Chiara harus meninggal dunia bersama dengan bayi di dalam kandungannya dalam sebuah kecelakaan yang direncanakan oleh keluarganya dan suaminya sendiri. Setelah dia mengetahui rahasia besar yang mereka simpan selama ini.
Namun, siapa sangka Chiara malah terbangun di saat 3 tahun yang lalu, tepatnya di hari pernikahannya dengan Riko. Setelah hidup kembali karena mengulang waktu, Chia pun bertekad untuk membalas dendam dengan lari dari pernikahannya dengan Riko dan menikahi pria lain yang sama sekali tidak dikenalnya.
Dan sungguh tak terduga bahwa pria yang Chia nikahi adalah Glenn Alexander Agraham. Yang merupakan seorang Ceo perusahaan besar sekaligus Mafia yang terkenal dengan sikap kejamnya yang tak kenal ampun.
Akankah rencana balas dendam Chiara kepada keluarga dan suaminya berhasil? Ataukah dia malah jatuh cinta pada suami kontraknya? Ikuti kisah serunya hanya ada di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon .
Dengan judul ....
𝙋𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙡𝙖𝙨 𝘿𝙚𝙣𝙙𝙖𝙢
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Wanita Memang Aneh
Glenn dengan cepat membenarkan apa yang Chia katakan, karena dia tidak ingin membuat drama lebih panjang lagi. Sontak perkataan Glenn membuat Kakek Xandro semakin tidak bisa mempercayainya begitu saja. Dengan raut wajah terkejutnya, Kakek Xandro langsung mendekat pada Chia dan Glenn hingga berhasil membuat keduanya cukup terkejut.
“Benarkah kalian sudah menikah? Kalau begitu tunjukan buktinya padaku? Berikan surat nikah kalian?” ujar Kakek Xandro yang meminta bukti bahwa Glenn tidak sedang mempermainkan dirinya lagi.
“Coba tunjukan! Mama juga ingin melihatnya secara langsung,” perintah Mama Mira pada Glenn.
“Mama kenapa tidak percaya pada Anak sendiri ‘sih!” gerutu Glenn sembari memberikan surat nikah miliknya dan juga milik Chia.
Kakek Xandro langsung memeriksa kedua surat itu dengan seksama, dia terus membolak balikkan setiap lembar buku nikah itu untuk mencari kejanggalan atau kepalsuan di dalamnya. Akan tetapi, Kakek Xandro sepertinya kesulitan memastikan keasliannya. Setelah itu, Mama Mira pun segera merebut surat nikah itu untuk memastikannya sendiri.
“Apa kalian sudah percaya sekarang?” Pertanyaan Glenn menyadarkan Kakek Xandro dan Mama Mira dari aksinya.
“Ekhm, … Untuk sementara buku nikah kalian Mama yang pegang untuk memastikan keasliannya mengingat bocah ini selalu memiliki banyak akal untuk menipuku agar menghindari dari perjodohan,” ujar Mama Mira membuka aib anaknya sendiri di depan Chia.
Chia spontan langsung menatap ke arah Glenn, sementara Glenn langsung mengalihkan tatapannya ke tempat lain seraya berusaha menyanggah apa yang Mamanya katakan barusan. “Kapan aku pernah menipu Mama?” elak Glenn yang tampak gugup dengan kebohongannya sendiri.
“Tidak perlu mengelak, semua orang juga tahu dengan kelakuanmu!” Mama Mira tahu bahwa Glenn sedang berusaha menjaga image di depan wanita yang katanya sudah resmi menjadi menantunya itu.
“Kalian berdua duduklah, karena banyak hal yang ingin Mama tanyakan pada kalian!” perintah Mama Mira yang kemudian dia juga kembali duduk di tempatnya.
Tidak alasan bagi Glenn dan Chia menolak perintah Mama Mira, keduanya pun duduk berdampingan tanpa memperdulikan tatapan tajam Kakek Xandro dan Maura yang di tunjukan kepada Chia. Jika saja Chia tidak pernah mengalami kematian tragis sebelumnya, mungkin saat ini dia akan terganggu dengan tatapan tersebut. Namun, bahkan sekarang bagi Chia tatapan penuh kebencian Maura lebih baik di bandingkan tatapan ‘sok peduli dari keluarganya dan juga Riko.
“Tuan Xandro dan Maura, sebaiknya kau tinggalkan kami sebentar! Ini bukan saatnya kau ikut campur dengan permasalahan keluarga Agraham.”
Siapa sangka Mama Mira langsung mengusir Kakek Xandro dan Maura yang Glenn ketahui selama ini bahwa pria tua dan wanita itu satu-satunya orang yang sangat dekat dengan Mamanya selain dirinya. Meski terlihat ramah tapi Mama Mira memang sangat peka, sehingga dia bisa langsung menyadari bahwa tatapan tajam yang Kakek Xandro dan Maura lontarkan pada Chia akan membuat menantunya akan menjadi tidak nyaman.
