dekapan Andra. Luna merasa sangat malu hingga dia tidak berani mengangkat wajahnya.
Karena tidak ada jawaban dari sang istri, Andra terpaksa membopong tubuh Luna ala bridal style dan membawanya berjalan menuruni panggung dengan diiringi oleh Hansen dan beberapa orang yang mengawal.
Semua orang yang berada disana nampak mengabadikan foto mereka, kecuali Marvel. Pria itu begitu patah hati hingga dia merasa tidak memiliki tenaga lagi. Dia hanya bisa menatap sedih pada Andra yang sedang membopong Luna sambil berjalan menuju pintu keluar.
Laura nampak sangat kesal sekali karena niatnya untuk mempermalukan Luna malah berakhir seperti ini. Semua orang disana kini menjadikan Luna sebagai pusat perhatian mereka.
Amanda, yang merupakan mantan kekasih Andra juga merasa patah hati, karena sebenarnya dia juga masih menyimpan perasaan pada sang mantan kekasih.
...💞💞💞💞💞...
Beberapa kali Marvel meneguk minuman wine langsung dari botolnya. Saat ini dia masih berada di tempat dimana pesta berlangsung. Tempat itu memang sudah sepi karena Laura membubarkan pesta itu setelah kepergian Andra dan Luna tadi.
Laura datang menghampiri dan menarik kursi untuk duduk di dekat Marvel.
"Jadi itu wanita idaman kamu? Istrinya Andra?" Laura menertawakan Marvel, baru kali ini dia melihat mantan kekasihnya sepatah hati itu pada seorang wanita.
"Jangan menertawakan aku. Aku bahkan sudah ditolak sebelum sempat menyatakan perasaanku padanya." ungkap Marvel mengingat tadi dia belum sempat menyatakan cinta pada Luna.
Marvel pun kembali berkata. "Bagaimana mungkin Luna adalah istri Andra? Sebenarnya siapa Luna?"
Laura mengangkat kedua bahunya, "Aku juga tidak tau, satu minggu yang lalu aku bertemu dengan wanita itu dikantor Andra. Dan Andra memperkenalkan dia sebagai istrinya, padahal waktu itu aku...." Laura tidak melanjutkan kata-katanya, karena saat itu dia memang sedang menggoda Andra dan kepergok oleh Luna.
Marvel meneguk kembali meminum didalam botol. "Tapi aku masih penasaran dengan Luna." Kemudian Marvel menatap Laura. "Aku sudah jatuh cinta pada Luna. Aku benar-benar mencintainya."
Marvel mencoba untuk bangun dari duduknya dengan susah payah. Dia hampir jatuh duduk kembali namun Laura segera menahan lengannya.
"Marvel, kamu sudah sangat mabuk!"
Marvel tidak menghiraukan ucapan Laura. Dia malah tertawa, mengingat bagaimana perlakuan Andra tadi pada Luna. Membuat Marvel benar-benar merasa patah hati.
"Luna oh Luna. Aku mencintaimu...." Marvel terus meracau, dia sudah benar-benar mabuk.
"Diam kamu Marvel! Berisik sekali."
Laura mendengus kesal, dia melingkarkan tangan Marvel ke pundaknya untuk memapah tubuh pria itu dan membawanya masuk ke dalam mobil. Laura ingin mengantarkan Marvel pulang. Dia tidak mungkin membiarkan Marvel pulang sendirian dalam keadaan mabuk berat seperti sekarang.
"Luna... Oh Luna.... Sayang...."
Sepanjang perjalanan Marvel terus meracau sambil menyebut nama Luna. Membuat Laura ingin menyumpal saja mulutnya yang berisik itu.
"Dulu kita putus saja kamu tidak gila seperti ini!" umpat Laura kesal sambil terus fokus menyetir mobilnya.
...💖💖💖💖💖...
Malam ini Adrian baru saja selesai dari tugas dinasnya menangani pasien di rumah sakit. Dia sedang bersiap untuk pulang karena istri dan anaknya sudah menunggu dirumah.
Sejak kepergian Aleena, Adrian memang lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah sakit ketimbang dirumah. Dia ingin menghilangkan kesedihannya karena sudah kehilangan wanita yang sangat dia cintai itu, sehingga dia memilih untuk menyibukkan dirinya dengan bekerja. Terkadang dia memilih menginap di hotel sendirian dari pada harus pulang kerumahnya.
Sebenarnya Adrian merasa sangat bersalah pada istrinya, Kania. Karena pernikahan mereka dulu memang terjadi karena perjodohan orang tua, bukan karena cinta. Karena dihati Adrian hanya ada Aleena, seorang wanita yang menjadi cinta pertama dan masih bertahta dihatinya sampai detik ini.
Adrian berjalan keluar dari rumah sakit menuju mobilnya yang terparkir di area rumah sakit. Dia membuka pintu mobilnya dan ingin segera naik, namun seseorang menepuk pundaknya dari arah belakang.
"Dokter Adrian?"
...🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
LO MENTINGIN ANAK LO DAN HANCURIN KEBAHAGIAN ORANG TAK BERDOSA GITU?
LO BAIK BANGET JADI PAPA, MENYURUH ANAKNYA JADI JALANG.
kalau gak suka langsung dorong kuat2 dong.
sekuat2 nya tenaga wanita masih kalah sama tenaga laki2.
kebanyakan ngomong
"apa apaan apa apaan" cih