“Tapi Tante, …”
“Lebih baik kau pergi! Kau tahu sendiri ‘kan kalau Mamaku tidak suka ada orang yang membantah perkataannya,” sela Glenn ketika Maura berniat protes.
Dengan raut wajah kesal, Kakek Xandro dan Maura akhirnya pergi meninggalkan ruangan itu. Kini hanya tersisa Mama Mira, Glenn dan Chia saja yang berada di dalam ruangan itu. Untuk beberapa saat Mama Mira hanya diam sambil terus memperhatikan Chia dari ujung kepala sampai ujung kaki. Hingga pertanyaan pertama mulai Mama Mira lontarkan, “Kapan kalian menikah?”
“Bukankah Mama bisa melihatnya sendiri di buku nikah itu, …”
“Sayang!” Namun, belum selesai Glenn dengan ucapannya Chia langsung mengingatkan suaminya itu untuk berhenti bicara tidak sopan pada Mamanya sendiri. Tampak Glenn berdecak kesal, karena Chia orang pertama yang berhasil membuatnya mengalah dan menuruti keinginannya untuk diam.
“Maaf, Ma! Kami baru menikah satu hari yang lalu, pernikahan kami cukup mendadak,” jawab Chia setelah memastikan Glenn sudah terdiam.
“Mengapa kalian menikah secara mendadak? Jangan katakan kalau Glenn, …”
“Sungguh, Ma! Kali ini aku tidak melakukan tipu daya apapun, kami benar-benar menikah sesuai keinginan dan kemauan kami sendiri.” Glenn dengan cepat menjelaskan sebelum Mamanya melontarkan banyak pertanyaan yang akan menyulitkannya.
“Benar, Ma! Kami menikah karena sudah menjadi keputusan dan keinginan kami sendiri. Kami saling mencintai satu sama lain,” ujar Chia yang membantu Glenn mencari alasan yang tepat untuk menyakinkan Mama Mira.
“Kami menikah secara mendadak, sebab orang tua saya memaksa saya untuk menikahi pria lain, rekan kerja Papah saya. Sedangkan saya sudah terlanjut jatuh cinta dengan anak anda ini, sehingga saya mendesak Glenn untuk menikah dengan saya secepatnya,” terang Chia yang sudah pasti semua itu hanya kebohongan yang dia karang secara spontan, tapi tidak dengan pernikahannya dengan Riko.
“Tidak peduli, jika aku harus menganggap kedua orang tua itu sebagai orang tuaku! Setidaknya sampai aku bisa membuktikan bahwa aku bukan putri mereka dan merebut kembali semua harta warisan yang di tinggalkan oleh orang tuaku yang sebenarnya,” batin Chia yang sebenarnya sudah tidak ingin menganggap Mita dan Yudha sebagai orang tuanya lagi setelah mengetahui kebenarannya, tapi keadaan mendesaknya biarlah seperti ini untuk sementara waktu.
“Apa benar seperti itu, Glenn?” tanya Mama menuntut kepastian langsung pada putranya.
“Kalau Mama tidak percaya, perintahkan saja orang kepercayaan Mama untuk mencari tahu kebenarannya! Atau mungkin sekarang berita tentang pembatalan pernikahan putri bungsu Yudha Bagaskara pemilik dari CH Company sudah di umumkan di media.”
Glenn yang dapat menebak bahwa pernikahan Chia dengan bernama Riko memang sudah pasti telah di batalkan dan menjadi bahan pembicaraan semua orang. Sudah pasti posisi Chia yang sangat di rugikan, karena dia menikahi pria lain di hari pernikahannya dengan pria pilihan orang tuanya.
“Tunggu!” Mama Mira menggantung perkataannya untuk sesaat, “Jadi, Chia adalah putri bungsu dari Tuan Yudha yang seharusnya akan menikah dengan pria lain pilihan orang tuanya!” lanjut Mama Mira dengan tatapan tidak percaya bahwa anak kesayangan menjadi Pecabinor, perebut calon bini orang.
“Benar, Ma! Seperti yang Chia jelaskan tadi, kalau kami saling mencintai tapi orang tua Chia malah ingin menikahkannya dengan pria lain. Makanya kami menikah secara mendadak seperti ini.” Glenn kembali membenarkan cerita Chia sebelumnya.
“Cih, … Saling cinta kataku barusan! Bahkan sekarang aku hampir muntah setelah mengatakannya, jika tidak ada Mama di hadapanku!” batin Glenn yang merinding sendiri setelah mengatakannya.
“Dan kenapa juga Mama bersikap seperti ini? Bukankah dia sendiri yang tidak sabar ingin bertemu dengan menantunya, tapi kenapa sikapnya seperti itu? Dasar wanita memang aneh-aneh saja kelakuannya, untung dia wanita yang melahirkan aku! Kalau tidak, mungkin aku tidak mau mengakuinya sebagai Mamaku!” sambungnya masih bicara dalam hati.
Bersambung, ....